Mengenal Fibromyalgia, Kondisi Nyeri yang Menyebar ke Seluruh Tubuh
Pernahkah Moms mendengar soal kondisi fibromyalgia?
Dilansir dari jurnal NHS, penyakit ini juga dikenal juga dengan sebutan sindrom fibromyalgia (FMS).
Ini merupakan kondisi jangka panjang yang menyebabkan rasa sakitdi seluruh tubuh.
Fibromyalgia adalah suatu kumpulan gejala yang memiliki ciri berupa nyeri.
"Gejalanya menyebar pada satu atau beberapa titik pada tubuh, selama sekitar 3 bulan tanpa suatu kondisi penyakit yang dapat secara jelas mendeskripsikan keluhan yang dialami,” jelas dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, Dokter Spesialis Bedah Ortopedi RS Pondok Indah – Pondok Indah
Penyakit satu ini seringnya menyerang wanita daripada pria, Moms.
Banyak orang yang menderita fibromyalgia juga mengalami:
- Sakit kepala karena tegang
- Gangguan sendi temporomandibular (TMJ)
- Sindrom iritasi usus
- Kecemasan
- Depresi
Berikut ini Orami sudah merangkum informasi seputar fibromyalgia. Disimak yuk, Moms!
Baca Juga: Mengenal Penyakit Lupus yang Terkenal dengan Sebutan Penyakit 1000 Wajah
Gejala Fibromyalgia
Foto: medicalnewstoday.com
Tanda atau gejala yang biasa muncul dari fibromyalgia ini meliputi:
1. Nyeri Meluas
Rasa sakit yang terkait dengan fibromyalgia sering digambarkan sebagai nyeri yang terus-menerus berlangsung selama setidaknya 3 bulan.
Nyeri dikatakan meluas, jika rasa sakit terjadi di kedua sisi tubuh kita dan di atas atau di bawah pinggang.
2. Kelelahan
Orang-orang dengan fibromyalgia sering terbangun dengan rasa lelah, meskipun mereka tidur dalam waktu yang cukup lama.
Tidur pun sering terganggu oleh rasa sakit dan banyak pasien dengan fibromyalgia memiliki gangguan tidur lain, seperti sindrom kaki gelisah dan sleep apnea.
3. Kesulitan Kognitif
Gejala yang biasa disebut "fibro fog" merusak kemampuan untuk fokus dan konsentrasi.
Terdapat sejumlah gejala lain yang juga dialami penderita fibromyalgia, namun lebih jarang terjadi, di antaranya:
- Pusing
- Nyeri haid
- Kaku atau kesemutan di tungkai
- Sering merasa kepanasan atau kedinginan
Fibromyalgia sering disertai gangguan lain, seperti:
- Irritable bowel syndrome
- Sindrom kaki gelisah
- Gangguan cemas
- Depresi
Baca Juga: Mengenal Penyakit Parkinson, dari Gejala sampai Pengobatan
Penyebab Fibromyalgia
Foto: healthline.com
Penyebab dari fibromyalgia sampai saat ini belum dapat dijelaskan mengapa seutuhnya.
Tetapi sejumlah penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang mungkin jadi pemicu, di antaranya:
1. Sinyal Nyeri yang Abnormal
Sistem saraf penderita fibromyalgia tidak memproses sinyal rasa sakit dengan cara biasa akibat tingkat zat kimia yang tidak normal di otak.
Selain itu, bisa juga di sumsum tulang belakang dan saraf. Itu sebabnya, mereka menjadi lebih sensitif terhadap rasa sakit.
2. Ketidakseimbangan Hormon
Hormon seperti serotonin, norepinephrine, dan dopamine membantu tubuh untuk memproses rasa sakit.
Kadar hormon yang lebih rendah dari normal di otak dan sistem saraf dapat mengganggu sinyal rasa sakit dan meningkatkan kepekaan terhadap rasa nyeri.
3. Genetik
Fibromyalgia dapat menurun dalam keluarga. Gen tertentu dapat mengontrol cara tubuh mengatur respons rasa sakit.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa orang-orang dengan fibromyalgia membawa satu atau lebih gen yang menyebabkan mereka bereaksi kuat terhadap rangsangan.
Padahal, rangsangan tersebut bagi orang lain tidak mereka rasakan.
Baca Juga: Apakah Stunting Merupakan Penyakit Genetik? Ini Kata Ahli!
4. Gangguan Tidur
Pola tidur yang tidak normal dapat memengaruhi kadar beberapa zat kimia otak.
Meski begitu, para dokter masih meragukan apakah gangguan tidur ini merupakan penyebab atau disebabkan oleh fibromyalgia.
5. Trauma Fisik atau Emosional
Melansir Mayo Clinic, disebutkan bahwa fibromyalgia kadang dapat dipicu oleh trauma fisik, seperti kecelakaan mobil atau kehilangan orang yang dicintai.
Stres psikologis juga dapat memicu kondisi ini.
Baca Juga: 9 Manfaat Daun Kelapa, Salah Satunya Bisa Menghilangkan Nyeri Otot!
Siapa Saja yang Punya Faktor Risiko?
Foto: deltasleeplabs.com
Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan Moms dapat menderita penyakit atau kondisi kesehatan tertentu tanpa adanya satu pun faktor risiko.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu kemunculan fibromyalgia:
1. Usia
Meski fibromyalgia bisa dialami oleh orang dalam berbagai kelompok usia, kondisi ini lebih sering dialami orang berusia 30-50 tahun.
Sementara itu, risiko ini semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia.
2. Wanita
Fibromyalgia adalah kondisi yang lebih banyak terjadi pada pasien berjenis kelamin wanita dibanding dengan pria.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Jika Moms memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, ada kemungkinan Moms dapat mengalaminya pula.
Hal ini diyakini berkaitan dengan adanya faktor kelainan genetik yang bersifat menurun.
4. Kondisi Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit rematik dan masalah sendi atau tulang sering dikaitkan dengan fibromyalgia, seperti:
- Osteoarthritis
- Lupus
- Rheumatoid arthritis
- Ankylosing spondylitis
Baca Juga: Ini 8 Makanan Penyebab Penyakit Lupus yang Harus Dihindari
Cara Mengatasi Fibromyalgia
Foto: Orami Photo Stock
Pengobatan untuk fibromyalgia bertujuan untuk mengurangi nyeri, gejala kesulitan tidur, serta memperbaiki kemampuan fungsional.
Nyeri otot juga dapat menjadi tanda suatu kondisi yang berbahaya, bila disertai dengan keluhan di bawah ini:
- Demam
- Muntah
- Sulit menelan
- Tidak dapat menggerakkan area yang nyeri
- Kaku leher
- Sesak napas
Pendekatan untuk kondisi ini sebaiknya melibatkan manajemen non-farmakologis dan farmakologis.
Yaitu, tindakan tanpa pengobatan dan juga diikuti dengan pengobatan, keduanya dijalani.
Pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan antara lain:
- Hitung darah lengkap
- Tes fungsi tiroid
- Rheumatoid factor test
- Cyclic citrullinated peptide test
- Pemindaian
Baca Juga: 3 Jenis Olahraga yang Bisa Hilangkan Depresi
Saran untuk nyeri akibat fibromialgia dan pengobatannya adalah meliputi:
- Olahraga aerobik
- Amytriptilin, tramadol, atau pregabalin sebagai tambahan dapat digunakan
- Sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis bedah ortopedi apabila rasa nyeri mendalam dan menyebar pada otot
Selain penggunaan obat, cara lain untuk mengatasi gejala fibromyalgia adalah menjalani terapi.
Terapi ini baik untuk mempertahankan kekuatan otot, fleksibilitas, hingga stamina.
Latihan fisik paling efektif untuk membantu mengurangi rasa nyeri adalah olahraga air seperti berenang.
Menurut Medline Plus, tidur cukup adalah salah satu cara lain yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi fibromyalgia.
Dengan begitu, rasa lelah yang muncul akibat fibromyalgia bisa diatasi dengan baik.
Selain itu, praktekkan kebiasaan tidur dan bangun tepat waktu setiap hari.
Baca Juga: Mengenal Emfisema, Penyakit yang Diakibatkan dari Polusi Udara
Komplikasi Fibromyalgia
Foto: Orami Photo Stock
Kebanyakan penderita fibromyalgia diketahui mengalami depresi.
Tekanan yang dialami penderita disebabkan oleh rasa sakit dan kurang tidur yang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Guna mengatasinya, penderita bisa berkonsultasi dengan psikiater.
Psikiater dapat melakukan psikoterapi untuk membantu penderita memahami apa yang terjadi dengan tubuhnya dan bagaimana beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: 16 Ciri-ciri Orang Depresi yang Harus Diwaspadai
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui mengenai fibromyalgia.
Fibromyalgia tak boleh dibiarkan, karena rasa sakit dan kurang tidur yang akan dialami terkait dengan kondisi ini dapat mengganggu kemampuan Moms beraktivitas.
Karena perempuan punya risiko lebih besar terkena penyakit ini, Moms wajib waspada, ya!
- https://www.nhs.uk/conditions/fibromyalgia/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fibromyalgia/symptoms-causes/syc-20354780
- https://medlineplus.gov/fibromyalgia.html
- https://www.healthline.com/health/fibromyalgia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.