Begini Cara Menghadapi Ibu Hamil yang Sesak Napas
Ada banyak masalah yang dialami saat hamil dan membuat rasa tak nyaman.
Salah satunya adalah ibu hamil sesak napas. Tentu akan menjadi panik ketika ibu hamil mengalami kondisi ini.
Padahal, sesak napas sangat umum terjadi pada kehamilan. Antara 60 persen dan 70 persen calon ibu yang tidak pernah merasa sesak napas sebelum merasa sesak napas dalam kehamilan.
Moms mungkin mulai merasa sesak napas pada trimester pertama atau trimester kedua. Sebab, Moms kemungkinan akan merasa terengah-engah jika berat badan Moms mulai bertambah.
Kondisi ini akan semakin sering dihadapi oleh ibu hamil dengan kehamilan kembar.
Moms juga akan merasa lebih terengah-engah jika tingkat kebugaran rendah.
Meski begitu, wanita yang sebelumnya sehat bisa juga mengalami sesak napas saat hamil.
Jadi bukan jaminan orang yang sehat tidak bisa mengalaminya.
Merasa terengah-engah bisa agak menakutkan pada awalnya.
Dokter menyebutnya sesak nafas. Ini juga dikenal sebagai "kelaparan udara" - dengan kata lain, perasaan bahwa Moms lapar akan udara.
“Meskipun terkadang membuat Anda tidak nyaman, jenis sesak napas dalam kehamilan ini tidak berbahaya,” ujar Dr Joseph Aquilina, seorang dokter obgin St Bartholomew's dan the Royal London Hospitals.
Baca Juga : Patut Diwaspadai, Ini Gejala Sesak Napas Saat Hamil Akibat Asma
Menghadapi Ibu Hamil Sesak Napas
Foto: Medical News Today
Ketika terjadi sesak napas, untungnya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan ibu hamil untuk membuat pernapasan lebih nyaman.
Saat sesak napas melanda, Moms bisa mempraktikkan postur yang baik akan memungkinkan uterus menjauh dari diafragma sebanyak mungkin.
Sabuk penopang kehamilan dapat membuat berlatih postur yang baik menjadi lebih mudah.
Tak hanya membuat Moms lebih nyaman saat bernapas tetapi juga nyaman saat perut semakin membesar.
Posisi tidur juga penting diperhatikan ketika mengalami sesak napas.
Tidur dengan bantal yang menopang punggung bagian atas, yang memungkinkan gravitasi menarik rahim ke bawah dan memberi ruang lebih banyak pada paru-paru.
Memiringkan tubuh sedikit ke kiri juga dapat membantu menjaga rahim dari aorta, arteri utama yang menggerakkan darah teroksigenasi ke seluruh tubuh.
Saat sesak napas melanda, cobalah mempraktikkan teknik pernapasan yang biasa digunakan dalam persalinan, seperti pernapasan Lamaze.
Mempraktikkan teknik-teknik ini selama kehamilan dapat membantu seorang wanita menggunakannya selama persalinan juga.
Jangan lupa untuk mendengarkan tubuh dan melambat saat dibutuhkan. Sangat penting untuk istirahat dan istirahat jika pernapasan menjadi masalah yang cukup mengganggu.
Pada tahap akhir kehamilan, seorang wanita mungkin tidak dapat melakukan tingkat aktivitas fisik yang sama seperti sebelumnya jika mengalami sesak napas.
Baca Juga : Awas, Sesak Napas Saat Berbaring Bisa Jadi Pertanda Penyakit Jantung
Kapan Perlu ke Dokter?
Foto: First Cry Parenting
Memang ibu hamil sesak napas adalah hal yang wajar, tetapi ada baiknya Moms mewaspadai beberapa gejala serius. Jika mengalaminya, ada baiknya Moms segera memeriksakan diri ke dokter.
Salah satu gejala yang harus diwaspadai antara lain bibir, jari, atau jari kaki biru.
Gejala lainnya seperti jantung berdebar atau detak jantung sangat tinggi juga sebaiknya diwaspadai.
Moms mungkin mengalami nyeri saat bernapas dan napas pendek yang semakin lama akan semakin parah. Masalah napas ini biasanya diikuti dengan mengi.
Jika sesak napas sangat mengganggu atau jika seseorang mengalaminya untuk pertama kali, Moms sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.
Dokter mungkin ingin melakukan serangkaian stres seperti ultrasound pada kaki, untuk melihat pembekuan darah yang mungkin sebagai penyebab potensial.
Apakah Moms mengalami sesak napas saat hamil?
(GSA/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.