17 Cara Merawat Softlens agar Awet dan Tak Memicu Infeksi
Daftar isi artikel
Bagi sebagian orang, memakai kacamata bukanlah pilihan yang nyaman untuk dikenakan sehari-hari. Softlens menjadi salah satu alternatifnya. Untuk itu, penting mengetahui cara merawat softlens.
Hal ini karena ada sedikit perbedaan perawatan dengan kacamata.
Banyak orang akhirnya mengenakan softlens atau lensa kontak sebagai alternatif, karena dianggap lebih praktis dan mudah digunakan.
Meski memiliki beberapa keunggulan dibandingkan kacamata, lensa kontak membutuhkan perawatan yang lebih rumit.
Cara merawat softlens yang tidak tepat bisa berisiko menimbulkan gangguan pada mata.
Termasuk iritasi hingga infeksi berat akibat bakteri dan jamur.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Simbol pada Teks Lagu, Mulai dari Not Angka hingga Balok!
Cara Merawat Softlens untuk Pemakaian Sehari-Hari
American Academy of Ophthalmology menyatakan dalam lamannya, infeksi mata yang serius bisa terjadi jika lensa kontak tidak dibersihkan, disterilkan, dan disimpan dengan benar.
Namun, Moms dan Dads tak perlu khawatir, berikut ini langkah membersihkan softlens dengan benar.
1. Bersihkan Tangan
Langkah pertama cara merawat softlens dan membersihkannya adalah mencuci tangan dengan sabun sebelum memegangnya.
Selanjutnya, keringkan tangan menggunakan handuk minim serat agar tak menempel di tangan.
Sebaiknya jangan menggunakan sabun yang mengandung cold cream, losion, atau jenis sabun yang mengandung moisturizer.
Hal ini karena ada kemungkinan zat-zat tersebut akan menempel pada permukaan kulit dan menempel pada lensa kontak saat dipegang.
2. Gunakan Cairan Khusus Softlens
Perlu diingat bahwa jangan pernah mengganti cairan khusus merendam dan membersihkan softlens dengan berbagai jenis air lainnya, baik itu air kran maupun air mineral.
Sebagai cara merawat softlens dengan baik, hindari membersihkan lensa kontak menggunakan air saline yang diracik sendiri di rumah.
Hal ini karena kemungkinan besar cairan tersebut tak steril, lho.
Umumnya ada 4 jenis cairan softlens yang masing-masing memiliki fungsi dan keunggulan berbeda agar bisa digunakan sebagai cara merawat softlens dengan baik, di antaranya:
- Multi Purpose Solution
Multi purpose solution atau cairan softlens multifungsi merupakan jenis cairan yang paling umum kita temui.
Cairan ini memiliki fungsi perawatan lensa kontak secara umum, termasuk di antaranya untuk membersihkan, membilas, mendesinfeksi, serta merendam lensa kontak.
Karena memiliki banyak kegunaan dalam satu produk, cairan ini menjadi salah satu yang paling banyak dipilih. Selain itu, harganya juga relatif lebih murah dibandingkan jenis cairan sotflens lainnya.
- Cairan Softlens Berbasis Hidrogen Peroksida
Jenis cairan ini diformulasikan untuk membersihkan dan mendisinfektan softlens, namun tidak dapat digunakan sebagai cairan penyimpan.
Umumnya cairan berbasis hidrogen peroksida disarankan bagi mereka yang sensitif terhadap zat tertentu dalam cairan softlens lainnya.
Biasanya Moms perlu mendapatkan wadah khusus untuk membersihkan lensa kontak dengan cairan ini, yakni wadah kecil yang terbagi menjadi dua bagian.
Yakni untuk proses disinfektan dan satu lagi untuk penetralan.
Karena softlens yang dibersihkan menggunakan cairan ini tak dapat langsung dikenakan, namun harus dinetralkan terlebih dahulu agar tak perih di mata.
- Air Saline
Air saline biasanya digunakan hanya untuk membilas dan merendam softlens.
Namun, cairan ini tidak memiliki kemampuan disinfektan.
Cairan saline juga digunakan sebagai penetral softlens yang dibersihkan menggunakan hidrogen peroksida.
- Pembersih Protein Enzimatik
Yang terakhir adalah pembersih protein enzimatik.
Cairan ini biasanya digunakan atas rekomendasi dokter mata untuk membersihkan softlens dengan keadaan sangat kotor, terutama karena terlalu jarang digunakan.
3. Gunakan Metode "Rub and Rinse" Setiap Kali Membersihkan Lensa Kontak
Selalu gunakan metode "rub and rinse" sebagai cara merawat softlens agar tidak kering. Seperti namanya, metode ini melibatkan proses menggosok dan membilas.
Caranya, teteskan cairan pembersih khusus lensa kontak dan gosok perlahan permukaannya menggunakan ujung jari dengan gerakan memutar agar lensa tidak robek.
Selanjutnya bilas softlens dengan meneteskan cairan lensa. Jika lensa sudah tidak terasa licin, artinya lensa sudah bersih. Terakhir, rendam softlens dalam wadahnya menggunakan air saline khusus softlens.
Baca Juga: Serba-serbi dan Cara Mengobati Cedera Hamstring yang Membuat Paha Sakit Luar Biasa!
4. Bersihkan Softlens Setiap Kali Memakai dan Melepasnya
Cara merawat softlens agar tidak kering ini juga perlu diperhatikan.
Pastikan untuk membersihkan dan membilas lensa kontak sebelum memakai dan setelah melepas softlens.
Selain itu, sangat disarankan mendisinfektan lensa kontak setiap kali selesai melepasnya.
Hal ini bertujuan untuk mensterilkan kembali lensa dari bakteri dan kotoran yang menempel selama pemakaian.
5. Selalu Ganti Cairan Softlens dalam Wadah Penyimpanan
Cara merawat softlens yang jarang dipakai selanjutnya yakni gunakan cairan yang baru setiap kali membersihkan dan mendisinfeksi lensa kontak.
Jangan pernah menggunakan kembali atau hanya menambahkan cairan ke dalam wadah penyimpanan softlens.
Selain itu, jangan pindahkan cairan softlens ke dalam tube atau botol kecil lain yang biasanya ada dalam satu set wadah softlens.
Menyimpannya ke dalam wadah lain akan membuatnya tidak steril lagi untuk digunakan.
6. Ganti Wadah Secara Berkala
Cara merawat softlens yang jarang dipakai tentu ada aturannya.
Moms dan Dads harus tetap mengganti wadah penyimpanan softlens maksimal 3 bulan sekali untuk menghindari terjadinya kontaminasi bakteri dan jamur.
Selain itu, segera ganti wadah apabila penyimpanan softlens rusak atau bocor sebelum 3 bulan.
7. Bersihkan Softlens Secara Berkala
Meski jarang digunakan, namun softlens harus tetap dibersihkan secara berkala paling tidak 3 hari sekali.
Cara merawat softlens dengan baik ini perlu dilakukan karena bakteri tetap dapat berkembang dalam wadah dan air lensa meski sudah disimpan dalam keadaan bersih sekalipun.
Selain itu, cairan perendam lensa kontak juga dapat berkurang seiring berjalannya waktu karena terserap oleh lensa.
Jika tak rutin dibersihkan atau diganti, bisa ada kemungkinan Moms tidak mengetahui jika air dalam wadah softlens telah habis sehingga menyebabkan softlens kering dan tak dapat dikenakan lagi.
8. Perhatikan Batas Waktu Penyimpanan Softlens
Bagaimana jika sudah terlanjur menyimpan softlens lebih dari 3 hari?
Beberapa jenis softlens memiliki daya simpan lebih lama dan bisa langsung digunakan tanpa sterilisasi.
Pastikan untuk membaca instruksi untuk mengetahui daya simpan softlens.
Meski begitu, jangan pernah mengenakan softlens yang sudah disimpan selama 30 hari tanpa sterilisasi atau melakukan proses disinfeksi terlebih dahulu.
Baca Juga: Studi Baru di China, Pemakaian Kacamata Turunkan Risiko COVID-19
9. Catat Tanggal Kedaluwarsa Softlens
Softlens yang kering akan jadi masalah dan terasa tak nyaman ketika dikenakan. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Mencatat tanggal kedaluwarsa adalah cara merawat softlens agar tidak kering.
Lensa kontak yang sudah lewat masanya biasanya akan terasa kering, perih, dan mengganjal saat dikenakan.
Apabila pemakaiannya terus dilanjutkan, tak menutup kemungkinan akan menyebabkan iritasi hingga infeksi pada mata.
Untuk itu, catat selalu tanggal kedaluwarsa softlens agar tidak lupa, terutama jika Moms memiliki lebih dari satu lensa kontak.
Bila perlu, beri label pada masing-masing wadah lensa kontak.
10. Ganti Softlens yang Sudah Mengering
Pasti banyak orang bertanya-tanya apakah softlens yang kering masih dapat digunakan lagi atau malah harus dibuang?
Dilansir Contacts Direct, hal ini sangat tergantung kondisi softlens.
Jika lensa kontak kering karena kehabisan cairan perendam dalam wadah, kemungkinan dilembabkan untuk digunakan kembali bisa dilakukan.
Namun, jika lensa kontak kering karena berada di luar wadah akibat terjatuh, baiknya ganti dengan yang baru.
Selain itu, pastikan softlens yang kering masih dalam keadaan bagus.
“Jika Anda merehidrasi lensa kontak, periksa dengan saksama apakah ada sobekan kecil di tepinya, goresan pada lensa, atau tanda-tanda kontaminasi atau penumpukan kotoran,” ujar Dr. Joe Wende, Medical Director di Contacts Direct.
11. Hindari Membasahi dengan Air Liur
Mengutip Disha Eye Hospitals, jangan pernah meletakkan lensa kontak di mulut untuk 'membasahinya'.
Tak jarang banyak orang melakukan ini untuk lebih praktis. Namun, sebaiknya kebiasaan ini dihindari ya, Moms!
Air liur mengandung bakteri tak terlihat yang bisa masuk ke dalam lensa kontak.
Karenanya ia dapat memicu peradangan atau iritasi pada mata ketika dipakai.
Baca Juga: Daftar Negara Benua Afrika Terbesar dan Terpadat, Ada yang Didominasi Gurun Pasir!
12. Ikuti Pedoman Pemakaian
Kenakan lensa sesuai pedoman menjadi cara merawat softlens dengan baik berikutnya.
Setiap lensa kontak biasanya punya aturan masing-masing yang ditulis pada kemasan produk.
Moms juga perlu ganti lensa kontak sesuai jadwal yang ditentukan oleh spesialis mata.
Jangan pernah ragu untuk mengganti lensa kontak dengan yang baru ya.
Hal ini untuk mencegah gangguan mata yang ditimbulkan di kemudian hari.
13. Hindari Tidur Memakai Lensa Kontak
Moms, jangan pernah mencoba tidur ketika masih memakai lensa kontak. Cara merawat softlens dengan baik ini perlu diperhatikan, lho!
Saat kita menutup kelopak mata, air mata tidak mendapatkan banyak oksigen ke mata dibandingkan saat terbuka.
Oleh karena itu, sebaiknya lepas lensa kontak sebelum tidur. Tidur dengan lensa kontak cukup berbahaya karena dapat meningkatkan risiko infeksi mata.
14. Jangan Pernah Berbagai Lensa Kontak
Cara merawat softlens dengan baik selanjutnya yakni berkaitan aturan pemakaian.
Jangan pernah memakai lensa kontak orang lain, apalagi jika pemakainya sudah menggunakan lensa tersebut.
Menggunakan lensa kontak orang lain dapat membuat mata terkena infeksi mata atau benda asing lainnya, lho!
Cara Merawat Softlens yang Jarang Dipakai
Cara merawat softlens yang jarang dipakai sebenarnya tidak sulit.
Tetapi, Moms perlu ketelitian supaya kebersihannya tetap terjaga.
Perawatan softlens memungkinkan alat bantu penglihatan ini tidak mengandung bakteri atau kuman.
Kondisi ini seharusnya diupayakan supaya tidak menimbulkan infeksi ketika dikenakan.
15. Bersihkan Softlens Sesering Mungkin
Moms harus membersihkan softlens sesering mungkin.
Walaupun softlens tersebut tidak digunakan, Moms tetap harus mencucinya secara berkala.
Hal ini karena, walau softlens disimpan di wadahnya dalam keadaan sudah bersih, bakteri tetap dapat berkembang.
Air softlens di dalam wadah suatu saat dapat menyusut dan habis diserap oleh softlens.
Kalau sampai tidak ketahuan air softlens-nya sudah habis, nanti akan jadi kering dan tidak bisa dipakai lagi.
Jadi, perhatikan juga air softlens di dalam wadah, ya.
Selalu ganti airnya setiap beberapa hari sekali.
16. Tempat Penyimpanan Softlens harus Bersih
Wadah softlens juga tak luput dalam cara merawat softlens yang jarang dipakai.
Walaupun terkesan bersih dan dapat menjaga softlens dari kotoran, wadah softlens ternyata bisa menumpuk bakteri juga.
Oleh sebab itu, Moms perlu membersihkan wadah softlens secara berkala.
Untuk mencuci wadah softlens, pertama-tama pindahkan terlebih dahulu softlens yang ada di dalamnya, simpan di tempat yang aman dan bersih.
Moms bisa menggunakan wadah softlens lainnya atau di mangkuk atau gelas kecil dan beri penutup supaya tidak terkena debu.
Selanjutnya, cuci wadah softlens menggunakan air hangat dan sabun.
Gosok menggunakan jari atau sikat gigi baru jika Moms ingin wadah benar-benar bersih.
Ingat, jangan gunakan sikat gigi bekas karena di sana bersarang bakteri dari mulut.
Bilas wadah softlens dan keringkan langsung menggunakan kain bersih atau tisu.
Terakhir, pindahkan kembali softlens ke wadah yang sudah bersih.
17. Jauhkan dari Makeup
Meskipun kenyataannya softlens ini bisa digunakan untuk penunjang fashion, bukan berarti ditolerir jika terkena makeup.
Justru, makeup ini dapat membuat softlens kotor.
Kotorannya wadah hingga softlens akibat dari makeup mungkin tidak disadari.
Kondisi ini bisa terakumulasi pada alat tersebut.
Ketika Moms memakainya, hal ini bisa menimbulkan bahaya.
Bisa saja kotoran akan mudah masuk ke dalam mata.
Kalau sudah seperti ini, risikonya terlalu besar.
Ada kemungkinan jika mata akan menjadi perih. Bahkan, bisa menimbulkan iritasi hingga infeksi.
Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Idul Adha, Singkat Namun Berkesan
Lantas, bagaimana cara merawat lensa kontak yang jarang dipakai tersebut? Berikut ini tips yang bisa diterapkan.
Itulah beberapa cara merawat softlens agar dapat digunakan dengan nyaman.
Meski begitu, tidak ada jaminan softlens akan 100% aman dari bakteri maupun kerusakan, sehingga penting untuk mengamati perubahan kondisi pada mata terutama saat dan setelah memakai softlens.
Jangan menunda untuk menemui dokter spesialis mata jika terjadi gejala seperti penglihatan menjadi buram yang tak kunjung membaik, sakit pada mata, infeksi, bengkak, dan iritasi yang tidak normal.
- https://www.aao.org/eye-health/glasses-contacts/contact-lens-care
- https://www.contactsdirect.com/my-contacts-dried-out#:~:text=Dr.,and%20use%20a%20new%20one.
- https://www.dishaeye.org/blog/26-ways-care-contact-lenses-eyes/
- https://health.clevelandclinic.org/how-often-should-i-change-my-contact-lenses/
Baca selanjutnya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.