05 April 2024

Diclofenac Sodium: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Dosis minum berbeda-beda tergantung bentuk sediaan dan kondisi pasien

Jenis obat yang termasuk antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ada banyak macamnya. Salah satunya adalah obat diclofenac sodium.

Jika Moms ingin tahu lebih lanjut soal obat diclofenac sodium, ulasan ini akan menjawab lebih banyak.

Yuk, cari tahu, Moms!

Baca Juga: Bibir Bengkak Digigit Semut, Atasi dengan Bahan Rumahan dan Obat-obatan!

Diclofenac Sodium Obat Apa?

Ilustrasi Diclofenac Sodium
Foto: Ilustrasi Diclofenac Sodium (Sensatorispace.com)

Diclofenac sodium adalah obat NSAID yang biasanya diberikan melalui resep dokter.

Obat ini membantu meredakan rasa sakit dan nyeri ringan hingga sedang yang disebabkan oleh radang sendi.

Cara kerja diclofenac sodium adalah dengan mengurangi zat-zat yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan di dalam tubuh.

Manfaat obat diclofenac sodium bisa membantu atasi gejala berikut:

  • Osteoarthritis
  • Rheumatoid arthritis di lutut, pergelangan kaki, kaki, tangan, pergelangan tangan, hingga siku
  • Meredakan nyeri, pembengkakan, peradangan, dan kekakuan sendi akibat arthritis

Baca Juga: Epilepsi pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Gejala arthritis yang lebih ringan bisa membantu Moms dan Dads untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah.

Meski begitu, obat ini tidak bisa mengobati radang sendi atau arthritis sepenuhnya, melainkan hanya membantu meringankan gejala selama Moms dan Dads menggunakannya.

Selain itu, diclofenac sodium bisa digunakan untuk mengobati ankylosing spondylitis dan kondisi nyeri lainnya, contohnya kram menstruasi.

Ankylosing spondylitis adalah sejenis radang sendi yang menyerang persendian di tulang belakang.

Lebih dari itu, obat ini dapat juga dipakai untuk mengatasi serangan migrain akut dengan atau tanpa aura pada orang dewasa.

Dosis Diclofenac Sodium

Obat dari Dokter
Foto: Obat dari Dokter (healthline.com)

Diclofenac sodium hadir dalam bentuk sediaan berikut:

  • Bubuk
  • Kapsul
  • Tablet

Dosis diclofenac sodium bisa berbeda-beda untuk masing-masing pasien dengan kondisi yang juga tidak sama.

Melansir dari Mayo Clinic, dosis diclofenac sodium sesuai dengan bentuk sediaan dan merek obat adalah:

1. Bentuk Sediaan Oral (Kapsul Zipsor®)

Obat ini diperuntukkan untuk meredakan nyeri akut. Adapun dosisnya adalah:

  • Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas: 25 mg, 4 kali sehari
  • Anak-anak kurang dari 12 tahun: dosis ditentukan oleh dokter

2. Bentuk Sediaan Oral (Kapsul Zorvolex®)

Sama seperti Zipsor, obat ini ntuk nyeri akut. Adapun dosisnya adalah:

  • Dewasa: 18-35 mg sebanyak 3 kali sehari
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Sementara, untuk mengatasi osteoartritis, dosisnya adalah:

  • Dewasa: 35 mg sebanyak 3 kali sehari
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Baca Juga: Tak Usah Bingung, Ini Obat Tetes Mata untuk Mata Kering dan Mata Merah

3. Bentuk Sediaan Oral (Tablet Lepas Lambat dan Tablet Salut Enterik)

Untuk ankylosing spondylitis:

  • Dewasa: 25 mg sebanyak 4 kali sehari dengan dosis tambahan 25 mg sebelum tidur jika diperlukan
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Untuk osteoartritis:

  • Dewasa: 50 mg sebanyak 2-3 kali sehari, atau 75 mg sebanyak 2 kali sehari
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Untuk rheumatoid arthritis:

  • Dewasa: 50 mg sebanyak 3-4 kali sehari, atau 75 mg sebanyak 2 kali sehari
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

4. Bentuk Sediaan Oral (Tablet Lepas Cepat)

Untuk osteoartritis:

  • Dewasa: 50 mg sebanyak 2-3 kali sehari
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Untuk nyeri atau kram menstruasi:

  • Dewas: 50 mg sebanyak 3 kali sehari. Dokter mungkin menyarankan untuk minum 100 mg sebagai dosis pertama
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Untuk rheumatoid arthritis:

  • Dewasa: 50 mg sebanyak 3-4 kali sehari
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

5. Bentuk Sediaan Oral (Larutan)

Untuk sakit kepala migrain:

  • Dewasa: satu paket (50 mg) sebagai dosis tunggal sebanyak satu kali
  • Anak-anak: dosis ditentukan oleh dokter

Dosis pemberian obat diclofenac sodium akan disesuaikan dengan dokter kondisi, respons tubuh terhadap pengobatan, dan obat-obatan lain yang juga sedang rutin diminum.

Jadi, pastikan Moms dan Dads memberi tahu dokter dan apoteker jika sedang ada obat-obatan lain yang rutin diminum, baik itu obat resep, obat yang dijual bebas, maupun produk tradisional.

Baca Juga: Mengenal PCOS: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya agar Bisa Hamil


Peringatan sebelum Pakai Diclofenac Sodium

Peringatan sebelum Pakai Diclofenac Sodium
Foto: Peringatan sebelum Pakai Diclofenac Sodium (Orami Photo Stock)

Moms, hindari menggunakan obat ini bila punya alergi dengan obat aspirin dan NSAID.

Jika dipakai untuk waktu yang lama dan dengan dosis tinggi, diclofenac sodium berisiko mengakibatkan penyakit jantung.

Penggunaan obat ini juga tidak dianjurkan sebelum atau sesudah operasi bypass jantung (cangkok bypass arteri koroner atau CABG).

Selain itu, diclofenac sodium dapat menyebabkan perdarahan lambung atau usus yang bisa berakibat fatal, terutama pada orang dewasa yang sudah berusia lanjut.

Baca Juga: Mengulik Tumor Mediastinum, dari Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Efek Samping Diclofenac Sodium

Pusing (Orami Photo Stocks)
Foto: Pusing (Orami Photo Stocks)

Diclofenac sodium adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang digunakan untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam.

Seperti halnya dengan obat-obatan lain, penggunaan diclofenac sodium juga dapat menyebabkan efek samping.

Kemungkinan efek samping diclofenac sodium meliputi:

  • Gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Gampang berkeringat
  • Sakit kepala
  • Mengantuk
  • Tekanan darah meningkat
  • Hidung tersumbat
  • Pembengkakan atau nyeri di lengan atau kaki

Diclofenac sodium juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal, menyebabkan retensi cairan, atau bahkan memicu gagal ginjal pada individu yang rentan.

Baca Juga: Obat Kuat Alami Pepsodent, Apakah Aman untuk Digunakan?

Dalam beberapa kasus, penggunaan diclofenac sodium dapat menyebabkan masalah pada fungsi hati, termasuk peningkatan enzim hati, hepatitis, atau gagal hati.

Hentikan penggunaan obat ini atau hubungi dokter bila Moms dan Dads memiliki gejala berikut setelah mengonsumsi diclofenac sodium:

  • Gejala menyerupai flu
  • Ruam kulit
  • Masalah pada ginjal, seperti sedikit atau tidak buang air kecil dan nyeri saat buang air kecil
  • Bengkak di lengan atau kaki
  • Sesak napas
  • Masalah jantung
  • Masalah hati
  • Mual
  • Diare
  • Sakit perut di bagian kanan atas
  • Kelelahan
  • Urine berwarna gelap
  • Penyakit kuning
  • Feses berdarah
  • Batuk darah

Segera cari pertolongan medis bila muncul tanda-tanda reaksi alergi diclofenac sodium, seperti:

  • Gatal-gatal
  • Susah bernapas
  • Bengkak di wajah dan tenggorokan

Munculnya reaksi kulit yang parah juga sebaiknya tidak Moms sepelekan, seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri kulit, ruam kulit, hingga mata terbakar.

Tak hanya itu, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter bila muncul tanda-tanda serangan jantung dan stroke.

Misalnya, nyeri dada hingga ke baju, mati rasa di satu sisi tubuh, susah bicara dengan jelas, dan sesak napas.

Baca Juga: Dexa-M, Mengandung Dexamethasone untuk Atasi Peradangan dan Alergi

Guna mendapatkan manfaat optimal dari diclofenac sodium, Moms sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut.

  • https://www.drugs.com/diclofenac.html
  • https://www.knowyourotcs.org/ingredient/diclofenac-sodium/
  • https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/diclofenac-sodium
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diclofenac-oral-route/description/drg-20069748
  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4284-4049/diclofenac-oral/diclofenac-sodium-enteric-coated-tablet-oral/details

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.