7 Penanganan Bayi Jatuh Terbentur Kepala dan Bahayanya
Bayi jatuh terbentur kepala merupakan situasi yang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.
Kecelakaan semacam ini bisa terjadi dengan cepat dan tanpa diduga, terutama ketika bayi sudah mulai aktif merangkak atau berjalan.
Benturan kepala pada bayi bisa mengakibatkan cedera yang serius, mengingat tulang tengkorak mereka yang masih lembut dan otak yang sedang dalam tahap perkembangan.
Oleh karena itu, penanganan yang cepat dan tepat sangatlah penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan bayi.
Dalam hal ini, penting untuk mengetahui gejala-gejala yang perlu diwaspadai setelah cedera kepala dan bagaimana memberikan pertolongan pertama yang tepat.
Selain itu, tindakan pencegahan juga harus diambil untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi di masa depan.
Baca Juga: 5 Cara Memilih Popok Bayi yang Aman agar Kulit Bayi Tidak Iritasi!
Pertolongan Pertama Bayi Jatuh Terbentur Kepala
Jangan bingung ketika bayi jatuh terbentur kepala ya, Moms!
Ada beberapa langkah yang bisa Moms lakukan untuk menenangkan Si Kecil dan mengatasi masalah sementara waktu.
Selain menunggu adanya gejala lanjutan, sebagai pertolongan pertama Moms bisa melakukan beberapa hal ini:
1. Jangan Panik
Hal pertama yang bisa Moms lakukan ketika mengalami bayi jatuh terbentur kepala adalah jangan panik terlebih dahulu.
Rasa khawatir dan panik pasti datang, terlebih ketika bayi menangis dengan kencang.
Namun jangan lupa menenangkan diri ya, Moms! Ketika Moms tenang, makan pikiran tidak akan menjadi blank.
Selanjutnya Moms bisa memikirkan langkah berikutnya dengan kepala dingin.
Dengan tetap tenang dan mengendalikan diri, ini akan membantu Moms memberikan pertolongan pertama dengan lebih efektif.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB, Coba Pijat Bayi dan Ganti Menu Makannya
2. Periksa Kondisi Bayi
Cek kondisi bayi dengan hati-hati. Perhatikan adanya luka, pembengkakan, memar, atau darah pada kepala atau wajah.
3. Dukung Kepala
Saat mengangkat bayi dari posisi terlentang, selalu dukung kepala dan leher mereka dengan lembut agar tidak ada gerakan yang berlebihan pada kepala.
4. Amati Gejala
Perhatikan gejala atau tanda-tanda cedera kepala pada bayi, seperti muntah berlebihan, kesulitan berbicara, perubahan perilaku, atau penurunan kesadaran.
5. Pindahkan dan Tenangkan Si Kecil
Jika bayi jatuh terbentur kepala terjadi di ruang publik, cobalah untuk memindahkannya dan tenangkan Si Kecil, Moms!
6. Berikan Kompres Dingin
Jika Moms tak menemukan perdarahan usai bayi jatuh terbentur kepala, Moms bisa memberikan kompres dingin untuk Si Kecil.
Baringlkanlah ia dengan posisi kepala yang lebih tinggi.
Jangan lupa untuk memastikan agar es batu tidak bersentuhan langsung dengan kulit Si Kecil.
Balutlah es batu dengan kain atau handuk yang bersih. Letakkan kompres di area yang terbentur selama 15–20 menit.
Moms bisa mengulangi tindakan ini 3–4 kali dalam sehari ketika dibutuhkan.
7. Periksa ke Dokter
Jika cedera kepala bayi terlihat serius, segera cari bantuan medis dengan menghubungi dokter atau membawa bayi ke rumah sakit.
Gejala yang Perlu Diwaspadai Setelah Bayi Jatuh Terbentur Kepala
Bayi jatuh terbentur kepala bisa menjadi sangat mengkhawatirkan.
Terlebih Si Kecil belum bisa mengatur keseimbangannya dengan baik.
Ketika masih kecil, mereka pun belum bisa mengatakan keluhan yang mereka rasakan.
Menurut sebuah penelitian di jurnal Brain Pathology tentang jatuh pada anak kecil, hanya sekitar 2–3% yang menyebabkan fraktur tengkorak linier sederhana, dan sebagian besar tidak menyebabkan masalah neurologis.
Moms harus mewaspadai gejala cedera otak traumatis, termasuk gegar otak yang dapat terlihat dalam 24–48 jam setelah kecelakaan.
Gejala yang muncul setelah bayi jatuh dan terbentur kepala bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera.
Beberapa gejala yang perlu dikhawatirkan dan menandakan kemungkinan cedera kepala serius pada bayi antara lain:
1. Hilangnya Kesadaran
Jika bayi kehilangan kesadaran setelah benturan, ini merupakan tanda yang sangat mengkhawatirkan dan memerlukan penanganan medis segera.
2. Muntah Berulang
Jika bayi muntah berulang kali setelah jatuh, ini bisa menjadi tanda adanya cedera otak atau cedera kepala lainnya.
3. Kesulitan Berbicara atau Menanggapi
Bayi yang sulit berbicara, menanggapi rangsangan atau lingkungan, atau menunjukkan gangguan kesadaran perlu diperiksa oleh profesional medis.
4. Pembengkakan atau Benjolan
Pembengkakan atau benjolan yang besar atau tidak kunjung berkurang setelah cedera bisa menandakan adanya cedera lebih serius.
5. Perubahan Perilaku
Perhatikan perubahan dalam perilaku bayi, seperti gelisah yang tidak wajar, kebingungan, ketidakmampuan untuk fokus, atau kelesuan yang tidak biasa.
6. Air Mata Berwarna Merah atau Cokelat
Jika ada air mata yang berwarna merah atau coklat di telinga, hidung, atau mulut bayi, ini bisa menandakan adanya cedera tengkorak atau cedera pada sistem saraf.
7. Penurunan Nafsu Makan atau Minum
Jika bayi menunjukkan penolakan terhadap makanan atau minuman setelah cedera, ini perlu menjadi perhatian.
8. Pembengkakan Mata atau Area Sekitar Mata
Pembengkakan pada area mata atau wajah setelah cedera kepala dapat menandakan adanya cedera di tulang wajah atau sekitarnya.
9. Perubahan Pola Tidur
Jika bayi mengalami gangguan tidur yang signifikan setelah cedera, seperti tidur yang lebih dalam atau tidur yang lebih sedikit dari biasanya, ini perlu diwaspadai.
Baca Juga: Mengenal Hipotermia pada Bayi, Kondisi Suhu Tubuh Bayi di Bawah Normal
Bahaya Bayi Jatuh Terbentur Kepala
Bayi jatuh dan terbentur kepala dapat menjadi situasi yang serius dan berbahaya.
Cedera kepala pada bayi bisa memiliki konsekuensi yang serius karena tulang tengkorak mereka masih lembut dan otak mereka sedang dalam tahap perkembangan.
Beberapa bahaya yang mungkin terjadi akibat bayi jatuh terbentur kepala antara lain:
1. Cedera Otak
Benturan yang keras pada kepala dapat menyebabkan cedera otak, seperti gegar otak atau bahkan perdarahan di otak.
Cedera otak pada bayi dapat sangat serius dan membutuhkan perawatan medis segera.
2. Pembengkakan dan Memar
Benturan yang cukup keras dapat menyebabkan pembengkakan dan memar pada kepala bayi.
Hal ini dapat menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, dan perubahan pada permukaan kulit.
3. Gangguan Perkembangan
Cedera kepala yang serius pada bayi dapat berdampak pada perkembangan otak mereka.
Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tonggak perkembangan tertentu dalam rentang waktu yang tepat.
4. Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Cedera kepala pada bayi bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan neurologis atau masalah kognitif.
5. Gangguan Mental saat Dewasa
Sebuah studi di PLOS Medicine, menemukan adanya kemungkinan korelasi antara cedera otak traumatis (termasuk gegar otak ringan) saat kecil, dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental saat dewasa.
American Academy of Pediatrics juga melakukan studi pada anak-anak yang didiagnosis cedera otak traumatis dari ringan hingga parah.
Hasilnya, 39% mengembangkan gejala neuropsikiatrik hingga 5 tahun setelah cedera, seperti sakit kepala, gangguan mental, cacat intelektual, depresi atau kecemasan, kejang, atau kerusakan otak.
Baca Juga: Generasi Alpha, Anak-Anak Kaum Milenial yang Serba Digital
Pemeriksaan Bayi Jatuh Terbentur Kepala
Meski ketika bayi jatuh terbentuk kepala tidak terjadi perdarahan atau luka yang serius, Moms sebaiknya tetap memeriksakan Si Kecil ke dokter.
Ketika bayi mengalami jatuh dan terbentur kepala, pemeriksaan oleh dokter sangat penting untuk menilai tingkat keparahan cedera dan memberikan perawatan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin dilakukan oleh dokter dalam pemeriksaan bayi setelah mengalami cedera kepala:
1. Riwayat Medis
Dokter akan menanyakan beragam informasi penting seperti bagaimana kejadian terjadi, ketinggian bayi terjatuh, serta apakah ada gejala atau tanda-tanda khusus setelahnya.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh pada bayi, termasuk pemeriksaan kepala, leher, mata, telinga, hidung, mulut, dan kulit di sekitar area yang terbentur.
Mereka akan mencari tanda-tanda pembengkakan, memar, luka, atau benjolan.
3. Pemeriksaan Neurologis
Dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis untuk menilai fungsi otak dan sistem saraf bayi.
Ini mungkin meliputi menilai respons refleks, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi gerakan.
4. Tes Tambahan
Jika ada kekhawatiran tentang cedera kepala serius, dokter mungkin merujuk bayi untuk menjalani tes tambahan, seperti radiografi (X-ray) untuk mengevaluasi adanya fraktur tulang tengkorak, atau computed tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat cedera otak lebih detail.
5. Observasi
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memutuskan untuk mengamati bayi selama beberapa waktu setelah cedera untuk melihat perkembangan gejala dan memastikan tidak ada tanda-tanda komplikasi.
6. Perawatan dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai.
Perawatan bisa berupa instruksi untuk mengamati bayi di rumah, memberikan obat untuk mengatasi nyeri atau peradangan, atau bahkan merujuk ke spesialis jika diperlukan.
Baca Juga: Sakit Kepala pada Anak, Kenali Gejala dan Jenisnya
Cara Mencegah Bayi Jatuh Terbentur Kepala
Mencegah bayi jatuh dan terbentur kepala adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan mereka.
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah kecelakaan tersebut:
1. Pengawasan yang Ketat
Jaga selalu bayi dalam pandangan Moms ketika mereka berada di tempat-tempat yang tinggi atau berisiko jatuh, seperti tempat tidur, sofa, meja, atau tempat bermain.
2. Tempat Tidur yang Aman
Pastikan tempat tidur bayi memiliki pagar samping yang kokoh dan aman.
Hindari meninggalkan bayi tidur di tempat tidur dewasa, karena mereka bisa tergelincir atau terjatuh dari tempat tidur.
3. Area Bermain yang Aman
Pastikan area bermain bayi bebas dari benda-benda berbahaya dan tidak ada permukaan yang keras.
Gunakan matras yang empuk atau karpet di lantai untuk mengurangi dampak jika bayi jatuh.
5. Perhatikan Perabotan
Pastikan semua perabotan dan peralatan berat ditempatkan dengan stabil.
Jepit kabel listrik agar tidak menggantung dan menggoda bayi untuk ditarik.
6. Batasi Akses ke Tangga
Pasang pagar di tangga dan pintu yang mengarah ke area yang berbahaya.
Ini akan mengurangi risiko bayi merangkak atau berjalan ke tempat yang berisiko cedera.
7. Lapisi Pojok-Pojok Tajam
Lapisi pojok-pojok tajam meja atau perabotan dengan bantalan atau pelindung khusus untuk menghindari cedera jika bayi berlari dan terbentur.
Itu dia pertolongan pertama bayi jatuh terbentur kepala yang perlu orang tua pahami. Yuk, tingkatkan kewaspadaan saat menemani Si Kecil bermain.
- https://kidshealth.org/en/parents/head-injury.html
- https://pedsinreview.aappublications.org/content/40/9/468
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27552147/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.