28 Agustus 2024

22 Dampak Game Online dari Sisi Positif dan Negatif

Pastikan lindungi anak dari efek negatifnya

Saat memberikan fasilitas dan kebebasan mengaksesnya untuk Si Kecil, apakah Moms sudah paham tentang dampak game online?

Biasanya, berbagai permainan online tidak hanya dilakukan oleh para orang dewasa saja, namun anak-anak hingga remaja pun bisa mengerti makna dari bermain game online.

Rupanya, game canggih yang menjadi hiburan favorit banyak anak di seluruh dunia ini bisa memberikan pengaruh positif dan negatif pada perkembangan karakter anak!

Sisi positif dan negatif dari kebiasaan bermain game online berteknologi tinggi wajib menjadi perhatian Moms mulai saat ini.

Sebagai suatu bentuk permainan yang dikembangkan untuk memberikan hiburan, dampak game online tidak main-main, dan harus Moms tangani sedini mungkin.

Apa saja, ya? Yuk, simak informasi lengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: 17 Rekomendasi Game Online untuk Anak dan Remaja, Menghibur!

Dampak Game Online yang Positif pada Anak

Bermain Game Online
Foto: Bermain Game Online (Freepik.com/rawpixel-com)

Di balik keseruannya, tentu ada pula dampak game online lainnya yang mungkin menjadi pertimbangan Moms saat memberikan fasilitas ini.

Tidak selalu negatif, ada pula beberapa dampak game online yang positif, seperti:

1. Berpikir Secara Efektif

Berpikir secara efektif dan mengingkatkan critical thinking adalah salah satu dampak game online yang positif, lho.

Misi dengan tingkat kesulitan berbeda akan membuat otak Si Kecil bekerja secara efektif untuk berusaha melewati rintangan dan menjadi pemenang.

Selain itu, misi tersebut juga membuat kinerja otak semakin meningkat.

2. Berpikir Cepat

Game online biasanya memberikan batasan waktu untuk para pemain dalam menyelesaikan rintangan.

Dampak game online ini dapat membantu pembentukan karakter anak yang mampu berpikir cepat dan tepat untuk menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Ketahui Bahaya dan Manfaat Anak Main HP untuk Perkembangan Pengetahuan serta Keterampilannya

3. Menambah Aktivitas Otak

Anak-anak Bermain HP
Foto: Anak-anak Bermain HP (Freepik.com/pch-vector)

Salah satu dampak game online secara positif yang bisa Si Kecil rasakan yaitu menambah dan mengasah aktivitas otak.

Tentu saja, pada setiap permainan dibutuhkan konsentrasi tinggi agar dapat fokus mencapai skor tertinggi.

Selain itu, sambil menyelesaikan misi dibutuhkan strategi tepat sehingga memaksa otak Si Kecil untuk mencari inovasi agar dapat menang melawan musuh. 

4. Pribadi yang Teliti dan Penuh Konsentrasi

Dampak game online selanjutnya adalah dapat melatih anak untuk berkonsentrasi pada suatu hal.

Bagian-bagian detail yang sangat kompleks dari dalam suatu permainan online juga membuatnya terbiasa memahami hal-hal secara teliti.

5. Melatih Sportivitas terhadap Lawan

Dampak game online juga dapat melatih rasa sportif Si Kecil lho, Moms.

Biasanya anak-anak yang biasa main game akan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat membuat Si Kecil lebih siap menerima kekalahan tanpa rasa putus asa ataupun kemenangan dengan rendah hati.

Cara seperti ini dapat membuatnya bermain lebih jujur mengikuti aturan yang berlaku. 

6. Membiasakan Diri dengan Lebih dari Satu Aktivitas

Agar dapat mencapai kesuksesan dalam bermain game online, dibutuhkan keahlian yang baik.

Oleh karena itu, Si Kecil membutuhkan konsentrasi tinggi agar dapat melakukan hal tersebut.

Kebiasaan tersebut dapat menghasilkan dampak game online yang positif, yaitu terbiasa melakukan lebih dari satu kegiatan secara bersamaan. 

7. Melatih Kepemimpinan

Salah satu dampak positif game online adalah melatih jiwa kepemimpinan anak.

Saat bermain game berkelompok, anak-anak akan mendapat giliran untuk menjadi pemimpin timnya.

Nah, disitulah keterampilan memimpin anak akan diasah selama bermain.

Dalam game online, anak-anak akan berinteraksi dengan orang lain dari berbagai usia dan negara.

Hal ini dianggap lebih baik, karena mereka akan memahami karakter orang lain.

8. Meningkatkan Daya Ingat Anak

Anak Main HP Bersama Teman
Foto: Anak Main HP Bersama Teman (Pexels.com/Vanessa Loring)

Game online dapat membantu meningkatkan daya ingat anak bahkan saat mereka tidak lagi bermain game.

Studi yang dipublikasikan JAMA Network Open menunjukkan bahwa video game memfasilitasi perubahan kognitif di otak.

Kemampuan daya ingat anak ini akan terus terasah bahkan setelah mereka dewasa.

Penelitian tersebut bahkan kinerja memori seroang gamers saat dewasa lebih baik dibandingkan yang bukan.

Baca Juga: 25 Rekomendasi Game Offline Android, Gratis tanpa Kuota!

9. Pengembangan Percaya Diri

Banyak game online memberikan feedback positif dan penguatan yang langsung terkait dengan pencapaian anak.

Misalnya, mereka dapat menerima poin atau penghargaan virtual, naik level, atau mendapatkan pengakuan dalam komunitas game.

Ini memberikan dorongan positif yang memperkuat persepsi mereka tentang kemampuan dan kompetensi mereka sendiri.

Dengan demikian, game online tidak hanya menawarkan hiburan dan tantangan.

Namun, juga menyediakan platform yang dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri mereka secara bertahap.

10. Menambah Wawasan

Banyak game online menawarkan pengaturan yang berbeda-beda, baik dalam bentuk dunia fantasi maupun dalam dunia nyata.

Anak-anak dapat terpapar pada budaya, tradisi, dan latar belakang yang beragam melalui pengalaman dalam game.

Contohnya, beberapa game RPG (Role-Playing Games) memiliki setting yang menggambarkan budaya atau sejarah tertentu, seperti budaya Jepang dalam game dengan tema samurai atau ninja.

Beberapa game juga memiliki latar belakang sejarah yang kuat atau menggambarkan peristiwa sejarah tertentu.

Hal ini dapat membantu anak-anak memahami kronologi sejarah, tokoh-tokoh penting, dan dampak peristiwa sejarah terhadap masyarakat.

Misalnya, game strategi sejarah sering kali memungkinkan pemain untuk memimpin peradaban atau mengalami peristiwa penting dalam sejarah dunia.

Hal ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi anak-anak, membantu mereka memperluas wawasan mereka tentang dunia, memahami keragaman budaya, dan mengeksplorasi berbagai topik dari sudut pandang yang baru.

Baca Juga: 12 Dampak Negatif Televisi bagi Anak dan Cara Menghindarinya

Dampak Game Online yang Negatif pada Anak

Anak Bermain Game
Foto: Anak Bermain Game (Freepik.com/user18526052)

Selain manfaat positif untuk perkembangan karakter anak, dampak game online juga bisa negatif untuk perkembangan mental buah hati lho, Moms! Apa saja?

Simak selengkapnya berikut ini.

11. Perilaku Agresif

Game online yang menampilkan kekerasan dapat memberikan dampai negatif untuk anak-anak.

Adegan kekerasan dalam game online tersebut dapat memicu anak berperilaku agresif di kehidupan nyata.

Sebab, kekerasan yang dilihat dalam game tersebut dianggal sebagai "hal biasa" di dunia nyata.

Selain itu, anak-anak mungkin akan merasa puas ketika melakukan hal yang sama dengan game yang dimainkan.

12. Antisosial

Anak yang menghabiskan waktunya untuk bermain game online saja tidak memiliki banyak kesempatan untuk bergaul dengan teman-teman seusianya.

Selain itu, anak yang kebanyakan bermain game online biasanya akan lebih memilih bermain komputer di rumah daripada bermain di luar bersama teman-temannya.

Alhasil, dampak game online ini akan membuat Si Kecil lebih suka menyendiri dan menjadi individu yang antisosial.

13. Berbicara Kasar

Ilustrasi Anak Berbicara Kasar
Foto: Ilustrasi Anak Berbicara Kasar (Freepik.com/josecarloscerdeno)

Kata-kata kasar bisa diperoleh Si Kecil dari para pemain game online lain yang tersebar di dunia maya.

Dampak game online yang negatif, kata-kata ini akan mudah masuk ke dalam otak Si Kecil.

Nantinya, mereka akan menirup ucapan tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.


14. Depresi dan Selalu Cemas

Anak Perempuan Bermain Game
Foto: Anak Perempuan Bermain Game (Freepik.com/lifestylememory)

Dampak game online akan sangat mengganggu kehidupan anak di dunia nyata.

Anak-anak yang bermain game online dan berkomunikasi dengan pemain lain di chatroom bisa berisiko menjadi korban cyberbullying.

Sebab, saat ini, kebanyakan pemain game dapat mengirim pesan agresif dan ofensif kepada orang lain hanya untuk bersenang-senang, tanpa memerdulika orang lain.

Akibatnya, yang menjadi korban akan berisiko mengalami depresi dan membuat mereka merasa rendah diri.

Selain itu, berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal Addiction & Health, menunjukkan bahwa kecanduan bermain game online memiliki risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan.

Sementara jurnal Frontier of Psychology menjelaskan bahwa kecanduan game online dapat menyebabkan serangkaian masalah fisik dan mental.

Anak-anak mungkin akan mengalami kondisi susah tidur, depresi, kecemasan, atau bahkan kematian.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Board Game Seru, Cocok untuk Multiplayer!

15. Menurunkan Tingkat Konsentrasi Anak

Melansir dari Parenting First Cry, kecanduan bermain game online bisa membuat anak mengalami gangguan konsentrasi.

Ketika anak senang bermain game, akan terjadi perubahan pada struktur dendrit sel-sel di dalam otaknya.

Hal ini mengakibatkan konsentrasi anak menurun, sehingga ia mudah lupa dan gagal fokus.

Paparan radiasi dari perangkat elektronik juga bisa melemahkan konsentrasi anak.

Sehingga, hal ini akan sangat mengganggu proses belajar Si Kecil, baik itu saat di sekolah atau di rumah.

16. Mengalami Gaming Disorder

Dampak game online secara negatif lainnya adalah membuat anak mengalami gaming disorder.

Dalam jurnal General Psychiatry, dijelaskan bahwa gaming disorder ditandai dengan hilangnya kendali atas game.

Mereka biasanya hanya menghabiskan waktu untuk bermain game.

Bahkan, anak-anak yang mengalami gaming disorder hanya akan menghabiskan waktunya untuk bermain game.

Hal ini disebabkan karena ada perubahan fungsional dan struktural dalam sistem saraf.

Terutama pada sistem yang mengatur perasaan senang, belajar, dan motivasi.

Ternyata, perubahan otak yang dialami oleh pecandu game online sama dengan perubahan yang terlihat pada kelainan kecanduan lainnya.

Dilansir dari Psychology Today, jalur yang ada di otak depan, tepatnya neurotransmitter yang menghasilkan dopamin, menjadi aktif ketika seseorang bermain video game. 

Nah, reaksi ini sama seperti orang yang menggunakan obat-obatan seperti heroin.

Pada pecandu game online, mereka mengalami peningkatan dopamin 2 kali lipat.

Sedangkan pada pengguna heroin, kokain, atau amfetamin, peningkatan dopamin terjadi sekitar 10 kali lipat.

17. Masalah Komunikasi

Dampak game online lainnya adalah membuat anak kesulitan dalam berkomunikasi.

Ingat, komunikasi adalah kegiatan yang melibatkan dua orang.

Seseorang yang kecanduan game online mungkin akan sulit memberikan respons yang tepat pada lawan bicaranya.

Sebab, anak-anak yang keseringan bermain game online lebih sering berinteraksi satu arah dengan lawan mainnya.

Nah, efek negatif inilah yang sebaiknya diperhatikan oleh Moms.

Jangan sampai Si Kecil akan mengalami gangguan komunikasi dan sosialiasi di kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 12 Dampak Media Sosial dari Sisi Positif dan Negatif

18. Merasa Kelelahan

Biasanya, anak-anak yang kecanduan bermain game online sering menghabiskan waktu untuk bermain tanpa mengenal waktu.

Sehingga, meski jam istirahatpun, mereka tetap bermain tanpa rasa lelah.

Hal tersebutlah yang membuat anak menjadi kelelahan dan menghabiskan waktu di siang hari hanya dengan tidur.

Bahkan, hal itu juga mengganggu mereka ketika melakukan proses belajar di sekolah.

19. Menjadi Sasaran Pelecehan

Platform game online menjadi salah satu tempat yang sempurna bagi predator untuk menemukan korban-korbannya.

Anak-anak yang polos dan naif pada umumnya selalu terbuka untuk komunikasi ketika mereka berada di antara orang-orang yang berpikiran sama dengan mereka.

Inilah yang membuat pelaku pelecehan melancarkan aksinya.

Nantinya para pelaku pelecehan akan berpura-pura berteman dan mencari tahu informasi tentang mereka, lalu mulai memanipulasi mereka.

Dalam kasus terburuk, pelaku dapat melecehkan anak-anak dalam waktu yang cukup lama hingga anak-anak memiliki keberanian untuk memberi tahu orang tuanya atas eksploitasi yang mereka alami.

Maka dari itu, selalu perhatikan hal-hal yang dilakukan dan permainan yang selalu dimainkan Si Kecil ya, Moms.

20. Prestasi Anak Menurun

Anak Main HP (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak Main HP (Orami Photo Stocks)

Mengutip Institute for Educational Advancement prestasi anak-anak dapat menurun jika terlalu banyak main game online.

Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak yang terlalu sering menghabiskan waktunya untuk bermain game.

Dalam penelitian yang sama, para siswa mengakui bahwa kebiasaan video game mempengaruhi nilai di sekolah.

21. Resiko CTS (Carpal Turner Syndrome)

Dampak negatif dari game online berikutnya adalah carpal turner syndrome (CTS).

Ini gangguan neurologis umum yang terjadi ketika saraf median, yang membentang dari lengan bawah ke telapak tangan, tertekan atau terjepit di pergelangan tangan.

Gejala sindrom ini akan terjadi secara bertahap, mulai dari ringan hingga berat.

Beberapa gejala ringan yang mungkin disarakan adalah mati rasa atau kesemutan di jari, terutama ibu jari dan telunjuk serta jari tengah.

Kondisi ini biasanya akan dialami oleh orang yang sering melakukan pekerjaan dengan jari tangan.

Anak-anak yang sering bermain game online akan lebih banyak menggunakan jarinya untuk menekan keyboard dan mouse.

Jika tidak diistirahatkan, anak-anak mungkin akan memiliki risiko terkena CTS yang lebih tinggi.

22. Masalah Finansial

Banyak game online menawarkan item virtual atau fitur tambahan yang dapat dibeli dengan uang sungguhan.

Anak-anak sering kali tergoda untuk membeli item ini tanpa memahami nilai uang atau konsekuensi finansialnya bagi orang tua mereka.

Sebab, anak mungkin belum sepenuhnya memahami nilai uang dan konsep pengeluaran.

Mereka bisa saja menghabiskan uang secara impulsif di dalam game tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap keuangan keluarga.

Jika tidak diawasi dengan baik, kecenderungan untuk membeli dalam game secara berlebihan bisa menjadi awal dari ketergantungan finansial pada permainan online.

Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan jangka panjang.


Batasan Bermain Game Online

Bermain game online memang menjadi hiburan yang menyenangkan, namun perlu diperhatikan batasan waktunya agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Anak usia 3-4 tahun diperbolehkan bermain game online dengan pengawasan orang tua dan batasan waktu yang jelas, misalnya 2 jam setiap hari.

Orang tua perlu memantau jenis game yang dimainkan anak, sebaiknya memilih game yang mengandung konten edukatif dan melatih motorik.

Untuk anak usia 12 tahun ke atas, peran orang tua tetap penting dalam memberikan arahan bermain game yang menarik namun tetap mengasah otak dan memberikan hal positif, seperti game puzzle, belajar bahasa, atau game matematika.

Bermain game online secara berlebihan dapat berdampak negatif pada psikis, sosial, akademis, dan fisik remaja.

Dampak fisik yang mungkin terjadi adalah kerusakan saraf mata dan otak akibat pancaran radiasi layar komputer.

Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk membatasi waktu bermain game online dan menyeimbangkannya dengan aktivitas lain yang lebih bermanfaat.

Cara Melindungi Anak-Anak dari Efek Negatif Game Online

Ayah Menemani Anak Belajar
Foto: Ayah Menemani Anak Belajar (Freepik.com/gpointstudio)

Ketika membahas cara melindungi anak-anak dari dampak negatif game online, pilihan membatasi permainan adalah hal paling jelas yang terlintas di benak setiap orang tua.

Namun, Moms perlu berpikir lebih bijak sebelum melarang anak bermain game online favoritnya.

Ketika Si Kecil secara tiba-tiba kehilangan akses ke hiburan di mana ia bermain dan berkomunikasi dengan teman online-nya tersebut, maka dapat mengakibatkan sejumlah masalah.

Mulai dari perasaan cemas, marah, dan bingung.

Terlebih lagi, hubungan interpersonal Moms dan Si Kecil juga bisa memburuk.

Untuk mengatasinya, perhatikan beberapa tips berikut ini.

1. Kenali Permainan Mereka

Cara melindungi anak dari efek negatif game online adalah mengenal apa yang mereka mainkan.

Moms dapat memint anak untuk mengajarkan permainan sebelum bermain bersama.

Selain mengawasi, Moms juga dapat meningkatkan quality time bersama Si Kecil lho.

Pastikan Moms meminta informasi dengan baik-baik saat akan mengenali permain game Si Kecil ya.

Jangan sampai, anak-anak merasa terintimidasi dengan permintaan Moms.

2. Menggunakan Aplikasi Kontrol Orang Tua

Logo Aplikasi Ponsel
Foto: Logo Aplikasi Ponsel (Freepik.com/natanaelginting)

Jika Moms tidak memiliki waktu luang, gunakan aplikasi kontrol orang tua yang ada di Google Play Store atau App Store.

Lewat aplikasi ini, Moms dapat memantau aktivitas online Si Kecil lho.

Pastikan, Moms telah mengelola pengaturan aplikasi agar aman untuk anak.

3. Memberi Si Kecil Alternatif Hiburan Lain

Moms dapat menghentikan kebiasaan anak-anak bermain game online dengan mencari alternatif hiburan lain.

Ajak anak-anak untuk melakukan aktivitas menarik, seperti bermain sepeda atau jalan-jalan ke taman.

Selain itu, Moms juga dapat membelikan mainan sensory sebagai alternatif hiburan anak.

Beberapa aktivitas lain, seperti membaca dan bermain musik juga bisa jadi alternatif lho, Moms.

Permainan online memang dapat dimainkan oleh hampir segala usia namun pastikan Moms juga mengawasi anak-anak agar tidak berlebihan dalam memainkannya.  

Jangan sampai game yang bertujuan untuk memberikan hiburan justru membawa dampak yang buruk bagi karakter anak Moms.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Board Game Seru, Cocok untuk Multiplayer!

Itulah penjelasan tentang dampak game online dari yang positif dan negatif.

Jika tidak ingin terkena dampak negatifnya, Moms harus selalu mengawasi ya.

  • https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_rfmd6ynh
  • https://www.streetdirectory.com/travel_guide/103986/gaming/effects_of_online_gaming_on_kids.html
  • https://repository.bbg.ac.id/bitstream/495/1/ICIP2017_040_paper.pdf
  • https://blog.mspy.com/kids-online-gaming-effects/
  • https://parenting.firstcry.com/articles/video-games-impact-on-children-the-good-and-the-bad/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3905489/
  • https://gamequitters.com/negative-effects-of-video-games/
  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2023.1008211/full#:~:text=Online%20game%20addiction%2C%20as%20one,et%20al.%2C%202012).
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6678059/
  • https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/carpal-tunnel-syndrome#toc-what-is-carpal-tunnel-syndrome-
  • https://www.nih.gov/news-events/news-releases/video-gaming-may-be-associated-better-cognitive-performance-children
  • https://educationaladvancement.org/blog-the-good-and-the-bad-effects-of-video-games-on-children/
  • https://www.raisesmartkid.com/3-to-6-years-old/4-articles/34-the-good-and-bad-effects-of-video-games

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.