Hindari Pijat Hamil Saat Mengalami Hal Berikut, Moms!
Perut yang berat, punggung yang sakit, dan roller coaster mood merupakan salah satu hal yang umum dirasakan ibu hamil.
Kebanyakan wanita memilih pijat hamil untuk mengatasi masalah tersebut.
Terapi pijat saat hamil memang memiliki banyak manfaat, namun teknik dan titik pemicu tertentu dalam tubuh dapat menyebabkan kontraksi dan persalinan prematur.
Baca Juga: Pijat Prenatal Untuk Nyeri Punggung Saat Hamil, Amankah?
Kondisi yang Membuat Ibu Hamil Dilarang Pijat
Foto: mamanatural.com
Dilansir dari What to Expect, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pijatan dapat mengurangi hormon stres dalam tubuh dan mengendurkan, serta melemaskan otot-otot tubuh.
Selain itu, pijat selama kehamilan dapat meningkatkan aliran darah yang sangat penting ketika sedang hamil, dan menjaga sistem limfatik bekerja pada efisiensi puncak, mengeluarkan racun dari tubuh.
Pijat hamil dianggap aman setelah trimester pertama. Pada tiga bulan pertama kehamilan dapat memicu pusing dan menambah mual di pagi hari atau morning sickness.
Beberapa terapis pijat menghindari titik-titik tekanan tertentu, termasuk di antara pergelangan kaki dan tumit, karena khawatir akan memicu kontraksi.
Sebaiknya hindari memijat di bagian perut, karena tekanan di daerah tersebut saat hamil dapat membuat tidak nyaman.
Memasuki trimester kedua, setelah bulan keempat, usahakan untuk tidak berbaring terlentang selama pijatan.
Hal tersebut dapat membuat berat bayi dan rahim menekan pembuluh darah dan mengurangi sirkulasi ke plasenta, menciptakan lebih banyak masalah.
Simak kondisi tertentu pijat hamil dilarang dilansir dari UT Southwestern Medical Center, Moms.
Baca Juga: 5 Cara Menggunakan Essential Oil untuk Pijat Hamil
1. Trimester Pertama Kehamilan
Foto: webmd.com
Larangan pijat hamil diberlakukan pada trimester awal kehamilan.
Namun, American Pregnancy Association menyatakan bahwa wanita dapat memulai pijatan kapan saja selama kehamilan.
Banyak terapis pijat prenatal yang tidaka akan menerima klien sampai trimester kedua kehamilan.
Keadaan tersebut merupakan larangan pijat hamil.
Trimester pertama membawa peningkatan risiko keguguran, dan beberapa terapis juga khawatir mengenai peningkatan aliran darah selama pijatan akan berbahaya.
Kemudian, ada titik-titik tekanan dalam tubuh yang diperkirakan memicu kontraksi atau berpotensi menginduksi persalinan.
Oleh sebab itu, banyak terapis pijat prenatal memerlukan izin dokter untuk melakukan pemijatan pada wanita di trimester pertama kehamilan.
Baca Juga: Manfaat Pijat Perineum untuk Ibu Hamil Agar Lancar Melahirkan
2. Kondisi Medis
Foto: marshallcochamberok.com
Terapi pijat melibatkan sistem peredaran darah yang dapat mengubah aliran darah dalam tubuh dan berpotensi mempengaruhi kondisi kesehatan tertentu.
Pastikan sebelum melakukan pijatan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan jika memiliki masalah kesehatan berikut:
- Tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan obat-obatan
- Penyakit jantung bawaan atau preeklampsia
- Cedera
- Melakukan operasi dan transplantasi organ dalam waktu yang dekat.
Jika Moms ingin melakukan pijatan, sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter dan mendapatkan izin dari dokter.
Apalagi, jika Moms mengalami:
- Mual dan muntah
- Morning sickness
- Risiko tinggi mengalami keguguran
- Risiko tinggi seperti solusio plasenta atau kondisi di mana plasenta sedikit terlepas dari dinding rahim
- Risiko tinggi mengalami persalinan prematur.
Nah, Moms, itulah kondisi di mana seorang ibu dilarang melakukan pijat kehamilan.
Bahkan, jika terpaksa, seorang terapis pijat juga akan memerlukan persetujuan tertulis dari dokter kandungan untuk melakukan pijat kehamilan.
Baca Juga: Pijat Payudara saat Hamil agar ASI Banyak, Mitos atau Fakta?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.