11 Dampak Kekurangan Zat Besi pada Balita
Zat besi adalah nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Zat besi membantu memindahkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan serta menggunakan oksigen.
Jika makanan anak minim zat besi, ia mungkin akan mengalami beberapa dampak akibat kekurangan zat besi, yaitu salah satunya adalah anemia.
Dampak Kekurangan Zat Besi
Agar dapat mewaspadainya, ini dampak kekurangan zat besi pada balita. Diperhatikan ya, Moms!
1. Anemia
Foto: penfieldbuildingblocks.org
Anemia memang jarang menyebabkan komplikasi serius pada orang dewasa.
Namun, bagi anak-anak terutama balita, anemia bisa berakibat buruk dan berdampak ke masa depan mereka.
Penelitian Saudi Medical Journal, kekurangan zat besi kronis akan menurunkan produktivitas dan kualitas hidup.
Baca Juga: Kapan Anak Harus Diberikan Vitamin Zat Besi?
2. Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak yang kekurangan zat besi tidak dapat tumbuh optimal. Akibatnya berat badan atau tinggi badan dapat berada di bawah rata-rata.
Kemudian, pada umur balita, adalah umur emas dimana perkembangan otak maupun motorik berlangsung. Jika kekurangan zat besi, semua itu juga bisa terganggu.
3. Kelelahan
Foto: medicalnewstoday.com
Balita kekurangan zat besi juga biasanya akan cenderung cepat lelah dan terlihat lesu.
Kondisi ini terjadi karena tubuh membutuhkan zat besi untuk memproduksi protein bernama hemoglobin, yang terdapat di sel darah merah. Hemoglobin bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika tidak terdapat cukup hemoglobin di tubuh, oksigen pun semakin sedikit mencapai ke jaringan dan otot tubuh, sehingga akan kekurangan energi.
Jantung juga jadi harus bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen di tubuh, sehingga membuat badan mudah lelah.
Bila biasanya mereka memiliki cukup banyak energi untuk melakukan aktivitas fisik, sekarang mereka jadi lebih sering diam dan lesu.
Jika hal ini dibiarkan, motorik kasar anak akan terhambat dan menghambat perkembangan lainnya juga. Mereka juga mudah mudah mengalami mood yang jelek dan rewel.
Baca Juga: Tanda Balita Kekurangan Zat Besi, Jangan Anggap Enteng!
4. Sistem Kekebalan
Penelitian telah menunjukkan bahwa balita yang kekurangan zat besi jauh lebih rentan terkena sakit atau terkena infeksi.
Hal ini dikarenakan kekurangan zat besi dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
5. Sulit Konsentrasi
Foto: health.clevelandclinic.org
Dilansir dari American Academy of Family Physicians, zat besi penting untuk perkembangan neurologis bayi dan anak-anak.
Zat besi diperlukan untuk mielinisasi sel saraf, neurogenesis, dan diferensiasi sel-sel otak yang dapat memengaruhi sistem sensorik, pembelajaran, ingatan, dan perilaku.
Singkat kata, jika seseorang kekurangan zat besi maka akan berpengaruh pada sistem kerja otak, sehingga anak akan lebih sulit berkonsentrasi dan menangkap pelajaran saat ia sudah bersekolah nanti.
“Ada banyak data yang menunjukkan bahwa anemia menyebabkan masalah dengan perilaku dan pembelajaran. Kami ingin melihat apakah kekurangan zat besi pada tingkat yang lebih rendah juga merupakan masalah," peneliti Andrew Aligne, MD, asisten profesor pediatri di Universitas New York, dilansir dari WebMD.
Baca Juga: Merasa Lemas Karena Kurang Zat Besi, Ini 4 Makanan untuk Penderita Anemia
6. Tubuh Menyerap Terlalu Banyak Racun
Tubuh yang sehat memiliki sistem kekebalan yang mana selain menangkal virus, bakteri, dan infeksi dari luar.
Juga dapat menangkal racun-racun yang berbahaya bagi tubuh seperti polusi udara, bahan kimia, dan lainnya.
Jika balita kekurangan zat besi, tubuh mereka akan rentan terhadap racun dan membuat tubuh menyerap terlalu banyak racun yang seharusnya bisa di minimalisir.
7. Pucat
Foto: momjunction.com
Kulit pucat adalah tanda kekurangan zat besi pada balita yang sangat umum terjadi.
Hemoglobin di sel darah merah menciptakan warna merah di darah, oleh sebab itu kekurangan zat besi membuat darah jadi kekurangan warna merah tersebut.
Kulit pun jadi kehilangan warna yang sehat dan menjadi pucat.
Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Clinics in Dermatology, kulit pucat pada orang yang kekurangan zat besi bisa terjadi di seluruh tubuh atau bisa terdapat di beberapa bagian, seperti wajah, gusi, dalam bibir, bawah kelopak mata, atau kuku.
Bila Moms memeriksakan balita ke dokter, gejala ini adalah yang pertama dicek oleh dokter.
Baca Juga: Anemia Aplastik: Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
8. Pernapasan Tidak Normal
Balita yang kekurangan zat besi kemungkinan besar akan mengalami gangguan pernapasan.
Gangguan pernapasan ini disebabkan karena hemoglobin rendah yang membuat kadar oksigen berkurang.
Hasilnya, napas akan menjadi tersengal-sengal, terutama saat sedang beraktivitas seperti berjalan, naik tangga, atau sedang bermain.
Hal ini tentunya akan mengganggu keseharian balita, apalagi mereka sedang aktif-aktifnya bermain dan bergerak.
9. Sakit Kepala
Foto: todaysparent.com
Kekurangan zat besi pada balita juga menyebabkan sakit kepala, Moms.
Dalam studi berjudul Iron Deficiency Anaemia, gejala ini jarang terjadi, tapi biasanya disertai dengan pusing yang berputar.
Kondisi ini masih disebabkan karena oksigen yang tidak tersalurkan dengan baik sampai ke otak.
Akhirnya, pembuluh darah di otak bisa bengkak, menyebabkan tekanan, dan sakit kepala.
10. Rambut dan Kulit Kering
Dampak kekurangan zat besi bisa terlihat pada kesehatan rambut dan kulit. Ketika tubuh tidak mendapat cukup zat besi, oksigen yang mengalir ke kulit dan rambut pun berkurang.
Oleh karena itu, rambut dan kulit menjadi kering dan mudah rusak. Bahkan, beberapa kasus yang parah bisa menyebabkan kerontokan rambut.
Bila rambut Si Kecil rontok dalam jumlah yang sangat banyak dan tidak normal, kemungkinan itu karena kurangnya zat besi.
Baca Juga: 4 Cara Mencegah Anemia pada Balita, Mudah!
11. Lidah dan Mulut yang Bengkak dan Nyeri
Foto: medicalnewstoday.com
Ini salah satu dampak kekurangan zat besi yang mungkin sering terlewat.
Journal of the Formosan Medical Association menyebutkan tanda-tanya ini seputar lidah bengkak, meradang, pucat, atau malah sangat halus (tidak bertekstur).
Hemoglobin yang rendah karena kekurangan zat besi menyebabkan lidah pucat, sedangkan kadar myoglobin rendah menyebabkan lidah nyeri, bengkak, dan halus.
Defisiensi zat besi bisa juga membuat lidah jadi kering, serta pecah-pecah di sudut mulut.
Ternyata dampak kekurangan zat besi pada balita bisa berpengaruh pada kesehatan dan perkembangannya, Moms.
Bila tanda-tanda di atas terjadi pada buah hati, jangan ragu untuk segera mengkonsultasikannya pada dokter ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.