13 Juni 2024

12 Dampak Negatif Televisi bagi Anak dan Cara Menghindarinya

Pastikan dampingi anak saat nonton televisi, ya Moms!

Dalam era digital saat ini, televisi masih menjadi salah satu sumber hiburan bagi banyak keluarga. Namun, tetap ada dampak negatif televisi yang perlu diperhatikan, khususnya bagi anak-anak.

Kurang fokus, tumbuh kembang yang terganggu, hingga risiko kesehatan fisik adalah beberapa contoh dampak akibat terpapar televisi secara berlebihan.

Baca Juga: 6 Jenis-Jenis Bullying serta Dampaknya terhadap Korban

Dampak Negatif Televisi bagi Anak

Dampak Negatif Televisi bagi Anak
Foto: Dampak Negatif Televisi bagi Anak (Freepik.com/freepik)

Berikut ini dampak negatif televisi pada anak yang perlu diwaspadai.

1. Kehilangan Waktu Berharga

Anak-anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak di depan televisi akan kehilangan waktu berharganya.

Padahal, waktu menonton televisi dapat digunakan untuk hal produktif seperti olahraga, belajar dan bermain di taman.

Sementara itu, dalam studi di jurnal Frontier of Psychology dijelaskan anak-anak juga akan kehilangan waktu dengan orang tua.

2. Kurangnya Keterampilan Bahasa dan Sosial

Dampak negatif televisi yang satu ini berlaku pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun.

Di usia ini, otak berada dalam perkembangan yang pesat dalam tahap pembelajaran sosial dan emosional.

Jika terlalu sering menonton televisi, anak akan fokus saja pada gambar, tidak tersenyum, berbicara, atau berinteraksi dengan orangtua dan orang di sekitarnya.

Ketika dibiasakan, beberapa tahun kemudian, anak bisa saja membatasi interaksi sosial dengan teman sebayanya.

Hal tersebut otomatis akan memengaruhi keterampilan bahasa dan sosialnya dalam jangka panjang.

3. Kurang Fokus dan Hiperaktif

Anak-anak yang menghabiskan lebih dari 2–3 jam di depan layar televisi setiap hari sering kali mengalami penurunan fokus saat belajar.

Mengutip studi di Journal of Epidemiology paparan televisi sejak usia 1 tahun dapat menyebabkan hiperaktif pada anak.

Mereka memiliki kemungkinan tinggi untuk menderita ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) di kemudian hari.

Dalam studi di jurnal Translational Pediatric, dijelaskan bahwa ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang paling umum pada masa kanak-kanak dengan persistensi hingga dewasa.

Bukan hanya segi akademis saja, anak yang terlalu sering menonton televisi juga tidak pandai dalam berolahraga.

Selain itu, mereka cenderung tidak menyukai acara atau kegiatan yang berkaitan dengan mengasah kreativitas.

4. Tidak Produktif

Produktivitas adalah hal-hal yang dilakukan mencapai tingkatan baru dalam hidup.

Mengutip laman John Hopkins Medicine, terlalu banyak menonton televisi dapat mengganngu aktivitas membaca, belajar, bermain, dan berolahraga.

Jika hal itu dibiarkan dapat berdampak pada nilai dan kesuksesan anak di sekolah, Moms.

Tak hanya soal akademis, anak-anak yang kurang produktif juga akan kesulitan mengontrol emosi dan bersosialisasi dengan temannya.

Baca Juga: 12 Dampak Media Sosial dari Sisi Positif dan Negatif

5. Meningkatkan Risiko Obesitas

Dampak negatif televisi bagi anak selanjutnya adalah meningkatkan risiko obesitas dan kesehatan lainnya.

Saat menonton televisi, anak-anak cenderung menyukai camilan, seperti cokelat, kentang goreng, atau ciki.

Jika tubuh terus-menerus mendapat asupan yang tidak sehat, penumpukan kalori dari makanan tersebut akan memicu obesitas.

6. Menurunkan Kesehatan Jantung dan Mata

Anak Menonton TV di Kamar
Foto: Anak Menonton TV di Kamar (Freepik.com/freepik)

Sindrom mata malas menjadi dampak negatif televisi bagi anak. Saat dialami, anak akan mengalami penglihatan kabur atau ganda.

Parahnya, kondisi tersebut tidak dapat diatasi dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak.

Kecanduan televisi juga menyebabkan anak kurang bergerak, yang berdampak pada kesehatan jantung.

Jika kondisi tersebut terus-menerus dilakukan, bukan hal yang tidak mungkin jika anak terkena penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

7. Perilaku Negatif

Terlalu banyak menonton televisi, apalagi adegan dewasa yang menunjukkan kekerasan dapat mengubah struktur otak.

Hal tersebut berdampak pada peningkatan keinginan berperilaku negatif, terutama kekerasan.

Mengutip studi di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics menonton adegan kekerasan di televisi dalam dosis besar dikaitkan dengan perkembangan sikap dan perilaku agresif.

Jika hal ini tidak ingin terjadi, sebaiknya Moms mulai mengurangi jam anak-anak untuk menonton televisi, ya.

8. Memengaruhi Citra Diri

Dampak negatif televisi untuk anak-anak lainnya adalah memengaruhi citra diri,

Acara TV membesar-besarkan realitas dan memberikan pandangan yang menyimpang tentang dunia.

Acara yang mengungkapkan kehidupan yang sempurna dan skenario yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dapat membuat anak-anak merasa tidak mampu.

Nantinya, anak-anak hanya akan membandingkan kehidupannya dengan yang ada di televisi.

9. Perubahan Emosional

Anak-anak yang sering menonton adegan dewasa di televisi, penggunaan narkoba, dan penyalahgunaan alkohol rentan mengalami perubahan emosional.

Pasalnya, mereka terlalu dini untuk memahami beragam masalah orang dewasa.

Jika terus-menerus dilakukan, anak mungkin saja mengalami perubahan pandangan dan pemikiran layaknya orang dewasa.

10. Prestasi Akademik yang Buruk

Terkadang, televisi menayangkan kartun atau film anak yang seru. Hal tersebut mengakibatkan kurangnya minat dalam belajar.

Bukan itu saja, anak juga cenderung tidak memiliki minat untuk berpartisipasi dalam kegiatan lain.

Jika terus menerus dibiarkan, hal tersebut akan berdampak buruk pada kinerja akademik anak.

Baca Juga: 8 Ciri-Ciri Anak Cerdas Istimewa, Apakah Termasuk Si Kecil?

11. Gangguan Tidur

Terlalu sering menonton televisi, terutama menjelang tidur, dapat mengganggu pola tidur alami anak-anak.

Sebab, layar televisi menghasilkan cahaya biru yang dapat mengganggu produksi melatonin, hormon tidur alami tubuh.

Paparan cahaya biru ini dapat membuat anak sulit untuk tertidur atau memengaruhi kualitas tidur mereka.

Menonton televisi sebelum tidur juga bisa menciptakan kebiasaan tidur yang buruk, di mana anak-anak mungkin mengasosiasikan aktivitas menonton televisi dengan tidur, dan akan sulit untuk tidur tanpa televisi.

12. Perilaku Konsumtif

Menonton televisi juga bisa memicu perilaku konsumtif pada anak-anak, lho.

Pasalnya, iklan di televisi seringkali dirancang untuk menarik perhatian anak-anak dan mendorong mereka untuk menginginkan produk tertentu.

Anak-anak yang terpapar pada iklan secara terus-menerus pun mungkin menjadi lebih tertarik pada barang-barang konsumen dan merasa perlu untuk memilikinya.

Apalagi anak-anak belum paham bagaimana membedakan antara kebutuhan yang sebenarnya dengan keinginan yang dipicu oleh iklan.

Hal ini dapat menyebabkan mereka meminta barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.

Dampak dari perilaku konsumtif ini dapat meliputi pengeluaran yang tidak terkendali, kesulitan mengelola uang, dan kurangnya apresiasi terhadap hal-hal yang penting selain benda materi.

Dampak Positif Televisi untuk Anak-anak

Dampak Positif Televisi untuk Anak-anak
Foto: Dampak Positif Televisi untuk Anak-anak (Newfolks.com)

Selain dampak negatif, televisi juga memiliki nilai positif lho.

1. Sarana Edukasi

Tontonan yang berkualitas dapat menjadi sarana edukasi untuk anak-anak lho, Moms.

Pilih tayangan yang memiliki nilai edukasi, seperti kuis atau kartun edukasi untuk anak-anak.

Cara ini cocok untuk Moms yang memiliki anak dengan tipe audio visual.

Biasanya, anak-anak akan lebih mudah mengerti lewat tayangan dibandingkan harus belajar dengan buku.

Ingat! Hal ini hanya berlaku untuk tayangan sesuai dengan usia Si Kecil.

Baca Juga: 18 Manfaat Buah Kurma untuk Kesehatan dan Ibu Hamil, Simak!

2. Menghilangkan Stres

Dampak positif lain dari tayangan televisi adalah menghilangkan stres.

Acara televisi dapat menjadi pelampiasan emosi yang sehat bagi anak-anak. Apalagi, jika mereka mengalami stres di lingkungan sekolah.

Sebab, televisi dapat melindunginya dari tekanan emosional yang berdampak negatif.

3. Inspirasi

Acara televisi dapat menginspirasi anak-anak dan mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru.

Anak-anak mungkin akan mendapatkan inspirasi dari televisi, ketika ingin mengerjakan tugas sekolah.

4. Penyampaian Informasi Aktual

Berita atau program-program dokumenter di televisi dapat memberikan anak-anak pemahaman tentang peristiwa-peristiwa aktual dan isu-isu sosial yang terjadi di dunia.

Ini dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang dunia di sekitar mereka dan membangun keterampilan kritis dalam memahami informasi.

5. Pengalaman Virtual

Melalui program-program televisi yang menampilkan tempat-tempat eksotis, petualangan fantastis, atau kisah-kisah imajinatif, anak-anak dapat merasakan pengalaman virtual yang memperluas wawasan dan membangkitkan imajinasi mereka.

Baca Juga: Peer Pressure: Jenis, Contoh, Dampak, dan Cara Mengatasi

Cara Menghindari Dampak Negatif Televisi terhadap Anak

Cara Menghindari Dampak Negatif Televisi terhadap Anak
Foto: Cara Menghindari Dampak Negatif Televisi terhadap Anak (Freepik.com/freepik)

Setelah mengetahui seluruh dampak negatif televisi pada anak, Moms kemungkinan akan mencari tahu bagaimana langkah mengatasinya.

Melansir dari Kids Health, Moms harus membatasi waktu menonton anak-anak.

Selain itu, Moms juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menghindari dampak negatif televisi untuk anak.

1. Pilih Acara Berkualitas

Saat membiarkan anak-anak menonton televisi, pastikam memiliki acara yang berkualitas.

Pilih acara anak-anak seperti serial animasi yang merangsang imajinasi anak, seperti Upin dan Ipin misalnya.

Tayangan tersebut dapat memberikan banyak pelajaran hidup sesuai dengan usia Si Kecil.

Anak-anak juga dapat terangsang imajinasinya saat menyaksikan acara tersebut.

2. Selalu Dampingi Anak

Jika tidak ingin kehilangan waktu dengan anak, Moms sebaiknya menemani saat menonton televisi.

Jadikan menonton televisi sebagai waktu berharga bersama anak.

Selama menyaksikan tayangan televisi, Moms dapat mengajarkan hal-hal baru kepada Si Kecil.

Selain itu, Moms juga dapat mengontrol tayangan-tayangan televisi yang dapat disaksikan anak-anak.

3. Jangan Meletakkan Televisi di Kamar Anak

Cara mengatasi dampak negatif televisi berikutnya adalah tidak meletakkan televisi di kamar Si Kecil.

Hal ini perlu diperhatikan, karena anak-anak akan terlalu bebas menonton televisi di kamar tanpa pengawasan.

Selain itu, waktu tidur anak-anak juga mungkin terganggu karena terlalu banyak menonton televisi.

4. Tidak Membuat Aturan Terlalu Ketat

Saat tidak ingin anak terlalu banyak menonton televisi, sebaiknya Moms jangan buat aturan terlalu ketat.

Hal ini mungkin dianggap baik, tetapi tidak untuk anak-anak lho, Moms.

Mereka mungkin akan menonton televisi diam-diam jika mendapat larangan yang ketat.

Baca Juga: 13 Ciri Strict Parents dan Dampak Buruknya terhadap Anak

Sebagai alat komunikasi dan hiburan yang begitu mendalam pengaruhnya, televisi memiliki dua sisi: manfaat dan kerugian.

Meskipun banyak program televisi yang dirancang untuk mendidik dan menghibur anak-anak, kita tidak bisa mengabaikan dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh konsumsi televisi yang berlebihan.

Orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi dan membatasi durasi serta jenis tayangan yang disaksikan oleh anak-anak mereka.

  • https://parenting.firstcry.com/articles/impact-of-television-t-v-on-children-know-about-positive-and-negative-effects/
  • https://kidshealth.org/en/parents/tv-affects-child.html
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9431368/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3920399
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/television-and-children
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/3949990/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7082246/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.