02 Juli 2024

7 Gejala Rakitis pada Bayi, Jangan Dianggap Sepele!

Rakitis adalah penyakit tulang pada bayi yang harus diperhatikan

Rakitis pada bayi adalah kondisi yang perlu Moms waspadai. Penyakit ini dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan lunak.

Jika seorang anak memiliki tulang yang lebih lunak, tulang itu bisa bengkok dan menjadi bentuk yang tidak normal.

Rakitis hanya terjadi pada pertumbuhan tulang, sehingga penyakit ini sebagian besar terjadi pada bayi dan anak kecil.

Namun, tidak menutup kemungkinan, bisa juga terjadi pada remaja. Rakitis paling umum ketika anak-anak tumbuh dengan cepat.

Rakitis biasanya disebabkan oleh asupan vitamin D yang rendah, terutama jika anak-anak juga memiliki asupan kalsium atau fosfat yang rendah.

Menurut penelitian yang diterbitkan Journal of the American Medical Association, bayi harus mendapatkan asupan vitamin D untuk proses mineralisasi tulang.

Kalsium dan fosfat adalah mineral yang sebagian besar ditemukan dalam susu dan makanan olahan susu.

Kandungan mineral ini penting untuk kesehatan tulang yang kuat. Rakitis sebenarnya bukan penyakit yang umum terjadi.

Faktor-faktor risiko untuk rakitis sama dengan faktor-faktor risiko akibat defisiensi atau kekurangan vitamin D.

Ada juga kondisi-kondisi tertentu terkait dengan bentuk-bentuk rakitis yang diwariskan, tetapi ini sangat jarang.

Terkadang masalah ginjal juga menyebabkan rakitis dengan memengaruhi cara tubuh menangani vitamin D, kalsium, dan fosfat.

Baca Juga: Infeksi Tulang Osteomielitis Pada Bayi, Waspadai Gejalanya Moms!

Pengertian Rakitis pada Anak

Ilustrasi Tulang Anak
Foto: Ilustrasi Tulang Anak

Mengutip dari Kemenkes RI, rakitis pada anak adalah kondisi adanya gangguan yang memengaruhi pertumbuhan tulang normal pada anak-anak yang belum mengalami pubertas.

Kondisi ini terutama disebabkan oleh kekurangan vitamin D, yang mengakibatkan tubuh tidak mampu menyerap kalsium dan fosfat dari makanan dengan efisien.

Akibatnya, tulang anak menjadi lembut dan lemah, yang bisa menyebabkan deformitas dan masalah pertumbuhan lainnya.

Pada dasarnya, vitamin D sangat penting dalam proses penyerapan kalsium dan fosfat, 2 mineral yang esensial untuk pembentukan tulang yang kuat dan sehat.

Ketika tubuh kekurangan vitamin D, kedua mineral ini tidak dapat diserap dengan baik, sehingga tulang tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang tepat.

Ini dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Nyeri atau kelemahan tulang
  • Pertumbuhan yang lambat
  • Deformitas tulang yang jelas, seperti kaki bengkok atau dada cekung.

Masih mengutip dari Kemenkes, pengobatan rakitis hanya bertujuan untuk meningkatkan kadar vitamin D pada anak dan mengurangi gejalanya.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Menyediakan sinar matahari secara teratur untuk anak.
  2. Memasukkan makanan kaya kalsium dan vitamin D dalam diet anak, seperti ikan dan telur.
  3. Memberikan suplemen kalsium dan vitamin D jika asupan melalui makanan tidak mencukupi.
  4. Memberikan suplemen vitamin D secara rutin jika anak tidak dapat mengonsumsi suplemen, menderita penyakit hati, atau gangguan usus.

Jadi, kondisi ini penting untuk dikonsultasikan dengan dokter sebelum memberikan suplemen vitamin D, ya Moms.

Sebab, kebutuhan harian setiap anak dapat bervariasi.

Penggunaan suplemen juga harus sesuai dengan dosis yang disarankan agar tidak mengakibatkan hipervitaminosis.

Jika rakitis menyebabkan kelainan tulang, dokter bisa merujuk Si Kecil untuk menggunakan alat penyangga untuk mendukung pertumbuhan tulang.

Dalam kasus kelainan tulang yang parah, operasi bisa saja diperlukan untuk memperbaiki kondisi tulang anak.

Baca Juga: Penyebab Tulang Rusuk Sakit Sebelah Kiri, Waspada Jantung!

Gejala Rakitis pada Bayi

Meski jarang terjadi, Moms perlu tahu juga apa saja gejala rakitis pada bayi. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Kelainan Bentuk Tulang di Kaki

Gejala Rakitis Pada Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Gejala Rakitis Pada Bayi (Orami Photo Stock)

Gejala rakitis pada bayi yang pertama adalah kaki yang berbentuk tidak normal. Paling sering adalah busur kaki tetapi juga bisa ketukan lutut.

2. Pembengkakan

Pada penderita rakitis biasanya terjadi pembengkakan di pergelangan tangan, lutut dan pergelangan kaki karena ujung tulang lebih besar dari biasanya

3. Masalah Gigi

Masalah Gigi (Orami Photo Stock)
Foto: Masalah Gigi (Orami Photo Stock)

Gejala rakitis pada bayi yang selanjutnya adalah email gigi yang lemah, keterlambatan pertumbuhan gigi, dan peningkatan risiko gigi berlubang

4. Masalah pada Bagian Kepala

Berikutnya, gejala rakitis pada bayi adalah penutupan fontanelle atau bagian lunak di atas kepala bayi yang terlambat.

Selain itu, tulang tengkorak juga menjadi lunak (craniotabes).

5. Rasa Sakit pada Tulang

Rasa Sakit Pada Tulang (Orami Photo Stock)
Foto: Rasa Sakit Pada Tulang (Orami Photo Stock)

Bayi yang terkena rakitis, tulang-tulangnya bisa terasa sakit dan nyeri. Karena kondisi ini, Si Kecil mungkin enggan berjalan atau mudah lelah.

Selain itu, cara berjalan anak juga mungkin terlihat berbeda.

6. Pertumbuhan dan Perkembangan yang Buruk

Tumbuh Kembang Buruk (Orami Photo Stock)
Foto: Tumbuh Kembang Buruk (Orami Photo Stock)

Gejala rakitis pada bayi yang selanjutnya adalah pertumbuhan dan perkembangannya buruk.

Jika kerangka tubuh tidak tumbuh dan berkembang dengan baik, Si Kecil akan memiliki perawakan yang lebih pendek dari tinggi rata-rata anak seusianya.

Di samping itu, keterampilan motorik yang tertunda. Bayi mungkin juga mengalami keterlambatan dalam merangkak dan berjalan

7. Tulang Rapuh

Tulang Rapuh (Orami Photo Stock)
Foto: Tulang Rapuh (Orami Photo Stock)

Gejala rakitis pada bayi yang terakhir adalah mudah mengalami patah tulang setelah jatuh ringan atau trauma.

Baca Juga: Mengenal Sinar UV, Dibutuhkan untuk Produksi Vitamin D!

Penyebab dan Faktor Risiko Rakitis pada Bayi

Penyebab Rakitis (Orami Photo Stock)
Foto: Penyebab Rakitis (Orami Photo Stock)

Rakitis adalah kondisi medis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang pada bayi dan anak-anak.

Kondisi ini terjadi karena beberapa penyebab dan faktor risiko, yaitu:

1. Kekurangan Vitamin D

Salah satu penyebab utama rakitis pada bayi adalah kekurangan vitamin D.

Tubuh bayi memerlukan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor dari makanan.

Jika tubuh bayi tidak mendapatkan cukup vitamin D atau tidak dapat menggunakan vitamin D dengan benar, kondisi rakitis bisa terjadi.

Beberapa anak mungkin kekurangan vitamin D karena kekurangan paparan sinar matahari.

Kulit bayi akan menghasilkan vitamin D ketika terkena sinar matahari.

Jadi, bayi yang menghabiskan lebih sedikit waktu di luar rumah berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

Selain dari sinar matahari, kekurangan vitamin D juga bisa terjadi karena kurangnya asupan dari makanan dan minuman.

Vitamin D dapat diperoleh dari makanan seperti minyak ikan, kuning telur, dan ikan berlemak seperti salmon dan mackerel.

Beberapa produk makanan dan minuman juga ditambahkan dengan vitamin D, seperti susu, sereal, dan jus buah.

2. Masalah dengan Penyerapan Vitamin D

Selain kekurangan vitamin D, beberapa anak mungkin memiliki masalah dalam penyerapan vitamin D oleh tubuh mereka.

Kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin D dengan baik.

Beberapa contoh kondisi medis tersebut antara lain:

Selain dua penyebab tersebut, ada juga beberapa faktor risiko rakitis pada bayi, yaitu:

  • Memiliki Kulit Gelap. Kadar pigmen melanin yang tinggi menurunkan kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D dari sinar matahari.
  • Ibu Kekurangan Vitamin D Selama Kehamilan. Bayi yang lahir dari ibu tersebut dapat memiliki kadar vitamin D yang rendah.
  • Tinggal di Garis Lintang Utara. Anak-anak yang tinggal di daerah ini lebih berisiko karena sinar matahari kurang intens.
  • Lahir Prematur. Bayi yang lahir sebelum waktunya cenderung memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah.

3. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat antikejang dan obat antiretroviral, yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV dapat meningkatkan risiko rakitis pada bayi.

Obat ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan vitamin D dengan baik, sehingga meningkatkan risiko rakitis.

Baca juga: Vitamin D: Manfaat Kesehatan, Dosis Ideal, hingga Sumbernya

Bisakah Rakitis Dicegah?

Pencegahan Rakitis (Orami Photo Stock)
Foto: Pencegahan Rakitis (Orami Photo Stock)

Rakitis adalah kondisi yang terkait dengan kekurangan vitamin D atau kalsium dalam tubuh.

Kondisi ini sering kali mempengaruhi anak-anak dan bayi, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Rakitis dapat menyebabkan masalah pada tulang dan gigi, dan dapat menyebabkan pertumbuhan tulang yang tidak normal.

Namun, berita baiknya adalah bahwa rakitis dapat dicegah dengan asupan nutrisi yang tepat.

Berikut ini beberapa cara mencegah rakitis pada bayi:

1. Konsumsi Suplemen Vitamin D selama Hamil

Bagi ibu hamil, penting untuk memastikan asupan vitamin D yang cukup untuk mencegah rakitis pada bayi yang sedang berkembang dalam kandungan.

Rekomendasi standar asupan vitamin D untuk ibu hamil adalah setidaknya 600 IU setiap hari.

Namun, sebaiknya Moms berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat berdasarkan kondisi tubuh masing-masing.

Dokter mungkin menganjurkan Moms untuk mengonsumsi hingga 2.000 IU vitamin D setiap hari jika dibutuhkan.

Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan Moms untuk mengonsumsi suplemen kalsium untuk menjaga kesehatan tulang di kemudian hari.

2. Suplementasi Vitamin D untuk Bayi

Bila bayi berisiko mengalami rakitis, dokter mungkin akan memberi resep suplemen vitamin D, sebagai upaya pencegahan.

Suplementasi tambahan vitamin D untuk bayi yang biasa dokter rekomendasikan adalah 400 IU setiap harinya.

Biasanya, suplemen ini tersedia dalam bentuk obat tetes, agar mudah diberikan pada bayi.

Namun, Moms harus berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu ya, untuk mengetahui apakah suplementasi vitamin D perlu untuk Si Kecil.

3. Ajak Si Kecil Menghabiskan Waktu di Luar Ruangan

Paparan sinar matahari membantu tubuh manusia dalam produksi vitamin D.

Bagi anak-anak yang lebih besar, pastikan mereka mendapatkan cukup paparan sinar matahari secara teratur.

Untuk mencegah rakitis pada bayi, Moms bisa rutin mengajak mereka berjemur atau menghabiskan waktu di luar ruangan, terutama pada pagi hari.

Terkena paparan sinar matahari penting untuk memproduksi jumlah vitamin D yang cukup.

4. Konsumsi Makanan Kaya Vitamin D

Mengonsumsi makanan kaya vitamin D juga dapat membantu mencegah rakitis pada bayi dan anak-anak.

Beberapa jenis ikan, seperti sockeye salmon dan rainbow trout, merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin D.

Selain itu, banyak makanan yang diperkaya dengan vitamin D, seperti susu, jus jeruk, dan sereal.

Baca Juga: Kartilago atau Tulang Rawan dan Jenis Cedera yang Mungkin!

5. Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Pada kasus keturunan yang menyebabkan rakitis, penyakit itu sendiri tidak dapat dicegah.

Namun, pemeriksaan genetik dini dapat membantu dalam pencegahan perkembangan rakitis.

Dengan mengetahui potensi kelainan genetik, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat diambil.

Itulah beberapa gejala rakitis pada bayi yang perlu Moms ketahui.

Bayi dan anak-anak dengan rakitis juga seringkali pemarah dan mudah tersinggung karena tulang mereka terasa sakit.

Terkadang bayi dengan rakhitis dapat memiliki gejala kadar kalsium yang sangat rendah, seperti kram otot atau kejang.

Kejang dari kalsium rendah sebagian besar terjadi pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun, tetapi dapat juga terjadi pada anak yang lebih besar.

Jika sudah terjadi kejang, ini bisa dikategorikan keadaan darurat dan memerlukan perawatan medis segera, ya, Moms.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rickets/symptoms-causes/syc-20351943
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22459-rickets
  • https://kidshealth.org/en/parents/rickets.html
  • https://rso.go.id/kelainan-pertumbuhan-tulan-pada-anak#:~:text=Rakitis%20adalah%20kelainan%20pertumbuhan%20tulang,kalsium%20dan%20fosfat%20dari%20makanan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.