Berat Badan Bayi Newborn yang Ideal hingga 12 Bulan, Moms Perlu Tahu!
Semua orang tua pasti berharap bayinya tumbuh dan berkembang secara optimal. Karenanya, Moms harus tahu berat badan bayi newborn yang ideal.
Tak jarang orang tua langsung panik ketika tubuh anaknya terlihat mungil atau pertumbuhan berat badannya tidak signifikan.
Padahal, tubuh bayi mungil bukan berarti tumbuh kembangnya tidak optimal lho, Moms!
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), setiap anak akan bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda.
Makanya, perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak ada kelainan.
Seberapa sering kita harus mengukur pertumbuhan bayi kita?
“Frekuensi pengukuran yang disarankan adalah setiap bulan sampai usia satu tahun, setiap 3 bulan sampai usia 3 tahun, setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun, dan 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya,” ucap Dokter Anak F. Lane France, yang juga adalah juru bicara American Academy of Pediatrics kepada WebMD.
Baca Juga: 6 Camilan Ini Bersahabat Baik dengan Berat Badan, Lho!
Menurut dr. France, kecepatan pertumbuhan anak tidak selalu sama. Untuk itu, Moms tidak perlu membanding-bandingkan tumbuh kembang anak dengan anak lain.
Hal ini juga sesuai dengan apa yang disebutkan IDAI kalau setiap anak bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda.
Kapan harus khawatir? Anak yang terlihat mungil bukan berarti tidak sehat, juga bukan berarti tumbuh kembangnya terhambat.
Asalkan berat dan tinggi badan bayi masih sesuai dengan acuan pertumbuhan Badan Kesehatan Dunia (WHO), maka Moms tidak perlu merasa risau.
“Standar pertumbuhan WHO ini pun terbagi dua, yaitu standar pertumbuhan untuk bayi perempuan dan bayi lelaki. Jadi jangan bandingkan bayi Anda dengan bayi lain dari kelamin yang berbeda,” sambung dr. France.
Jika Moms curiga Si Kecil mengalami kurang berat badan, maka segera konsultasikan dengan dokter anak atau penyedia layanan kesehatan lainnya.
Pastikan anak diukur beratnya, panjang atau tinggi badannya, dan juga lingkar kepalanya.
Dari hasilnya, lingkar kepala dapat dibagi menjadi normal, kecil (mikrosefali), dan besar (makrosefali).
Perlu Moms ketahui, lingkar kepala yang kecil ataupun besar dapat disebabkan oleh gangguan pertumbuhan otak, lho.
Karena itu, sangat penting untuk rutin memeriksakan tumbuh kembang anak, agar Moms bisa memastikan tumbuh kembangnya sesuai dengan acuan pertumbuhan WHO.
Baca Juga: Berat Badan Bayi Moms Normal? Yuk, Cek Di Sini
Berat Badan Bayi yang Baru Lahir
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa faktor yang membuat berat badan bayi Moms bisa bertambah atau berkurang dari berat normal bayi yang baru lahir.
Beberapa hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor di bawah ini:
- Pola makan dan berat badan Moms sendiri, baik sebelum ataupun selama kehamilan
- Kesehatan prenatal Moms, termasuk apakah Moms minum alkohol selama hamil, merokok, atau menderita diabetes
- Berat lahir Moms sendiri, ditambah dengan faktor keturunan atau genetika
- Usia ibu yang masih muda cenderung memiliki bayi dengan berat badan kecil
- Bayi laki-laki cenderung memiliki berat badan lebih daripada perempuan
- Anak pertama cenderung lebih kecil dari anak kedua, ketiga dan seterusnya
- Bayi kembar 2 atau 3
- Bayi kaukasia kadang-kadang lebih besar dari bayi Afrika-Amerika, Asia, atau Asli Amerika
Pada bulan pertama kelahiran bayi, dokter akan memerhatikan peningkatan berat badan, panjang, dan lingkar kepala bayi Moms.
Ini akan diukur di sekitar titik terbesar kepala, biasanya dimulai pada titik di dahi.
Berat lahir rata-rata untuk bayi adalah sekitar 3,5 kg, meskipun berat di antara 2,5-4,5 kg masih dianggap normal. Akan tetapi secara umum:
- Anak laki-laki biasanya sedikit lebih berat daripada anak perempuan
- Bayi pertama biasanya lebih ringan beratnya dari saudara kandung berikutnya nanti.
- Orang tua yang bertubuh besar umumnya memiliki bayi dengan berat badan besar pula
Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat dilahirkan, berat badan bayi mengandung banyak cairan tubuh yang akan hilang dalam beberapa hari.
Sebagian besar bayi kehilangan 1/10 dari berat badannya selama 5 hari pertama dan berat badan akan naik kembali dalam 5 hari berikutnya.
Menurut Journal of The American Academy of Pediatrics, pada hari kesepuluh atau saat usia 2 minggu, berat badan biasanya akan naik kembali ke berat lahir umumnya.
Bayi baru lahir sering kehilangan sekitar 226,8 g beratnya setelah kelahiran, tetapi mendapatkan kembali berat badannya sekitar hari ke-10 hingga 12 usianya.
Pada bulan pertama, bayi baru lahir biasanya naik beratnya sekitar 20 gram sehari, atau sekitar 110 gram hingga 226,8 gram dalam waktu satu minggu.
Baca Juga: 7 Jenis Gendongan Bayi Sesuai Usia dan Berat Badan Serta Plus Minusnya
Panjang rata-rata bayi yang cukup bulan saat lahir adalah 20 inci atau 50 cm, meskipun kisaran normal adalah 18 inci atau 45,7 cm hingga 22 inci atau 60 cm.
Pada bulan pertama, bayi biasanya tumbuh 1,5 inci (4 cm) menjadi 2 inci (5 cm).
Lingar kepala bayi Moms akan tumbuh pada laju tercepat selama 4 bulan pertama setelah lahir dibandingkan pada waktu lainnya.
Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan otak yang cepat. Lingkar kepala rata-rata saat lahir adalah sekitar 13,5 inci (34,5 cm).
Pada akhir bulan pertama, ia meningkat menjadi sekitar 37,6 cm.
Banyak bayi mungkin terlihat kurang sempurna beberapa hari atau minggu pertama setelah lahir.
Perlahan-lahan mereka akan mendapatkan penampilan bayi yang imut dan sehat. Jangan khawatir jika bayi Moms yang baru lahir memiliki beberapa ciri berikut:
- Bentuk kepalanya seperti tidak teratur, sering disebut sebagai "kepala kerucut"
- Memar juga dapat terjadi
- Matanya terlihat sedikit sipit dan merah karena pembengkakan saat persalinan dan melahirkan
- Rambut halus di dahi, pipi, bahu, dan punggung juga mungkin muncul pada bayi yang dilahirkan lebih awal dari tanggal kelahirannya
- Payudara atau alat kelamin yang bengkak bisa terjadi pada bayi laki-laki dan perempuan ketika hormon Moms berpindah ke bayi selama kelahiran
- Beberapa bayi bahkan mungkin mengeluarkan cairan susu dari puting susu
- Bayi perempuan mungkin memiliki cairan berwarna darah dari vagina mereka
Masalah perkembangan fisik lainnya yang perlu diperhatikan pada bulan pertama bayi saat bayi lahir meliputi:
1. Rambut Rontok
Bayi Moms mungkin akan kehilangan sebagian atau seluruh rambut yang ia miliki saat lahir.
Kerontokan ini bersifat sementara, namun rambut baru akan menggantikannya. Jangan khawatir jika bayi Moms mengalami bintik-bintik botak.
2. Kondisi Kulit Ringan
Banyak bayi mengembangkan jerawat kecil di wajah begitu lahir.
Jerawat dapat muncul selama beberapa minggu pertama kehidupan dan biasanya hilang sendiri dalam beberapa bulan.
3. Kurangnya Kemampuan untuk Mengatur Suhu Sendiri
Bayi Moms yang baru lahir memang belum dapat menyesuaikan diri dengan panas atau dingin dengan sangat efisien.
Penting untuk menjaga bayi kita tetap hangat saat dingin dan berpakaian ringan saat sangat hangat. Usahakan untuk menjaga rumah Moms pada suhu yang stabil.
Baca Juga: Benarkah Menyusui Bayi Hilangkan Berat Badan?
Berat Badan Bayi Normal
Foto: Orami Photo Stock
Sementara bayi baru lahir bervariasi dalam ukuran dan bentuk seperti halnya orang dewasa.
Bayi yang sudah cukup bulan cenderung memiliki berat badan rata-rata antara 2,5 kg dan 3,6 kg.
Panjangnya biasanya antara 48-53 cm, dengan lingkar kepala sekitar 34 cm.
Seperti yang Moms bisa lihat, ada banyak faktor yang berpengaruh pada berat badan bayi yang baru lahir.
Dengan demikian, tidak mungkin untuk secara akurat memprediksi ukuran anak kecil atau orang dewasa dari seberapa besar atau kecil bayi Moms saat lahir.
Bayi baru lahir yang mungil belum tentu menjadi orang yang mungil juga ketika mereka dewasa
Sementara, bayi yang besar tidak bisa dijamin akan tumbuh menjadi orang bertubuh besar pula ke depannya.
Grafik pertumbuhan adalah cara mudah dan akurat untuk melacak perkembangan anak Moms dan Dads.
Pada setiap pemeriksaan, dokter anak akan mengukur tinggi dan berat badan anak Moms.
Jika anak lebih muda dari usia 2 tahun, maka ukuran kepala dan plot hasilnya pada grafik akan dibandingkan dengan anak-anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama.
Jadi, jika anak Moms yang berumur 2 tahun berada di persentil ke-75 untuk tinggi dan beratnya pada persentil ke-50, itu berarti ia lebih tinggi dari 75 persen anak laki-laki seusianya.
Sementara beratnya lebih dari setengahnya. Kalau begini, jangan merasa tertekan dengan perkembangan anak Moms.
"Itu tidak benar-benar menunjukkan seberapa baik Si Kecil tumbuh dalam usianya," kata Richard Ball, dokter anak di Akron Children's Hospital di Akron, Ohio kepada Parents.
Menurut dr. Ball, kuncinya adalah apakah grafik pertumbuhan Si Kecil konsisten pada persentil yang sama.
Jika dia melambat, misalnya, atau berat badan naik, maka saat inilah Moms boleh lebih cenderung khawatir.
Nah, cara mudah mengetahui pertumbuhan bayi usia 1 tahun normal atau tidak adalah berat badan mencapai 3 kali berat lahir, panjang badan naik 50% dari panjang lahir, dan lingkar kepala naik sekitar 10 cm.
Meskipun begitu, setiap anak akan bertumbuh dengan kecepatan yang berbeda.
Sehingga perlu pengukuran berkala untuk memastikan tidak ada kelainan yang terjadi selama masa pertumbuhan anak.
Frekuensi pengukuran berkala disarankan untuk dilakukan setiap bulan sampai usia anak mencapai satu tahun. Frekuensi pengukurannya adalah:
- Setiap 3 bulan sampai usia 3 tahun
- Setiap 6 bulan sampai usia anak 6 tahun
- 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya
Baca Juga: 4 Alasan Pentingnya Memantau Berat Badan Bayi
Acuan Penguuran Pertumbuhan Bayi
Mengutip IDAI, acuan yang digunakan untuk tiap kelompok usia dapat berbeda.
Saat ini Indonesia menggunakan kurva pertumbuhan milik Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan kurva dari Center for Disease Control Prevention (CDC,2000).
Indikator yang umum digunakan di Indonesia adalah:
- Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
- Tinggi badan menurut usia (TB/U)
- Berat badan menurut usia (BB/U)
Indikator BB/TB ini nantinya akan menunjukkan status gizi anak.
Caranya tentu dengan membandingkan berat Si Kecil dengan berat ideal menurut tinggi badan anak saat itu.
Selanjutnya hasilnya akan keluar dan menunjukkan apakah anak obesitas, memiliki gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi buruk.
Sedangkan indikator TB/U digunakan untuk membandingkan tinggi badan Si Kecil dengan anak yang sama jenis kelaminnya dan seusianya.
Interpretasinya adalah:
- Tinggi normal
- Perawakan pendek
- Perawakan sangat pendek
Adapun indikator BB/U membagi anak menjadi:
- Berat badan normal
- Berat badan kurang
- Berat badan berlebih
Indikator ini membandingkan berat badan seorang anak dengan anak seusianya.
Bukan hanya berat badan Si Kecil saja yang harus Moms ukur, lingkar kepalanya juga jangan lupa diukur, ya Moms.
Hal ini biasanya banyak terlewatkan oleh para ibu baru. Pengukuran ini biasanya dilakukan setiap 3 bulan sampai usia anak 1 tahun, dan setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun.
Dari hasil pengukuran ini nantinya, lingkar kepala dapat dibagi menjadi:
- Normal
- Kecil (mikrosefali)
- Besar (makrosefali)
Lingkar kepala anak yang kecil ataupun besar biasanya disebabkan adanya gangguan pertumbuhan otak.
Berat Badan Bayi Lahir Prematur
Foto: Orami Photo Stock
Bayi yang lahir prematur sering, meskipun tidak selalu, memiliki berat yang kurang dari bayi cukup bulan.
Seorang bayi dianggap cukup bulan jika mereka dilahirkan pada atau setelah usia kehamilan 39 minggu.
Setiap minggu akan membuat perbedaan. Bayi yang lahir pada 24 atau 25 minggu akan memiliki berat kurang dari bayi yang lahir pada 28 atau 29 minggu.
Jika bayi Moms prematur, mereka mungkin memiliki berat lahir yang rendah atau berat lahir sangat rendah:
Baca Juga: 5 Bahan MPASI untuk Menaikkan Berat Badan Bayi, Bisa Bikin Ginuk-Ginuk
- Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah, beratnya antara 1,5-2,5 kg saat lahir
- Bayi yang lahir dengan berat lahir sangat rendah, beratnya kurang dari 1,5 kilogram saat lahir
- Bayi prematur membutuhkan lebih banyak perhatian dan dukungan medis ketika mereka dilahirkan
- Saat lahir, biasanya bayi akan tinggal di unit perawatan intensif neonatal (NICU) sampai mereka cukup sehat untuk pulang ke rumah
Kemampuan untuk menambah berat badan akan dibutuhkan sebelum bayi Moms bisa pulang.
Seringkali, meskipun tidak selalu, bayi dirawat di NICU sampai beratnya sekitar 2,5 kg.
Sama seperti semua bayi, bayi prematur kehilangan berat badan setelah lahir dan kemudian mulai menambah berat badan kembali.
Saat bayi berada di NICU, Moms kemungkinan akan bisa memberinya ASI dengan cara dipompa.
Bayi tidak mengalami refleks mengisap sampai usianya 32 minggu, jadi bayi yang lahir sangat dini diberikan ASI melalui selang ke perut mereka pada awalnya.
Bayi Moms juga bisa minum susu formula dengan cara ini.
Pertambahan berat badan adalah ukuran penting kesehatan bagi bayi prematur.
Jika tidak ada masalah kesehatan mendasar yang membuat bayi sulit tumbuh, berat badannya akan terus bertambah.
Berdasarkan tingkat prematuritas anak, selama beberapa minggu pertama, jumlah kenaikan berat badan mungkin sama dengan jumlah berat yang mereka peroleh jika masih dalam kandungan.
Bayi prematur tumbuh dan bertambah beratnya lebih cepat daripada bayi cukup bulan.
Selama tahun pertama mereka, bayi prematur diukur beratnya berdasarkan usia mereka dilahirkan pada saat term daripada tanggal kelahiran mereka yang sebenarnya.
Misalnya, jika bayi Moms lahir pada usia 35 minggu, ketika mereka berusia 5 minggu, dokter akan merujuk pada persentil berat badan bayi yang baru lahir daripada untuk bayi yang berusia 5 minggu.
Banyak bayi prematur mengejar berat badan bayi yang cukup bulan pada ulang tahun pertama mereka.
Beberapa mungkin belum bisa mengejar ketinggalan sampai mereka berusia 18-24 bulan.
Baca Juga: Audi Marissa Melahirkan Anak Pertama Secara Prematur, Simak Faktanya!
Tabel Berat Badan Bayi Menurut WHO
Foto: healthline.com
Tabel berat badan bayi di atas adalah berat badan untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan yang Dipercayai berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) and American Academy of Pediatrics merekomendasikan penggunaan grafik WHO untuk anak-anak hingga 2 tahun.
Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga merujuk pada tabel berikut ini.
Baca Juga: Moms, Begini Cara Memijat Balita Berusia 2 Tahun
Agar Moms bisa memantau pertumbuhan berat dan tinggi badan ideal untuk bayi, yuk cek di bawah ini Moms!
Usia 0 Bulan
- Bayi lelaki: 3,5 kg
- Bayi perempuan: 3,4 kg
Usia 0,5 Bulan
- Bayi lelaki: 4 kg
- Bayi perempuan: 3,8 kg
Usia 1,5 Bulan
- Bayi lelaki: 4,9 kg
- Bayi perempuan: 4,5 kg
Usia 2,5 Bulan
- Bayi lelaki: 5,7 kg
- Bayi perempuan: 5,2 kg
Usia 3,5 Bulan
- Bayi lelaki: 6,4 kg
- Bayi perempuan: 5,9 kg
Usia 4,5 Bulan
- Bayi lelaki: 7 kg
- Bayi perempuan: 6,4 kg
Usia 5,5 Bulan
- Bayi lelaki: 7,6 kg
- Bayi perempuan: 7 kg
Usia 6,5 Bulan
- Bayi lelaki: 8,2 kg
- Bayi perempuan: 7,5 kg
Usia 7,5 Bulan
- Bayi lelaki: 8,6 kg
- Bayi perempuan: 7,9 kg
Usia 8,5 Bulan
- Bayi lelaki: 9,1 kg
- Bayi perempuan: 8,3 kg
Usia 9,5 Bulan
- Bayi lelaki: 9,5 kg
- Bayi perempuan: 8,7 kg
Usia 10,5 Bulan
- Bayi lelaki: 9,8 kg
- Bayi perempuan: 9 kg
Usia 11,5 Bulan
- Bayi lelaki: 10,2 kg
- Bayi perempuan: 9,4 kg
Usia 12.5 Bulan
- Bayi lelaki: 10,5 kg
- Bayi perempuan: 9,7 kg
Baca Juga: Begini Cara Menambah Berat Badan Bayi
Berat bayi Moms adalah salah satu dari banyak hal penting yang dapat digunakan dokter untuk membantu menentukan apakah bayi Moms akan berkembang seperti yang diharapkan.
Bayi mungkin mengalami kesulitan menambah berat badan karena berbagai alasan. Ini termasuk:
- Kesulitan menyusu
- Tidak mendapatkan cukup makan atau kalori setiap hari
- Muntah atau tersedak susu
- Paparan infeksi prenatal
- Cacat lahir, seperti cystic fibrosis
- Kondisi medis, seperti refluks gastroesofagus atau penyakit jantung bawaan
Ketika bayi tidak mengalami kenaikan berat badan secara normal, itu dapat menandakan masalah seperti kurang gizi atau masalah kesehatan yang mendasarinya.
Tidak bisa bertambah berat badan adalah masalah karena itu dapat memengaruhi kemampuan bayi Moms untuk mencapai puncak perkembangan.
Mungkin juga berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh mereka.
Jika Moms khawatir bayi akan kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan, bicarakan hal ini dengan dokter anak.
Mereka dapat menunjukkan tingkat pertumbuhan bayi dan jika perlu, bekerjasama dengan Moms dalam hal merencanakan terapi nutrisi.
Cara ini dapat membantu Moms menentukan jumlah makanan yang harus diberikan per hari untuk Si Kecil.
Jika bayi mengalami kesulitan mendapatkan berat badan dan produksi ASI Moms rendah, dokter dapat merekomendasikan untuk menambahkan ASI dengan susu formula.
Biasanya disarankan untuk menunggu sampai Si Kecil berusia 6 bulan untuk memulai makanan padat pendamping ASI (MPASI), seperti sereal beras atau pure.
Jika bayi Moms kesulitan menyusu, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan konsultan laktasi.
Mereka dapat membantu Moms menemukan posisi yang nyaman untuk menggendong bayi dan memberikan saran dan dukungan untuk membuat agar proses menyusui berhasil bagi Moms dan bayi.
Ada juga latihan menyusu yang dapat Moms coba yang dapat membantu Si Kecil untuk mencari posisi payudara kita atau botol berisi ASI dengan lebih mudah.
Contohnya termasuk memijat dagu bayi atau mengetuk bibir mereka.
Salah satu cara untuk menentukan apakah bayi mengonsumsi nutrisi cukup adalah dengan memantau jumlah kotoran anak saat BAB dan popok basah yang harus diganti setiap hari:
Baca Juga: 4 Jenis Umbi untuk MPASI Bayi yang Lezat dan Penuh Nutrisi
- Bayi yang baru lahir sedikitnya mengganti 1-2 popok basah setiap hari dan menghasilkan tinja yang warnanya sangat hitam
- Pada usia 4-5 hari, bayi harus mengganti 6-8 popok basah dan beberapa tinja lunak berwarna kuning setiap 24 jam
- Bayi yang berusia 1-2 bulan dapat mengganti antara 4-6 popok basah setiap hari dan memiliki 3 atau lebih buang air besar setiap hari
Jumlah buang air besar bayi setiap hari cenderung menurun seiring bertambahnya usia Si Kecil.
Jika hasil urin atau feses bayi Moms rendah, mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Anak mungkin akan mendapatkan manfaat lebih dari pemberian makanan tambahan.
Penting juga untuk memantau refluks bayi kita. Meskipun jarang, jika mereka mengeluarkan sebanyak yang mereka terima, mereka mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Cobalah menyusui anak dalam jumlah yang lebih kecil dan lebih sering, dengan banyak waktu tambahan untuk bersendawa.
Ini dapat membantu bayi Moms menurunkan ASI atau susu formula yang dikonsumsinya.
Sekarang setelah Moms tahu, waktunya cocokkan berat badan Si Kecil dengan standar WHO yang sudah disebut di atas.
Semoga beratnya aman-aman saja. Kalau ada ketidakcocokan, langsung hubungi dokter, ya Moms!
- https://www.cdc.gov/growthcharts/data/who/GrChrt_Boys_24LW_100611.pdf
- https://pediatrics.aappublications.org/content/138/6/e20162625
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/bayi-baru-lahir-apa-yang-perlu-diperhatikan-bagian-i
- https://www.parents.com/baby/development/physical/charting-babys-growth/
- https://www.webmd.com/parenting/baby/features/baby-growth-charts#1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.