Apakah Mastitis Bisa Memberi Efek Negatif pada Bayi? Ini Kata Para Ahli
Saat Moms begitu menikmati saat menyusui Si Kecil, suatu hari Moms merasakan sakit di payudara. Warnanya juga merah dan bengkak.
Jangan panik Moms, mungkin Moms sedang mengalami mastitis. Apa itu mastitis pada payudara? Apakah dampak mastitis dapat memengaruhi bayi?
Mastitis adalah pembengkakan jaringan payudara. Mastitis bisa saja berhubungan dengan infeksi. Hal ini paling umum terjadi pada ibu menyusui selama enam bulan pertama menyusui.
Untungnya, bayi mungil yang mungkin menjadi penyebab mastitis juga dapat membantu Moms untuk sembuh.
"Mastitis tidak akan memengaruhi bayi. Malah, bayi Anda dapat benar-benar membantu menyembuhkannya dengan lebih cepat jika menyusui di sisi itu," kata Ashley Georgakopoulos, Direktur Laktasi dan IBCLC, seperti dilansir dari Romper.
Baca Juga: 5 Masalah yang Akan Terjadi Bila Menggunakan Dot untuk Bayi Menyusui
Mastitis pada Payudara
Payudara memiliki sistem saluran rumit yang memungkinkan ASI Anda mengalir. Dari waktu ke waktu, beberapa saluran bisa tersumbat, yang mencegah susu mengalir dengan baik.
Penumpukan ini bisa menjadi tempat berkembang biak. Dampak mastitis adalah payudara menjadi sakit dan nyeri dan akhirnya bisa terinfeksi.
Saluran yang tersumbat bukan satu-satunya penyebab mastitis. Ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
Karena bakteri hidup di kulit, yang diperlukan hanyalah satu puting yang sakit untuk masuk ke sistem saluran payudara dan menyebabkan peradangan yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi.
Carrie Pawlowski, RN, konsultan laktasi di Michigan Medicine mengatakan pentingnya mencegah daripada mengobati.
"Sementara sebagian besar kasus mastitis terjadi selama enam minggu pertama setelah melahirkan, beberapa dapat terjadi kapan saja, jadi penting untuk proaktif dalam pencegahan," katanya.
Baca Juga: 4 Kondisi Kesehatan yang Membuat Ibu Tidak Boleh Menyusui Bayi
Tanda Mastitis pada Payudara
Tapi Moms tahu kalau sedang sakit mastitis? Tanda-tanda mastitis termasuk nyeri payudara, kulit payudara kemerahan, kulit yang hangat saat disentuh, dan pembengkakan. Moms mungkin juga akan merasa demam dan menggigil.
Saat merasakan itu, Moms mungkin merasa tidak ingin menyusui karena takut menularkannya kepada bayi.
Namun Moms bisa merasa tenang, karena bayi tidak akan merasakan dampak mastitis. Untungnya, mastitis terletak di dalam jaringan payudara dan bukan ASI. Jadi, Moms bisa tetap menyusui bayi.
Mencegah dan Menyembuhkan Mastitis
Ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah mastitis pada payudara.
- Pastikan untuk sering menyusui bayi. Pastikan juga untuk menjaga payudara tetap bersih untuk menghindari bakteri menembus kulit.
- Jika Moms berencana menyapih, cobalah melakukannya perlahan selama beberapa minggu, untuk memberi waktu pada payudara Anda untuk menyesuaikan.
- Sebelum menyusui, coba kompres hangat ke payudara yang terkena mastitis selama lima menit untuk membantu ASI mengalir lebih mudah.
Ini juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi rasa tidak nyaman. Menggantinya dengan kompres dingin juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
- Konsumsi antibiotik untuk mengobati infeksi, hingga ibuprofen, yang dapat membantu mengurangi demam dan pembengkakan pada payudara.
Tetapi meskipun aman, jika mastitis telah berkembang hingga mengharuskan Moms untuk mengkonsumsi antibiotik, penting untuk memastikan dokter telah memberikan resep yang tepat untuk dapat melanjutkan menyusui dengan aman.
Baca Juga: Menyusui Saat Payudara Terkena Mastitis, Apakah Diperbolehkan?
“Hindari menggunakan bra atau pakaian ketat, karena dapat membatasi aliran ASI dan meningkatkan risiko pembentukan saluran susu yang tersumbat,” tambah Carrie.
Mastitis memang dapat menjadi hal yang menakutkan bagi ibu menyusui. Tetapi jangan biarkan hal itu menghalangi Moms menyusui Si Kecil, karena dampak mastitis tidak akan berlaku pada bayi.
(FAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.