Gunung Kerinci Meletus, Ini Riwayat Erupsi dan Informasi Penting Lainnya!
Gunung Kerinci baru saja mengalami erupsi pada Selasa, 6 Desember 2022 pukul 08.22 WIB dengan ketinggian abu kurang lebih 700 meter.
Gunung ini terletak di perbatasan Provinsi Sumatera Barat dan Jambi. Dampak erupsi ini diketahui mengarah ke Provinsi Sumbar, Moms.
Meski demikian, menurut berbagai sumber, ancaman bahaya erupsi ke permukiman terbilang cukup minim.
Jadi, warga diharapkan untuk tidak panik karena arah ke Provinsi Sumbar hanya ke peladangan masyarakat.
Yuk, Moms simak fakta-fakta Gunung Kerinci erupsi dan informasi lainnya di artikel ini.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Bagaimana Sejarah Erupsi Gunung Tertinggi di Jawa Ini? Yuk, Cari Tahu!
Fakta Gunung Kerinci Erupsi
Ini dia Moms informasi yang bisa diketahui tentang Gunung Kerinci.
1. Kolom Abu Berwarna Hitam
Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, erupsi terjadi disertai kolom abu kurang lebih 700 meter di atas puncak.
Puncak Gunung Kerinci ini kurang lebih 4.505 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu terlihat berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas cukup tebal dan condong ke arah barat daya.
Erupsi ini juga terekan di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi kurang lebih 1 menit.
"Saat ini Gunung Kerinci berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunung api Kerinci;
dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung api Kerinci di dalam radius 3 km;
dari kawah aktif atau masyarakat dilarang beraktifitas di dalam radius bahaya/KRB III," jelas Hendra dalam keterangannya.
2. Maskapai Diminta Hindari Gunung Kerinci
Maskapai penerbangan diimbau untuk tidak melewati jalur di sekitar gunung api Kerinci di Jambi, Sumatera Barat akibat erupsi yang terjadi.
Hendra mengatakan, karena letusan gunung api Kerinci berpotensi lebih tinggi lagi yang bisa mengganggu penerbangan.
"Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar gunung api Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan," ucapnya.
Baca Juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia, Yuk Cari Tahu!
Riwayat Letusan Gunung Kerinci
Nah, seperti yang Moms dan Dads ketahui, erupsi Gunung Kerinci kali ini bukanlah yang pertama kalinya. Pada 2019, gunung ini juga pernah mengalami erupsi.
Erupsi Gunung Kerinci pertama kali tercatat terjadi pada 1838 yang kala itu terjadi di kawah pusat.
Letusan serupa terjadi kembali pada 1842 dan 1874. Tanggal 11 Desember 1878, terjadi erupsi freatik di kawah pusat.
Sebagai informasi, erupsi freatik atau hydrovolcanic explosions adalah letusan yang terjadi akibat sentuhan magma dengan air.
Bisa dengan air tanah, air laut, air danau kawah, atau air hujan. Hal ini mengakibatkan uap bertekanan tinggi.
Kemudian, erupsi freatik kemungkinan terjadi lagi pada 1887 dan 1908. Lalu, 1921 terjadi 2 kali letusan di kawah pusat, tepatnya pada Mei dan Juni.
Letusan ini berlanjut pada 1936 dan 1937. Setelah 1 tahun, Gunung Kerinci kembali erupsi freatik di tanggal 19 Januari dan 18 maret 1938.
Akibat letusan ini, terbentuk kerucut kecil di dasar kawah gunung. Kemudian, 1952, kembali terjadi 2 kali letusan abu di kawah pusat, yaitu pada Januari dan Juni.
Letusan serupa terjadi kembali pada 1960, 1963, 1964, 1967, serta 1970. Sejak saat itu, Gunung Kerinci menunjukkan tanda-tanda siuman pada 1999.
Namun, terkadang terjadi letusan tipis pada 2002, Moms.
Baca Juga: 5 Gunung Tertinggi di Pulau Sumatera, Cocok untuk yang Hobi Mendaki
Mengenal Gunung Kerinci
Gunung Kerinci dikenal juga sebagai Gunung Gadang dan merupakan gunung tertinggi di pulau Sumatera.
Ketinggian gunung ini kurang lebih 4.505 meter di atas permukaan laut dan puncaknya bernama Puncak Indrapura.
Gunung Kerinci merupakan salah satu dari Seven Summit Indonesia sekaligus World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of Sumatra, lho Moms.
Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, di Pegunungan Bukit Barisan.
Gunung Kerinci merupakan gunung aktif tipe stratovulcano yang masih aktif dan terakhir kali erupsi pada tahun 2022.
Dari puncaknya, gunung ini membentang pemandangan indah Kota Jambi, Kota Padang, dan Kota Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia bisa dilihat.
Gunung ini memiliki kawah seluar 400 x 120 meter dan berisi air berwarna hijau.
Di sebelah timur terdapat Rawa Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatra. Di belakangnya terdapat Gunung Tujuh dengan kawah yang hampir tak tersentuh.
Wah, sungguh cantik, ya Moms! Tertarik mendakinya?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.