Ini Dampak Jika Bayi Ngempeng dan Cara Mengatasinya
Tidak semua ibu mengetahui bahwa sesungguhnya bayi memiliki naluri alamiah untuk ngempeng. Naluri inilah yang kemudian menjadikan kebiasaan mengisap jari adalah hal yang umum dilakukan Si Kecil untuk mencari kenyamanan. Seorang anak biasanya mengempeng ketika ia merasa lelah, bosan, sakit, marah, atau ketika kedua tangannya tidak melakukan apapun.
Biasanya, ibu jari adalah objek yang paling sering digunakan sebagai media pemuas kebutuhan ini. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan Si Kecil juga melakukannya dengan jari yang lain atau kepalan tangan. Bahkan, kebiasaan yang berpengaruh pada kesehatan anak ini bisa dilakukan pada benda-benda selain jari. Seperti selimut, misalnya.
Ketika masih bayi, kebiasaan mengisap jari bukanlah sesuatu yang dapat mengganggu perkembangan fisik maupun mental seorang anak. Akan tetapi, pertanyaan muncul ketika seorang individu menginjak usia masuk sekolah. Apakah normal dan sehat jika kebiasaan ini terus berlangsung?
Dokter Mary Hayes mengungkapkan bahwa biasanya anak berusaha menghentikan kebiasaan mengempeng ketika ia berusia 2 sampai 4 tahun. Hal ini dikarenakan pada usia ini seorang anak akan mulai mengembangkan kemampuan lain seperti berbahasa.
Kemampuan-kemampuan itulah yang akan menggantikan naluri alamiah anak untuk mengisap jari. Akan tetapi, beberapa dari mereka mengalami kesulitan untuk menghentikannya dan ini kurang baik bagi kesehatan anak.
Baca Juga: Balita Masih Saja Ngempeng? Akhiri dengan 3 Cara Ini
Dampak Negatif Jika Bayi Ngempeng
Faktanya, apabila dibiarkan hingga ia memasuki usia lebih dari 4 tahun, kebiasaan mengempeng memberikan beberapa dampak negatif pada kesehatan anak, antara lain:
1. Dampak Negatif Ngempeng untuk Tangan
Kebiasaan mengisap jari dilakukan dengan memasukkan jari ke mulut, membasahinya dengan air liur, kemudian menekannya dengan gigi. Jika ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka jari akan membengkak dan cacat.
2. Dampak Negatif Ngempeng untuk Gigi
Apabila kebiasaan mengempeng dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan rusaknya tatanan gigi dan maloklusi.
Baca Juga: Benarkah Empeng Dot Bisa Merusak Gigi Bayi
3. Dampak Negatif Ngempeng untuk Kesehatan Anak
Pada usianya, bayi atau balita senang mengeksplorasi segala sesuatu yang berada di dekatnya dan menyentuhnya dengan tangan. Jika terdapat benda-benda kotor yang menempel dan tertelan ketika anak mengisap jari, maka infeksi atau diare bisa saja terjadi.
Baca Juga: Benarkah Empeng Dot Bisa Merusak Gigi Bayi?
Menghentikan Kebiasaan Bayi Ngempeng
Mengingat dampaknya yang buruk terhadap kesehatan anak, maka penting bagi Moms untuk menghentikan kebiasaan mengisap jari. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani bayi ngempeng.
- Ciptakan batasan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberitahu anak bahwa mengisap jari adalah kegiatan yang dilakukan sebelum tidur sehingga hal itu tidak dapat dilakukan di depan khalayak ramai.
- Jangan pernah memarahi anak karena dia memiliki kebiasaan mengempeng. Sebaliknya, yang harus dilakukan adalah memuji anak ketika ia TIDAK mengisap jari.
- Diskusikan dengan anak tentang kebiasaannya mengempeng. Berikan sedikit pengetahuan tentang kebiasaan tersebut dan dampak-dampak yang mungkin dihadapi anak.
- Jangan melarang anak yang mengisap jari ketika ia sedih, marah, atau terluka. Hal ini dikarenakan mengempeng adalah cara yang dia tahu untuk menenangkan diri. Daripada memarahi anak, sebaiknya Moms memberikan alternatif lain yang dapat menenangkan seperti memberikan mainan atau selimut agar ia tidak mengisap jari.
- Menjadi kreatif merupakan hal yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan ini. Ketika ia melakukannya, Moms dapat menanyakan apakah idolanya seperti Superman mengisap jari. Dengan demikian mereka akan berpikir dan mulai berhenti dari kebiasaan ini.
Demikian beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai kesehatan anak terkait kebiasaan mengisap jari. Bagaimana cara Moms menghentikan kebiasaan mengempeng pada Si Kecil?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.