Ini Cara Mengobati Usus Buntu pada Bayi dan Penyebabnya, Cari Tahu Yuk Moms!
Apendisitis adalah peradangan infeksi usus buntu. Apendiks adalah organ kecil berbentuk jari yang berada tepat di atas usus besar. Peradangan terjadi ketika bakteri terperangkap dalam apendiks oleh simpul nimfa besar atau tinja yang keras menekan lubang.
Setelah terinfeksi, biasanya perlu menghilangkan radang usus buntu untuk mencegahnya pecah atau menyebar ke perut.
Apendisitis jarang terjadi pada bayi dan sulit didiagnosis juga. Pada awalnya, mungkin terlihat seperti flu perut. Tapi tetap ada kemungkinan ini terjadi pada bayi.
Baca Juga: Usus Buntu pada Bayi, Ketahui Lebih Lanjut Yuk Moms!
Penyebab Radang Usus Buntu pada Bayi
Foto: momjunction.com
Sulit untuk menentukan apa yang menyebabkan apendisitis pada bayi Ada kemungkinan bahwa usus buntu dapat tersumbat dengan tinja dan bakteri.
Lendir yang diproduksi oleh usus buntu dapat menebal dan menyebabkan penyumbatan. Bakteri di dalam dapat berkembang biak dan menyebabkan radang usus buntu.
Apendisitis adalah peradangan pada appendix vermiform, embel-embel kecil yang timbul dari sekum. Vermiform artinya berbentuk cacing dan secara akurat menggambarkan penampilan struktur ini.
Radang usus buntu adalah penyebab paling umum dari perut bedah akut di masa kanak-kanak. Meskipun kejadian pastinya tidak diketahui, apendisitis jarang terjadi pada anak usia dini dan lebih sering terjadi setelah usia 10 tahun.
Anak laki-laki dan perempuan dipengaruhi secara sama sebelum masa pubertas, tetapi setelah usia 15 tahun, dua kali lebih banyak anak laki-laki yang terkena dampaknya dibandingkan perempuan.
Peningkatan insiden pada bulan-bulan musim semi dan musim gugur juga telah diamati.
Mendiagnosa Radang Usus Buntu pada Bayi
Foto: parenting.firstcry.com
Gejala usus buntu mirip dengan batu ginjal, infeksi saluran kemih (ISK), dan pneumonia. Untuk itu, terkadang hal ini akan menjadi tantangan bagi dokter untuk mendiagnosisnya.
Dokter anak biasanya akan memberi tahu Anda apakah Si Kecil perlu dibawa ke ruang gawat darurat atau tidak. Di rumah sakit, dokter dapat melakukan ultrasound, X-Ray atau CT scan untuk menentukan penyebab pastinya.
Prosedur tanpa rasa sakit ini akan membantunya mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang penyakit Si Kecil. Dokter mungkin juga melakukan tes darah dan tes urin untuk memastikan bahwa infeksi saluran kemih tidak bertanggung jawab atas gejala-gejala pada Si Kecil.
Ia juga akan berkonsultasi dengan ahli bedah yang akan memutuskan apakah Si Kecil perlu dioperasi atau tidak.
Baca Juga: Waspada 5 Gejala Usus Buntu Pada Anak
Cara Mengobati Radang Usus Buntu pada Bayi
Sama seperti pengobatan radang usus buntu pada dewasa, pengobatan radang usus buntu pada bayi juga bisa dengan obat-obatan atau pembedahan. Berikut ulasannya.
1. Obat-obatan
Foto: unsplash.com
MenurutAmerican Pediatric Surgical Association (APSA), radang usus buntu adalah salah satu bentuk infeksi. Sehingga antibiotik bisa menjadi bagian penting dalam upaya pengobatan. Antibiotik adalah obat yang melawan bakteri. Ini diberikan melalui vena.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa radang usus buntu atau apendisitis dini dapat diobati dengan antibiotik saja. Ini membutuhkan diagnosis pasti apendisitis dengan CT atau ultrasonografi.
Di AS, opsi ini hanya dilakukan di bawah studi atau uji coba. Perawatan yang tepat yakni dengan menjalani rawat inap di rumah sakit berapa hari, antibiotik diperlukan dan risiko menggunakan antibiotik saja harus didiskusikan dengan hati-hati dengan dokter bedah.
Cairan dibutuhkan untuk pasien dengan usus buntu. Karena radang usus buntu menyebabkan kehilangan nafsu makan, maka pasien mungkin mengalami dehidrasi. Cairan biasanya diberikan melalui vena.
Obat-obatan juga diberikan kepada pasien untuk membantu membuat sakit perut mereka lebih baik.
Baca Juga: Usus Buntu pada Anak, Kapan Harus Dioperasi?
2. Pembedahan
Foto: adobestock.com
Cara standar untuk mengobati radang usus buntu adalah dengan membuang usus buntu. Ini dapat dilakukan dengan cara tradisional yakni dengan sayatan terbuka atau lebih besar atau laparoskopi.
Apendektomi terbuka dilakukan dengan mengangkat apendiks melalui sayatan terbuka melintang di bagian kanan bawah perut.
Pada apendektomi laparoskopi, dilakukan beberapa sayatan kecil (sayatan). Operasi itu sendiri dilakukan dengan menggunakan instrumen kecil yang ditempatkan melalui sayatan lainnya.
Jumlah sayatan (pemotongan) yang biasa untuk operasi laparoskopi bervariasi dari satu (umbilical port tunggal) hingga tiga. Terkadang diperlukan pemotongan tambahan jika apendiks benar-benar pecah dan macet.
Apendektomi terbuka dan laparoskopi membutuhkan waktu yang sama untuk melakukan. Salah satu manfaat laparoskopi adalah struktur perut lainnya dapat diperiksa menggunakan kamera video selama operasi. Laparoskopi juga memiliki risiko infeksi luka yang lebih rendah.
Nah, itu cara-cara mengobati radang usus buntu yang bisa dilakukan pada bayi. Sebelum terlanjur parah, tidak ada salahnya Moms segera menemui dokter jika menemukan gejala-gejala radang usus buntu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.