Fakta Tak Terduga Seputar Kalung Amber, Wajib Tahu!
Penggunaan kalung amber pada bayi telah menjadi tren tersendiri dalam beberapa tahun terakhir. Hype ini tidak lepas dari pengaruh kalangan artis yang terlihat memakaikan kalung bebatuan cerah, yang umumnya berwarna abu dan kuning, tersebut pada anak-anak mereka.
Sebut saja Gisella Anastasia kepada Gempita, Ayudia Bing Slamet kepada Sekala, Sabai Dieter kepada Bjorka, sampai Chelsea Olivia pada Nastusha.
Banyak keterangan bahwa kalung ini ampuh meredakan rasa sakit dan rewel pada bayi yang sedang tumbuh gigi.
Namun sejumlah peneliti Prancis telah menelaah fakta kalung amber.
Jika di Indonesia lebih banyak bayi hingga usia balita dipakaikan kalung amber, koresponden peneliti A Taillefer dkk. di sebuah rumah sakit Prancis, memakaikan kalung itu ke anak ketika usia 4-7 tahun.
Dalam jurnal yang ia terbitkan di laman National Library of Medicine, disebutkan 73 persen meyakini kalung amber bersifat mirip obat analgesik yang menenangkan. Sisanya, ada yang memakai untuk aksesori, jimat, dan terapi.
Baca Juga: Benarkah Kalung Amber Mengatasi Nyeri Tumbuh Gigi pada Bayi? Ini Kata Ahli!
Sayangnya, sebagian besar penjual kalung amber tidak menyampaikan informasi tentang risiko bayi bisa tercekik oleh kalung ini.
Sebagian kecil orang tua menyebut kalung amber adalah aksesori yang tidak perlu, perhiasan semata, penyalahgunaan komersial murni dari kepercayaan populer, item berbahaya dengan risiko pencekikan, dan tidak adanya bukti kemanjurannya.
A Taillefer dkk. menyatakan, dalam ringkasan jurnalnya, orang tua menggunakan kalung untuk memuaskan analoginya. Sebab, ketika diberi tahu tentang bahaya pencekikan, banyak keluarga memilih untuk melanjutkan pakai kalung.
“Menempatkan kalung (apapun) pada anak kecil itu berbahaya. Risiko ini harus disebarkan oleh semua profesional yang bekerja dengan anak-anak kecil untuk menghentikan publikasi atau penjualan produk yang tidak efektif ini yang berimplikasi pada kematian bayi dengan pencekikan,” katanya pada kesimpulan.
Kalung Amber Tidak Direkomendasi di AS
Foto: Orami Photo Stock
Fakta kalung amber lainnya ialah biasanya manik-manik itu tercipta dari resin pohon yang memfosil.
Amber mengandung asam suksinat, yang dilepaskan ketika amber dihangatkan. Klaim ini diyakini membuat kalung amber bekerja dengan baik karena panas tubuh penggunanya menghangatkan batu, melepaskan asam suksinat, yang kemudian diserap ke dalam kulit.
Dikatakan bahwa asam suksinat adalah analgesik alami, atau pereda nyeri, dan juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi peradangan.
Baca Juga: Bayi Demam, Akibat Tumbuh Gigi Atau Pilek?
Namun demikian, ini belum dibuktikan secara empiris, dan tidak ada penelitian medis benar-benar menunjukkan fungsinya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan agar orang tua tidak menggunakan kalung amber sama sekali.
Menurut rilis pers oleh FDA, kalung ini tidak boleh digunakan untuk menghilangkan rasa sakit gigi pada anak-anak atau untuk memberikan stimulasi sensorik kepada orang-orang dengan kebutuhan khusus, seperti autisme atau gangguan attention-deficit/hyperactivity (ADHD).
Ini karena ada laporan kematian dan cedera serius (pencekikan dan tercekik) pada bayi dan anak kecil akibat kalung itu.
“Kami prihatin dengan risiko yang telah kami amati dengan produk-produk ini dan ingin para orang tua menyadari bahwa teething necklace bracelet membuat anak-anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, berisiko mengalami cedera serius dan kematian, "kata Komisaris FDA Scott Gottlieb, M.D, pada keterangan resminya.
Cara Aman Memakai Kalung Amber
Foto: Todaysparent.com
Selain tercekik, risiko lain yang perlu diperhatikan adalah bahaya tersedak. Karena bentuknya yang kecil dan menarik perhatian bisa membuat anak menggigit dan menelannya.
Untuk Moms yang telah memiliki kalung ini dan mengenakannya pada anak, penting diingat untuk selalu mengawasi bayi dari bahaya-bahaya tadi.
Baca Juga: 5 Mitos tentang Bayi Tumbuh Gigi, Tidak Perlu Dipercaya!
Saat tidur, ada baiknya kalung amber dilepas dulu. Pilihlah kalung yang tidak terlalu ketat, dan pastikan warna kalung bukan hasil cat, yang bisa luntur saat tak sengaja diemut bayi.
Ketika Moms khawatir dengan demam tinggi dan rewel berlebihan saat bayi tumbuh gigi, segera hubungi dokter, ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.