Moms, Ini 5 Pertolongan Pertama pada Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Melihat bayi jatuh dari tempat tidur cukup keras, bisa sangat menakutkan bagi orang tua.
Naluri pertama Moms setelah melihatnya mengalami kecelakaan tentu memastikan apakah ia baik-baik saja.
Mengetahui tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan Si Kecil setelah jatuh yang serius sangat penting dalam menghadapi situasi ini.
Semakin cepat menentukan ada sesuatu yang salah, semakin cepat pula mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Berikut ini adalah informasi seputar bayi jatuh dari tempat tidur dan tanda-tanda serta cara mengatasinya.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Srikaya untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya, Yuk Simak!
Pertolongan Pertama Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Foto: Orami Photo Stock
Terjatuh mungkin membuat Si Kecil kehilangan kesadaran, tampak pincang atau terluka, lalu biasanya kembali sadar dan tampak baik-baik saja tidak lama kemudian.
Bagaimana pun, dalam kondisi darurat medis, kenali jika Si Kecil mengalami cedera kepala serius.
Seperti tanda-tanda pendarahan atau tidak sadarkan diri.
Hubungi layanan darurat setempat sesegera mungkin.
Jangan pindahkan anak dalam kondsi ini kecuali jika ia berisiko terkena cedera lebih lanjut.
Berikut ini adalah pertolongan yang harus dilakukan bila bayi jatuh dari tempat tidur:
1. Cek Kondisi dan Kesadaran Bayi
Bayi jatuh dari tempat tidur bisa menyebabkan kehilangan kesadaran.
Ia bisa tampak lemas atau tertidur, sebelum sadar kembali.
Kondisi demikian tergolong darurat medis, terlebih jika tampak ada cedera kepala serius, seperti tanda perdarahan atau ketidaksadaran.
Segera hubungi rumah sakit atau tenaga kesehatan terdekat.
Namun, dalam situasi demikian, memindahkan bayi segera justru berisiko tinggi bayi mengalami cedera lebih lanjut.
Maka, jangan pindahkan bayi, tetapi dampingi untuk memeriksa kondisinya.
Jika Si Kecil muntah atau kejang, jaga leher tetap lurus, dan balikkan tubuhnya.
Saat melihat perdarahan, tekan lembut dengan kain bersih sampai bantuan tiba.
Namun, bagaimana jika bayi tidak terluka parah?
Reaksi umumnya adalah ia akan menangis kencang.
Setelah memeriksa kondisi fisiknya dan tidak ada tanda-tanda terluka parah, gendong perlahan dan peluk sambil menghiburnya.
Bayi pasti sedang ketakutan karena kejadian tersebut.
Sambil menghibur, periksa apakah ada tanda cedera yang tampak.
Membawanya ke dokter segera setelah jatuh disarankan pada bayi jatuh dari tempat tidur yang berusia kurang dari 1 tahun.
Sementara, apabila Moms tidak melihat tanda luka apa pun, tetap tenangkan bayi.
Begitu tangisannya mereda, periksa lagi tubuh dan kepalanya, apakah ada luka, benjol, atau memar.
2. Hibur agar Tetap Bersikap Tenang
Jika tidak menemukan cedera atau gejala lainnya, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menghibur dan membuat si kecil nyaman.
Tetap bersikap tenang dan jangan panik karena dapat membuat bayi ketakutan dan semakin rewel.
Terkadang, bayi menangis setelah terjatuh bukan berarti ia mengalami sakit atau gejala lainnya.
Hanya saja, ia merasa kaget akibat kejadian yang baru dialami.
Jadi, ia membutuhkan bantuan orang tua untuk membuatnya nyaman dan berhenti menangis.
3. Terus Perhatikan Bayi
Bagaimana jika ia beraktivitas seperti biasa setelah bayi jatuh dari tempat tidur?
Kemungkinan kondisinya cukup aman, meski tetap perlu dipantau selama beberapa waktu.
Membantunya beristirahat bisa menjadi upaya pemulihan atas rasa terkejut bayi pasca jatuh.
Namun, apabila Moms sulit membangunkan bayi setelah ia tidur, atau ia tidur lebih lama dari biasanya, coba konsultasikan ke dokter.
Kemudian, dokter biasanya akan menyarankan untuk menekan risiko luka lebih parah minimal 1x24 jam ke depan.
Maka, hindari anak dari aktivitas permainan fisik seperti memanjat kursi atau tempat tidur.
Moms bisa menggantinya dengan kegiatan yang tidak membutuhkan banyak pergerakan atau aktivits fisik.
Misalnya, membacakan buku, bermain balok, atau sekadar bernyanyi bersama.
4. Obati Jika Ada Benjolan
Jika Moms melihat benjolan pada kepala setelah bayi jatuh dari tempat tidur, kompres menggunakan handuk yang telah dibasahi air dingin.
Kompres selama kurang lebih 2-5 menit.
Biasanya jika tak terlalu besar, benjolnya akan mengempes dalam waktu yang cepat.
Bila tak hilang juga, segera bawa Si Kecil ke dokter.
Tanyakan juga pada dokter, apakah bayi boleh mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol atau ibuprofen.
Namun, jangan pernah berikan Si Kecil aspirin, ya!
5. Jangan Pindahkan Si Kecil Jika Tak Sadarkan Diri
Jangan pindah atau angkat Si Kecil jika ia tidak sadarkan diri.
Pasalnya, Moms tidak tahu apakah ada kemungkinan bagian tubuhnya mengalami cedera saat itu.
Penanganan yang tepat saat bayi jatuh dari tempat tidur dan tak sadarkan diri, yaitu menghubungi layanan darurat medis dan ambulans untuk mendapatkan pertolongan.
Selama menunggu bantuan datang, pastikan posisi anak tidak menghalangi proses pernapasannya.
Bila posisi bayi menyebabkannya sulit bernapas, Moms dapat memindahkan kepala bayi ke posisi yang tidak menghalangi bayi bernapas.
Namun, Moms harus memindahkan posisi kepala bayi secara perlahan dan jangan menekuk kepala bayi terlalu kebelakang.
Baca Juga: Waspada! Bayi Rentan Jatuh dari Kasur di Fase Pertumbuhan Ini
Tanda Cedera Serius
Foto: Orami Photo Stock
Terdapat beberapa kemungkinan cedera pada bayi yang baru jatuh dari tempat tidur, antara lain:
- Gegar otak
- Tengkorak retah atau patah
- Kerusakan otak
Jika Si Kecil kehilangan kesadaran atau tidak bernapas, mulailah resusitasi jantung kardiopulmoner (CPR) dan hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan.
NewKidsCenter menyarankan perawatan medis harus segera dilakukan jika muncul tanda bahaya bayi terjatuh meliputi:
- Kejang
- Pendarahan yang tidak berhenti setelah ditekan
- Si kecil bernapas tetapi tidak responsif atau Moms tidak bisa membangunkannya saat ia pingsan
- Tanda-tanda patah tulang seperti tungkai duduk pada sudut yang canggung
- Tanda-tanda cedera otak seperti pergerakan mata yang tidak biasa atau perubahan ukuran pupil
- Tanda-tanda patah tulang tengkorak (area bengkak dan lembut di kulit kepala bayi, ditemukan darah pada pupil mata, darah atau cairan pink yang deras dari telinga atau mata)
- Tanda-tanda gegar otak seperti kantuk berlebihan, muntah, perubahan pada cara merangkak atau berjalan
- Sakit kepala, pusing, kebingungan, lemah, bermasalah dengan penglihatan, keterampilan motorik atau kemampuan bicara
- Berteriak atau menangis berkepanjangan yang bisa menandakan adanya luka dalam
Baca Juga : Fatal Akibatnya, Ini Alasan Bayi Cuma Boleh Menggunakan Car Seat Paling Lama 2 Jam!
Tips Mencegah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Foto: Orami Photo Stock
Bertindak cepat dan memeriksa Si Kecil dapat mengurangi risiko bahaya bayi jatuh dari tempat tidur lebih lanjut.
Moms mungkin perlu terus memerhatikan anak selama 1 bulan untuk memastikan efek jangka panjang dari cedera otak belum terjadi.
Jadi, Moms harus melakukan berbagai pencegahan agar ia terhindar dari risiko jatuh.
Berikut cara mencegah bayi jatuh dari tempat tidur:
1. Atur Posisi Kasur
Bila memungkinkan, Moms harus sebisa mungkin menempatkan sisi-sisi kasur bersentuhan dengan dinding kamar.
Selain itu, upayakan pula kasur yang rendah atau bahkan sejajar dengan lantai untuk meminimalisasi risiko mereka terjatuh.
2. Perhatikan Keseimbangan Si Kecil
Selain penting untuk memperhatikan gerakan Si Kecil, hal lain yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan tubuhnya.
Perhatikan apakah tubuhnya proporsi atau tidak, perhatikan bila kepala Si Kecil lebar besar dan berat ketimbang tubuhnya.
Ingatlah bahwa mereka belum bisa mengontrol tubuhnya, sehingga rentan sekali jatuh bila tubuhnya tak seimbang.
Baca Juga: 37+ Rekomendasi Nama Toko Islami, Insya Allah Usaha Lancar dan Penuh Berkah!
3. Gunakan Penyangga
Cara mencegah bayi jatuh dari tempat tidur selanjutnya adalah dengan memasang penyangga pada kasur.
Penyangga ini dapat Moms buat dari bantal dan guling sebagai alternatif membuat pelindung.
Letakkan bantal di kiri dan kanan, bahkan lebih baik lagi bila diletakkan di semua sisi tempat tidur.
4. Atur Posisi Tidur Moms dan Suami
Saat tidur dengan Moms dan Dads, Si Kecil masih mungkin untuk terjatuh.
Sebaiknya atur posisi tidur menyerupai huruf L, di mana suami dan Moms berada di dua sisi yang tidak menempel pada dinding.
Dengan posisi ini Moms dan Dads secara tak langsung menjadi penyangga bagi Si Kecil yang mungkin saja berguling dan terjatuh.
5. Safety Bed Rail
Cara mencegah bayi jatuh dari tempat tidur selanjutnya adalah dengan menggunakan safety bed rail yang dapat dipasang dan copot sesuai dengan kebutuhan.
Moms hanya perlu memasang alat ini saat dibutuhkan, alat ini sangat bagus untuk membatasi gerak dari Si Kecil di tempat tidurnya.
6. Letakkan Kasur atau Alas Tebal di Lantai
Mengantisipasi risiko jatuhnya Si Kecil dapat pula dilakukan dengan meletakkan kasur atau alas yang tebal di lantai.
Hal ini dinilai baik untuk mengurangi risiko Si Kecil yang jatuh dan langsung bersentuhan dengan lantai yang keras.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Bayi Jatuh Terbentur Kepala, Moms Wajib Tahu!
7. Letakkan di Dalam Boks Bayi
Saat meninggalkan Si Kecil tanpa pengawasan Moms, jangan sekali-sekali membiarkannya berada di tempat tidur tanpa pelindung.
Untuk lebih amannya, letakkan mereka di dalam boks bayi yang memang diciptakan sudah dengan penyangga di setiap sisinya.
Baik saat tidur maupun bermain, bisa saja bayi jatuh dari tempat tidur.
Bila hal ini terjadi, Moms jangan buru-buru panik.
Tenangkan dulu Si Kecil, lalu rawat lukanya dan pantau kondisinya.
Apabila Si Kecil menunjukkan gejala atau keluhan yang perlu diwaspadai, hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Itulah informasi seputar bayi jatuh dari tempat tidur beserta cara memberikan pertolongan pertama dan pencegahannya.
Semoga bermanfaat ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/parenting/baby-fell-off-bed#signs-of-a-concussion
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322208
- https://health.clevelandclinic.org/what-to-do-if-your-infant-falls-off-the-bed-or-changing-table/
- https://www.latimes.com/opinion/op-ed/la-oe-reiss-sleep-alone-20170324-story.html
- https://www.fatherly.com/parenting/5-facts-about-cosleeping-parents-kids/
- https://www.healthline.com/health/parenting/co-sleeping-with-toddlers
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.