Bayi Makan Bubur Instan Setiap Hari, Apakah Aman?
Moms, pernahkah bayi makan bubur instan setiap hari?
Perlu dipahami, ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi.
Namun, setelah berusia 6 bulan bayi perlu mendapatkan tambahan nutrisi dari MPASI.
Sebab, asupan ASI saja tidak akan cukup untuk mendukung pertumbuhannya.
Lalu, bolehkah bayi makan bubur instan setiap hari?
Sebagai ibu yang harus tetap bekerja dan tidak sempat menyiapkan sendiri makanan untuk Si Kecil, MPASI bubur instan mungkin dianggap sebagai menjadi pilihan yang paling praktis.
Namun, seiring dengan mulai berkembangnya kepedulian terhadap makanan sehat dan organik, tidak sedikit orang tua yang khawatir mengenai pemberian MPASI bubur instan untuk bayi.
Apakah MPASI bubur instan sudah mampu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil sejak usia 6 bulan?
Bolehkah bayi makan bubur instan setiap hari sebagai menu MPASI?
Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Baca Juga: 9 Rekomendasi Kaldu Non MSG untuk MPASI Bayi, Catat Moms!
Bolehkah Bayi Makan Bubur Instan Setiap Hari?
Memberikan MPASI setelah bayi memasuki 6 bulan memang dianjurkan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Kecil.
Menurut jurnal Annals of Nutrition and Metabolism, pemberian makan bayi yang baik bermanfaat pada proses tumbuh kembang anak di 24 bulan kehidupan pertamanya.
Lalu, bolehkah bayi makan bubur instan setiap hari sebagai menu MPASI?
Mengutip laman Kidspot, Natasha Murray, Ahli Gizi dan Pangan serta Juru Bicara untuk Asosiasi Ahli Diet Australia, mengungkapkan bahwa tidak ada yang salah dengan memberikan MPASI bubur instan pada bayi.
Menurutnya, tidak semua makanan kemasan berdampak buruk bagi kesehatan.
Sebagai catatan, asalkan tidak dikonsumsi secara terus-menerus.
Terutama MPASI bubur instan yang mengandung pemanis dan tambahan garam.
Dengan demikian, Moms sebaiknya tidak memberikan bayi makan bubur instan setiap hari.
Bubur instan bayi boleh saja diberikan pada Si Kecil.
Akan tetapi, Moms sebaiknya mengombinasikan menu MPASI anak dengan makanan lainnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Unsalted Butter untuk MPASI agar Si Kecil Makin Lahap
Mengapa Bayi Tidak Boleh Makan Bubur Instan Setiap Hari?
Alasan lain mengapa MPASI instan tidak boleh dikonsumsi terlalu sering karena kandungan nutrisinya dianggap lebih rendah dari makanan bayi yang dapat Moms masak sendiri di rumah.
Ada sebuah penelitian yang dilakukan di University of Glasgow.
Disebutkan, bayi perlu makan 2 kali jumlah MPASI bubur instan.
Tujuannya untuk mendapatkan energi, protein, dan nutrisi yang sama dengan makanan pendamping ASI buatan rumah.
Bukan hanya itu, produk MPASI bubur instan di pasaran juga kebanyakan hanya ditujukan untuk menyapih anak.
Jadi, bukan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi atau memperkenalkan rasa dan tekstur yang berbeda pada bayi.
Padahal, mengenal tekstur dan rasa yang berbeda dari makanan dapat menstimulasi keterampilan motorik bayi.
Baca Juga: 8 Jenis Ikan yang Bagus untuk MPASI dan Cara Mengolahnya
Dampak Bayi Makan Bubur Instan Setiap Hari
“Para orang tua merasa yakin bahwa buah hatinya mendapatkan asupan buah-buahan dan sayuran sebagaimana yang tercantum dalam kemasan bubur instan yang dibeli,” kata Dr Natalie Muth, dokter anak dan juru bicara untuk American Academy of Pediatrics.
“Ketika semua bahan-bahan yang digunakan tersebut tercampur di dalam produk instan dalam kemasan, memang masih ada kandungan nutrisi di dalamnya.
Namun, pemberian MPASI bubur instan secara terus-menerus dalam jangka panjang akan kurang baik untuk bayi,” jelasnya.
“Bayi perlu merasakan rasa makanan yang sebenarnya yang nantinya akan mereka sukai.”
Dr. Natalie Muth juga menambahkan meskipun bahan utama di dalam kebanyakan MPASI bubur instan sangat beragam.
Di antaranya, seperti pisang, apel, kacang hijau, ayam, dan brokoli, bayi masih mungkin menjadi picky eater ketika mengonsumsinya terlalu sering.
Sebab, saat memakannya, bayi tidak benar-benar belajar untuk menyukai rasa asli dari makanan-makanan tersebut.
Baca Juga: Kenali Responsive Feeding, Rahasia Sukses Memberi MPASI untuk Bayi
Cara Mengenalkan Makanan Baru pada Bayi
Bagaimanapun, MPASI bubur instan yang ada di pasaran memang menawarkan kepraktisan, rasa yang bervariasi, dan kandungan nutrisi.
Namun, pemberian MPASI bubur instan yang terlalu sering tidak disarankan oleh para dokter dan ahli dengan berbagai alasan.
Untuk membantu Moms dalam menyiapkan menu makan Si Kecil, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Beri Beberapa Pilihan Makanan Secara Bertahap
Ketika pertama kali mengenalkan makanan selain ASI pada anak Moms, coba berikan mereka beberapa pilihan makanan.
Namun, lakukan secara bertahap sesuai dengan usianya.
Pada usia 6 bulan pertamanya, Moms bisa memulainya dengan makanan bertekstur cair terlebih dahulu.
Lalu, ketika mereka menginjak usia 8-12 bulan, Moms bisa meningkatkan teksturnya secara perlahan hingga menjadi makanan padat.
Moms dapat menawarkan makanan dengan bahan tunggal yang tidak mengandung gula atau garam terlebih dahulu saat MPASI pertama.
Tunggu 3 hingga 5 hari di antara setiap makanan baru untuk melihat apakah bayi mengalami reaksi, seperti diare, muncul ruam, atau muntah.
Setelah memperkenalkan makanan dengan bahan tunggal, Moms bisa menawarkannya dalam bentuk kombinasi.
Dengan mengenalkan aneka ragam makanan pada anak, mereka akan belajar berbagai tekstur dan rasa makanan.
2. Pilih Sayur dan Buah yang Mengandung Nutrisi Penting
Ada banyak pilihan sayur dan buah-buahan yang bernutrisi untuk Moms berikan pada Si Kecil.
Prinsip pemberian sayur dan buah ini sama dengan MPASI tahap pertama.
Awalnya, Moms harus memperkenalkan sayuran dan buah-buahan yang dihaluskan dengan bahan tunggal yang tidak mengandung gula atau garam.
Lalu, lihatlah apakah Si Kecil menunjukkan tanda-tanda alergi.
Jika iya, Moms perlu menghentikan pemberiannya.
Namun, jika anak merespon sayur dan buah-buahan yang diberi dengan baik, Moms bisa mengombinasikannya dengan makanan lain.
3. Coba Tawarkan Finger Food
Pada usia bayi 8-10 bulan, mereka akan lebih siap untuk menerima makanan bertekstur.
Pada usia ini, motorik tangan bayi sudah lebih berkembang, maka Moms sudah bisa memberikan mereka makanan yang lebih variatif dari segi jenis dan bentuk.
Salah satu makanan yang bisa diberikan untuk MPASI, yakni finger food.
Dalam usia ini, sebagian besar bayi dapat menangani porsi kecil makanan ringan yang dicincang halus.
Seperti buah-buahan lembut, sayuran, pasta, keju, daging yang dimasak dengan baik, kerupuk bayi, dan sereal kering.
4. Berhati-hati dalam Memberikan Makanan pada Bayi
Hal lain yang perlu Moms perhatikan dalam memberikan MPASI pada anak, yakni melihat apakah Si Kecil mengalami alergi terhadap makanan tertentu.
Jadi, berhati-hatilah, ya, Moms.
Beberapa makanan yang berpotensi menyebabkan alergi pada anak, ialah:
- Kacang tanah dan kacang pohon
- Telur
- Produk susu sapi
- Gandum
- Kerang krustasea
- Ikan
- Kedelai
- Wijen
Moms bukannya tidak boleh memberikan makanan di atas.
Namun, berikan secara bergantian untuk mengetahui reaksi tubuh anak.
Tunggulah 3 hingga 5 hari di antara setiap makanan baru.
Jika tidak ada reaksi, makanan dapat dimasukkan dalam menu MPASI jumlah yang meningkat secara bertahap.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Slow Cooker untuk MPASI dan Manfaatnya
Memperkenalkan makanan pada bayi adalah hal yang baru bagi mereka.
Jadi, dibutuhkan waktu dan kesabaran ekstra.
Apabila Si Kecil menolak makanan yang Moms berikan, jangan dipaksakan, ya.
Cobalah kembali di lain waktu.
Tetap semangat, ya, Moms!
- https://www.karger.com/Article/Fulltext/490087
- https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20046200
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.