3 Cara Membedakan Oximeter Asli dan Palsu, Jangan Asal Beli!
Cara membedakan oximeter asli dan palsu perlu diketahui. Hal ini perlu dilakukan agar kita terhindari dari kesalahan identifikasi mengenai kondisi tubuh kita.
Semenjak pandemi yang semaki parah di Indonesia, banyak rumah sakit yang tak bisa menampung pasien Covid-19. Akhirnya, tak jarang banyak masyarakat yang memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri ketika memiliki gejala ringan.
Ketika memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri, oximeter pun menjadi sebuah alat yang penting untuk dimiliki.
Nah, sebelum mengetahui cara membedakan oximeter, yuk ketahui apa kegunaannya!
Baca Juga: 7+ Paket Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19 di Wilayah Jabodetabek, Catat!
Fungsi Oximeter
Foto: webmd.com
Oximeter adalah salah satu alat kesehatan yang kini menjadi incaran masyarakat. Pasalnya, oximeter berguna untuk mengukur saturasi atau kadar oksigen dalam darah.
Kegunaan oximeter sendiri pun bisa membantu orang-orang yang terkena Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri atau isoman. Seseorang dengan tingkat oksigen sebanyak 95 persen biasanya masih dapat dikatakan normal.
Kendati demikian kategori individu yang sehat tanpa penyakit menunjukan antara 98 persen hingga 100 persen. Namun jika menunjukan terus di bawah 94 persen, maka Moms perlu langsung memeriksakan diri ke dokter.
Biasanya, oximeter sendiri bisa dengan mudah dibeli di apotek, toko alat kesehatan dan e-commerce. Namun dengan banyaknya permintaan, oximeter pun menjadi sulit ditemukan.
Sulitnya menemukan oximeter membuat pihak tak bertanggungjawab menjual oximeter palsu. Lalu, bagaimana cara membedakannya? Dan apa saja yang diperlukan selama isoman selain memiliki oximeter? Ketahui selengkapnya di sini!
Baca Juga: Pentingnya Tingkatkan Imunitas Tubuh dari Infeksi Virus Corona Novel (COVID-19), Berikut Tipsnya
Beda Oximeter Asli dan Palsu
Foto: capedochealth.com
Untuk membedakan oximeter asli dan palsu sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa cara. Simak cara mudahnya di sini!
Cara Pertama: dilansir dari bisnis.com, hal yang bisa Moms lakukan adalah dengan memasukkan jari dan kemudian menyalakan oximeter.
Ketika panel pembaca menunjukkan grafik kenaikan dan penurunan denyut nadi di bawah pembacaan oksigen yang ditampilkan sebagai SPO2, maka oximeter milik Moms adalah asli.
Namun ketika alat tersebut hanya menunjukkan pembacaan kadar oksigen tanpa adanya grafik denyut nadi di bawahnya, maka ada kemungkinan oximeter tersebut palsu.
Cara Kedua: Hal yang bisa dilakukan adalah dengan memasukkan jari ke dalam oximeter dan kemudian ikat dengan sutas benang di area pangkal jari telunjuk dengan sedikit erat.
Tujuannya adalah untuk membuat aliran darah menuju jari jadi lambat.
Jika hasil oximeter menjadi kurang maka alat tersebut asli. Jika tidak, maka ada kemungkinan oximeter tersebut palsu.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa oximeter sendiri memerlukan waktu untuk menjadi stabil. Jadi, agar hasilnya pasti, melakukan percobaan beberapa kali sangat dianjurkan.
Baca Juga: Mengenal Oximeter, Alat Pengukur Saturasi Oksigen, Penting untuk Pasien COVID-19!
Cara Ketiga: Dalam sebuah video TikTok @glamscool yang viral pun diketahui cara membedakan oximeter asli dan palsu. Caranya adalah dengan menggunakan pensil dan dimasukkan ke dalam oximeter.
Jadi, jika pensil sudah dimasukkan dan alat oximeter membaca sinyalnya, dikatakan oleh pengunggah video bahwa alatnya palsu.
Logikanya pun sederhana, "apa iya pensil punya kadar oksigen? dan apa iya pensil punya denyut nadi?"
Dokter spesialis paru Dilansir dari Komps.com Konsultan Onkologi di RSUD dr. Pirngadi Medan Dr. Moh Ramadhani Soeroso, M.Ked(Paru), Sp.P-K.Onk mengatakan, apa yang dijelaskan dalam video itu memang masuk akal.
Namun, mungkin saja hal tersebut dikarenakan adanya sensitivitas sensor.
"Padahal oximeter biru itu masih akurat untuk pemeriksaan kadar oksigen paru. Mungkin saja oximeter biru sangat sensitif sensor nya, sehingga pensil pun bisa terdeteksi saturasi oksigen," ujarnya
Nah hal terakhir yang bisa dilakukan untuk memastikan keaslian oximeter adalah dengan melakukan pengecekan terhadap sertifikasi. Moms perlu memastikan kualitas dari oximeter yang sudah Moms beli tersebut.
Beberapa sertifikasi yang bsia diandalkan adalah FDA, CE dan RoHS.
Jadi, ada baiknya melakukan pengecekan sertifikasi sebelum Moms membelinya, ya!
Bukan hanya mengandalkan oximeter, Moms juga perlu tahu hal yang wajib dilakukan saat isoman.
Yang Perlu Dilakukan saat Isoman
Foto: Orami Photo Stock
Saat melakukan isoman, ada beberapa hal yang perlu dilakukan selain memiliki oximeter. Ini dia!
- Menjaga sirkulasi udara dan sinar matahari masuk
- Berjemur 10 - 15 menit di jam 10 pagi - 1 siang
- Gunakan masker saat bertemu orang rumah
- Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
- Rutin menggunakan hand sanitizer
- Pisahkan baju kotor dengan orang serumah
- Olahraga 3 - 5 kali seminggu
- Konsumsi makanan bergizi seimbang
- Bersihkan kamar atau tempat isolasi setiap hari
- Rutin minum vitamin C, D, dan multivitamin serta obat anjuran dokter
Baca Juga: 7+ Paket Isolasi Mandiri untuk Pasien COVID-19 di Wilayah Jabodetabek, Catat!
Nah itu dia cara membedakan oximeter asli dan palsu serta hal yang perlu dilakukan saat isoman nih Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.