Dongeng Anak Gembala dan Serigala, Pengantar Tidur Anak!
Jika Si Kecil susah tidur, membacakan dongeng Anak Gembala dan Serigala bisa jadi salah satu triknya.
Dongeng ini memang memiliki banyak versi, salah satunya yang cukup lama adalah dibuat oleh John Hookham Frere di tahun 1830.
Namun, versinya ini disadur oleh banyak penulis sehingga bisa dinikmati oleh anak-anak.
Seperti apa kisah dongeng Anak Gembala dan Serigala?
Berikut dongeng lengkapnya yang bisa Moms jadikan sumber untuk dibacakan pada si kecil di rumah.
Baca Juga: Cerita Rakyat Lutung Kasarung, Jadi Dongeng Sebelum Tidur!
Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Di sebuah desa, yang dekat dengan hutan lebat hidup seorang anak laki-laki. Ia sering menggembala domba-domba milik majikannya.
Ia lebih memilih menggembala di hutan ketimbang di desa, karena lebih banyak daun-daun yang jadi makanan domba-domba di sana.
Padahal hutan tersebut cukup lebat dan gelap.
Sepanjang hari menunggu domba-dombanya makan, ia menjadi bosan.
Untuk mengusir rasa bosan, ia sengaja membawa seruling dan seekor anjing peliharaan.
Jadi, sambil mengawasi domba ia akan menghibur diri dengan meniup seruling atau bermain-main dengan anjing peliharaannya.
Baca Juga: Cerita Dongeng Keong Mas, Pengantar Tidur yang Indah Buat Si Kecil
Berandai-andai Ada Serigala yang Datang
Suatu hari, sambil mengawasi domba-dombanya makan, ia membayangkan sesuatu.
Dalam pikirannya, ia berandai-andai jika ada seigala yang muncul dari dalam hutan dan memangsa domba-domba yang dijaganya.
Pikiran ini awalnya membuat takut, tapi si penggembala kecil kemudian teringat dengan pesan majikannya.
Kalau ada serigala yang datang, ia harus berteriak sekencang-kencangnya untuk memanggil bantuan.
Warga kampung di sekitar pasti akan datang berbondong-bondong menolong ia dan mengusir serigala.
Namun sampai hari ini, hal yang dibayangkannya tidak pernah terjadi.
Selama menggembala domba di hutan, belum ada seekor serigala pun yang mengincar domba-dombanya.
Baca Juga: Cerita Rakyat Malin Kundang, Cocok untuk Dongeng Malam Si Kecil
Berbohong Ada Serigala
Si gembala kecil mulai membayangkan ide jahil.
Menurutnya, pasti lucu kalau dia berpura-pura melihat serigala, kemudian menjerit memanggil orang sekampung untuk datang menolong.
Maka, dia pun membuka mulut lebar-lebar dan berteriak, “Serigala! Serigala!”
Dalam sekejap, warga desa pun datang berduyun-duyun, siap melakukan apa pun untuk mengusir serigala jahat.
Mereka meninggalkan berbagai pekerjaan penting demi membantu si penggembala. Berbagai alat juga dibawa untuk mengusir serigala sekaligus untuk melindungi diri.
Namun, sesampainya di sana, warga desa hanya menemukan anak gembala yang sedang tertawa terbahak-bahak.
Ternyata, si penggembala menipu mereka dan merasa senang karena ide jahilnya berhasil.
Si gembala kecil sangat senang melihat ekspresi warga yang kaget mendengar ada serigala.
Sadar dibohongi, warga desa pun membubarkan diri dan kembali ke desa melanjutkan aktivitas mereka.
“Aku hanya mengetes, apakah bila serigala nanti datang mengejar domba, kalian mau membantuku mengusir serigala atau tidak,” ujar penggembala kecil, tanpa merasa bersalah.
Ia yang merasa puas kejahilannya berhasil, kembali mengawasi domba.
Kisah Nabi Musa, Bisa Dijadikan Dongeng Pengantar Tidur untuk Anak!
Kembali Berbohong Ada Serigala
Beberapa hari kemudian, si gembala kecil mengulangi kejadian itu.
Anak penggembala menjerit keras dengan nada panik, “Serigala! Serigala!”
Dan lagi-lagi warga sekampung yang baik hati pun segera datang.
Mereka berlari sekencang mungkin agar tidak terlambat memberikan bantuan.
Sayangnya, sekali lagi, yang mereka temukan bukan serigala sedang menyerang domba-domba.
Baca Juga: 5 Variasi Cerita Dongeng Si Kancil yang Penuh Pesan Moral
Mereka malah mendapati seorang anak penggembala jahil sedang tertawa puas terbahak-bahak sambil memegang perutnya.
Kejadian ini persis sama seperti sebelumnya. “Oh, kamu mengelabuhi kami!," geram seorang petani.
Petani ini meninggalkan ladangnya begitu mendengar teriakan minta tolong tadi.
“Jangan lakukan itu lagi,” pesan seorang ibu pembuat roti.
“Atau kami tidak akan memercayaimu lagi,” ancam warga lainnya. Warga desa pun bubar sambil bergumam kesal.
Anak gembala hanya tertawa puas melihat kemarahan mereka.
Kembali Berbohong Lagi
Teguran warga ternyata tidak dipedulikan oleh anak gembala.
Besoknya, ia kembali berulan. Ia berteriak “Serigala! Serigala!” saat tidak ada satu pun serigala yang mendekat.
Meski awalnya warga desa ragu apakah ini benar atau hanya permainan, warga kembali memutuskan datang untuk membantunya.
Hasilnya sama seperti sebelumnya, mereka hanya dijahili oleh si anak gembala.
Warga pun bergegas pulang dengan marah karena bosan dipermainkan si penggembala cilik.
Anak gembala masih tidak merasa bersalah, walaupun ia sudah berkali-kali menjahili warga.
Baca Juga: Dongeng Putri Duyung yang Cocok Dibacakan untuk Buah Hati
Serigala Benar-benar Datang
Suatu sore, saat matahari mulai tenggelam, tak disangka seekor serigala benar-benar muncul di pinggiran hutan.
Serigala buas itu tampak lapar dan mulai menyambar domba-domba.
Anak penggembala yang melihat kejadian tersebut sangat panik dan ketakutan.
Ia berlari terbirit-birit mencari bantuan. “Serigala! Serigala!” teriaknya.
Ia berharap ada yang segera datang untuk menolong.
Warga desa mendengar teriakan anak gembala. Namun, tidak ada satu pun yang mau datang menghampiri.
“Dia tidak akan bisa menipu kita lagi,” kata salah satu warga, yakin teriakan itu hanya omong kosong si penggembala, seperti sebelum-sebelumnya.
Serigala itu pun berhasil menerkam banyak daging domba sampai kenyang.
Anak gembala tidak berdaya mengusirnya sendirian.
Kini dia menyesal, sadar warga desa tidak datang bukan karena tak ingin membantu. Mereka hanya tidak mau dibohongi lagi oleh kejahilannya.
Si anak gembala pun pulang dengan tangan kosong tanpa domba-domba milik majikannya.
Baca Juga: Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih, Kaya Pesan Moral
Pesan Moral Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Dongeng ini tidak hanya sekadar mengembangkan imajinasi anak, tentang tokoh-tokoh yang ada.
Mulai dari si penggembala kecil, serigala, domba, dan warga desa.
Akan tetapi, juga memberikan pesan moral kepada anak, seperti:
1. Pentingnya Kejujuran
Dalam dongeng Anak Gembala dan Serigala ini, anak gembala berulang kali berbohong tentang kedatangan serigala, yang menyebabkan orang-orang desa kehilangan kepercayaan padanya.
Ketika serigala benar-benar datang, tidak ada yang percaya dan datang untuk membantu.
Dongeng ini mengajarkan bahwa berkata jujur adalah dasar dari hubungan yang sehat dan aman.
Kejujuran juga dapat membangun kepercayaan.
Jadi ketika kepercayaan hilang, akan sangat sulit untuk mendapatkannya kembali.
2. Adanya Konsekuensi dari Setiap Tindakan
Dalam dongeng ini, anak gembala berbohong tentang adanya serigala, yang menyebabkan penduduk desa tidak mempercayainya lagi.
Akibatnya, ketika serigala benar-benar datang, tidak ada yang datang untuk membantu, dan domba-dombanya dimangsa serigala.
Hal ini bisa mengajarkan anak-anak tentang konsekuensi atas segala tindakan yang dilakukan.
Setiap tindakan, baik atau buruk, memiliki akibat yang harus ditanggung.
Jadi, penting untuk selalu berpikir matang sebelum melakukan sesuatu.
3. Menghargai Orang Lain
Dalam cerita dongeng Anak Gembala dan Serigala, anak gembala tidak menghargai kepercayaan dan perhatian yang diberikan oleh penduduk desa.
Dengan berbohong tentang serigala, ia mengecewakan mereka dan mengabaikan upaya mereka untuk membantu.
Ketika bantuan benar-benar diperlukan, penduduk desa tidak lagi mempercayainya.
Cerita ini mengajarkan bahwa menghargai dan memperlakukan orang lain dengan jujur dan hormat adalah penting untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang baik.
Baca Juga: 7 Dongeng Anak Perempuan, Bacakan untuk Si Kecil Yuk!
Sebenarnya, membacakan dongeng ini tidak hanya cocok untuk pengantar tidur.
Moms dan Dads bisa mencoba membacakan dongeng Anak Gembala dan Serigala dengan cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan Si Kecil.
Memeragakan mimik wajah, gerakan tubuh, ditambah dengan mengenakan aksesori yang sesuai dengan dongeng anak gembala dan serigala juga semakin membangun antusiasme anak dalam menyerap cerita.
- https://www.scribd.com/doc/144547048/Anak-Penggembala-Dan-Serigala
- https://smpn2.bimakota.sch.id/web/detail-berita/386/dongeng-anak-gembala-dan-serigala-
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.