Bayi Tidur dengan Mata Terbuka, Berbahayakah?
Tidur sangatlah penting bagi bayi, terutama bayi baru lahir yang harus tidur setidaknya 16 – 17 jam setiap hari.
Tetapi, meskipun membuat si kecil tidur nyenyak sesuai dengan jadwal tidurnya seolah sudah menjadi tugas tersendiri bagi Moms, ketika berhadapan dengan masalah seperti bayi tidur dengan mata terbuka tentu akan membuat Moms merasa kebingungan.
Bahayakah bayi tidur mata terbuka?
Berikut ini dua alasan utama yang menyebabkan bayi tidur dengan mata terbuka penuh ataupun sebagian.
Tidur dengan Mata Terbuka adalah Pengaruh Genetik
Meskipun terlihat aneh, tidur dengan mata terbuka bukanlah sesuatu yang berbahaya bagi bayi.
Dr. Cathy Hill, Associate Professor bidang Kesehatan Anak di University of Southampton dan Konsultan Sleep Medicine di Southampton Children’s Hospital di Inggris, mengungkapkan bahwa terkadang anggota keluarga lain dari bayi yang tidur dengan mata terbuka memiliki kondisi yang sama (faktor genetik).
Baca Juga: Tak Disangka, 5 Hal Ini Bisa Menyabotase Waktu Tidur Balita
Bahkan kondisi ini lebih umum ditemukan pada orang-orang dari kelompok etnis tertentu di Ethiopia.
Selain itu, telah banyak pula penelitian yang menunjukkan bahwa tidur dengan mata terbuka bisa diturunkan.
Maka dari itu, cobalah untuk memeriksa riwayat keluarga Moms dan Dads untuk memastikannya.
Jika Moms, Dads, atau anggota keluarga terdekat lainnya memiliki kebiasaan ini, sangat mungkin bagi si kecil tidur dengan mata terbuka.
Baca Juga: Normal atau Bahaya, Apa Penyebab Bayi Mendengkur Saat Tidur?
Bayi Tidur Mata Terbuka Sebagai Kondisi Medis
Jika tidak ada seorang pun di keluarga Moms atau Dads yang memiliki riwayat tidur dengan mata terbuka, maka kondisi si kecil kemungkinan disebabkan oleh kondisi medis seperti nocturnal lagophthalmos.
“Tidak ada yang tahu persis mengapa beberapa bayi tidur dengan mata terbuka. Tidak ada yang mendanai penelitian terkait. Tetapi mungkin ada hubungannya dengan menghabiskan banyak waktu dalam fase tidur REM,” kata Dr. Tara Levy, dokter naturopati di Concord, California.
Dr. Levy menjelaskan bahwa tidur dengan mata terbuka terjadi selama REM, yang merupakan siklus tidur yang lebih aktif.
Bayi menghabiskan lebih banyak waktu (sekitar 50 persen dari total waktu tidur bayi) dalam tidur REM dibandingkan dengan orang dewasa.
Baca Juga: Info Buat yang Hobi Begadang, Ini Manfaat Tidur Cukup dan Berkualitas
Meskipun termasuk kondisi medis, ini bukanlah kondisi yang berbahaya, cukup umum terjadi pada bayi, dan bukan pertanda bahwa si kecil memiliki masalah tidur.
Akan tetapi, segera konsultasikan kondisi si kecil dengan dokter anak jika tidur dengan mata terbuka selama berjam-jam atau matanya tampak kering dan iritasi.
Dalam kasus yang sangat jarang, kelainan pada kelopak mata juga bisa menyebabkan bayi tidur mata terbuka karena kelopak mata mereka kesulitan menutup secara normal.
Tetapi jika tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut, Moms tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.
Apa yang perlu dilakukan jika bayi tidur dengan mata terbuka?
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk membantu menghentikan kebiasaan tidur dengan mata terbuka pada si kecil, antara lain:
- Menutup kelopak mata si kecil dengan lembut menggunakan ujung jari Moms. Namun, pastikan si kecil sudah tidur nyenyak saat melakukannya.
- Tetapkan jadwal makan dan tidur yang ketat sehingga si kecil terbiasa dengan rutinitasnya.
- Memandikan si kecil dengan air hangat juga membantunya lebih rileks sebelum tidur. Cara ini juga membuatnya tidur lebih nyenyak.
Selain itu, usahakan si kecil tidur jauh dari sumber pencahayaan yang mungkin mengganggu jika matanya tidak menutup sepenuhnya saat tidur.
Itulah serba-serbi jika bayi tidur dengan mata terbuka. Pernahkah buah hati Moms mengalaminya?
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.