Cara Mengatur Uang THR, Cek Persentase Pos Alokasinya

Tunjangan Hari Raya (THR) sering kali dianggap sebagai bonus tahunan yang bisa digunakan sesuka hati.
Namun, jika tidak dikelola dengan baik, uang THR bisa cepat habis tanpa manfaat jangka panjang. Alih-alih hanya digunakan untuk belanja konsumtif, ada cara mengatur uang THR dengan cerdas agar tetap cukup untuk kebutuhan Lebaran sekaligus bermanfaat setelahnya.
Lalu, bagaimana cara mengelola THR dengan bijak? Simak tips berikut agar keuangan tetap stabil dan tidak boros!
Cara Mengatur Uang THR

Mengatur uang THR dengan baik sangat penting agar dana tersebut tidak habis begitu saja tanpa manfaat maksimal.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Prioritaskan Kebutuhan Wajib
Gunakan THR untuk membayar kewajiban seperti utang, zakat, dan iuran tahunan (jika ada).
Pastikan kebutuhan pokok selama lebaran sudah tercukupi, seperti makanan, transportasi mudik, dan keperluan ibadah.
2. Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi
Minimal 20-30% dari THR bisa dialokasikan untuk tabungan darurat atau investasi.
Jika belum punya dana darurat, manfaatkan THR untuk mulai menabung.
Investasikan di instrumen yang sesuai seperti reksa dana, emas, atau deposito.
3. Batasi Pengeluaran Konsumtif
Hindari membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan hanya karena diskon atau tren lebaran.
Tetapkan anggaran untuk belanja baju baru, kue lebaran, dan dekorasi rumah.
4. Gunakan untuk Hal yang Produktif
Gunakan sebagian THR untuk modal usaha kecil atau kursus pengembangan diri.
Bisa juga dialokasikan untuk biaya pendidikan anak atau pelatihan skill baru.
5. Berbagi dengan Sesama
Sisihkan sebagian untuk sedekah, zakat, atau hadiah kepada keluarga dan orang yang membutuhkan.
Bisa juga digunakan untuk membantu biaya pendidikan adik atau saudara.
6. Hindari Pengeluaran Berlebihan
Buat daftar pengeluaran dan patuhi anggaran yang telah ditentukan.
Jangan langsung membelanjakan THR dalam waktu singkat, alokasikan secara bertahap.
Dengan perencanaan yang baik, THR tidak hanya habis untuk kebutuhan lebaran tetapi juga bermanfaat untuk jangka panjang.
Persentase Pos Pengelolaan THR

Berikut adalah pembagian persentase pengelolaan THR yang mencakup amal, agar keuangan tetap seimbang dan bermanfaat jangka panjang:
1. Kebutuhan Wajib (40-50%)
- Zakat, sedekah, dan amal (5-10%)
- Bayar utang atau cicilan (jika ada)
- Kebutuhan pokok Lebaran, seperti bahan makanan, transportasi mudik, dan keperluan ibadah.
2. Tabungan dan Investasi (20-25%)
- Tabungan darurat untuk kebutuhan mendesak.
- Investasi (emas, reksa dana, saham, atau instrumen lainnya).
- Bisa juga digunakan untuk dana pendidikan anak.
3. Kebutuhan Lebaran dan Hiburan (15-20%)
- Belanja baju baru, makanan, hampers Lebaran, dan dekorasi rumah.
- Anggaran rekreasi atau persiapan mudik.
4. Pengembangan Diri dan Modal Usaha (10-15%)
- Biaya kursus atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.
- Modal usaha kecil untuk menambah pemasukan jangka panjang.
Contoh Simulasi Pengelolaan THR Rp10 JutaContoh Pengelolaan THR
Berikut ini contoh simulasi pengelolaan THR Rp10 Juta:
- Zakat, sedekah, amal (10%) = Rp1.000.000
- Kebutuhan pokok & utang (30%) = Rp3.000.000
- Tabungan & Investasi (25%) = Rp2.500.000
- Kebutuhan Lebaran & Hiburan (20%) = Rp2.000.000
- Pengembangan Diri & Modal (15%) = Rp1.500.000
Metode ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Dengan pengelolaan yang baik, THR tidak hanya habis untuk konsumsi, tetapi juga bermanfaat untuk masa depan.
Baca Juga: Cari Tahu Perhitungan THR untuk Pegawai Tetap dan Kontrak
Apakah Bijak Menggunakan THR untuk Mudik?
Jika memang tidak sempat menabung atau ada dana THR yang cukup, tidak masalah menggunakan uang THR untuk dana mudik.
Namun, sebaiknya hanya digunakan untuk menutup kekurangan anggaran, bukan sebagai sumber utama.
Jika sejak awal THR dialokasikan untuk mudik, pastikan kebutuhan lain tetap terpenuhi.
Secara ideal, anggaran mudik sebaiknya dipersiapkan jauh-jauh hari dengan menabung setiap bulan.
Mengapa? Karena biaya mudik sering kali cukup besar, terutama jika melibatkan tiket transportasi, akomodasi, dan oleh-oleh.
Jika mengambil dari THR, ada risiko dana tersebut tidak cukup atau mengorbankan pos kebutuhan lain, seperti zakat, tabungan, dan keperluan lebaran.
Kelebihan Menabung Setahun Sebelum Mudik
- Lebih ringan: Dengan menabung setiap bulan, tidak terasa berat saat tiba waktu mudik.
- Lebih hemat: Harga tiket biasanya lebih murah jika dibeli jauh-jauh hari.
- THR bisa dialokasikan untuk hal lain: Seperti tabungan, investasi, atau kebutuhan lebaran.
Bagaimana Cara Menabung untuk Mudik?
- Hitung estimasi biaya mudik (tiket, transportasi, akomodasi, oleh-oleh, dll.).
- Bagi total biaya ke dalam 12 bulan dan sisihkan setiap bulan.
- Gunakan rekening khusus atau tabungan berjangka agar tidak tergoda menggunakannya.
- Pesan tiket lebih awal untuk mendapatkan harga lebih murah.
Dengan strategi ini, mudik bisa tetap lancar tanpa mengorbankan stabilitas keuangan setelah lebaran.
Jadi, kapan nih Moms atau Dads dapat THR-nya? Pastikan dikelola dengan bijak ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.