22 Juli 2024

15 Cara Mendidik Anak dengan Cinta dan Tanpa Kekerasan

Pastikan Si Kecil dididik dengan penuh kasih sayang

Setiap orang tua perlu tahu cara mendidik anak yang tepat agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik, berkualitas dan bertanggung jawab.

Mendidik anak adalah salah satu tugas paling menantang bagi orang tua. Namun, penting untuk mendidiknya tanpa kekerasan.

Ini artinya orang tua tidak hanya mengajarkan mereka untuk bersikap lembut, tetapi juga membantu mengembangkan empati dan kontrol diri.

Meskipun memerlukan kesabaran ekstra, mendidik dengan kasih sayang dapat menciptakan lingkungan yang positif dan harmonis bagi perkembangan Si Kecil.

Baca Juga: 5 Manfaat Susu UHT, Bagus untuk Tumbuh Kembang Anak

Cara Mendidik Anak dengan Kasih Sayang dan Tanpa Kekerasan

Cara Mendidik Anak
Foto: Cara Mendidik Anak (Orami Photo Stocks)

Pengasuhan anak yang tepat penting untuk mendukung perkembangan mereka.

Menurut American Academy of Pediatrics, pengasuhan yang positif dan menghindari hukuman fisik dan kekerasan verbal lebih efektif untuk mendisiplinkan anak-anak di setiap tahap perkembangan.

Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk menerapkan cara mendidik anak yang penuh kasih sayang dan pengertian.

Ini demi membentuk anak yang sehat secara emosional dan mental. Berikut ini caranya.

1. Menjadi Contoh yang Benar

Peran Moms sebagai seorang ibu yang akan selalu menjadi sosok yang paling dekat untuk mereka tiru.

Dengan memberikan contoh yang baik dalam segala hal, terutama ketika menyelesaikan masalah, Si Kecil juga akan menirukannya.

Bila anak berbuat kesalahan, jangan pernah didik mereka menggunakan kekerasan.

Karena mereka akan melampiaskan hal yang sama pada orang lain.

Tak hanya itu, kebiasaan tersebut juga akan mereka bawa hingga dewasa nantinya.

2. Bangun Karakter Positif

Membangun Karakter Positif
Foto: Membangun Karakter Positif (Unsplash.com)

Moms harus dapat memperkenalkan bagaimana bersikap mengalah untuk menghadapi sebuah permasalahan.

Ajari anak cara menyampaikan pendapat dengan baik dan berbagai karakter positif lainnya.

Memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti mustahil untuk mengajarkan mereka hal tersebut sampai mereka paham.

Jika sampai terlibat pertengkaran dengan temannya pun, anak akan mudah menyelesaikannya dengan damai.

Baca Juga: 8 Cara Mengajarkan Anak Membaca, Mudah dan Efektif!

3. Biasakan Minta Maaf

Minta Maaf pada Anak
Foto: Minta Maaf pada Anak (Orami Photo Stocks)

Tips lainnya mendidik anak tanpa kekerasan adalah dengan minta maaf.

Saat Si Kecil bertengkar dengan temannya, meskipun dia sesungguhnya tidak bersalah, tanamkan sifat terbiasa meminta maaf dan memaafkan lebih dulu.

Ini merupakan tips mendidik anak tanpa kekerasan.

Jelaskan pada mereka, meminta maaf tak berarti mereka kalah.

Kerelaan untuk meminta maaf adalah jiwa yang dimiliki setiap orang-orang besar.

Dengan demikian, mereka akan dengan mudahnya meminta maaf bahkan menghindari pertengkaran sebelum hal tersebut terjadi.

Ini merupakan ciri mendidik anak tanpa kekerasan.

4. Kontrol Tontonan Anak

Mengontrol tontonan anak adalah salah satu cara mendidik anak yang penting dilakukan.

Dengan mengawasi apa yang mereka tonton, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak hanya terpapar konten yang sesuai dengan usia mereka dan mendukung perkembangan positif.

Konten yang mengandung kekerasan, bahasa kasar, atau perilaku negatif dapat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anak.

Oleh karena itu, penting untuk memilih konten yang mendidik, menghibur, dan mengajarkan nilai-nilai baik.

Selain itu, menetapkan batasan waktu menonton juga membantu anak belajar mengatur waktu dan mengembangkan kebiasaan sehat, seperti bermain di luar, membaca, atau melakukan aktivitas kreatif lainnya.

Dengan mengontrol tontonan anak, orang tua dapat membantu membentuk karakter anak yang lebih baik dan melindungi mereka dari pengaruh negatif.

Baca Juga: 8 Perilaku Sopan Santun yang Penting Ditanamkan pada Anak

5. Bantu Anak Mengenali Emosi

Memeluk Anak
Foto: Memeluk Anak (Orami Photo Stocks)

Membantu anak mengenali emosinya juga jadi cara mendidik anak yang penting.

Ajarkan anak untuk mengenali berbagai emosi seperti bahagia, sedih, marah, atau takut, agar mereka dapat lebih mudah mengidentifikasi perasaan mereka.

Karena, melansir studi di International Journal of Child Care and Education Policy, anak-anak yang mempelajari keterampilan sosial-emosional sejak dini cenderung lebih percaya diri, kompeten dalam berkomunikasi dan mampu berhubungan baik dengan orang lain.

Sering mengajak anak berbicara tentang perasaannya dan memberi contoh bagaimana mengelola emosi akan sangat membantu.

Selain itu, menggunakan buku atau cerita yang membahas tentang emosi dapat menjadi cara yang menyenangkan dan edukatif.

Mengajarkan teknik sederhana untuk mengelola emosi, seperti menarik napas dalam-dalam atau menghitung sampai sepuluh, membantu anak menjadi individu yang lebih empatik dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

6. Memberi Hadiah Bila Anak Berperilaku Baik

Hadiah untuk Anak
Foto: Hadiah untuk Anak (Freepik.com)

Memberi hadiah bila anak berperilaku baik juga efektif dalam mendidik anak.

Ketika anak diberi penghargaan atas perilaku baiknya, ini akan mendorong pengulangan perilaku tersebut di masa depan.

Hadiah tidak selalu harus berupa benda atau mainan.

Pujian, pelukan, atau waktu ekstra bermain juga bisa menjadi bentuk penghargaan yang berarti.

Dengan memberikan hadiah saat anak menunjukkan sikap positif, seperti berbagi dengan teman, menyelesaikan tugas tanpa mengeluh, atau membantu orang tua, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperilaku baik.

Penting untuk memberikan hadiah secara konsisten dan sesuai dengan perilaku yang ingin ditingkatkan, sehingga anak memahami hubungan antara tindakan baik dan penghargaan yang diterimanya.


7. Berikan Konsekuensi

Konsekuensi Mendidik untuk Anak
Foto: Konsekuensi Mendidik untuk Anak (Orami Photo Stocks)

Ketika Si Kecil menyebabkan masalah dengan bertengkar hingga melakukan kekerasan kepada teman atau saudaranya, mintalah ia bertanggung jawab atas perbuatannya.

Moms harus memberitahu mereka, bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi, dan menjadikan hal tersebut pembelajaran selama hidupnya.

Konsekuensi bukan berarti memberi hukuman hingga memukul atau melakukan kekerasan terhadap anak.

Namun, konsekuensi merupakan balasan dari perlakuan yang buruk atau salah.

Moms dapat melakukannya dengan cara mencabut hak istimewanya dalam waktu tertentu, sampai Si Kecil menyadari kesalahannya.

Baca Juga: 12 Contoh Hukuman yang Mendidik untuk Anak, Tanpa Kekerasan!

8. Membantu Anak Bersikap Empati

Mengajarkan Sikap Empati
Foto: Mengajarkan Sikap Empati (Freepik.com)

Jika Si Kecil memukul temannya, maka cobalah meminta mereka untuk menempatkan posisi sebagai orang yang dipukul.

Cara ini untuk menggambarkan bagaimana perasaannya jika dipukul oleh orang lain seperti yang dia lakukan.

Hal tersebut akan membantu anak untuk merasakan kasih sayang dan simpati, serta memahami apa artinya menyakiti orang lain.

Anak perlu dikenalkan sikap empati atau simpati sejak dini agar lebih sensitif dengan orang lain.

Menumbuhkan sikap ini, akan membuat ia lebih sulit untuk berlaku kasar atau menyimpang pada orang di sekitarnya.

9. Mengajarkan Bertutur Kata Sopan

Bertutur Kata Sopan
Foto: Bertutur Kata Sopan (Orami Photo Stocks)

Tutur kata sopan ini adalah pondasi yang perlu dimiliki anak sebagai bentuk menerapkan norma kesopanan.

Parenting ini perlu segera diterapkan sejak anak usia dini agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya di masa akan datang.

Mulai dari hal-hal sederhana seperti mengucapkan 'permisi', 'maaf', serta 'tolong' ketika meminta bantuan pada orang lain.

Jangan sampai, hal-hal seputar parenting anak usia dini ini terlewatkan.

Menggunakan kata-kata yang sopan untuk berbicara dengan orang lain sebagai tanda menghargai antar sesama juga.

10. Perhatikan Perubahan Perilaku Si Kecil

Anak sedang Bermain
Foto: Anak sedang Bermain (Freepik.com)

Ketika anak-anak tumbuh, perilaku teman sebaya mulai mempengaruhi bagaimana mereka bertindak.

Rasa tidak hormat anak mungkin disebabkan oleh menghabiskan waktu bersama teman-teman yang keluarganya memiliki standar yang berbeda.

Cara mendidik anak dengan baik adalah dengan selalu memperhatikan perubahan perilaku yang terjadi padanya, sekecil apapun.

Terkadang, anak dapat terpengaruh pola pikirnya setelah mengunjungi teman lainnya.

Mereka mungkin meniru perilaku negatif yang mereka lihat di kartun atau acara televisi favoritnya.

Jadi, selalu pantau perkembangan anak yang berubah dan berujung pada hal-hal negatif.

11. Jangan Mudah Tersinggung dengan Perilaku Anak

Anak Marah
Foto: Anak Marah (Freepik.com)

Ketika anak mulai tidak sopan, hal pertama yang harus diingat adalah jangan mudah tersinggung.

Dengan bersikap tidak sopan, anak tidak bereaksi sebagai personal, tetapi terhadap situasi yang mereka hadapi.

Cobalah untuk memisahkan kata-kata dan perilaku dari diri sendiri ketika mendidik anak.

Ini akan memungkinkan orang tua untuk melihat situasi secara lebih objektif.

Apabila terbawa dalam emosional yang dalam, akan lebih mudah memarahi anak dan membuatnya merasa lebih tersakiti.

Oleh karena itu, hindari membawa perasaan ketika anak sedang menunjukkan perilaku ajaibnya di masa tumbuh kembangnya.

Baca Juga: 12+ Cara Mengajarkan Anak Toleransi untuk Kehidupan Sosial

12. Evaluasi Diri Sendiri

Jenis Kemampuan Fungsi Eksekutif Anak
Foto: Jenis Kemampuan Fungsi Eksekutif Anak (Orami Photo Stocks)

Sebagai orang tua, melakukan evaluasi diri secara rutin membantu Moms memahami kelebihan dan kekurangan dalam cara mendidik anak yang telah dilakukan.

Dengan mengevaluasi diri sendiri, Moms bisa melihat apakah cara yang diterapkan sudah efektif atau ada yang perlu ditingkatkan.

Misalnya, jika Moms masih sering kehilangan kesabaran dalam mendidik anak, ini bisa menjadi tanda untuk belajar teknik pengendalian emosi yang lebih baik.

Evaluasi diri juga memungkinkan Moms untuk melihat apakah kebutuhan emosional dan fisik anak sudah terpenuhi dengan baik.

Dengan introspeksi dan penyesuaian yang tepat, Moms dapat mendidik anak dengan lebih efektif serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka secara positif.


13. Berikan Gambaran Nyata ke Anak

Kiat Mengatasi Kebiasaan Anak
Foto: Kiat Mengatasi Kebiasaan Anak (Orami Photo Stocks)

Sangat penting membantu anak dengan memberikan gambaran nyata.

Saat sedang keluar dan bertemu banyak orang, pastikan anak mengetahui sopan santun yang benar.

Misalnya, jika pergi ke restoran, bicarakan tentang tata krama yang tepat untuk makan di restoran dan konsekuensinya.

Bersiaplah untuk menindaklanjuti dengan konsekuensi atau hukuman jika Moms harus melakukannya.

Menetapkan gambaran sebelumnya, biarkan anak-anak tahu apa yang diharapkan dari mereka.

Jika mereka melakukan pekerjaan dengan baik dan tidak ada masalah, tentu saja mereka bisa menerima pujian.

Moms juga dapat menetapkan batasan waktu bermain, di sekitar rumah, dan lainnya.

Baca Juga: Yuk, Ikuti 10 Cara Mengatasi Fobia pada Anak Sejak Dini!

14. Menghargai Usaha Anak

Ibu Memeluk Anak
Foto: Ibu Memeluk Anak (Freepik.com/freepik)

Dengan menghargai usaha anak, orang tua memberikan perhatian dan pengakuan terhadap proses yang dilakukan anak, bukan hanya hasil akhirnya.

Ini membantu anak memahami bahwa kerja keras dan dedikasi mereka dihargai, yang pada gilirannya membangun rasa percaya diri dan motivasi mereka untuk terus berusaha.

Menghargai usaha juga berarti memberikan dukungan saat anak menghadapi kesulitan atau kegagalan.

Orang tua dapat membantu anak memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan mendorong mereka untuk mencoba lagi.

Dengan demikian, anak belajar untuk tidak mudah menyerah dan lebih tahan terhadap stres dan kegagalan di masa depan.

15. Melatih Anak Menyelesaikan Masalah

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Melatih anak menyelesaikan masalah adalah salah satu cara mendidik anak yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kemandirian mereka.

Dengan mengajarkan anak mengenali dan menyebutkan masalah yang dihadapi, orang tua dapat membantu mereka memahami situasi yang sulit.

Selanjutnya, dorong anak berpikir kreatif untuk menyarankan berbagai solusi yang membantu mereka melihat berbagai kemungkinan.

Diskusi mengenai pro dan kontra dari setiap solusi yang diajukan mengajarkan anak untuk mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan.

Setelah memilih solusi terbaik, anak belajar menerapkannya dan bertanggung jawab atas keputusan mereka.

Tinjau hasil pengalaman tersebut untuk membantu anak belajar dari proses dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi masalah di masa depan.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak

Itulah hal yang bisa Moms lakukan sebagai cara mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang serta tanpa kekerasan.

Coba terapkan kepada Si Kecil agar dia tumbuh menjadi pribadi yang lembut dan cinta damai.

  • https://sunshine-parenting.com/5-steps-to-help-kids-resolve-conflicts/
  • https://www.verywellfamily.com/alternatives-to-spanking-1094834
  • https://www.empoweringparents.com/article/when-kids-get-violent-theres-no-excuse-for-abuse/
  • https://publications.aap.org/pediatrics/article/142/6/e20183112/37452/Effective-Discipline-to-Raise-Healthy-Children
  • https://www.nhs.uk/conditions/baby/babys-development/behaviour/dealing-with-child-behaviour-problems/
  • https://ijccep.springeropen.com/articles/10.1186/s40723-017-0038-6

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.