26 April 2024

Serba-serbi Bayi Muntah Kuning Menurut Penjelasan Dokter!

Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan Moms

Bayi muntah kuning pasti membuat Moms dan Dads panik.

Tenang, jangan dulu panik karena beberapa kondisinya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, bukan berarti bisa diabaikan, ya Moms.

Yuk, simak informasi seputar bayi muntah kuning yang sudah dilengkapi penjelasan dokter.

Baca Juga: 12 Penyebab Bayi Muntah, Cari Tahu Moms!

Penyebab Bayi Muntah Kuning

Keluhan muntah pada bayi merupakan kondisi yang umum terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.

Terutama jika muntahannya tidak dalam jumlah banyak dan tidak terjadi secara terus-menerus.

Umumnya, muntahan bayi jumlahnya sedikit dan berwarna putih. Namun, ada juga bayi yang muntah berwarna kuning.

Lantas, apa saja penyebabnya? Simak penjelasan dari dokter di bawah ini, ya Moms.

1. Muntah Kolostrum

Ilustrasi Ibu Menyusui
Foto: Ilustrasi Ibu Menyusui

Menurut situs Saver Care Victoria, muntah kuning pada bayi kebanyakan terjadi pada bayi yang baru lahir.

Warna kuning pada muntahannya berasal dari kolostrum, yakni ASI yang keluar pertama kali yang berwarna kekuningan dan kental.

Kolostrum mengandung antibodi yang baik untuk kesehatan bayi.

Nah, kolostrum ini berwarna kekuningan sehingga wajar saja jika membuat muntahan bayi berwarna kuning.

Baca juga: Liprolac, Suplemen Probiotik untuk Bayi dan Anak-anak

2. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

GERD merupakan kondisi di mana isi lambung naik kembali ke kerongkongan.

Bila berlangsung terus menerus, kondisi ini dapat menyebabkan iritasi sepanjang saluran cerna bagian atas serta muntah pada bayi.

Warna muntah yang keluar bisa berwarna kekuningan karena bercampur dengan asam lambung yang turut keluar bersama isi lambung.

'"Kasus GERD umum terjadi pada bayi," kata dokter Barry yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah, kepada Orami.

3. Infeksi Saluran Pencernaan

Pada beberapa kasus, bayi yang saluran pencernaannya terinfeksi dapat mengalami muntah berwarna kuning

"Infeksi saluran pencernaan seperti gastroenteritis dapat menyebabkan muntah kuning pada bayi," jelas dr. Barry Army.

Infeksi ini sering disertai dengan gejala lain seperti diare dan demam, Moms.

5. Obstruksi Usus

Penyebab bayi muntah kuning selanjutnya adalah obstruksi usus.

Obstruksi usus, baik karena kelainan bawaan atau masalah lainnya, dapat menyebabkan muntah kuning pada bayi.

Obstruksi usus ini termasuk juga kondisi seperti atresia duodenum atau penyempitan usus.

Baca juga: Mengenal Hipotiroid Kongenital : Kondisi Saat Bayi baru Lahir Kekurangan Hormon Tiroid

Apa yang Harus Moms dan Dads Lakukan?

Bayi muntah kuning pasti membuat Moms dan Dads cemas.

Namun, jangan terlalu cemas ya Moms karena ada cara untuk mengatasinya.

Berikut cara penanganan bayi muntah kuning menurut dr. Barry Army.

1. Tetap Tenang

Ilustrasi Bayi Muntah Kuning
Foto: Ilustrasi Bayi Muntah Kuning (Orami Photo Stock)

Usahakan untuk tetap tenang agar tidak membuat bayi merasa cemas.

Jangan panik karena muntah adalah hal yang umum terjadi pada bayi

2. Amati Frekuensi dan Jumlah Muntah

Perhatikan berapa kali bayi mengalami muntah kuning dan berapa banyak yang dikeluarkan.

Jika muntah terjadi sekali atau hanya sedikit, kemungkinan besar tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, jika bayi terus-menerus muntah dalam jumlah yang banyak, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter terdekat.

3. Jaga Asupan Cairan

Pastikan bayi tetap terhidrasi dengan memberikan cairan seperti air putih, ASI, atau susu formula secara teratur.

Baca juga: Mengenal Sounding atau Teknik Hipnosis agar Bayi Lebih Tenang

4. Hindari Memberi Makan Berlebihan

Jika bayi muntah kuning setelah makan, kemungkinan dapat terjadi karena diberi makan yang terlalu banyak.

"Coba mengurangi jumlah makanan yang diberikan pada satu waktu dan atur frekuensi pemberian makan," kata dr. Barry Army.

5. Perhatikan Gejala Lainnya

Jika bayi muntah kuning disertai dengan gejala lain seperti demam tinggi, diare, dehidrasi, kelemahan, atau kurangnya nafsu makan, segera hubungi dokter agar bayi mendapatkan penanganan yang tepat

6. Pantau Perubahan Perilaku

Jika bayi tampak sangat lelah, rewel, atau mengalami perubahan perilaku yang signifikan setelah muntah kuning, segera periksakan ke dokter.

"Penting untuk mencari tanda-tanda lain yang menyertai muntah kuning pada bayi, seperti:

  • Demam tinggi
  • Diare
  • Kelemahan
  • Kurangnya nafsu makan
  • Perubahan perilaku," ungkap dr. Barry Army.

Baca Juga: 11+ Perlengkapan MPASI yang Wajib Moms Miliki


Bayi Muntah Kuning Berkaitan dengan Fungsi Hati?

Ilustrasi Bayi Muntah Kuning
Foto: Ilustrasi Bayi Muntah Kuning (Orami Photo Stocks)

Moms, warna kuning memang identik dengan gangguan fungsi hati atau empedu, ya.

Tapi, kata dr. Barry Army bayi muntah kuning tidak selalu menunjukkan tanda gangguan hati atau empedu.

"Pada bayi yang baru lahir, muntah kuning biasanya terkait dengan kondisi yang disebut sebagai ikterus neonatorum atau kuning pada bayi baru lahir," jelas dr. Barry Army.

Ikterus neonatorum terjadi ketika kadar zat kuning dalam darah atau bilirubin meningkat.

Penyebab umum ikterus neonatorum adalah ketidakmatangan fungsi hati bayi yang belum sepenuhnya mampu menghilangkan bilirubin dari tubuhnya.

Hal ini dapat terjadi karena:

  • Produksi bilirubin yang berlebihan
  • Penyerapan bilirubin yang kurang efektif oleh hati
  • Konjugasi (perubahan) bilirubin yang belum sempurna oleh hati.

Muntah kuning pada bayi akibat ikterus biasanya tidak memerlukan penanganan khusus dan akan membaik seiring dengan berjalannya waktu.

Namun, jika muntah kuning disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti:

  • Lemah
  • Kehilangan nafsu makan atau minum
  • Dehidrasi,

Sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak, ya Moms.

Meskipun muntah kuning pada bayi tidak secara langsung menunjukkan adanya gangguan hati atau gangguan empedu, sebaiknya tetap periksakan ke dokter.

Baca juga: Mengenal Sounding atau Teknik Hipnosis agar Bayi Lebih Tenang

Bayi Muntah Kuning adalah Kondisi Normal

Ilustrasi Bayi Muntah Kuning
Foto: Ilustrasi Bayi Muntah Kuning

Lebih lanjut lagi, dr. Barry Army mengatakan bahwa bayi muntah kuning adalah hal yang normal, seperti muntah fisiologis.

Pada beberapa kondisi bayi baru lahir, muntah berwarna kuning kehijauan atau kuning cair dapat dianggap sebagai muntah fisiologis yang normal.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan bilirubin dalam tubuh bayi yang kemudian dikeluarkan melalui saluran pencernaan.

Biasanya, kondisi ini tidak berbahaya dan akan membaik seiring dengan berjalannya waktu.

Jika melihat gejala-gejala seperti ini pada bayi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi.

Kapan Sebaiknya Dibawa ke Dokter?

Menurut dr. Barry Army bayi yang mengalami muntah kuning umumnya tidak memerlukan perawatan medis darurat.

Namun, ada beberapa situasi di mana Moms dan Dads perlu membawa Si Kecil ke dokter spesialis anak, seperti:

1. Dehidrasi

Ilustrasi Bayi Menangis
Foto: Ilustrasi Bayi Menangis (Orami Photo Stock)

Jika bayi muntah kuning yang berulang, intensitasnya meningkat, serta mengalami tanda-tanda dehidrasi seperti:

  • Bibir kering
  • Produksi air seni yang sedikit
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Penurunan nafsu makan yang signifikan.

Langsung dibawa ke dokter, ya Moms.

2. Muntah Berlebihan

Jika bayi mengalami muntah yang berlebihan, muntah berulang dengan intensitas yang tinggi, atau muntah proyektil yang kuat dan berkelanjutan, sebaiknya segera menghubungi dokter

3. Disertai Gejala Lain yang Mengkhawatirkan

Jika bayi memiliki gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti:

  • Demam tinggi
  • Kehilangan berat badan yang signifikan
  • Perubahan perilaku yang mencolok.

Segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Serba-serbi Hipertiroid Menurut Dokter, Moms Perlu Tahu!

4. Muntah Kuning yang Persisten

Jika bayi terus muntah kuning selama periode yang panjang tanpa ada tanda perbaikan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.


Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari

Jika bayi muntah kuning, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya.

Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Makanan Berlemak Tinggi

Ilustrasi Makanan Berlemak Tinggi
Foto: Ilustrasi Makanan Berlemak Tinggi (Orami Photo Stocks)

Makanan berlemak tinggi seperti gorengan, makanan berlemak berat, atau produk susu yang tinggi lemak mungkin sulit dicerna oleh bayi dan dapat memperburuk kondisi muntahnya.

Sebaiknya pilih makanan yang lebih rendah lemak saat bayi sedang mengalami muntah

2. Makanan Pedas atau Berbumbu Tajam atau Kuat

Makanan pedas atau makanan dengan bumbu kuat seperti cabai atau bawang putih dapat menyebabkan iritasi lambung dan memperburuk muntah pada bayi.

Sebaiknya hindari makanan dengan bumbu kuat atau pedas saat bayi sedang muntah kuning

3. Makanan yang Sulit Dicerna

Beberapa makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian yang kasar, atau sayuran yang sulit dicerna seperti brokoli atau kubis dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi.

Hindari memberikan makanan yang sulit dicerna saat bayi mengalami muntah

Setiap bayi dapat mengalami kondisi yang berbeda-beda, jadi penting untuk memerhatikan reaksi bayi terhadap makanan tertentu.

Jika melihat adanya makanan atau minuman tertentu yang tampak memperburuk kondisi bayi muntah kuning, sebaiknya hentikan pemberian makanan tersebut.

Moms juga sebagiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi.

Baca juga: Kelenjar Getah Bening: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Makanan yang Mengurangi Intensitas Muntah

Ada beberapa pola makan dan minum yang dapat memengaruhi muntah kuning pada bayi saat sudah memulai MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi intensitas bayi muntah kuning antara lain:

1. Porsi Makan yang Berlebihan

Ilustrasi Bayi Makan
Foto: Ilustrasi Bayi Makan (Orami Photo Stocks)

Memberikan porsi makan yang terlalu besar atau terlalu cepat kepada bayi dapat menyebabkan muntah.

Pastikan memberikan makanan dengan porsi yang sesuai dan memberikan waktu bagi bayi untuk mengunyah dan menelan makanan dengan baik.

2. Pengenalan Makanan Baru

Saat memperkenalkan makanan baru kepada bayi, tubuhnya mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

Beberapa bayi dapat merespons dengan muntah kuning saat mencoba makanan baru.

Mulailah dengan makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna seperti bubur, pure, atau sayuran tumbuk.

3. Alergi atau Intoleransi Makanan

Beberapa bayi mungkin mengalami muntah kuning sebagai reaksi terhadap makanan tertentu yang tidak cocok atau menyebabkan alergi.

Biasanya, alergi makanan disertai dengan gejala lain seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau diare.

Itulah informasi seputar bayi muntah kuning menurut dokter. Semoga bermanfaat, Moms!

  • https://www.safercare.vic.gov.au/clinical-guidance/neonatal/vomiting-in-neonates
  • https://www.thebump.com/a/baby-throwing-up
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a607024.html
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii
  • https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02216

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.