Apa Itu Disfungsi Seksual dan Gejalanya?
Pernahkah Moms merasa hasrat seksual menurun atau tidak bisa menikmati hubungan seksual bersama pasangan?
Jika ya, bisa jadi Moms mengalami disfungsi seksual. Tak hanya perempuan, pria juga rentan terkena disfungsi seksual, lho.
Bahkan, gangguan ini bisa terjadi kapan saja dan seiring bertambahnya usia seseorang, risiko terkena disfungsi seksual juga semakin tinggi.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Indian J Psychiatry berjudul Clinical Practice Guidelines for Management of Sexual Dysfunction menyebut bahwa umumnya disfungsi seksual menimpa perempuan sebanyak 43% dan pria 31%.
Bagi pria, ejakulasi dini bisa jadi tanda bahwa Dads mengidap gangguan tersebut, sedangkan pada perempuan gangguan ini ditandai dengan kesulitan mencapai orgasme dan vagina yang kering.
Baca Juga: 6 Makanan yang Menyembuhkan Disfungsi Ereksi
Apa Itu Disfungsi Seksual?
Disfungsi seksual mengacu pada masalah yang mencegah individu atau seseorang untuk mencapai kepuasaan saat berhubungan seksual.
Gangguan ini disebabkan oleh masalah yang terjadi saat Moms mencapai fase respons ketika berhubungan seksual yakni terangsang, bergairah, orgasme, dan resolusi.
Selain itu, gangguan ini juga bisa disebabkan kondisi fisik dan medis seseorang.
Misalnya, memiliki riwayat penyakit jantung, ketidakseimbangan hormon dan masalah psikologis, seperti cemas, depresi hingga trauma masa lalu.
Meskipun penelitian menunjukkan gangguan tersebut adalah penyakit umum, namun banyak orang enggan memeriksakan atau mendapat perawatan lebih lanjut karena menganggap gangguan tersebut adalah hal yang tabu atau memalukan untuk dibicarakan. Sehingga, dibutuhkan kesadaran sendiri untuk mengatasi masalah seksualitas tersebut.
Baca Juga: 5 Buah untuk Tingkatkan Kualitas Sperma, Sudah Coba?
Jenis-jenis Disfungsi Seksual
Setidaknya ada empat kategori disfungsi seksual yang perlu Moms dan Dads ketahui. Berikut penjelasannya.
1. Desire Disorder
Foto: freepik.com
Gangguan ini juga jadi salah satu faktor terbesar seseorang mengalami disfungsi seksual atau yang dikenal dengan gangguan libido dan libido rendah.
Pada kategori ini, penderita memiliki tingkat estrogen dan testosteron yang rendah sehingga menyebabkan penurunan libido seperti:
- Perubahan hormon
- Kondisi medis (penyakit jantung dan diabetes)
- Hambatan seksual
- Kelelahan
- Ketakutan
- Depresi
- Cemas
2. Arousal Disorder
Foto: unsplash.com
Gangguan ini membuat penderita sulit atau bahkan tidak terangsang selama berhubungan seksual dan bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Pada pria, gangguan ini disebut sebagai disfungsi ereksi, sebab ketika Dads mengidap arousal disorder, maka sulit untuk terangsang.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh JAMA Network berjudul Male Sexual Dysfunction, menyebut bahwa selain libido yang rendah, disfungsi seksual pada pria ada beberapa jenis yakni ejakulasi dini, orgasme yang terhambat, hingga kelainan fisik pada penis.
Dalam hal ini, penderita masih bisa merasa tertarik dengan hubungan seksual meskipun tidak memperoleh kepuasan fisik.
Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Libido Wanita, Biar Seks Makin Hot!
3. Orgasm Disorders
Foto: freepik.com
Disfungsi seksual ini menyebabkan Moms atau Dads kesulitan orgasme dan umumnya menyerang perempuan. Tetapi, hal ini juga bisa terjadi pada pria.
Rasa sakit selama melakukan hubungan seksual, stres, kelelahan, hingga perubahan hormon, dan tidak adanya rangsangan menjadi faktor orgasme terhambat bahkan tidak mengalami orgasme.
4. Pain Disorder
Foto: freepik.com
Penderita yang mengalami gangguan ini akan merasa sakit ketika berhubungan seksual.
Pada perempuan, rasa sakit tersebut disebabkan oleh beberapa hal.
Misalnya karena vagina yang kering, vaginismus yakni suatu kondisi yang memengaruhi otot-otot vagina, infeksi saluran kemih, perubahan hormon selama masa menopause, dan kondisi medis lainnya.
Sementara itu, pada pria, gangguan ini disebabkan oleh penyakit peyronie atau kerusakan pada penis secara fisik, infeksi saluran kemih, infeksi prostatitis dan ragi, herpes genital, dan kondisi kulit lainnya.
Gejala Disfungsi Seksual
Pada pria dan wanita, gejala disfungsi seksualnya berbeda. Agar Moms dan Dads selalu waspada, berikut ini beberapa hal yang perlu Moms dan Dads perhatikan mengenai gejala disfungsi seksual.
1. Gejala yang Dialami Pria
Foto: freepik.com
- Tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.
- Tidak mengalami ejakulasi meskipun stimulus seksual memadai untuk melakukan ejakulasi.
- Tidak mampu mengontrol waktu ejakulasi atau ejakulasi dini.
2. Gejala yang Dialami Wanita
Foto: freepik.com
- Tidak mampu mencapai orgasme.
- Cairan vagina tidak memadai sebelum maupun selama berhubungan seksual.
- Tidak mampu merelaksasikan otot-otot pada vagina sehingga tidak memungkinkan untuk berhubungan seksual.
3. Gejala yang Dialami Pria dan Wanita
Foto: freepik.com
- Tidak adanya minat atau keinginan untuk berhubungan seksual.
- Tidak terangsang.
- Nyeri saat berhubungan seksual.
Baca Juga: 11 Cara Alami Meningkatkan Libido Wanita
Cara Mengatasi Disfungsi Seksual
Sebelum terlambat, ada baiknya Moms dan Dads segera melakukan pencegahan untuk mengurangi risiko dan dampak gangguan disfungsi seksual terlebih ketika menginjak usia 40 tahunan.
Berikut ini ada beberapa hal yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk mencegah gangguan tersebut:
- Berhenti merokok
- Olahraga teratur
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Diet dengan mengkonsumsi gizi seimbang
- Mengurangi atau berhenti mengkonsumsi alkohol
- Kontrol ke dokter secara teratur termasuk mengontrol kesehatan dari penyakit kronis seperti diabetes, jantung, hingga darah tinggi.
Baca Juga: Benarkah Teh Hijau Bisa Meningkatkan Gairah Seks?
Itulah pengertian hingga pencegahan disfungsi seksual. Apabila Moms dan Dads merasa memiliki gejala di atas, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis untuk penanganan yang lebih baik, ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.