Desa Wisata Edelweiss: Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka
Desa Wisata Edelweiss merupakan salah satu daerah tujuan wisata di kawasan Bromo.
Desa wisata ini terkenal karena memiliki taman bunga edelweiss.
Perlu dicatat bahwa bunga edelweiss yang ada di sana tidak tumbuh secara alami, melainkan telah dibudidayakan.
Desa Wisata Edelweiss Wonokitri merupakan satu-satunya desa wisata yang menonjolkan bunga edelweiss sebagai daya tarik utamanya.
Bunga edelweiss ini termasuk tanaman yang dilindungi oleh undang-undang.
Meskipun begitu, kelompok pengelola telah mendapatkan izin untuk membudidayakan bunga edelweiss tersebut.
Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang desa wisata ini? Simak artikelnya sampai akhir, ya!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Bumiayu, Banyak Wisata Alam Menarik!
Sekilas tentang Desa Wisata Edelweiss
Destinasi wisata terbaru di kawasan Bromo ini menawarkan daya tarik utama berupa taman bunga edelweiss.
Penting untuk diketahui bahwa bunga edelweiss yang tumbuh di Desa Wonokitri ini tidak tumbuh secara alami, melainkan telah dibudidayakan.
Kelompok tani yang bernama Hulun Hyang memiliki peran penting dalam proses budidaya bunga ini, yang sering dijadikan sebagai sumber penghasilan.
Wisata taman bunga edelweiss ini muncul sebagai respons atas permasalahan penjarahan bunga oleh warga Suku Tengger di Kawasan Bromo Tengger Semeru.
Bunga edelweiss termasuk dalam jenis bunga yang dilindungi.
Dengan adanya taman bunga edelweiss ini, diharapkan tidak ada lagi orang yang nekat memetik bunga ini dengan seenaknya, sehingga kelestariannya dapat terjaga.
Selain itu, wisata taman bunga edelweiss ini juga berperan dalam menjaga agar bunga edelweiss tidak semakin langka atau bahkan punah.
Baca Juga: 11+ Wisata Bromo Tereksotis dan Terpopuler untuk Wisatawan
Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka
Jika Moms ingin melihat "bunga keabadian" ini secara langsung di alam bebas, maka berkunjung ke Desa Wisata Edelweiss adalah pilihan yang tepat.
Taman wisata ini memiliki luas sekitar 7.000 meter persegi.
Lokasinya terletak di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Jam operasional destinasi wisata ini berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Untuk masuk ke Desa Wisata Edelweiss Wonokitri, tiketnya dibanderol dengan harga Rp10 ribu saja.
Moms akan menerima voucher senilai tiket yang telah dibayar, yang nantinya bisa ditukarkan dengan makanan di kafe yang berada di area lokasi wisata.
Selain itu, untuk menjaga keamanan kendaraan selama berada di Desa Wisata Edelweiss, Moms juga perlu membayar biaya retribusi parkir sebesar Rp2 ribu untuk motor dan Rp5 ribu untuk mobil.
Baca Juga: 16 Rekomendasi Wisata Batu Malang yang Terbaik dan Menarik!
Rute ke Desa Wisata Edelweiss
Lokasi desa wisata ini sebenarnya bisa ditemukan melalui Google Maps. Untuk mempermudah, Moms juga bisa mengikuti panduan rute ini.
Desa Wisata Edelweiss Wonokitri berjarak sekitar 43 KM dari Pusat Kota Pasuruan.
Perjalanan ke sana dapat ditempuh dengan berkendara selama sekitar 1 jam 20 menit.
Akses menuju Desa Wisata Edelweiss Wonokitri cukup bagus, sehingga Moms bisa mengunjunginya menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Untuk mencapai destinasi wisata menarik ini, jika memulai perjalanan dari Alun-alun Pasuruan, arahkan kendaraan ke Tenggara menuju Jl. WR Supratman, lalu teruskan perjalanan menuju Jl. Veteran atau Jl. Raya Pantura sejauh 900 meter.
Setelah itu, belok kanan ke Jl. Patimura sejauh 5,5 km. Saat sampai di Rest Area Bajangan, ambil arah kiri menuju Jl. Warungdowo Timur sejauh 1,5 km.
Lanjutkan perjalanan hingga mencapai Puskesmas Gondang, lalu ambil jalur kiri menuju Jl. Raya Bromo sejauh 10 km.
Tiba di pertigaan depan Paimo Motor, belok kiri dan ikuti jalur yang ada hingga Moms menemui Balai Desa Ngatungan.
Selanjutnya, belok kiri dan terus ikuti jalurnya. Ketika Moms sampai di Jl. Sekar Sari, cukup melanjutkan perjalanan lurus sejauh 800 meter, dan Moms akan tiba di tujuan.
Baca Juga: 19 Rekomendasi Wisata Pasuruan yang Terkenal dan Instagramable
Daya Tarik Desa Wisata Edelweiss
Jika Moms ingin berkunjung ke Desa Wisata Edelweiss, ada ragam daya tarik yang menarik.
Yuk, simak lebih lanjut apa saja.
1. Sehari Menjadi Masyarakat Tengger
Moms, pernahkah membayangkan menjadi bagian dari Suku Tengger selama sehari?
One Day Being Tengger People adalah program wisata edelweiss yang patut dicoba.
Di sini, Moms dan keluarga akan diajak mengikuti berbagai aktivitas budaya Suku Tengger yang masih dilestarikan, seperti upacara adat Kasada, Yandya Karo, Tradisi Entas-Entas, Tawur Agung, Tari Ojung, dan Blaganjur.
Moms juga akan belajar membuat bucket bunga edelweiss untuk kebutuhan upacara.
Baca Juga: 7 Wisata Dekat Stasiun Malang, Bisa dengan Jalan Kaki
2. Menikmati Hidangan di Cafe Edelweiss
Moms bisa menikmati hidangan lezat di Cafe Edelweiss.
Cafe Edelweiss punya desain interior unik dan memikat, lho!
Bangunan kayunya bernuansa klasik dan etnik dengan dekorasi seni dan kerajinan lokal yang hangat dan ramah.
Di luar, ada beranda nyaman dengan pemandangan pegunungan yang indah, cocok untuk bersantai.
Menunya pun tak kalah istimewa! Cafe ini punya hidangan lokal dan internasional yang lezat, seperti "Mie Goreng Wonokitri" yang autentik.
Ada pula kopi dan minuman segar untuk menemani hidanganmu. Moms pasti akan betah berlama-lama di sini!
3. Melihat Indahnya Taman Edelweiss
Daya tarik khusus dari Desa Wisata Edelweiss adalah Taman Edelweis. Di taman ini, terdapat bunga edelweiss yang telah dibudidayakan.
Pengunjung dapat berpose di tengah-tengah hamparan bunga abadi ini dengan latar belakang pemandangan cantik pegunungan khas wilayah Bromo.
Selain berpose di spot Taman Edelweiss, pengunjung juga memiliki kesempatan untuk belajar tentang cara membudidayakan tanaman ini.
Taman Edelweiss berfungsi sebagai pusat pembudidayaan Edelweis dan juga sebagai tempat pembelajaran bagi wisatawan yang ingin mempelajari trik dan teknik bercocok tanam bunga edelweis.
Pengunjung dapat memperoleh informasi seputar budidaya edelweiss, mulai dari seleksi biji, pemisahan tanaman bibit, hingga langkah-langkah penanaman.
Meskipun edelweiss adalah tanaman liar, namun dapat diperbudidayakan.
Setiap wisatawan yang datang, selain berfoto, juga akan mendapatkan pengetahuan yang berharga.
Wisatawan bisa memetik bunga edelweis dengan izin, atau jika ingin membawa pulang suvenir, bisa membeli secara legal di toko-toko suvenir sekitar.
Pasalnya, memetik bunga edelweiss di alam bebas merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Baca Juga: Wisata Pulau Komodo, Wisata Alam yang Memanjakan Mata!
Fasilitas Wisata
Desa Wisata Edelweiss dikelola dengan baik oleh Kelompok Tani Desa Wonokitri sehingga terawat dengan baik dan dilengkapi fasilitas yang lengkap.
Beberapa fasilitas yang tersedia di Desa Wisata Edelweiss meliputi area parkir, kafetaria, toilet, mushola, spot foto, dan juga tersedia WiFi untuk menjaga konektivitas selama berada di tempat wisata ini.
Selain itu, di tempat ini terdapat penjual souvenir yang menawarkan bunga edelweis dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran.
Harga satu ikat bunga Edelweis biasanya mulai dari Rp10 ribuan.
Baca Juga: 8 Tempat Wisata Tarakan, dari Wisata Alam hingga Budaya
Tips Berkunjung ke Desa Wisata Edelweiss
Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi, Moms dan keluarga perlu menyiapkan pakaian hangat untuk berwisata ke destinasi ini.
Pasalnya, kawasan Bromo memang dikenal karena suhunya yang lumayan dingin.
Moms dapat menyiapkan jaket hangat, topi kupluk, sarung tangan, dan pakaian hangat lainnya.
Selain itu, Moms juga bisa mengonsumsi makanan atau minuman hangat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.
Demikian informasi tentang Desa Wisata Edelweis. Jadi, kapan Moms akan berkunjung ke tempat wisata unik ini?
- https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/edelweiss_wonokitri
- https://www.pasuruankab.go.id/isiberita/menparekraf-optimis-desa-wisata-edelweiss-wonokitri-berpeluang-menang-dalam-anugerah-desa-wisata-indonesia-2023
- https://www.sanflawer.com/2020/09/desa-wisata-edelweis.html
- https://www.dewitinalah.com/2022/08/pesona-desa-wisata-edelweis-pasuruan-jawa-timur.html
- https://desaedelweisswonokitri.com/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.