Cara Membuat Gelembung Sabun di Rumah, Mudah dan Aman!
Bermain gelembung sabun adalah kegiatan yang murah, sederhana, dan mudah untuk dinikmati bersama bayi.
Bermodalkan sabun, air dan bahkan tangan, Moms bisa bersenang-senang dengan Si Kecil.
Selain menyenangkan, ternyata bermain gelembung sabun adalah salah satu game paling efektif, menyenangkan, dan mendidik yang bisa dimainkan bersama.
Bayi Suka Bermain Gelembung Sabun
Ketika bayi dapat fokus dan melihat dengan jelas sekitar usia 2 hingga 3 bulan, Si Kecil akan mulai menikmati melihat gelembung yang Moms tiup.
Pada dasarnya, gelembung yang mengapung membuat bayi sangat tertarik. Tidak heran, bayi suka gelembung karena memang menarik perhatiannya.
"Anak-anak suka mengikuti atau memperhatikan gelembung dengan mata mereka saat mereka melayang. Ini cara yang bagus untuk merangsang penglihatan dan mengoordinasi kedua mata untuk mengikuti gelembung secara horizontal dan vertikal. Ini merupakan bagian integral dari pengembangan koordinasi mata-tangan,” kata Christy Surgeoner, terapis okupasi di Wolfson Children's Hospital of Jacksonville.
Alasan bayi suka gelembung juga karena membantu menjaga matanya tetap waspada dan bergerak.
Ketika bayi dan balita meraih gelembung untuk mencoba menggapainya dan meletuskannya, itu latihan yang bagus untuk keterampilan motorik halusnya.
Karen menambahkan, ketika bayi mengulurkan jari untuk menyentuh atau mencubit antara jari telunjuk dan ibu jarinya, hal-hal penting ini terjadi di otak dan otot.
Ini biasanya terjadi saat bayi berusia sekitar 5 hingga 7 bulan.
Manfaat Main Gelembung untuk Bayi
Saat bayi suka gelembung sabun, bukan hanya emosinya yang berkembang. Tetapi, manfaat gelembung terus datang seiring bertambahnya usia Si Kecil.
Berikut manfaat bermain gelembung sabun bagi anak-anak.
1. Melatih Keterampilan Motorik
Ketika bayi mulai berjalan, mengejar gelembung, berhenti untuk meraih gelembung, mengubah arah, dan menggeser berat badan mereka sehingga semua hal tersebut akan membantu tumbuh kembang Si Kecil.
Saat Si Kecil memegang tongkat gelembung dan mencelupkannya ke dalam wadah, ini merupakan bagian dari dasar memegang pensil di sekolah.
Saat gelembung muncul, Si Kecil akan semakin tertarik saat bisa memegangnya bahkan meletuskannya.
Saat bayi suka gelembung, ini juga adalah kesempatan yang bagus untuk mengembangkan keterampilan motorik yang mengacu pada semua gerakan otot dan keterampilan motorik kasar.
Seperti gerakan berlari dan melompat yang akan dilakukan Si Kecil saat mengejar gelembung akan menjadi latihan yang bagus bahkan sebelum Si Kecil mencapai tahap ini.
Gelembung memberikan stimulus yang mendorong gerakan dan mendukung perkembangan fisik.
2. Mengembangkan Kemampuan Bahasa
Bukan hanya itu, nyatanya saat bayi suka gelembung, perkembangan bahasanya juga akan ikut meningkat.
Bahkan bayi yang belum dapat berkomunikasi secara langsung pun bisa belajar bahasa dari lingkungannya secara konstan.
Hal ini disebutkan dalam studi Economic and Social Research Council.
Psikolog di Universitas Lancaster, yang dipimpin oleh Dr Katie Alcock, menemukan hubungan kuat antara gerakan meniup gelembung dengan motorik dan pemikiran, atau kognitif, keterampilan dan kemampuan bahasa anak-anak.
Dari sekitar 10 bulan bayi dapat membedakan suara dan memberikan ocehannya sendiri. Bermain gelembung memberikan kesempatan untuk menggunakan berbagai bahasa dan ekspresi untuk Si Kecil.
Jadi, biarkan bayi suka gelembung dan rasakan sendiri manfaatnya.
Cara Membuat Gelembung Sabun
Tidak ada cara yang lebih baik untuk belajar selain melalui kesenangan. Karena bayi suka gelembung, maka lakukanlah Moms. Si Kecil pun dapat berinteraksi, bermain, dan tertawa melalui permainan ini.
Lantas, bagaimana cara membuat gelembung sabun yang aman untuk bayi? Berikut tips yang bisa Moms terapkan.
Bahan-bahan:
- Sabun cuci piring
- Air
- Wadah bersih, bisa gelas atau mangkuk
- Sirup jagung
Cara Membuat:
- Tuang sirup jagung ke dalam wadah, campur dengan sabun cuci piring dan air secukupnya.
- Aduk kedua bahan tersebut secara perlahan. Pastikan untuk tidak membuat gelembung saat mencampur bahan. Jika ada gelembung, coba biarkan beberapa saat agar mengendap dan aduk kembali.
- Setelah bahan-bahan tercampur merata, tuang ke dalam wadah lain untuk disimpan. Meski cairan gelembung bisa langsung digunakan, tetapi gelembung akan bekerja lebih baik jika didiamkan selama 1 hari terlebih dahulu.
Bahan Kimia yang Harus Diwaspadai
Saat membuat gelembung sabun, penting untuk memperhatikan bahan kimia yang digunakan agar aman, terutama jika digunakan oleh anak-anak.
Berikut beberapa bahan kimia yang harus diwaspadai:
1. Detergen atau Sabun dengan Bahan Keras
Beberapa detergen atau sabun mengandung bahan seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) atau Sodium Laureth Sulfate (SLES) yang bisa menyebabkan iritasi kulit atau mata jika konsentrasinya terlalu tinggi.
Pilihlah sabun yang lembut, seperti sabun bayi.
2. Gliserin
Gliserin sering digunakan untuk memperkuat gelembung, namun pastikan gliserin yang digunakan adalah food-grade atau aman untuk kontak kulit.
Hindari produk gliserin industri yang mengandung zat tambahan berbahaya.
3. Pewarna Buatan
Pewarna tertentu, terutama yang tidak food-grade, dapat menyebabkan iritasi kulit atau alergi. Gunakan pewarna alami atau hindari pewarna sama sekali jika tidak diperlukan.
4. Amonia
Beberapa formula pembersih rumah tangga mengandung amonia, yang berbahaya jika terhirup atau terkena kulit.
Hindari menggunakan produk pembersih ini sebagai bahan dasar gelembung.
Selain gelembung sabun, Moms juga bisa mencoba cara membuat slime untuk mainan Si Kecil.
Kini, Moms pun bisa bersenang-senang bersama Si Kecil dengan cairan gelembung sabun tersebut. Selamat mencoba, Moms.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/45889#1
- https://www.sciencedaily.com/releases/2006/06/060628095606.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.