Berapa Banyak Kebutuhan ASI Bayi? Yuk, Cari Tahu!
Tidak sedikit Moms yang bertanya-tanya: berapa banyak kebutuhan ASI bayi? Apakah Moms salah satunya?
Tidak dimungkiri, ASI atau Air Susu Ibu merupakan asupan terbaik bagi bayi khususnya yang berusia 0-6 bulan.
Menurut panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbaru, ASI diberikan selama 6 bulan pertama tanpa asupan tambahan apa pun.
Karena, nutrisi yang terkandung di dalam ASI sudah mampu mencukupi kebutuhan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
ASI mengandung vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna dan sangat dibutuhkan bayi.
Oleh karena itu, tidak ada sesuatu apa pun yang bisa menggantikan peran ASI, khususnya untuk bayi berusia 0-6 bulan.
Namun, berapa banyak kebutuhan ASI bayi dalam sehari? Yuk, cari tahu bersama, Moms!
Baca Juga: 13+ Cara Mengatasi Eksim Bayi yang Dianjurkan, Pilih Krim Bayi Bebas Alergi!
Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi
ASI mengandung antibodi yang membantu bayi kita melawan virus dan bakteri.
Tahukah Moms bahwa menyusui menurunkan risiko bayi Moms menderita asma atau alergi?
Ditambah lagi, pemenuhan kebutuhan ASI bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, akan berisiko lebih rendah mengalami:
- Infeksi telinga
- Penyakit pernapasan
- Serangan diare
Menurut penelitian Journal of American Medical Association, anak yang diberi ASI memiliki tingkat intelegensi (IQ) dan bahasa lebih tinggi di masa depan.
Terlebih lagi, kedekatan fisik, sentuhan kulit ke kulit, dan kontak mata semuanya membantu ikatan bayi dengan Moms semakin kuat.
Bayi yang disusui mungkin memperoleh jumlah berat badan yang ideal saat mereka tumbuh daripada kelebihan berat badan.
Jurnal American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan, menyusui juga berperan dalam pencegahan SIDS (sindrom kematian bayi mendadak).
Diperkirakan juga dapat menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti:
- Diabetes
- Obesitas
- Kanker tertentu
Untuk Moms sendiri, menyusui membantu membakar kalori ekstra dalam tubuh, sehingga bisa membantu kita menurunkan berat badan saat hamil lebih cepat.
Juga bisa melepaskan hormon oksitosin. Hormon ini membantu rahim perlahan kembali ke ukuran semula dan dapat mengurangi perdarahan rahim.
Menyusui juga menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium. Lebih menarik lagi, juga dapat menurunkan risiko osteoporosis.
Baca Juga: Obat Antalgin: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan
Jumlah Kebutuhan ASI Bayi
Selamat atas keputusan Moms untuk menyusui bayi yang baru lahir!
Mungkin akan ada banyak pertanyaan dalam benak Moms, seperti berapa jumlah kebutuhan ASI bayi yang diperlukan setiap harinya?
Mulai menyusui dalam 1 jam pertama atau lebih setelah kelahiran bayi bisa membantu memberikan kolostrum yang berharga sejak bayi pertama kali menyusu.
Kolostrum, ASI awal yang kental, akan membangun kekebalan tubuh bayi karena kaya akan antibodi.
1. Fase Inisiasi
Lima hari pertama setelah lahir adalah masa tubuh Moms belajar memproduksi ASI dalam jumlah yang banyak dan bayi belajar menyusu.
Di fase ini, sangat penting untuk menyiapkan sisa perjalanan menyusui kita, tetapi jangan berharap suplai ASI akan langsung berlimpah.
Menurut Kids Health, kebutuhan ASI bayi baru lahir harus menyusu 8-12 kali per hari selama sekitar bulan pertama kehidupan.
Frekuensi menyusui ini lebih sering dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula karena ASI lebih mudah dicerna.
Artinya, ASI bergerak lebih cepat melalui sistem pencernaan bayi dan karenanya bayi menjadi lebih sering lapar.
Faktanya, perut bayi hanya seukuran buah ceri di hari pertama kehidupannya dan hanya mampu menampung 5-7 ml atau 1-1 ½ sendok teh ASI setiap kali menyusui.
Jangan khawatir, berat badan bayi memang akan mengalami penurunan setelah lahir.
Ini merupakan hal yang wajar, tetapi dokter dan perawat akan memantau bayi Moms dengan cermat untuk memastikan mereka tetap sehat.
Pada hari ke-3, perut bayi yang baru lahir akan mulai tumbuh seukuran kenari.
Artinya, jumlah kebutuhan ASI bayi akan meningkat secara eksponensial hanya dalam waktu singkat.
Kini, perut mereka mampu menampung antara 22-27 ml atau ¾-1 ons per menyusui.
Memberi makan Si Kecil setidaknya 8-10 kali per hari pada minggu pertama setelah lahir akan membantu meningkatkan suplai ASI yang sehat dan cukup ke depannya.
Beberapa Moms cenderung menyusui setiap 90 menit sekali, sedangkan yang lainnya memberikan jeda antara 2 atau 3 jam di antara setiap sesi menyusui.
Namun, jeda waktu untuk menyusui bayi baru lahir tidak boleh lebih dari sekitar 4 jam atau bahkan semalaman.
2. Fase Aktivasi Sekretori (Pembangunan)
Fase ini terjadi ketika tubuh beralih dari memproduksi kolostrum menjadi mengeluarkan ASI yang lebih matang untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi.
Meskipun waktunya berbeda untuk setiap ibu, ini biasanya terjadi dalam rentang waktu 24-120 jam setelah melahirkan.
Namun, beberapa ibu membutuhkan waktu lebih lama.
Dalam hal ini, Moms harus berkonsultasi dengan dokter atau perawat untuk memastikan bayi baru lahir menerima jumlah nutrisi yang tepat sampai volume ASI meningkat.
Seringkali pada akhir minggu pertama, para ibu memproduksi sekitar 500 mL atau 16 ½ ons susu per 24 jam.
Juga sekitar 1 minggu, perut bayi akan tumbuh seukuran buah aprikot dengan kemampuan menampung sekitar 45-60 mL atau 1 ½-2 ons susu.
Pada usia sekitar 2 minggu, bayi biasanya akan kembali ke berat badan semula dan mengganti setidaknya 6 popok basah karena buang air besar setiap 24 jam.
Juga pada masa ini, perut bayi telah membesar hingga seukuran telur dan sekarang dapat menampung antara 80-150 mL atau 2 ½-5 ons per menyusui.
Buah hati Moms kemungkinan besar akan mendapatkan penambahan berat sekitar 4-7 ons per minggu di bulan pertama.
3. Fase Pemeliharaan
Di minggu keempat, Si Kecil sudah mulai diberikan MPASI pada usia sekitar 6 bulan.
Sementara, suplai ASI Moms tidak banyak berubah jika Moms tetap rutin menyusui dan memompa dengan konsisten.
Produksi ASI Moms mungkin akan mulai berkurang secara bertahap pada saat ini kecuali kita memompa untuk menyimpan persediaan ASI.
Bayi biasanya bertambah sekitar 4-7 ons per minggu, selama 6 bulan pertama.
Selama periode usia 3-6 bulan, bayi mulai tumbuh lebih lambat.
Pada bayi yang menyusu langsung, memang cukup sulit mengukur kebutuhan ASI bayi, kecuali Si Kecil yang mendapatkan ASI perah (ASIP).
Menurut penelitian, kebutuhan ASI bayi diperlukan sekitar 750 ml per hari (25 oz).
Rata-rata bayi membutuhkan asupan ASI 570-900 ml per hari.
Frekuensi menyusu ASI pada bulan pertama sekitar 8-12 kali per hari.
Setelah berusia 1-2 bulan, frekuensi menyusu cenderung akan berkurang menjadi 7-9 kali per hari.
Moms tidak perlu memaksa Si Kecil untuk menghabiskan isi botol ASIP maupun menghentikannya saat ia menyusu.
Bisa jadi saat Moms memaksa Si Kecil berhenti, justru sebenarnya ia masih lapar.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Wisata Anak di Jakarta yang Edukatif dan Murah
Tanda Bayi Mendapatkan ASI yang Cukup
Setelah mengetahui kebutuhan ASI bayi, berikut beberapa tanda-tanda bayi ASI yang telah minum cukup ASI dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
1. Produksi ASI Berlimpah
Produksi ASI akan berlimpah pada hari ke-2 sampai ke-4 setelah melahirkan.
Payudara juga akan bertambah besar, berat, lebih hangat. Sering kali ASI menetes.
2. Menyusu 8-12 Kali Sehari
Bayi menyusu 8-12 kali sehari, dengan pelekatan yang benar pada setiap payudara dan menghisap secara teratur selama minimal 10 menit pada setiap payudara.
3. Bayi Tampak Puas
Tanda bayi kenyang dan cukup minum ASI bisa terlihat dari suasana hatinya.
Biasanya, ia akan terlihat ceria, tidak rewel, serta tidak gelisah.
Jika ia sudah kenyang, tetapi masih rewel perhatikan masalah lainnya, seperti sakit perut, mengantuk, popok terlalu penuh, ruam popok, dan lainnya.
4. Frekuensi BAK dan BAB Bayi
Frekuensi buang air kecil (BAK) bayi lebih dari 6 kali sehari.
Urine berwarna jernih, tidak kekuningan. Butiran halus kemerahan (yang mungkin berupa kristal urat pada urine) merupakan salah satu tanda ASI kurang.
Frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1 sendok makan.
Feses tidak hanya berupa noda membekas pada popok bayi, pada bayi usia 4 hari sampai 4 minggu.
Sering ditemukan bayi yang BAB setiap kali menyusu dan hal ini merupakan kondisi yang normal.
Feses berwarna kekuningan dengan butiran-butiran berwarna putih susu (seedy milk) setelah bayi berumur 4-5 hari.
Moms perlu curiga ketika bayi usia 5 hari menunjukkan tanda-tanda kurang ASI seperti berikut ini:
- Fesesnya masih berupa mekonium (berwarna hitam seperti ter)
- Transisi antara hijau kecoklatan
5. Puting Payudara Sakit
Puting payudara akan terasa sedikit sakit pada hari-hari pertama menyusui.
Apabila sakit ini bertambah dan menetap setelah 5-7 hari, lebih-lebih apabila disertai dengan lecet.
Hal ini merupakan tanda bahwa bayi tidak melekat dengan baik saat menyusu.
Apabila tidak segera ditangani dengan membetulkan posisi dan pelekatan bayi maka hal ini akan menurunkan produksi ASI
Berat badan bayi tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir. Berat badan bayi kembali seperti berat lahir pada usia 10-14 hari setelah lahir.
6. Berat Badan Bayi Bertambah
Pada minggu awal kelahiran, berat badan bayi biasanya sedikit menurun di awal-awal kelahiran.
Namun, Moms tak perlu khawatir karena kemungkinan berat badannya akan bertambah pada usia 2 minggu.
Hal ini tentunya bisa terjadi jika asupan ASi yang ia minum pun sesuai dengan kebutuhannya.
Tanda bayi cukup ASI pun terlihat melalui penambahan berat badan yang sesuai dengan grafik pertumbuhan bayi.
Komposisi ASI untuk bayi juga berbeda-beda berdasarkan lamanya waktu menyusui.
Pada permulaan menyusui (5 menit pertama), bayi akan menghisap foremilk yang mengandung kadar protein tinggi.
Sedangkan ASI yang dihasilkan pada akhir menyusui (setelah 15-30 menit) disebut hindmilk yang mengandung kadar lemak tinggi.
Oleh karena itu, disarankan agar Moms menyusui Si Kecil sampai tuntas pada 1 payudara, baru kemudian berpindah ke payudara yang lain.
Dengan demikian, Si Kecil akan mendapatkan keseluruhan kandungan ASI yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Suami Selingkuh dan Berbohong, Jangan Balas Dendam dan Emosi
Itu dia penjelasan mengenai kebutuhan ASI bayi sesuai dengan usianya. Semoga bermanfaat, ya, Moms!
- https://www.who.int/health-topics/breastfeeding
- https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/1720224
- https://publications.aap.org/aapnews/news/13812?autologincheck=redirected
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-menyusui
- https://www.thh.nhs.uk/documents/_Patients/PatientLeaflets/breastfeeding/Feeding_Your_Baby_Folder.pdf
- https://www.nth.nhs.uk/content/uploads/2018/12/infant-milks-a-simple-guide.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.