5 Cara Menangani ADHD pada Bayi, Jangan Panik!
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan tingkat perilaku hiperaktif dan impulsif di atas normal.
Orang dengan ADHD juga mungkin mengalami kesulitan memusatkan perhatian mereka pada satu tugas atau duduk diam untuk waktu yang lama. Baik orang dewasa maupun anak-anak bahkan balita dapat menderita ADHD.
Meskipun tanda-tanda ADHD kadang-kadang dapat muncul pada anak-anak prasekolah atau bahkan anak-anak yang lebih muda, mendiagnosis gangguan pada anak-anak pada usia yang sangat muda adalah sulit.
Itu karena masalah perkembangan seperti keterlambatan bahasa dapat disalahartikan sebagai ADHD.
Baca Juga: Wah, Bayi yang Rewel Ternyata Berisiko Menderita ADHD
Apa Tanda Pertama ADHD pada Bayi?
Foto: healthfully.com
Gejala gangguan ADHD ini dapat dideteksi pada balita sejak usia 1 atau 2 tahun. Gejala ADHD pada bayi dan anak kecil biasanya meliputi:
- Hiperaktif, atau tingkat aktivitas yang lebih tinggi daripada anak biasa
- Masalah tidur dan tidur siang
- Kesulitan transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya
Nah, jika Moms khawatir Si Kecil menderita ADHD, ada baiknya segera menemui pakar terkait. Seperti, psikolog atau psikiater, dokter tumbuh kembang atau ahli patologi bicara.
Seandainya Si Kecil terdiagnosa ADHD, ada beberapa cara menangani ADHD pada bayi yang bisa dilakukan.
Cara Menangani ADHD Pada Bayi
Foto: pexels.com
BerdasarkanCenter for Disease Control and Prevention (CDC), untuk anak-anak dengan ADHD yang berusia di bawah 6 tahun, disarankan untuk melakukan terapi perilaku sebelum mencoba upaya pengobatan.
Pakar ADHD Michele Novotny menyarankan, jika Si Kecil berusia di bawah 5 tahun, ada beberapa cara menangani ADHD pada bayi yang bisa dilakukan, di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Rewel Gejala ADHD pada Bayi? Ini Kata Ahli!
1. Cari Kegiatan yang Menenagan dan Menyenangkan
Cara menangani ADHD pada bayi yang pertama adalah coba temukan kegiatan yang menenangkan dan menenangkan Si Kecil. Lingkungan yang sibuk seperti pusat perbelanjaan atau taman yang ramai, serta mendengarkan musik, dapat menenangkan anak yang hiperaktif.
Beberapa mungkin menemukan musik klasik menenangkan, sementara yang lain tenang dengan country atau bahkan hip-hop. Ujilah dan lihat respons bayi Anda yang terbaik.
2. Lakukan Aktivitas Fisik
Cara menangani ADHD pada bayi yang selanjutnya adalah berusaha terlibat dalam aktivitas fisik untuk membantunya membakar energi sebelum duduk di restoran atau di rumah seseorang.
Sebelum meninggalkan rumah, mainkan tag atau game yang intensif secara fisik atau lakukan aktivitas favorit yang disukai Si Kecil.
3. Gunakan Tali Pengikat
Gunakan tali pengikat atau tali kekang untuk menjaga Si Kecil tetap aman di tempat umum, jika kereta dorong atau kereta dorong tidak tersedia.
“Saya menggunakan tali dengan anak hiperaktif saya, dan itu banyak membantu,” ujar Novotny seperti dikutip dari additudemag.com.
4. Ubah Jadwal
Cobalah ubah jadwal Anda untuk membatasi kegiatan yang mengharuskan Si Kecil untuk tetap diam. Mungkin pasangan Anda bisa tinggal di rumah bersama Si Kecil saat Anda berbelanja atau menghadiri konser lokal.
Saat pergi makan malam, pilih tempat yang ramah anak-anak, lebih baik daripada restoran fine-dining. Alternatif lain, hubungi dan pesan terlebih dahulu untuk meminimalkan menunggu di restoran.
5. Berikan Sedikit Kafein
Banyak restoran akan mengakomodasi permintaan orang tua dengan anak berkebutuhan khusus.
Beberapa orang tua menenangkan anak-anak hiperaktif mereka dengan memberi mereka sedikit kafein, seperti segelas Benadryl. Periksa dengan dokter Anda sebelum mencoba ini.
Baca Juga: Ketahui Panduan Pola Asuh Anak ADHD yang Tepat
Upaya-upaya penanganan ini mungkin dapat meringankan banyak gejala ADHD, tetapi tidak menyembuhkannya. Mungkin perlu beberapa saat untuk menentukan mana yang terbaik untuk Si Kecil.
Selain itu, sangat penting bagi orang tua balita yang hiperaktif untuk mendapatkan dukungan dari orang tua lain yang tahu bagaimana rasanya hidup dengan anak yang dapat menyita perhatian selama 24 jam.
“Cari dukungan dan pengertian emosional dari dokter, keluarga dan teman-teman Anda, grup Facebook online. Karena embesarkan anak berkebutuhan khusus adalah maraton, bukan lari cepat,” ujar Novotny.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.