19 Juni 2024

Penyebab Bayi Kagetan sampai Menangis dan Cara Mengatasinya!

Simak penjelasannya di sini, yuk Moms!

Kondisi bayi kagetan sampai menangis seringkali menjadi momen yang mengharukan namun juga membuat orangtua merasa cemas.

Ketika bayi mengalami kagetan, respons ini dapat terjadi karena refleks alami yang disebut refleks Moro, yang sering terlihat saat bayi baru lahir.

Refleks ini terjadi ketika bayi merasa tiba-tiba jatuh atau merasakan perubahan tiba-tiba dalam lingkungannya, seperti suara keras atau cahaya yang tiba-tiba berubah.

Meskipun wajar bagi bayi untuk bereaksi dengan menangis dalam situasi ini, penting bagi Moms untuk memahami cara mengatasi reaksi tersebut dengan tenang.

Nah, untuk itu Moms perlu menyimak informasi seputar bayi kagetan sampai menangis mulai dari penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini!

Baca Juga: Bayi Sering Mengejan dan Ngulet? Mungkin Ini Sebabnya

Penyebab Bayi Kagetan sampai Menangis

Bayi Menangis Saat Tidur
Foto: Bayi Menangis Saat Tidur (Orami Photo Stocks)

Bayi yang tiba-tiba terkejut dan menangis histeris memang sering mengundang rasa khawatir dan cemas.

Ternyata di balik kondisi ini terdapat beberapa penyebab yang mendasari reaksi tersebut, di antaranya:

1. Stimulasi Sensorik yang Tiba-tiba

Kehidupan bayi penuh dengan hal baru dan menarik untuk dipelajari.

Stimulasi sensorik seperti suara keras, perubahan suhu, atau sentuhan yang tidak terduga dapat membuat bayi terkejut dan menangis.

Hal ini merupakan respons alami bayi terhadap hal-hal yang belum mereka kenal.

2. Rasa Takut atau Cemas

Perasaan takut atau cemas juga dapat memicu reaksi kagetan pada bayi.

Suara bising, orang asing, atau situasi yang tidak familiar dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan menangis.

3. Kebiasaan Menangis Saat Terkejut

Beberapa bayi memiliki kebiasaan menangis saat terkejut. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor temperamen atau pengalaman masa lalu.

Jika bayi selalu menangis saat terkejut, konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan tidak ada masalah medis yang mendasarinya.

4. Refleks Moro

Refleks Moro adalah respons alami bayi terhadap suara keras atau gerakan tiba-tiba.

Saat terkejut, bayi akan menggerakkan tangan dan kaki ke atas, kemudian menariknya kembali ke dada. Refleks ini biasanya hilang setelah usia 4-6 bulan.

Baca Juga: Bayi 6 Bulan Belum Bisa Duduk, Apakah Normal? Cek Faktanya!

Cara Menenangkan Bayi Kagetan sampai Menangis

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Orami Photo Stock)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa salah satu penyebab bayi kagetan sampai menangis adalah refleks moro.

Para orang tua mungkin khawatir saat pertama kali melihat refleks Moro terjadi.

Beberapa bayi mungkin bisa tenang sendiri, namun ada juga yang membutuhkan bantuan orang tua untuk ditenangkan.

Berikut beberapa tips yang bisa Moms coba ketika bayi kagetan sampai menangis dikutip dari WebMD:

  • Bawa bayi dalam posisi horizontal

Saat meletakkan bayi kembali ke tempat tidur, jangan langsung ditidurkan dengan posisi kepala dimiringkan ke belakang.

Bawa bayi dalam posisi horizontal sehingga kepalanya tetap sejajar dengan tubuh.

  • Peluk bayi dengan erat

Dekatkan bayi ke tubuh Moms saat memindahkannya. Biarkan mereka merasakan kehangatan dan dekapan Moms sebelum dibaringkan.

Lepaskan pelukan hanya setelah tubuh bayi menyentuh kasur.

  • Gunakan bedong

Membedong bayi dengan kain khusus (bedong) bisa membantu mereka merasa lebih aman dan nyaman.

Bedong membatasi gerakan tangan dan kaki bayi sehingga mereka tidak mudah terkejut dan terbangun karena refleks Moro.

Namun, pastikan bayi dibedong dalam posisi telentang untuk mengurangi risiko SIDS.

  • Hindari Stimulasi Berlebihan

Jika bayi kagetan sampai menangis karena suara keras, bawalah mereka ke tempat yang lebih tenang.

Hindari memberikan stimulasi berlebihan seperti mainan berisik atau cahaya terang.

  • Berikan Suara yang Menenangkan

Cobalah menenangkan bayi dengan suara yang lembut dan menenangkan, seperti suara detak jantung, nyanyian pelan, atau suara alam.

Hindari berbicara dengan nada tinggi atau berteriak, ya Moms.

Baca Juga: Unik! Ini 20 Fakta Bayi Baru Lahir yang Harus Moms Ketahui

Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter tentang Bayi Kagetan?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Refleks Moro adalah hal yang normal pada bayi, namun ada beberapa kondisi yang perlu dikonsultasikan ke dokter:

Refleks Moro Tidak Normal

  • Refleks Moro hanya terjadi pada satu sisi tubuh (asimetris)

Ini bisa jadi tanda cedera, seperti kerusakan saraf atau tulang belakang, atau patah tulang selangka.

  • Refleks Moro tidak hilang setelah 6 bulan

Jika refleks Moro bertahan setelah 6 bulan, ini bisa menjadi indikasi keterlambatan perkembangan motorik atau cerebral palsy.

  • Refleks Moro berlebihan

Bayi yang terkejut dengan reaksi ekstrem terhadap gerakan tiba-tiba, suara keras, atau sentuhan mungkin menderita hyperekplexia, kelainan genetik langka.

Ciri hyperekplexia lainnya adalah refleks Moro disertai kejang, kaku, atau berkedip cepat.

Baca Juga: 11 Penyebab Bayi Cegukan dan Cara Mengobatinya, Simak Moms!


Tips Menciptakan Suasana yang Tenang untuk Bayi Tidur

Bayi Tidur
Foto: Bayi Tidur (Babysleepsupport.com.au)

Membuat bayi tidur nyenyak memang dambaan setiap orang tua.

Namun, bayi yang mudah terkejut dan menangis histeris dapat mengganggu ketenangan dan membuat Moms frustrasi.

Untuk menciptakan suasana yang tenang agar bayi dapat tidur nyenyak dan mengurangi kemungkinan bayi kagetan sampai menangis, berikut tipsnya:

1. Ciptakan Suasana Ruangan yang Nyaman

  • Suhu

Pastikan suhu ruangan sejuk dan nyaman, sekitar 20-22°C.

Hindari suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin karena dapat membuat bayi tidak nyaman dan mudah terbangun.

  • Pencahayaan

Gunakan lampu redup atau nyalakan lampu malam untuk menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.

Hindari cahaya terang yang dapat mengganggu tidur bayi.

  • Suara

Ciptakan suasana yang tenang dan minim suara bising. Matikan TV, radio, dan perangkat elektronik lainnya yang dapat mengganggu tidur bayi.

Moms dapat memutar suara alam yang menenangkan seperti suara ombak atau detak jantung untuk membantu bayi rileks.

2. Jam Tidur yang Konsisten

Buatlah jadwal tidur yang konsisten untuk bayi, termasuk waktu tidur siang dan malam.

Hal ini akan membantu mengatur ritme sirkadian bayi dan membuatnya terbiasa dengan waktu tidur yang teratur.

Sebelum tidur, ciptakan rutinitas yang menenangkan seperti memandikan bayi dengan air hangat, membacakan cerita, atau menyanyikan lagu nina bobo.

Hindari aktivitas yang terlalu stimulatif seperti bermain kasar atau menonton TV sebelum tidur.

3. Kenakan Pakaian yang Nyaman

Pakaikan pakaian bayi yang nyaman dan terbuat dari bahan yang lembut dan sejuk. Hindari pakaian yang terlalu ketat atau longgar.

Gunakan selimut tipis untuk menghangatkan bayi, namun hindari membungkusnya terlalu rapat, ya Moms.

4. Posisi Tidur yang Aman

Tidurkan bayi di tempat tidur yang aman dan nyaman. Pastikan kasur bayi datar dan tidak terlalu empuk.

Posisikan bayi untuk tidur telentang. Hindari posisi tidur tengkurap atau miring karena dapat meningkatkan risiko SIDS.

Baca Juga: Jadwal Makan Bayi 8 Bulan dari Sarapan hingga Makan Malam

Demikian itulah informasi seputar bayi kagetan sampai menangis yang bisa Moms ketahui mulai dari penyebab hingga cara menenangkannya.

Semoga ketika Moms dihadapi situasi bayi kagetan sampai menangis Moms tidak kebingungan lagi, ya.

  • https://www.webmd.com/baby/what-is-the-moro-reflex
  • https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/moro-reflex
  • https://www.healthline.com/health/parenting/baby-crying-in-sleep#TOC_TITLE_HDR_1

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.