Bosscha, Wisata Menarik untuk Melihat Panorama Langit
Bosscha menjadi salah satu lokasi wisata terbaik di Kota Bandung.
Di sini Moms bisa mengajak Si Kecil jalan-jalan sambil belajar.
Bosscha merupakan sebuah observatorium teropong bintang pertama di Indonesia.
Ini juga tempat penelitian ilmuwan di bidang astronomi.
Dengan sebuah teropong bintang, Si Kecil bisa melihat pemandangan luar angkasa yang mungkin belum pernah ia lihat sebelumnya.
Baca juga: Bermain Sambil Belajar di Kampung Batu Malakasari
Sejarah Observatorium Bosscha
Foto: Bosscha (Wikimedia.org)
Lokasi ini diresmikan pada 1 Januari 1923 dan diprakarsai oleh K. A. R. Bosscha dan Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging.
Bosscha adalah observatorium astronomi modern pertama yang berada di Asia Tenggara.
Dengan adanya lokasi ini, sains astronomi di Indonesia sudah berkontribusi di internasional pada pengembangan astrofisika dalam bidang tata surya, bintang, dan galaksi.
Sejak 1951, observatorium ini menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Awal mula pembangunan dimulai pada 1923 dan selesai pada 1928. Observatorium dibangun dengan tujuan memajukan ilmu astronomi masyarakat Hindia Belanda.
Penamaannya diambil dari nama dosen yang menjadi pengajar Bung Karno saat mengenyam pendidikan di IBT. Ia bernama Karel Albert Bosscha.
Ia menjadi orang yang paling berjasa atas berdirinya observatorium, sekaligus donatur terbesar untuk pembelian teropong bintang di sana.
Baca Juga: Itinerary Bandung 3 Hari 2 Malam, Luangkan Waktu Jelajahi Bandung Selatan!
Alamat Bosscha
Observatorium ini terletak di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Letaknya tak jauh dari kawasan wisata De Ranch dan Farmhouse Susu Lembang.
Harga Tiket Masuk Observatorium
Harga tiket masuk dibedakan untuk siang dan malam.
Jangan khawatir, karena tarif dibanderol dengan harga terjangkau yaitu Rp15.000 untuk siang hari.
Sementara pada malam hari, tiket masuk dibanderol dengan harga Rp20.000.
Mengunjungi observatorium ini memang sebaiknya dilakukan pada malam hari, agar pemandangan luar angkasa tampak jelas dilihat dari teropong.
Namun, kunjungan pada malam hari hanya dibuka dari April hingga Oktober saja.
Waktunya juga terbatas, yaitu hanya 4 kali dalam satu bulan.
Baca Juga: 11 Rekomendasi Psikolog Bandung dan Rentang Biaya Konsultasinya
Aktivitas yang Dilakukan di Observatorium
Tempat ini masih layak digunakan meski dibangun pada 1923 hingga 1928.
Hingga saat ini, observatorium masih digunakan ilmuwan untuk mempelajari astronomi.
Pada malam hari dan waktu tertentu, berikut beberapa aktivitas yang bisa Moms lakukan di observatorium ini:
- Mengetahui cara kerja teropong tertua Zeiss
- Mengetahui informasi lebih lanjut tentang astronomi di ruang multimedia
- Melihat bintang dari dekat dengan teleskop Bamberg dan teleskop portable
Namun, Moms tidak dapat melihat panorama langit dengan jelas saat cuaca mendung atau hujan.
Jadi, pastikan Moms mendatangi tempat ini sebelum memasuki musim hujan, ya!
Baca juga: Menyelami Seaworld Ancol, Tempat Wisata Bahari di Area Jakarta
Jam Operasional Observatorium
Foto: Bosscha (Bosscha.itb.ac.id)
Observatorium hanya dibuka pada waktu tertentu. Jumlah pengunjung pun dibatasi oleh pihak pengelola.
Karena itu, Moms harus memperhatikan jam operasional sebelum berkunjung, ya!
- Pada hari Selasa, observatorium dibuka pada pukul 09.00-10.30, 11.00-12.30, dan 13.00-14.30.
- Pada hari Rabu dan Kamis, observatorium dibuka pada pukul 11.00-12.30 dan 13.00-14.30.
- Pada hari Jumat, observatorium dibuka pada pukul 09.00-10.30 dan 13.00-14.30.
- Pada hari Sabtu, observatorium dibuka pada pukul 09.00-13.00.
Hari Selasa sampai Jumat, pengelola hanya memperbolehkan 180 pengunjung di setiap sesi. Ini berlaku untuk kunjungan perorangan, keluarga, instansi, sekolah dan organisasi.
Hari Sabtu, pengelola membatasi 90 orang pada setiap sesi untuk kunjungan perorangan, keluarga, instansi, sekolah dan organisasi.
Karena pengunjung dibatasi oleh pihak pengelola, Moms harus melakukan registrasi sebelum datang.
Cara registrasinya pun berbeda untuk kunjungan pribadi atau rombongan.
Baca juga: Asri dan Sejuk, Taman Lembah Dewata Cocok Dijadikan Destinasi Akhir Pekan!
Fakta Unik Lain Tentang Bosscha
Foto: Bosscha (Bosscha.itb.ac.id)
Observatorium ini cocok bagi Si Kecil yang menyukai ilmu astronomi, karena bisa menjadi destinasi wisata edukasi.
Berikut fakta unik lain tentang observatorium yang penting Moms ketahui sebelum berkunjung:
1. Diambil dari Nama Tuan Tanah Kebun Malabar
Tuan Bosscha bukan hanya menjabat sebagai dosen ITB saja, tapi juga merupakan tuan tanah Kebun Malabar.
Pengambilan namanya berdasarkan keputusan dari rapat Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV).
2. Observatorium Terdampak Perang Dunia II
Ternyata, gedung observatorium menjadi salah satu yang terdampak dari Perang Dunia II.
Ini mengakibatkan kerusakan gedung observatorium hingga harus melakukan renovasi.
Setelah renovasi selesai, observatorium bisa beroperasi dengan normal.
3. Bagian dari ITB
Bosscha resmi diserahkan pada pemerintah Indonesia setelah Perang Dunia II berakhir.
Penyerahan terjadi pada 17 Oktober 1951 atau 6 tahun setelah Indonesia meraih kemerdekaannya.
Sedangkan Institut Teknologi Bandung (ITB), kampus ini berdiri pada 1959.
Seiring dengan pembangunannya, observatorium diangkat menjadi bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB saat ini.
Observatorium ini berfungsi sebagai lembaga penelitian dan pendidikan astronomi di Indonesia.
Observatorium diresmikan sebagai objek vital nasional pada 2008.
Tempat ini memiliki peran penting bagi kehidupan bangsa dan merupakan bagian dari tempat yang dilindungi negara.
Bukan itu saja, observatorium ini masuk ke dalam daftar cagar budaya pemerintah, lho.
Jadi, apakah Moms ingin mengunjungi Bosscha sebagai wisata edukasi untuk Si Kecil?
https://bosscha.itb.ac.id/id/
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016061700004/observatorium-bosscha
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.