01 Juni 2022

Masuk dalam Golongan Antibiotik, Ini Kegunaan dari Claneksi

Perhatikan dosis penggunaannya, ya!

Pernah mendengar obat Claneksi, Moms?

Ini termasuk dalam golongan obat antibiotik.

Obat Claneksi memiliki kandungan amoxicillin dan asam klavulanat.

Moms dapat menemui obat Claneksi yang berbentuk kaplet, botol 60 ml sirup, botol 60 ml sirup forte, dan bubuk berbentuk untuk injeksi.

Dilansir StatPearls, amoxicillin adalah salah satu antibiotik yang umum digunakan dan direkomendasikan oleh dokter karena kandungannya yang dapat terbilang efektif.

Baca Juga: Aturan Minum Antibiotik Primadex agar Lebih Efektif

Kandungan dan Kegunaan Claneksi

Claneksi -1
Foto: Claneksi -1

Foto: sanbe-farma.com

Setiap kemasan obat Claneksi mengandung:

  • Per kaplet Claneksi 500: Amoxicillin trihydrate 500 mg + K clavulanate 125 mg
  • Per 5 mL sirup: Amoxicillin trihydrate 125 mg + K clavulanate 31.25 mg
  • Per 5 mL Forte sirup: Amoxicillin trihydrate 250 mg + K clavulanate 62.5 mg
  • Per 1 g injeksi: Amoxicillin 1,000 mg + K clavulanate 200 mg

Kombinasi antara kandungan amoxicillin dan asam klavunant disebut Coamoxiclav.

Kedua kandungan dalam Claneksi ini dapat mengatasi bakteri-bakteri yang resisten terhadap antibiotik amoxicillin.

Amoxicillin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri tertentu.

Ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi.

Artinya, ada kemungkinan untuk meminumnya dengan obat lain.

Sebagai antibiotik, beberapa kegunaan Claneksi adalah:

  • Mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap amoxicillin. Seperti otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disesase, dan infeksi klamidia
  • Mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
  • Sering digunakan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak.

Baca Juga: Mengenal Mediklin, Obat Jerawat dengan Kandungan Antibiotik

Dosis Obat Claneksi

Dosis Obat Dextral
Foto: Dosis Obat Dextral (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Dalam pemberian dosis obat, bentuk obat, dan seberapa sering minum obat dari dokter biasanya akan tergantung pada:

  • Faktor usia
  • Kondisi yang sedang dihadapi
  • Seberapa parah kondisi
  • Kondisi medis lain yang dimiliki
  • Bagaimana reaksi terhadap dosis pertama
  • Bentuk dan kekuatan obat

Selalu ikuti petunjuk dosis dari dokter.

Informasi dosis di bawah ini adalah dosis umum yang sering digunakan.

Claneksi diberikan dengan dosis berikut:

Thiamycin 500 mg kapsul 1 untuk dewasa dan anak berusia kurang dari 12 tahun:

  • Infeksi ringan sampai sedang: 3 x sehari ½ kaplet
  • Infeksi berat 3 x sehari 1 kaplet

Berbentuk sirup:

  • Anak usia 7-12 tahun: 3 x sehari 2 sendok ukur
  • Anak usia 2-7 tahun: 3 x sehari 1 sendok ukur

Berbentuk sirup forte:

  • Anak: 31.25 mg / kg berat badan/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam
  • Anak usia > 6 tahun: 3 x sehari 5 mL
  • Anak usia 1-6 tahun: 3 x sehari 2.5 mL
  • Anak usia <1 tahun: 3 x sehari 1 mL.

Baca Juga: Guanistrep (Sirup Diare): Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Berbentuk injeksi 1 g:

Dewasa dan anak berusia > 12 tahun:

  • Infeksi ringan sampai sedang: 1.2 g tiap 8 jam
  • Infeksi berat: frekuensi pemberian bisa ditingkatkan menjadi setiap 6 jam
  • Profilaksis bedah: 1.2 g diberikan setelah induksi anestesi
  • Operasi dengan risiko tinggi infeksi misalnya bedah kolorektal, diberikan 3-4 x

Anak berusia 3 bulan-12 tahun:

  • Infeksi ringan sampai sedang: 30 mg / kg berat badan tiap 8 jam
  • Infeksi berat: frekuensi pemberian bisa ditingkatkan menjadi setiap 6 jam

Anak berusia < 3 bulan:

  • Infeksi ringan sampai sedang: 30 mg / kg berat badan tiap 8 jam
  • Infeksi berat: frekuensi pemberian bisa ditingkatkan menjadi setiap 6 jam

Dokter mungkin akan memberi dosis yang lebih rendah atau jadwal pemberian dosis yang berbeda.

Hal ini membantu menjaga kadar obat ini agar tidak menumpuk terlalu banyak di tubuh.

Baca Juga: Memahami Nebacetin, Salep Antibiotik untuk Infeksi Mata

Efek Samping Claneksi

Sakit kepala.jpg
Foto: Sakit kepala.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Berikut adalah beberapa efek samping Claneksi yang bisa saja terjadi:

  • Mual dan muntah
  • Ruam
  • Antibiotik kolitis
  • Diare
  • Perubahan mental, sakit kepala ringan
  • Insomnia
  • Kebingungan dan kecemasan
  • Kepekaan terhadap cahaya dan suara
  • Berpikir tidak jelas

Baca Juga: 3 Efek Samping Pemberian Antibiotik pada Bayi, Wajib Tahu!

Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping muncul dan terlihat membahayakan karena bisa berakibat fatal.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Claneksi, seperti:

  • Hati-hati saat memberikan Claneksi pada orang yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang rusak, terutama jika obat diberikan dalam jangka waktu panjang
  • Hentikan pemakaian jika terjadi super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan yang umumnya terjadi karena bakteri Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida.
  • Hati-hati dalam pemberian untuk orang yang memiliki penyakit mononukleosis.
  • Penggunaan antibiotik bukan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
  • Jangan menghentikan pengobatan sebelum dosis dan waktu penggunaan untuk menghindari resistensi.
  • Bagi yang memiliki fungsi ginjal yang buruk, harus selalu memonitor kadar obat dalam plasma dan urine.

Jika efek sampingnya ringan, ini mungkin hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Jika lebih parah atau bahkan tidak hilang, segera hubungi dokter.

Selain itu meski jarang terjadi, Medical News Today menyebutkan efek samping yang serius dan gejalanya meliputi:

  • Reaksi hipersensitivitas. Gejalanya seperti gejala flu, (demam, nyeri tubuh, atau sakit tenggorokan), ruam merah atau ungu yang menyakitkan, lecet yang dapat menyebabkan kulit rusak dan menyebabkan luka terbuka.
  • Kerusakan hati meski jarang terjadi. Gejalanya seperti peningkatan enzim hati yang ditunjukkan pada tes darah, nyeri di perut, serta menguningnya kulit dan mata.
  • Kelelahan yang berat.

Tablet oral amoxicillin digunakan untuk pengobatan jangka pendek.

Jika penggunaan obat berhenti tiba-tiba, infeksi bakteri mungkin tidak sembuh atau bertambah parah.

Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan seperti yang ditentukan oleh dokter.

Jangan berhenti minum obat Claneksi meski mulai merasa lebih baik, ya!

  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/claneksi-claneksi%20forte
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482250/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/amoxicillin-oral-tablet#about

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.