Agar Bisa Dicegah, Cari Tahu Penyebab Biang Keringat Pada Bayi
Setelah memasuki musim kemarau, bukan hanya Moms yang merasakan ketidaknyamanan, Si Kecil juga akan ikut merasakannya.
Bayi terlahir memiliki kulit halus dan lebih cenderung mengalami masalah kulit daripada orang dewasa. Salah satunya adalah kondisi bayi biang keringat.
Kondisi bayi biang keringat diawali oleh ruam, yakitu kulit yang memerah yang terjadi setelah kulit menjadi terlalu hangat. Ruam ini bisa terasa gatal, tidak nyaman, dan malah menyakitkan untuk bayi.
Tentu Moms tidak ingin Si Kecil mengalami biang keringat dan membuatnya tidak nyaman kan? Kita cari tahu penyebab bayi biang keringat di sini ya!
Baca Juga: Ketahui 4 Obat Gatal Alami untuk Mengatasi Biang Keringat Anak
Apa Penyebab Bayi Biang Keringat?
Karena belum mampu mengatur suhu tubuh mereka sendiri daripada orang dewasa, kondisi bayi biang keringat sering sekali mudah ditemui.
Biang keringat pada bayi dapat muncul saat keringat terjebak di bawah kulit. Karena Si Kecil memiliki kelenjar keringat yang lebih kecil dan kurang mampu mengatur suhu tubunya, jadi bayi lebih rentan mengalami biang keringat daripada orang dewasa.
"Saat bayi berada dalam lingkungan yang hangat dan menggunakan pakaian yang berlapis berlebihan, akhirnya akan menyebabkan panas yang berlebihan," kata penasihat Orangtua Lawrence F. Eichenfield, MD, yang juga profesor pediatri dan dermatologi di University of California, San Diego, dan kepala pediatrik dan dermatologi remaja di Rady Children's Hospital-San Diego.
Lawrence menambahkan, kondisi musim kemarau yang lembab ditambah dengan lingkungan rumah yang panas akan menyebabkan kondisi bayi biangk keringat semakin bertambah.
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Biang Keringat pada Balita
Ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu bayi biang keringat:
- Kondisi bayi biang keringat bisa terjadi karena Si Kecil memiliki sedikit kendali atas lingkungannya, dan tidak bisa melepas pakaian tambahan atau menjauhi sumber panas,
- Tubuh bayi kurang efektif mengatur suhu,
- Bayi cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit, yang dapat membuat panas dan keringat terperangkap dan tidak bisa keluar dari kulit dengan sempurna.
Jenis Biang Keringat
Biang keringat memiliki nama ilmiah Miliaria. Terdapat beberapa jenis biang keringat yang bisa juga dialami oleh bayi;
- Miliaria Ruba adalah jenis biang keringat yang paling umum terjadi. Jenis ruam ini terjadi ketika ada penyumbatan pada kelenjar keringat di dekat permukaan kulit, atau epidermis, dan lapisan kedua kulit, atau dermis. Ini akan menyebabkan benjolan, perubahan warna seperti kemerahan, dan gatal-gatal.
- Miliaria Crystallina termasuk jenis ruam yang parah. Itu akan terjadi ketika ada penyumbatan di kelenjar keringat di epidermis. Jenis keringat ini dapat menyebabkan kulit seperti melepuh.
- Miliaria Profunda adalah jenis ruam panas paling parah, tetapi jarang terjadi. Ketika keringat di dermis bocor, hal itu dapat menyebabkan sensasi terbakar pada kulit. Bayi dengan miliaria profunda juga dapat mengalami tanda-tanda ruam yang dapat terinfeksi.
Ruam itu mungkin lebih mudah dilihat pada kulit yang terang dan lebih sulit dilihat pada kulit yang gelap, meskipun proses yang menyebabkan ruam sama.
- Miliaria Pustulosa selain menyebabkan ruam, dia juga bisa meradang dan membengkak. Jenis ruam panas ini lebih banyak terjadi pada bayi.
Bayi dengan miliaria pustulosa mungkin kurang bisa berkeringat, yang meningkatkan risiko penyakit terkait panas.
Baca Juga: Moms Perlu Tahu! Ini Cara Menangani Biang Keringat Bayi Baru Lahir
Gejala Bayi Biang Keringat
- Ruam yang tampak merah
- Benjolan kecil berisi air seperti keringat pada area kulit yang luas
- Kulit bayi terasa panas
- Bayi sering terlihat menggaruk kulit mereka. Rasa gatal tersebut akan mengakibatkan benjolan merah kecil atau lecet pada bercak merah dan tampak iritasi.
Dalam kebanyakan kasus bayi biang keringat, biasanya ruam tersebut akan hilang dengan sendirinya secara cepat.
Namun, jika biang keringat masih muncul dalam waktu lama dan semakin membuat bayi tidak nyaman, Moms harus segera membawa Si Kecil ke dokter.
(FAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.