Gizi Ibu Menyusui Berpengaruh Pada ASI, Benarkah?
Proses menyusui adalah momen yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tidak perlu diragukan lagi kandungan ASI yang menunjang kesehatan bayi bahkan juga bagi Moms yang baru melahirkan.
Menurut dr. Aini, konselor laktasi yang saat ini praktik di RSIA Permata Bekasi, ASI mengandung enzim pencernaan dan zat penangkal penyakit seperti makrofag, limfosit, immunoglobulin, laktoferin, serta bakteri Lactobacillus bifidus yang baik bagi tubuh. ASI membentuk sistem kekebalan tubuh bayi, mencegah dari infeksi penyakit, dan membuat bayi tidak mudah rewel.
Menurut dr. Aini juga, ASI bermanfaat bagi Moms yang baru melahirkan karena dapat mencegah perdarahan pasca persalinan, sebagai alat kontrasepsi alami, mempercepat involusi rahim, mengurangi risiko berbagai penyakit seperti anemia, kanker ovarium, serta kanker payudara.
Baca Juga: Kepercayaan Diri dan Afirmasi Positif untuk Sukses Menyusui
ASI juga meningkatkan hubungan antara ibu dan anak agar terjalin lebih intim. Jadi, bisa dilihat betapa pentingnya ASI, bukan? ASI eksklusif diberikan mulai dari bayi berusia 0-6 bulan, dan keberhasilan ASI bisa dilihat sampai anak berusia 2 tahun.
Lalu, apakah ada hubungannya gizi ibu menyusui dengan kualitas ASI yang diberikan? Benarkah anggapan kalau gizi ibu buruk maka kualitas ASI juga buruk? Seberapa banyak pengaruh gizi ibu menyusui terhadap produksi ASI yang diberikan?
Baca Juga: Amankah Diet Keto Saat Hamil dan Menyusui?
Gizi Ibu Menyusui Tak Berpengaruh Pada Kandungan ASI
Faktanya, gizi ibu menyusui tidak berpengaruh pada kandungan ASI yang diberikan pada bayi. Namun, gizi ibu menyusuii berpengaruh pada kesehatan ibu sendiri yang akhirnya nanti dapat menghambat proses menyusui.
“Ibu dengan gizi baik dan gizi kurang memiliki kandungan ASI yang sama. Jika produksi ASI berkurang, sebaiknya segera ke klinik laktasi untuk konseling yang tepat. Pada dasarnya, kualitas produksi ASI dilihat dari seberapa sering menyusui,” ungkap dr. Aini saat berbincang-bincang pada Kulwap Orami Community, Senin (22/4) lalu.
Maka itu, jangan lewatkan pumping setiap malam dan pastikan payudara sampai benar-benar kosong saat proses menyusui.
Perlu Moms ketahui juga, saat proses ASI eksklusif, kandungan kalsium bayi didapatkan dari kalsium yang ada pada tubuh ibu sehingga bukan semata-mata karena gizi ibu.
Baca Juga: 6 Manfaat Menyusui Sampai 2 Tahun Bagi Bayi dan Ibu
Ikuti Langkah Keberhasilan Menyusui Ini
Keberhasilan menyusui dapat dilakukan dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), yaitu proses menyusui yang dimulai secepatnya setelah bayi dilahirkan, paling lama 1 jam setelah bayi lahir. Proses ini dinilai dapat meningkatkan produksi ASI dan dapat menunjang keberhasilan proses ASI eksklusif.
Selain itu, hal yang memengaruhi jumlah produksi ASI juga meliputi jumlah kalori dan cairan yang masuk ke dalam tubuh Moms.
Hal ini yang akhirnya membuat Moms harus memenuhi asupan gizi yang cukup dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.
Saat menyusui, kebutuhan kalori Moms akan bertambah lebih banyak dibandingkan saat hamil. Hal ini karena Moms membutuhkan kalori lebih banyak untuk produksi ASI lebih maksimal.
Jangan lewatkan waktu makan besar 3 hari setiap harinya. Konsumsi makanan yang disukai Moms dan hindari diet berlebihan karena dapat membuat produksi ASI menjadi menurun.
Kebutuhan cairan juga diperlukan bagi Moms saat proses menyusui. Jangan sampai Moms dehidrasi karena hal tersebut dapat membuat produksi ASI terhambat. Jadi, pastikan produksi cairan tubuh Moms terpenuhi setiap harinya.
Dengan langkah-langkah di atas, dipastikan Moms dapat memenuhi kebutuhan ASI bagi Si Kecil agar pertumbuhan dan perkembangannya terjaga dengan baik, ya!
(DG)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.