5 Candi di Pasuruan yang Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga!
Jika ingin melakukan wisata sejarah bersama keluarga, Moms bisa mengunjungi Pasuruan. Ada banyak candi di Pasuruan yang menyimpan banyak sejarah.
Selain itu, tentunya menawarkan pemandangan yang sangat indah.
Candi di Pasuruan bisa ditemukan di beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan.
Ada beberapa destinasi candi di Pasuruan yang cukup populer.
Semuanya bisa dikunjungi bagi Moms yang suka menjelajahi peninggalan bersejarah masa lampau.
Beberapa candi ini sudah tidak dalam bentuk yang utuh, akan tetapi Moms tetap bisa melihat kemegahannya.
Beberapa candi juga berlokasi di kaki gunung yang sejuk dan masih terasa sangat asri.
Untuk itu, bisa menjadi destinasi wisata di Jawa Timur yang mampu melepaskan stres dan penat.
Berpikir untuk berkunjung ke Pasuruan? Jangan lupa untuk mengunjungi candi-candi di kota ini, ya Moms.
Untuk itu, simak daftar candi di Pasuruan yang harus Moms kunjungi bersama keluarga di bawah ini.
Baca Juga: Mengenal Candi Ijo Jogja, Suguhkan Pemandangan Indah saat Sunset!
Rekomendasi Wisata Candi di Pasuruan
Berikut ini beberapa candi di Pasuruan yang bisa Moms kunjungi, yaitu:
1. Candi Jawi
Candi di Pasuruan pertama yang wajib Moms kunjungi adalah Candi Jawi.
Ia terletak di kaki Gunung Welirang, tepatnya di Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Disebutkan dalam Negarakertagama pupuh 56, candi ini didirikan atas perintah raja terakhir Kerajaan Singasari.
Yaitu, Kertanegara untuk tempat beribadah bagi umat beragama Syiwa-Buddha.
Candi Jawi juga merupakan salah satu tempat penyimpanan abu jenazah Kertanegara.
Candi Jawi ini menempati lahan yang terbilang cukup luas.
Sekitar 40 x 60 m2 dan dikelilingi oleh pagar bata setinggi 2 m.
Bangunan salah satu candi di Pasuruan ini juga dikelilingi oleh parit yang saat ini dihiasi oleh bunga teratai.
Salah satu keunikan Candi Jawi adalah batu yang dipakai sebagai bahan bangunannya itu yang terdiri dari dua jenis.
Dari bagian kaki sampai selasar, dibangun menggunakan batu berwarna gelap.
Sementara tubuh candi ini menggunakan batu putih, bagian atap candi menggunakan campuran batu berwarna gelap dan putih.
Baca Juga: Mengenal Candi Singosari yang Jadi Peninggalan Terakhir Kerajaan Singasari
2. Candi Keboireng
Candi Keboireng ini adalah salah satu candi di Pasuruan yang juga perlu Moms datangi.
Ia berlokasi di Desa Kebo Ireng, Ngerong, Gempol, Pasuruan.
Candi ini kini hanya tersisa reruntuhan bagian kakinya saja.
Selain itu, diperkirakan bahwa candi ini adalah candi yang cukup megah pada zamannya.
Di area bersejarah ini, ada tumpukan batu-batu candi yang berhias relief.
Seperti kepala kala, makara, fragmen relief arca, antefiks, jaladwara dan hiasan atap bangunan.
Sementara itu, pada bagian dindingnya menggambarkan relief bermotif manusia, tumbuhan (pohon dan sulur-suluran) serta beberapa binatang.
3. Candi Belahan
Ada juga Candi Belahan sebagai salah satu candi di Pasuruan yang dikenal sebagai Petirtaan Belahan.
Ini adalah lokasi pemandian bersejarah yang dibangun sekitar abad ke-11.
Candi ini dibangun pada masa pemerintahan raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan.
Candi ini juga berada di sisi timur Gunung Penanggungan.
Tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Desa Wonosunyo, Gempol, Pasuruan.
Areanya berbentuk pemandian kolam persegi empat, dan pasokan airnya ini datang dari sebuah sungai kecil.
Dinding sebelah barat belakang mengepras lereng gunung penanggungan dengan bentuk relung-relung.
Dulunya, ini berisi arca perwujudan Airlangga sebagai dewa Wishnu.
Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini digunakan sebagai tempat pemandian selir-selir Prabu Airlangga.
Hal ini bisa dilihat dari adanya dua patung permaisuri Prabu Airlangga, yakni Dewi Laksmi dan Dewi Sri.
Tak hanya itu saja, menurut mitos setempat, candi di Pasuruan ini juga disebut Candi Sumber Tetek.
Ini karena pada salah satu patung, yakni patung Dewi Laksmi pada bagian payudayanya mengeluarkan air jernih.
Masyarakat sekitar yakin bahwa air yang berasal dari candi ini melambangkan kesuburan.
Banyak warga sekitar dan masyarakat dari daerah lain juga memburu air ini.
Ini karena mitos yang ada di masyarakat luas bahwa air ini diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
Air ini diyakini bisa menghindarkan seseorang dari malapetaka atau membuat Moms lebih awet muda.
Keberadaan candi yang masih di area lereng Gunung Penanggungan.
Ini membuat perjalanan menuju tempat ini masih dipenuhi pepohonan yang sangat rindang.
Untuk itu, cuacanya terasa sangat segar dan asri.
Banyak juga yang mengatakan bahwa ini adalah tujuan wisata yang cocok untuk menenangkan batin.
4. Candi Gunung Gangsir
Ada juga Candi Gunung Gangsir sebagai salah satu candi di Pasuruan.
Lokasinya di Dukuh Kebon Candi, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Candi ini sebenarnya bernama Candi Keboncandi.
Akan tetapu, karena letaknya di Desa Gunung Gangsir.
Maka, masyarakat setempat kini menyebutnya Candi Gunung Gangsir.
Candi ini diyakini dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga, yakni sekitar abat ke-11 M.
Masyarakat juga yakin, candi ini dibangun atas bentuk penghormatan untuk janda murah hati yang bernama Nyi Sri Gati.
Ia diyakini memiliki jasa yang besar untuk membangun masyarakat pertanian di daerah itu.
Sementara itu, saat ini atap candi berbentuk melengkung dengan ujung tumpul mirip seperti puncak gunung.
Sayangnya, bagian puncak atap sudah hancur, akan tetapi Moms masih dapat melihatnya.
Baca Juga: Wisata Sejarah Candi Umbul Magelang, Bisa Berendam di Kolam ala Kaum Bangsawan
Ada juga cerita setempat yang cukup menarik mengenai salah satu candi di Pasuruan ini.
Nah, tokoh utama di balik Candi Gunung Gangsir adalah Mbok Rondo Darmo yang merupakan perempuan yang asal usulnya tidak diketahui dengan pasti.
Semasa hidupnya, ia berinisiatif mengajak masyarakat untuk meminta petunjuk kepada Hyang Widi untuk mengatasi masalah kekurangan bahan pangan.
Sebab saat itu daerah ini adalah lahan yang sangat subur.
Akan tetapi, masyarakat tidak mengerti cara mengelola lahan pertanian dan sumber pangan yang hanya berasal dari berburu binatang saja.
Saat ketersediaan hewan mulai amat berkurang, maka masyarakat mulai kelaparan.
Sampai suatu ketika, hewan sebangsa burung gelatik ini menjatuhkan biji padi di daerah tempat Mbok Rondo, dan ia langsung berbuah.
Saat dibuka kulit buahnya, ternyata berisi emas.
Jadilah Mbok Rondo Darmo alias Nyi Sri Gati dan masyarakat di daerah itu menjadi kaya raya.
Nah, akibat melihat contoh burung yang menjatuhkan biji-bijian ke tanah, masyarakat pun mengikuti membenamkan biji-bijian ke tanah alias bercocok tanam dan mulai berhenti memburu hewan.
Cerita ini cukup masuk akal bagi warga setempat.
Sebab, ornamen candi yang ada pada setiap sisi-sisinya banyak ditemui relief bergambar tanaman.
Misalnya, seperti padi, kapas, dan palawija lainnya.
Ada beberapa ornamen hewan seperti bulus, gajah, buaya, babi, anjing, dan kuda terbang yang melambangkan kemakmuran.
Baca Juga: Ayo Lestarikan Budaya Indonesia, Ini 15 Tarian Tradisional Jawa Timur
5. Candi Sepilar
Ini adalah candi di Pasuruan yang berada di lereng gunung Arjuno, tepatnya di Tambak Sari, Purwodadi, Pasuruan.
Candi Sepilar ini adalah salah satu pos pendakian gunung Arjuno yang bisa ditempuh via jalur Purwosari.
Di situs bersejarah ini, Moms akan melihat tiga buah bangunan candi yang dinamai Candi Sepilar 1, 2, dan 3.
Ada juga 13 arca Dwarapala, dengan kondisi yang sayangnya sudah tidak lagi utuh.
Jadi, dari deretan di atas, yang mana candi di Pasuruan paling menarik perhatian Moms?
- https://www.boombastis.com/sejarah-candi-pasuruan/61353
- https://surabaya.liputan6.com/read/4418629/5-candi-di-pasuruan-bersejarah-indah-di-kaki-gunung
- https://sanjayatour.com/wisata-candi-pasuruan/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.