Fungsi Sitoplasma pada Tumbuhan dan Hewan serta Stukturnya
Salah satu fungsi sitoplasma adalah menyimpan zat kimia untuk proses metabolisme sel.
Sitoplasma itu sendiri merupakan bagian sel yang dilindungi oleh membran. Ini adalah material yang terdapat di dalam sel hidup.
Sitoplasma berbentuk cairan yang terbungkus oleh membran sel. Setiap sel memiliki sitoplasma.
Namun, masing-masing sel memiliki struktur sitoplasma yang berbeda satu sama lain, tergantung dari fungsinya.
Terkait dengan fungsi sitoplasma, ciri-ciri, dan strukturnya, simak lebih jelas di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: 9 Ciri-Ciri Kingdom Fungi serta Klasifikasi dan Manfaatnya
Pengertian Sitoplasma
Dikutip dari National Human Genome Research Institute, sitoplasma adalah cairan seperti gel yang ada di dalam setiap sel makhluk hidup.
Ibaratnya, sitoplasma adalah “kolam” kecil di dalam sel yang terdiri dari air, garam, dan molekul-molekul penting lain.
Di dalam kolam ini, ada organel kecil seperti inti sel dan mitokondria, yang memiliki tugas khusus masing-masing.
Organ-organ kecil ini dikelilingi oleh membran, seperti dinding pembatas, supaya tetap teratur di tempatnya dan tidak bercampur dengan cairan sitoplasma.
Selain menjadi pengisi ruang, sitoplasma juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya berbagai aktivitas penting di dalam sel, misalnya pembuatan energi dan protein.
Bisa dibilang, sitoplasma ini adalah “dapur” sel, tempat semua bahan-bahan yang diperlukan untuk menjaga kehidupan sel diolah dan diedarkan.
Pada tumbuhan, sitoplasma membantu proses fotosintesis untuk membuat makanan, sedangkan pada sel hewan, sitoplasma menyalurkan nutrisi ke seluruh bagian sel.
Fungsi Sitoplasma
Di dalam sitoplasma terdapat organel, vesikel, sitoskeleton, dan sitosol.
Sitosol berbentuk seperti cairan. Di dalamnya terdapat banyak organel yang melayang-layang.
Sekitar 70 hingga 90 persen sitoplasma berbentuk cairan, tapi tidak berwarna.
Sementara itu, 10 hingga 30 persen lainnya adalah sitoskeleton (rangka sel) dan organel.
Ada pun fungsi sitoplasma bagi organisme, di antaranya:
- Sebagai tempat penyimpanan jenis zat kimia guna membantu proses metabolisme sel. Contohnya, protein, gula, enzim, dan lemak.
- Sebagai tempat pertukaran zat di dalam sel. Sitoplasma menjamin keberlangsungan prosesnya berjalan dengan baik.
- Sebagai tempat metabolisme dan sintesis berbagai reaksi kimia dalam sel.
- Sebagai wadah untuk melarutkan semua senyawa dan protein di dalam sel.
- Sebagai media perantara pengiriman bahan dari luar sel ke dalam inti sel (organel).
- Sebagai pemberi bentuk pada sel.
- Sebagai media pergerakan sel dari satu bagian ke bagian yang lain.
Baca Juga: Unsur-unsur Cuaca dan Iklim, Simak Penjelasan Lengkapnya!
Fungsi Sitoplasma pada Tumbuhan
Fungsi sitoplasma yang paling utama adalah memberikan dukungan internal pada struktur sel.
Ada pun beberapa fungsinya, yaitu:
- Sebagai tempat penyimpanan jenis zat kimia guna membantu proses metabolisme sel. Contohnya, protein, gula, enzim, dan lemak.
- Sebagai wadah untuk menyerap dan menyimpan air yang dibutuhkan oleh sel.
- Sebagai penjaga stabilitas atau kadar normal air dalam sel.
- Sebagai pelarut senyawa dan protein yang terdapat di dalam sel.
- Sebagai pelindung organel sel. Sitoplasma juga memberikan bentuk pada organel tersebut.
- Sebagai pembatas interaksi antara sel dan lingkungan luar sel.
- Sebagai tempat sintesis protein oleh ribosom dan metabolisme sitosolik glikolisis.
- Sebagai penggerak organel karena terdapat aliran sitoplasma.
Fungsi Sitoplasma pada Hewan
Sitoplasma pada sel hewan berbentuk seperti gel yang terbuat dari air. Material ini mengandung protein, gula, karbohidrat, asam amino, dan molekul lain yang dibutuhkan oleh sel.
Beberapa fungsi sitoplasma pada sel hewan;
- Sebagai pelarut senyawa dan protein yang ada di dalam sel.
- Sebagai wadah metabolisme sel.
- Sebagai sumber bahan kimia yang dibutuhkan oleh sel.
Baca Juga: Ekosistem Hutan: Pengertian, Komponen, Tipe, dan Fungsinya
Ciri-Ciri Sitoplasma
Ciri-ciri sitoplasma sebagai berikut:
- Terdiri dari beberapa organel. Di antaranya ribosom, mitokondria, dan komplek golgi.
- Memiliki sifat yang berubah-ubah. Sebab, terdapat fase sol yang berbentuk cair dan fase gel yang berbentuk padat. Bentuknya akan tergantung pada kondisi sel.
- Sitosol yang terdapat pada sitoplasma terdiri dari beberapa komponen. Di antaranya air, protein, asam amino, asam lemak, gula, vitamin, ion, dan nukleotida.
- Sitoplasma memiliki pewarna yang bersifat diferensial. Artinya, bisa berubah sesuai dengan fungsinya.
- Terdiri dari beberapa bagian, termasuk matriks sitoplasma, organel sel, dan inklusio sitoplasma.
- Jumlah sitoplasma terdapat pada tumbuhan lebih banyak ketimbang pada hewan.
Struktur Sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari tiga struktur utama. Ketiganya yaitu:
1. Matrik Sitoplasma
Ini berbentuk cairan homogen. Fungsinya adalah menyusun sel dengan mencampur dua atau lebih zat homogen.
Cirinya dapat berubah fase, sensitif terhadap rangsangan dari luar, dan bisa memindahkan rangsangan atau impuls.
Matrik sitoplasma dapat memantulkan cahaya dan diimplementasikan dalam bentuk kerucut.
Dapat berfungsi sebagai larutan penyangga yang berbentuk zigzag dan bisa bergerak bebas di dalam sel.
Baca Juga: 10 Jenis Bioma di Dunia, dari Gurun, Tundra, hingga Sabana
2. Organel Sel
Organel sel terdapat pada sitoplasma. Fungsinya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
A. Organel Aktif
Adapun yang termasuk ke dalam organel aktif, di antaranya:
- Mitokondria. Organel ini berfungsi untuk membantu proses oksidasi dan mualisasi.
- Plastida. Organel ini berfungsi dalam proses fotosintesis tanaman.
- Vakuola. Organel ini berfungsi menyimpan zat makanan.
- Badan golgi. Organel ini berfungsi dalam proses sekresi dan sintesis polisakarida.
- Ribosom. Organel ini berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
- Lisosom. Organel ini berperan dalam proses kematian sel.
- Retikulum endoplasma kasar. Organel ini terdapat pada sel eukariotik. Fungsinya sebagai wadah sintesis protein.
- Retikulum endoplasma halus. Organel ini berfungsi dalam beberapa proses metabolisme. Ini termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan ion kalsium dan detoksifikasi sel.
B. Organel Tidak Aktif
Ini disebut dengan sentriol. Strukturnya berbentuk seperti tabung dan banyak terdapat di dalam sel eukariota.
Senitrol terlibat dalam pembelahan sel dan pembentukan silia serta flagela.
Selain senitrol, organel tidak aktif terdiri dari mikrotubulus. Ini terdapat dalam semua sel eukariot sitoplasma.
Mitrotubulus berbentuk menyerupai silinder panjang berongga dengan diameter luar 25 nanometer dan diameter dalam 12 nanometer.
Selanjutnya ada fibril. Ini adalah organel sel yang terdiri dari sekumpulan struktur berbentuk benang atau filamen.
Terakhir, mikrobodi. Ini adalah organel sel yang dibatasi oleh membran tunggal yang mengandung crystalline nucleoid.
Crystalline nucleoid adalah bentuk kristalin dari urat oksidase, yaitu jenis enzim yang terdapat pada matriks.
3. Inklusio Sitoplasma
Ini bisa disebut dengan paraplasma atau dentoplasma. Ini dihasilkan dari aktivitas atau metabolisme sel.
Strukturnya bisa berupa lemak, pigmen, glukogen, butiran minyak, dan butiran sekresi.
Baca Juga: Rantai Makanan Detritus: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
Itulah penjelasan mengenai fungsi, ciri, dan struktur dari sitoplasma. Semoga bermanfaat, ya, Moms!
- https://www.britannica.com/science/cytoplasm
- https://www.biologyonline.com/dictionary/cytoplasm
- https://www.genome.gov/genetics-glossary/Cytoplasm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.