17 Cara Menjadi Single Mom yang Tangguh dan Sukses
Menjadi single mom yang membesarkan anak seorang diri tentu tidak mudah dijalani.
Tapi Moms bisa tetap maksimal mendukung tumbuh kembang buah hati.
Si Kecil pastinya akan selalu membutuhkan kasih sayang dan perhatian.
Namun, di satu sisi, Moms perlu mencari uang agar biaya hidup terpenuhi.
Ya, memang butuh tips dan trik serta kedisiplinan agar semuanya berjalan dengan lancar, Moms!
Menurut studi di The European Society of Human Reproduction and Embryology, hubungan orang tua-anak dan perkembangan anak yang dibesarkan oleh orang tua tunggal bisa sama baiknya dengan anak yang dibesarkan oleh sepasang orang tua.
Baca Juga: 15 Dosa Orang Tua Terhadap Anak yang Dibenci Allah SWT
Perbedaan Single Mom dan Single Parent
Single parent adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang yang menjalani peran orang tua tunggal.
Baik karena kematian pasangan hidup, perceraian, atau situasi di mana seseorang membesarkan anak tanpa bantuan pasangan hidupnya.
Sementara itu, single mom adalah subkategori dari single parent yang secara spesifik merujuk kepada seorang ibu tunggal yang membesarkan anak-anaknya tanpa bantuan seorang suami atau pasangan laki-laki.
Ini menekankan bahwa orang tua tunggal yang dimaksud adalah seorang wanita.
Jadi, setiap single mom adalah single parent, tetapi tidak semua single parent adalah single mom.
Orang tua tunggal bisa juga seorang ayah tunggal, yang dikenal sebagai single dad.
Jadi, perbedaan utamanya adalah single mom khusus untuk ibu tunggal, sementara single parent lebih umum dan bisa merujuk kepada orang tua tunggal secara umum, tanpa memperhatikan jenis kelamin.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak
Tantangan Menjadi Single Mom
Menjadi seorang single mom menghadirkan berbagai tantangan yang kompleks dan beragam. Berikut beberapa tantangan utama yang sering dihadapi oleh ibu tunggal:
1. Tantangan Ekonomi
Single mom sering kali harus mengelola keuangan rumah tangga sendirian.
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan finansial, terutama jika mereka harus bekerja lebih dari satu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Keterbatasan waktu dan sumber daya dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk memberikan kehidupan yang layak bagi anak-anak.
2. Manajemen Waktu
Mengatur waktu antara pekerjaan dan pengasuhan anak adalah tantangan signifikan.
Single mom harus berusaha seimbang antara memenuhi tuntutan pekerjaan dan menyediakan waktu berkualitas untuk anak.
Keterbatasan waktu ini sering kali menyebabkan stres dan kelelahan, yang berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
3. Stigma Sosial
Stigma negatif terhadap orang tua tunggal masih ada dalam masyarakat.
Banyak single mom merasa tertekan oleh pandangan masyarakat yang menganggap mereka sebagai "bermasalah" atau "tidak lengkap."
Hal ini dapat mengurangi rasa percaya diri dan membuat mereka merasa terisolasi.
4. Kesehatan Mental
Single mom berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan akibat tekanan yang mereka hadapi.
Parental burnout, yaitu kondisi kelelahan emosional akibat tuntutan pengasuhan yang tinggi, juga menjadi masalah umum.
Mereka sering kali merasa tidak memiliki dukungan emosional yang cukup untuk mengatasi tantangan ini.
Cara Menjadi Single Mom yang Sukses
Menjadi seorang single mom yang sukses adalah tentang menemukan keseimbangan antara pekerjaan, tanggung jawab sebagai orang tua, dan perawatan diri sendiri.
Jika Moms adalah salah satu single mom, ada beragam cara menjadi single mom yang sukses, baik itu untuk diri sendiri maupun dalam mendidik anak.
1. Bersiaplah secara Finansial
Buatlah rencana keuangan yang matang.
Cobalah untuk menyusun anggaran yang realistis dan mulailah menabung untuk kebutuhan masa depan Moms dan anak-anak.
2. Bangun Support System
Cari dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat.
Bergabunglah dengan kelompok dukungan bagi single mom di wilayah Moms.
Atau temukan komunitas online yang dapat memberikan dukungan.
3. Prioritaskan Kesehatan Mental dan Fisik
Jagalah kesehatan dengan baik. Temukan waktu untuk berolahraga, tidur yang cukup, dan melakukan aktivitas yang membuat bahagia.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika merasa stres atau cemas.
4. Fokus pada Pendidikan Anak
Pastikan anak-anak mendapat pendidikan yang baik.
Terlibatlah secara aktif dalam kehidupan akademis mereka dan berikan dukungan yang mereka butuhkan.
5. Buat Rutinitas yang Tepat
Rutinitas membuat anak tahu hal apa saja yang penting bagi keluarga, menguatkan rasa aman dan kedekatan, juga membiasakan hidup teratur.
Fokuslah untuk membuat rutinitas untuk meringankan beban pekerjaan dan tugas rumah tangga yang harus Moms lakukan setiap hari.
Seperti persiapan Si Kecil berangkat sekolah atau berbagi tugas rumah tangga dengan anak sesuai usianya.
Di sela rutinitas, pastikan ada waktu luang khusus untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama Si Kecil serta menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional Moms.
Dengan rutinitas yang baik, Moms dan buah hati memiliki lebih banyak waktu untuk istirahat, berkomunikasi, dan mengurangi konflik.
Yang terpenting, rutinitas sebaiknya dibuat sambil diskusi dengan Si Kecil supaya ia merasa lebih bertanggung jawab untuk melakukannya.
Baca Juga: 3 Perjuangan yang Pasti Dirasakan oleh Single Moms
6. Susun Jadwal yang Terorganisir
Menjadi single mom bukanlah sebuah hal yang mudah.
Selain perlu memenuhi peran sebagai seseorang yang selalu ada untuk anak, Moms juga perlu mencari nafkah agar kebutuhan Si Kecil dan diri sendiri terpenuhi.
Karenanya, cobalah untuk membuat jadwal yang terstruktur.
Jadwal yang struktur akan mempermudah Moms dalam beraktivitas.
Meski demikian, terkadang untuk menyesuaikan diri dengan perencanaan memang butuh kekuatan dan kepatuhan yang sangat ekstra.
Buat jadwal rutin untuk pekerjaan, waktu bersama anak-anak, dan waktu luang.
Ini akan membantu Moms mengelola waktu dengan lebih efisien.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele Sakit Telinga pada Anak, Ini Cara Mengatasinya
7. Tetap Fleksibel
Meskipun memiliki jadwal yang terorganisir penting, tetaplah fleksibel.
Terkadang rencana dapat berubah, dan Moms perlu mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Sebagai single mom, sangat penting untuk tidak stres karena hal tak terduga bisa terjadi kapan saja.
Ketika Si Kecil sakit dan harus untuk istirahat di rumah atau babysitter sakit sehingga tidak bisa mengurus Si Kecil, Moms perlu fleksibilitas untuk mengganti jadwal.
Meski demikian, hal yang paling penting adalah jangan sampai hal yang di luar perhitungan malah bikin Moms stres dan bikin mood hancur seharian, ya!
8. Tetapkan Batasan dan Aturan
Batasan dan aturan bukan dibuat untuk mengekang, tapi penting untuk membantu membentuk perilaku anak dan memandunya mengambil keputusan yang positif.
Moms bisa berdiskusi dengan Si Kecil untuk membentuk batasan dan aturan yang sederhana dan positif.
Misalnya tidak boleh berbicara kasar, bersikap saling menghargai, selalu jujur, selalu minta izin sebelum pergi ke luar rumah, dan semacamnya.
Batasan dan aturan bisa terus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan anak.
Tapi pastikan Si Kecil selalu diajak berdiskusi dan diberi tahu alasan dibaliknya ya, Moms.
Baca Juga: Single Mom Saat Hamil? Ikuti 5 Tips Berikut
9. Berikan Pujian dan Perhatian Lebih untuk Anak
Moms pasti sudah cukup sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga, tapi pastikan selalu ada waktu berkualitas untuk dihabiskan bersama Si Kecil.
Percayalah Moms, pujian, perhatian, dan kasih sayang dari Moms saat menghabiskan waktu bersama akan membuat hubungan semakin erat.
Ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri anak, melancarkan komunikasi, juga menambah kenangan masa kecil yang manis untuk diingat sampai ia besar nanti.
10. Jaga Kelancaran Komunikasi
Kesibukan sebagai orang tua tunggal memang seringkali membuat komunikasi dengan anak menjadi terhambat, sehingga timbul kesalahpahaman yang membuat anak merasa tidak dimengerti.
Padahal, komunikasi yang lancar sangat penting untuk menjaga keeratan hubungan Moms dan buah hati, menumbuhkan rasa saling percaya, menanamkan prinsip dan nilai keluarga, juga mendisiplinkan sekaligus memotivasi Si Kecil.
Sebuah panduan dari University of Florida memberikan tips untuk menjaga kelancaran komunikasi antara orang tua tunggal dengan anak, yaitu:
- Mendengarkan anak dengan penuh perhatian tanpa teralihkan perhatian.
- Jaga kontak mata saat berbicara atau memberi instruksi.
- Kenali dan akui perasaan anak saat berkomunikasi.
- Saling menghargai. Artinya selalu berpikir sebelum menghakimi atau berkomentar, terbuka dengan pendapat anak, juga mau memahami sudut pandang anak.
- Tidak memaksakan saran, tapi mendorongnya untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah.
- Hindari ucapan negatif, termasuk ungkapan kasar, melabeli, atau menyepelekan.
11. Kembangkan Keterampilan Multitasking
Sebagai seorang single mom, mungkin harus melakukan banyak hal sekaligus.
Keterampilan multitasking akan sangat membantu Moms dalam menjalankan tugas sehari-hari.
12. Jadilah Teladan yang Baik
Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri.
Berikan contoh dengan cara Moms menangani tantangan dan kesulitan dengan bijaksana dan positif.
13. Pikirkan tentang Masa Depan
Meskipun fokus pada kebutuhan sehari-hari, jangan lupakan perencanaan jangka panjang.
Pertimbangkan pendidikan anak-anak, tabungan pensiun, dan rencana lainnya untuk masa depan Moms dan keluarga.
Baca Juga: 3 Cara Menjelaskan Tentang Perceraian Orang Tua Kepada Balita
14. Belajar untuk Berkata Tidak
Sebagai single mom pastinya 24 jam serasa tidak cukup.
Waktu yang terbatas membuat para single mom harus paham bahwa tidak semua hal bisa menjadi prioritas.
Cobalah belajar untuk berkata tidak pada sesuatu, Moms.
Moms tidak perlu harus menerima semua undangan ulang tahun yang diberikan oleh orang tua dari teman Si Kecil.
Meminimalisir aktivitas untuk melakukan hal yang menyenangkan bagi diri sendiri dan Si Kecil bisa menambah kualitas hubungan lho!
15. Tetap Positif
Menjadi single mom, tidak apa-apa untuk jujur dengan anak jika Moms atau Dads mengalami kesulitan dalam merawat anak.
Tetapi ingatkan dia bahwa semuanya akan menjadi lebih baik.
Beri anak tingkatan tanggung jawab yang sesuai usia, daripada mengharapkannya untuk dapat berperilaku seperti "orang dewasa yang kecil."
Dalam studi di Journal of Social Sciences, mayoritas ibu tunggal melaporkan bahwa mereka merasa kesepian, tidak berdaya, putus asa, kurang identitas dan kurang percaya diri.
Namun, dengan menunjukkan cinta dan rasa hormat pada anak, berbicara jujur dan tetap positif, Moms atau Dads dapat mengurangi stres dan membantu anak untuk berkembang, dan bisa menjadi single mom yang baik.
16. Jangan Lupa Merawat Diri Sendiri
Menjadi single mom bukan berarti Moms harus melupakan diri sendiri demi membuat Si Kecil mendapatkan apa yang ia butuhkan.
Moms juga perlu memahami bahwa kebahagiaan Moms pun sangat penting agar semua bisa berjalan dengan lancar.
Jika Moms selalu dilanda stres dan tak mendapatkan kebahagiaan yang diperlukan, tentu saja akan ada kendala untuk membahagiakan orang lain.
Karena ketika kita tidak bahagia, kita takkan bisa membahagiakan orang yang berada di sekitar kita.
Ya, merawat diri sendiri kerap menjadi hal yang dilupakan oleh para single mom.
Karena tak bisa dipungkiri bahwa ketika memiliki anak, mereka akan selalu berada di puncak prioritas.
Namun, jangan lupa untuk merawat diri seperti makan makanan sehat, mendapatkan tidur yang cukup, serta olahraga yang teratur ya, Moms!
Moms juga bisa melakukan aktivitas yang disukai atau menjalankan hobi agar tetap bahagia.
Jangan lupa untuk sesekali menghabiskan waktu bersama dengan teman untuk melegakan pikiran.
17. Jangan Segan Minta Bantuan
Hal ini sering kali dilupakan oleh para single mom.
Berusaha mandiri membesarkan anak seorang diri memang baik, tapi jangan segan meminta bantuan dari orang terdekat jika memang diperlukan.
Bukan hanya untuk menjaga Si Kecil, tapi juga saat perlu bertukar pikiran, meminta saran, ataupun berbagi pengalaman.
Di sisi lain anak juga bisa mendapat banyak manfaat dari interaksi dengan orang dewasa lain yang bisa dipercaya selain Moms, seperti membuka wawasan, mengenalkan pada aktivitas baru, atau memberikan bimbingan dan semangat secara umum.
Akan selalu ada tantangan dalam membesarkan anak seorang diri.
Tapi dengan menjaga kelancaran komunikasi dan hubungan erat dengan Si Kecil maupun lingkaran pendukung akan membantu meringankan semua urusan.
Jika memang tidak ada orang terdekat yang bisa diminta bantuan, Moms juga bisa mencarikan day care terbaik untuk Si Kecil lho!
Carilah pengasuh atau penitipan anak yang memenuhi syarat dan berada di lingkungan aman.
Jangan mengandalkan anak yang lebih besar sebagai satu-satunya pengasuh bayi.
Selain itu, berhati-hatilah untuk meminta teman atau pasangan baru untuk mengawasi anak.
Buat aturan jika memang diperlukan.
Nah, itu dia tips penting yang perlu dilakukan oleh para single mom.
Meski perlu untuk melaksanakan kewajiban sebagai orang tua, jangan lupa untuk membahagiakan diri sendiri ya, Moms!
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09718923.2009.11892771
- https://ufdcimages.uflib.ufl.edu/IR/00/00/25/50/00001/HE34100.pdf
- https://www.eurekalert.org/pub_releases/2017-07/esoh-cis062817.php
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.