22 November 2024

5 Ciri-Ciri ASI Basi dan Penyebabnya yang Wajib Moms Tahu!

Jangan sampai beri Si Kecil ASI yang sudah basi, ya Moms!

Ciri ASI basi penting untuk diketahui oleh Moms yang sedang menyusui agar Si Kecil tetap mendapatkan ASI berkualitas.

Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada menemukan ASI yang sudah basi, padahal Moms telah memompa dengan penuh usaha.

Sama seperti susu sapi, ASI juga bisa rusak jika disimpan terlalu lama atau tidak sesuai aturan. Di suhu ruang, ASI hanya bertahan 4–6 jam, sedangkan di kulkas maksimal 8 hari.

Untuk penyimpanan lebih lama, ASI sebaiknya dibekukan atau segera digunakan sebelum tanda-tanda ciri ASI basi bisa muncul.

Penasaran bagaimana mengenali ciri-ciri ASI basi? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui informasi selengkapnya!

Faktor yang Memengaruhi Bau dan Rasa ASI

Perubahan aroma dan tekstur, serta kualitas suatu makanan atau minuman dipengaruhi oleh beberapa hal.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Journal of Pediatric Clinics of North America, saat bayi menyusu dari ibunya, sebagian air liurnya kembali ke payudara ibu melalui sinus laktiferus (lubang utama tempat ASI mengalir).

Tubuh ibu secara efektif membaca air liur sebagai penanda pertumbuhan, cedera, dan penyakit, serta mengubah faktor bioaktif yang dihasilkan payudara.

Hal ini akan menyebabkan perubahan tekstur dan bau susu dari satu pemberian ASI ke pemberian lainnya.

Jika bayi sakit, ASI mungkin memiliki lebih banyak antibodi spesifik atau agen antiinflamasi dibandingkan saat bayi 100% sehat.

Hal-hal yang mempengaruhi bau ASI antara lain:

  • Makanan
  • Mengonsumsi obat-obatan
  • Proses pembekuan
  • Wadah penyimpanan

Karena bau dan rasa sangat erat kaitannya, faktor yang sama yang mempengaruhi bau ASI juga dapat memengaruhi rasanya.

Makanan merupakan faktor yang sangat penting, misalnya rasa yang kuat, terutama rasa pedas atau rempah yang menyengat dapat mempengaruhi ASI dengan rasa tersebut.

Dilansir dari Very Well Family, ASI yang normal memiliki berbagai warna. Beberapa di antaranya adalah kuning, putih pucat, berwarna biru, dan juga sedikit jingga.

Warna ASI bahkan dapat bervariasi dalam sesi pemompaan yang sama.

Terdapat dua jenis ASI yang dibagi berdasarkan teksturnya, yaitu foremilk dan hindmilk.

ASI foremilk atau air susu pertama yang memiliki tekstur lebih encer. Sedangkan ASI hindmilk memiliki tekstur lebih kental dan berlemak.

Baca Juga: 12 Makanan Pelancar ASI yang Enak serta Bergizi, Bikin ASI Deras dan Nggak Seret!

Ciri-Ciri ASI Basi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ciri-ciri ASI busuk sangat penting untuk diketahui oleh Moms yang tengah menyusui.

Berikut beberapa ciri-ciri ASI basi yang wajib Moms ketahui.

1. Berbau Busuk yang Menyengat

Berbau Busuk yang Menyengat (Orami Photo Stock)
Foto: Berbau Busuk yang Menyengat (Orami Photo Stock)

Salah satu ciri-ciri ASI basi yakni memiliki aroma yang mirip dengan susu sapi busuk.

Selain itu, terkadang aromanya juga bisa seperti bau logam dengan tekstur susu yang seperti sabun.

Bau ini biasanya disebabkan oleh tingkat enzim lipase yang lebih tinggi yang diproduksi beberapa ibu. ASI mengandung lipase yang memecah lemak untuk bayi.

Pada Moms dengan ASI lipase tinggi, enzim tersebut dapat menyebabkan ASI yang dicairkan berbau asam atau seperti sabun.

Namun meskipun begitu, ASI masih aman dikonsumsi, dikutip dari La Leche League International.

2. ASI Menggumpal

ASI Menggumpal (Kellymom.com)
Foto: ASI Menggumpal (Kellymom.com)

Ciri-ciri ASI basi selanjutnya adalah tampilan ASI yang cenderung menggumpal.

Meskipun ASI sering kali terpisah menjadi lapisan berlemak, namun jika ASI masih segar biasanya akan kembali mengental saat diaduk dengan lembut.

Jika ASI tidak tercampur saat diaduk atau jika ada gumpalan di dalam ASI, itu adalah ciri-ciri ASI basi.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa bayi akan menolak ASI ini.

Jadi, sebelum membekukan ASI dalam jumlah besar, mungkin ada baiknya memberi ASI segar untuk melihat apakah bayi akan menerimanya atau tidak.

Jika tidak, Moms dapat mengatasi masalah ini dengan mendidihkan ASI sebelum dibekukan.

Moms juga bisa menyiasatinya dengan selalu memberikan ASI hangat pada bayi, dengan menyesuaikan suhunya setelah dicairkan dari lemari es atau freezer.


3. Memiliki Rasa yang Asam

Memiliki Rasa yang Asam (Orami Photo Stock)
Foto: Memiliki Rasa yang Asam (Orami Photo Stock)

Cara termudah untuk mengetahui ciri-ciri ASI basi atau tidak adalah dengan mencicipinya sendiri.

Banyak Moms yang merasakan bahwa akan terasa mirip dengan susu sapi busuk dan terasa asam.

ASI yang terasa asam bisa jadi ciri-ciri ASI basi, juga Moms!

Jadi, jika Moms merasakan sesuatu yang aneh, sebaiknya tidak memberikannya kepada bayi.

4. Berubah Warna

Botol Susu Bayi
Foto: Botol Susu Bayi (Freepik.com/naveebird)

Ciri-ciri ASI basi yang terakhir adalah adanya perubahan warna pada ASI.

Warna ASI memang bisa berbeda-beda dalam sesi pemompaan yang sama.

Sebagian besar variasi disebabkan oleh rasio spesifik foremilk dan hindmilk yang cenderung berubah dari pagi ke malam.

Foremilk jauh lebih encer, sedangkan hindmilk lebih kental dan berlemak.

Namun, faktor lain seperti diet, pengobatan, jamu, dan hidrasi juga berperan.

Hal penting yang harus diingat adalah bahwa warna normal ASI sebelum basi.

Ciri-ciri ASI basi memiliki warna yang terlihat lebih kemerahan atau berubah menjadi kecokelatan.

5. Perubahan Rasa

Botol ASI
Foto: Botol ASI (Thebump.com)

ASI basi biasanya memiliki rasa yang berbeda dibandingkan ASI segar. Jika Moms mencoba mencicipinya, ASI segar umumnya memiliki rasa yang sedikit manis dan lembut.

Namun, ketika ASI sudah basi, rasanya berubah menjadi asam atau bahkan pahit, mirip seperti susu sapi yang sudah rusak.

Perubahan rasa ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri atau perubahan enzimatik yang terjadi karena penyimpanan yang tidak tepat.

Berapa Lama ASI Bisa Basi?

ASI dalam Kantong (Healthline.com)
Foto: ASI dalam Kantong (Healthline.com)

Menurut Baby Center, ASI yang telah diperah akan tetap segar saat disimpan di dalam kulkas khusus ASI selama 3 sampai 5 hari, tergantung pada suhu dan tempat menyimpan ASI tersebut.

Untuk masa simpan yang maksimal, simpan ASI di tempat yang paling dingin di dalam lemari es dan bukan di bagian pintu yang suhunya berubah-ubah.

Perhatikan cara dan tempat menyimpan ASI di dalam kulkas ini agar nutrisi dari ASI dapat terjaga dengan baik.

Berikut adalah panduan penyimpanan ASI yang disarankan:

1. Pada Suhu Ruangan (25°C atau lebih rendah)

ASI bertahan hanya selama 4 jam (sebaiknya gunakan dalam 1–2 jam jika suhu lebih tinggi).

2. Dalam Kulkas (4°C): 3–8 hari

Idealnya gunakan dalam 4 hari untuk kualitas terbaik. Simpan di bagian tengah kulkas, bukan di pintu, untuk suhu yang lebih stabil.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Kantong ASI dari Berbagai Brand Terbaik, Yuk Pilih Moms!

3. Freezer Bagian Atas Kulkas (-18°C): 6-12 bulan

Tetapi sebaiknya gunakan dalam 6 bulan.

4. Deep Freezer (-20°C): 12 bulan atau lebih

Tetapi sebaiknya gunakan dalam 12 bulan.

Pastikan untuk menyimpan ASI dalam wadah yang tertutup dengan rapat dan label dengan tanggal ketika ASI tersebut diperas.

Saat hendak memberikannya pada bayi, sebaiknya gunakan ASI yang paling lama terlebih dahulu.

Penyebab Utama ASI Menjadi Basi

ASI Perah di Kulkas
Foto: ASI Perah di Kulkas (Flo.health)

Moms, menjaga kualitas ASI perah sangat penting untuk kesehatan Si Kecil. Namun, ASI bisa menjadi basi jika tidak disimpan atau diproses dengan benar.

Penyebabnya bisa beragam, mulai dari suhu penyimpanan yang tidak sesuai hingga wadah yang tidak steril. Penasaran apa saja yang bisa membuat ASI basi? Simak daftarnya berikut ini:

1. Penyimpanan yang Tidak Tepat

ASI harus disimpan dalam wadah yang bersih, tertutup rapat, dan khusus untuk makanan bayi. Jika wadah penyimpanan tidak steril atau terkontaminasi, bakteri bisa tumbuh dan membuat ASI cepat basi.

2. Suhu Penyimpanan yang Tidak Sesuai

ASI yang disimpan di suhu ruang hanya bertahan selama 4 jam. Jika tidak segera dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer, ASI akan rusak karena suhu yang terlalu hangat mendukung pertumbuhan bakteri.


3. Proses Pencairan ASI yang Salah

ASI beku harus dicairkan di dalam kulkas atau di bawah air hangat, bukan pada suhu ruang atau menggunakan microwave. Proses pencairan yang salah dapat merusak struktur ASI dan membuatnya basi lebih cepat.

4. Terlalu Lama Disimpan di Kulkas atau Freezer

Meski disimpan di tempat dingin, ASI memiliki batas waktu penyimpanan. Di kulkas (0-4°C), ASI hanya bertahan hingga 4 hari, sementara di freezer (-18°C) dapat bertahan hingga 6 bulan.

Melebihi batas waktu ini dapat membuat ASI kehilangan kualitas dan menjadi basi.

5. Kontaminasi Selama Proses Pemompaan

Jika pompa ASI tidak dibersihkan dengan baik atau tangan Moms tidak steril saat memerah, bakteri bisa masuk ke dalam ASI. Hal ini dapat menyebabkan ASI cepat basi meskipun disimpan di suhu yang benar.

6. Panas Berlebih Selama Pemanasan

ASI yang dipanaskan dengan suhu terlalu tinggi, seperti di microwave, dapat merusak komposisi protein dan menyebabkan perubahan rasa serta bau.

Ini juga membuat ASI menjadi tidak aman untuk dikonsumsi bayi.

Tips Menyimpan ASI agar Tidak Cepat Basi

Pedoman Menyimpan ASI (Orami Photo Stock)
Foto: Pedoman Menyimpan ASI (Orami Photo Stock)

Ada dua fase ASI, yakni ASI segar dan ASI yang sudah disimpan.

Sesuai namanya, ASI segar adalah air susu yang baru saja dipompa, memiliki kesegaran yang baik, dan penuh dengan nutrisi, serta antibodi yang baik.

ASI yang sudah disimpan adalah ASI yang telah melewati masa idealnya tetapi masih baik untuk diberikan pada bayi.

ASI ini telah disimpan dengan benar di lemari es atau freezer, tidak mengandung bakteri, dan tidak akan mengancam kesehatan bayi.

Moms dapat menjamin ASI untuk si kecil, tetapi beberapa manfaatnya mungkin akan berkurang karena kondisi ASI yang tidak lagi segar.

Selain itu, ada dua faktor utama yang mempengaruhi lamanya waktu untuk mengawetkan ASI secara efektif.

1. Perhatikan Suhu Tempat Penyimpanan

ASI yang disimpan di lemari es sebaiknya disimpan di bagian belakang, dimana suhunya paling dingin dan paling stabil, tidak terpengaruh oleh buka tutup pintu.

ASI yang disimpan dalam freezer lemari es dapat bertahan hingga 6 bulan.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Bra Menyusui dan Tips Memilihnya

2. Simpan di Wadah Khusus yang Tersegel Rapat

ASI dalam Botol (care.com)
Foto: ASI dalam Botol (care.com)

Simpan ASI dalam kantong penyimpanan khusus ASI yang dibuat khusus untuk pembekuan atau dalam botol plastik keras atau bisa juga dengan botol kaca.

Wadah-wadah tersebut harus bersih dan tertutup rapat sebelum disimpan untuk mencegah kontaminasi, yang dapat menyebabkan pembusukan ASI.

Jika ASI tidak tersegel atau tertutup dengan benar, misalnya karena kantung atau wadahnya sobek, kemungkinan ASI rusak sangat meningkat.

Pastikan untuk menurut rapat wadahnya dan menyimpan ASI dengan posisi yang benar sebelum dimasukkan ke dalam lemari es.

Melansir dari Mayo Clinic, direkomendasikan untuk menyimpan ASI dalam wadah plastik keras, atau dalam kantong ASI yang dirancang khusus.

Karena penggunaan barang tersebut memiliki kemungkinan kecil untuk sobek dan tidak rentan terhadap kontaminasi.

3. Gunakan Label dengan Tanggal

Jika hendak menyimpan ASI, Moms perlu mencatat label dengan tanggal.

Selalu tulis tanggal ASI pada wadah atau kantong penyimpanan.

Ini membantu Moms mengikuti urutan penyimpanan ASI dan menghindari penggunaan ASI yang sudah basi.

Baca Juga: 19 Cara Memperbanyak ASI, Ketahui Tanda ASI Seret Juga!

Itu dia beberapa ciri-ciri ASI basi yang patut setiap orang tua ketahui.

Jangan sampai akibat keteledoran, membuat Si Kecil menjadi korbannya.

Jika telah terlihat beberapa ciri-ciri ASI basi terlihat pada ASI yang sudah Moms simpan, ada baiknya untuk segera membuangnya.

Selalu dicek terlebih dahulu sebelum diberi pada Si Kecil, ya!

  • https://www.laleche.org.uk/storing-your-milk/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breast-milk-storage/art-20046350
  • https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/how-to-safely-store-breast-milk_20000311
  • https://www.llli.org/breastfeeding-info/milk-issues/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3586783/
  • https://www.verywellfamily.com/the-colors-of-breast-milk-431984
  • https://momlovesbest.com/feeding/breast-pumps/breast-milk-gone-bad

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.