Bikin Haid Tak Teratur dan Ganggu Kesuburan, Apa Penyebab PCOS dan Gejalanya?
Mungkin Moms sering mendengarnya, tapi penasaran apa itu PCOS. Polycystic ovary syndrome (PCOS), juga dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik, adalah masalah kesehatan umum yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi.
Ketidakseimbangan hormon inilah menciptakan masalah dalam ovarium. 3 hal utama penyebab PCOS adalah kista di ovarium, kadar hormon pria (androgen) yang tinggi, dan periode haid yang tidak teratur. Ya, ovarium membuat telur yang dikeluarkan setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi yang sehat.
Dengan PCOS, telur mungkin tidak berkembang sebagaimana mestinya atau mungkin tidak dilepaskan selama ovulasi sebagaimana mestinya. Sehingga, PCOS dapat menyebabkan menstruasi yang terlewat atau tidak teratur. Karena menstruasi yang tak teratur ini bisa menyebabkan infertilitas atau ketidakmampuan untuk hamil.
Sebuah studi yang dikemukakan oleh Andrew A. Bremer, M.D., Ph.D., dalam jurnalnya yang bertajuk Polycystic Ovary Syndrome in the Pediatric Population menyebutkan bahwa perempuan baru mengetahui dirinya memiliki PCOS pada usia 20-30 tahun saat dirinya mempunyai masalah kehamilan (kesuburan) dan menemui dokter mereka. Namun, pada kenyataannya, PCOS dapat terjadi pada usia berapa pun setelah pubertas.
Baca Juga: Plus Minus KB IUD dan Cara Pemasangannya di Rahim Moms
Penyebab PCOS
Foto: rd.com
Penyebab pasti PCOS tidak diketahui. Sebagian besar ahli berpikir bahwa beberapa faktor, termasuk genetika, berperan. Ini dia 2 penyebab PCOS secara genetis.
1. Tingkat Androgen yang Tinggi.
Androgen kadang-kadang disebut "hormon pria," meskipun begitu, semua wanita menghasilkan androgen dalam jumlah kecil. Androgen mengendalikan perkembangan sifat-sifat pria, seperti kebotakan yang biasa dialami pria.
Wanita dengan PCOS memiliki lebih banyak androgen dari biasanya. Tingkat androgen yang lebih tinggi daripada umumnya menjadi salah satu penyebab PCOS. Ia membuat ovarium tak melepaskan sel telur (ovulasi) selama setiap siklus menstruasi, dan dapat menyebabkan pertumbuhan rambut dan jerawat ekstra.
2. Tingkat Insulin yang Tinggi.
Insulin adalah hormon yang mengontrol bagaimana makanan yang kitaa makan diubah menjadi energi. Resistensi insulin adalah ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara normal. Akibatnya, kadar insulin Anda menjadi lebih tinggi dari normal.
Banyak wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin atau kadar insulin yang tinggi, terutama mereka yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, tidak mendapatkan aktivitas fisik yang cukup, dan memiliki riwayat keluarga diabetes (biasanya diabetes tipe 2). Seiring waktu, resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes tipe 2.
Baca Juga: Mengapa Tebal Tipis Dinding Rahim Setiap Perempuan Berbeda?
Gejala PCOS
Foto: healthywomen.org
Menurut The Office on Women's Health (OWH), sebuah badan kesehatan di bawah naungan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusia Amerika Serikat menyebutkan setidaknya ada 7 gejala PCOS:
- Siklus menstruasi tidak teratur. Wanita dengan PCOS mungkin tidak menstruasi atau memiliki periode yang lebih sedikit (kurang dari 8 bulan dalam setahun). Atau, haid mereka datang setiap 21 hari atau lebih.
- Terlalu banyak rambut di wajah, dagu, atau bagian tubuh tempat pria biasanya memiliki rambut. Ini disebut "hirsutisme." Hirsutisme mempengaruhi hingga 70% wanita dengan PCOS.
- Jerawat di wajah, dada, dan punggung atas.
- Menipisnya rambut atau rambut rontok di kulit kepala; seperti kebotakan pada pria.
- Berat badan bertambah atau sulit menurunkan berat badan.
- Kulit menjadi gelap, terutama di sepanjang lipatan leher, di selangkangan, dan di bawah payudara.
- Terdapat lipatan kecil berlebih kulit di area ketiak atau leher.
Walau terdapat gejala PCOS yang bisa kita rasakan, namun Moms tetap harus cek penyebab PCOS ke dokter terlebih dahulu ya.
Baca Juga: Faktor Penyebab Air Ketuban Menyusut di Dalam Rahim
Ini dimaksudkan untuk penindakan selanjutnya apabila Moms memang benar didiagnosa terkena PCOS. Sehingga, dokter bisa memberikan pengobatan yang sesuai untuk Moms yang memiliki gejala PCOS tersebut.
(SA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.