Waspada! BPOM Stop Peredaran Kinder Joy, Ini 7+ Faktanya!
Moms, informasi mengenai BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan yang menghentikan peredaran Kinder Joy sudah tersebar di masyarakat. Moms sendiri sudah mendengarnya?
Hal ini terjadi karena dugaan adanya kandungan bakteri Salmonella dalam camilan Kinder yang ditemukan di Inggris.
Kinder merupakan makanan camilan populer anak-anak. Bentuknya yang seperti telur, biasanya memiliki mainan kecil di dalamnya.
Di Indonesia sendiri, camilan ini dinamai sebagai Kinder Joy.
Yuk, Moms sebelum memberikan Si Kecil camilan Kinder, simak faktanya di bawah ini!
Baca Juga: Waspada, Dampak Buruk Makanan Chiki dan Snack Kaya MSG pada Anak
Fakta BPOM Stop Peredaran Kinder Joy
Ini dia Moms, faktanya!
1. Berhenti Beredar untuk Sementara Waktu
Foto: tribunnews.com
Walaupun ada dugaan bakteri Salmonella di dalam Kinder Joy, BPOM mengklaim pemberhentian ini hanya sementara sampai dipastikan bahwa Kinder Joy tidak mengandung bakteri.
"Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella," seperti di kutip dari surat tertulis BPOM.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Camilan Sehat untuk Anak, Salah Satunya Es Krim!
2. BPOM Melakukan Pengujian Acak
Sejauh ini BPOM akan melakukan pengujian acak atau random sampling terhadap produk Kinder Joy maupun produk yang bermerek Kinder lainnya.
Hal ini dilakukan untuk mengedepankan prinsip BPOM yaitu mengenai kehati-hatian.
3. Terdampak pada 63 Anak-Anak di Inggris
Pada 2 April 2022, perusahaan makanan asal Italia Ferrero, menarik camilan Kinder dengan nama Kinder Surprise di beberapa supermarket di Inggris.
Hal ini karena dugaan adanya bakteri Salmonella (non-thypoid) yang mengjangkit 63 anak-anak setelah mengonsumsi Kinder.
4. Mengalami Gejala Ringan
Foto: Orami Photo Stocks
Sebanyak 63 anak-anak yang terkena imbas dari bakteri Salmonella tersebut mengakut memiliki gejala ringan.
Gejalanya berupa diare pada anak, kram perut, hingga demam. Namun hal ini tidak menyebabkan kematian dan gejala masih bisa ditangani.
Walapun gejalanya masih bisa ditangani, tentu Moms cemas, ya jika Si Kecil mengalami hal serupa.
Baca Juga: Dampak Camilan Anak yang Tidak Sehat, Catat!
5. Segera Lapor Jika Menemukan Merek Kinder yang Tidak Terdaftar BPOM
Foto: Orami Photo Stocks
Melalui surat tertulis yang disebarkan oleh BPOM, jika masyarakat atau Moms menemukan produk Kinder yang tidak terdaftar oleh BPOM, maka harus segera laporkan.
Moms bisa melaporkan kepada BPOM melalui contact center HALOBPOM atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai Besar/Balai/Loka POM di seluruh Indonesia.
6. Tidak Semua Produk Kinder Terdaftar BPOM
Produk merek Kinder yang terdaftar di Badan POM hanya berasal dari India dengan nama varian produk antara lain Kinder Joy, Kinder Joy for Boys, dan Kinder Joy for Girls. Produk tersebut diproduksi oleh Ferrero India PVT, LTD.
7. Penarikan Produk Diperluas
Foto: bbc.com
Tidak hanya Kinder Joy yang ditarik, melainkan produk-produk oleh Kinder lainnya.
Seperti Kinder Surprise kemasan 100 gram, Kinder Mini Eggs kemasan 75 gram, Kinder Egg Hunt Kit kemasan 150 gram, dan Kinder Schokobons kemasan 200 gram dengan tanggal kedaluwarsa 20 April 2022 – 21 Agustus 2022.
Baca Juga: Gejalanya Terlihat Sama, Ini Perbedaan Flu Perut dan Keracunan Makanan, Jangan Terbalik!
8. BPOM Mengimbau Agar Berhati-Hati
Badan POM mengimbau agar masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan tidak terpengaruh dengan isu yang beredar.
Maka selalu waspada dengan mengecek melaui Cek Link (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau sebelu mengonsumsi
Nah itu, dia Moms 8 fakta BPOM stop peredaran Kinder Joy. Pemberhentian ini hanya sementara sampai dugaan terjawab.
Maka, jika Moms ingin memberikan Si Kecil camilan ini, perlu memperhatikan banyak hal sekaligus mengeceknya dengan teliti, ya!
- https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/148/Penarikan-Produk-Cokelat-Merek-Kinder-Asal-Belgia-di-Inggris-dan-Beberapa-Negara-Uni-Eropa.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.