Iklim Brunei Darussalam dan Waktu Terbaik Berkunjung
Sebelum jalan-jalan ke Brunei Darussalam, ada baiknya ketahui dulu kondisi iklim Brunei Darussalam.
Jangan sampai rencana liburan yang sudah dibuat sedemikian rupa jadi gagal akibat cuaca dan iklim yang tak bersahabat.
Selain mengetahui cuaca dan iklim di sana, Moms akan lebih mudah menentukan waktu terbaik untuk mengunjungi negara dengan julukan kerajaan negeri harta karun ini.
Yuk, cari tahu iklim Brunei Darussalam selengkapnya, Moms!
Baca Juga: Mengenal Iklim Malaysia dan Objek Wisata Paling Populer
Iklim Brunei Darussalam
Brunei Darussalam termasuk salah satu negara ASEAN atau berada di Asia Tenggara.
Secara geografis, negara ASEAN terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta Benua Asia dan Benua Australia.
Posisi inilah yang turut memengaruhi cuaca dan iklim di negara ASEAN tersebut.
Begitu pula dengan iklim Brunei Darussalam yang cenderung mirip bahkan sama dengan iklim di negara-negara ASEAN sekitarnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklim adalah keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) dalam jangka waktu yang agak lama di suatu daerah.
Beda dengan cuaca yang bisa dipantau setiap hari, penentuan iklim di suatu wilayah ditentukan berdasarkan kondisi rata-rata setiap 30 tahunnya.
Baca Juga: Ketahui 6 Faktor yang Menghambat Kelahiran di Suatu Negara
Negara ASEAN sama-sama berada di sekitar garis Khatulistiwa (ekuator).
Karena itulah, sebagian besar negara ASEAN memiliki iklim yang sama, termasuk di Brunei Darussalam.
Iklim Brunei Darussalam tergolong beriklim tropis dengan temperatur dan kelembapan udara yang cukup tinggi.
Mengutip laman resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bandar Seri Begawan, suhu di Brunei Darussalam cenderung panas sepanjang tahun.
Rata-rata suhu hariannya berkisar antara 28-32 derajat Celsius.
Tingkat kelembapannya mencapai 82% dengan intensitas hujan rata-rata 4.000 mm per tahun.
Brunei Darussalam terbagi ke dalam 4 distrik atau setingkat provinsi di Indonesia.
Baca Juga: Museum Gedung Sate: Sejarah, Fasilitas, dan Cara Berkunjung
Ada distrik Brunei-Muara, distrik Tutong, distrik Belait, dan distrik Temburong.
Khusus di daerah Temburong, rata-rata curah hujannya cenderung lebih rendah, yakni sekitar 2.400-2.990 mm per tahun.
Daerah ini didominasi oleh perbukitan dan dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata 1.000 mdpl.
Hampir 80% luas wilayah Brunei merupakan hutan tropis dan lebih dari setengahnya berupa hutan asli.
Untuk menjaga kelestarian ekosistemnya, pihak pemerintah menjadikan 55% dari luas negeranya sebagai hutan lindung atau hutan cadangan.
Maka tak heran jika iklim Brunei Darussalam masih terasa sejuk dan tidak begitu terik.
Baca Juga: 7 Pilihan Tempat Nongkrong Hits di Senopati, Kece Nih!
Faktor Penentu Iklim Brunei Darussalam
Iklim Brunei Darussalam yang cenderung tropis dipengaruhi oleh letak geografisnya.
Negara Bandar Seri Begawan ini terletak di pantai barat laut Kalimantan, tepatnya bersinggungan dengan wilayah tropis garis Khatulistiwa.
Selain itu, iklim Brunei Darussalam juga dipengaruhi sistem angin di Asia Tenggara yang dihasilkan oleh distribusi tekanan atmosfer di wilayah tersebut.
Distribusi tekanan diartikan sebagai pergerakan dari tekanan rendah di Khatulistiwa dengan wilayah bertekanan tinggi di daerah subtropis.
Sederhananya, sistem angin tersebut dikenal dengan sistem monsun.
Baca Juga: Ciri-ciri Musim Pancaroba, Waspada Perubahan Cuaca Mendadak!
Iklim Brunei Darussalam dipengaruhi oleh dua jenis monsun, yakni monsun timur laut dan monsun barat daya.
Musim muson timur laut umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Maret.
Hal ini menunjukkan bahwa pada waktu itulah, Brunei Darussalam mengalami musim hujan.
Selama musim hujan, angin muson timur laut bertiup dari Laut Cina Selatan sehingga wilayah di Brunei Darussalam menjadi lebih lembap.
Uniknya, suhu di Brunei tetap hangat meskipun hujannya cukup intens, berkisar 27 derajat Celsius.
Sedangkan musim muson barat daya umumnya terjadi pada bulan Juli sampai September.
Angin yang dibawa dari arah barat daya cenderung panas dan kering.
Akibatnya, dalam rentang waktu Juli-September, Brunei Darussalam mengalami musim kemarau.
Suhu di siang hari bisa mencapai 32 derajat Celsius bahkan lebih tinggi.
Baca Juga: Weton Minggu Wage, dari Watak, Jodoh, Rezeki, hingga Karier!
Waktu Terbaik Mengunjungi Brunei Darussalam
Brunei Darussalam berbatasan dengan dua negara sekaligus, yakni Malaysia dan Indonesia.
Keindahan alam dan kekayaan budayanya membuat negeri ini banyak jadi tujuan bagi para wisatawan untuk berlibur.
Selain mempersiapkan baju dan perlengkapan lainnya, jangan lupa cek dulu informasi cuaca dan iklim Brunei Darussalam.
Pasalnya, salah pilih waktu berkunjung bisa menggagalkan rencana liburan Moms yang sudah disusun apik sejak lama.
Misalnya saja, Moms sudah bersiap dengan topi dan kacamata fashion untuk jalan-jalan, ternyata cuaca di luar sedang hujan.
Alhasil, aktivitas liburan jadi tidak nyaman dan sulit berpindah-pindah lokasi wisata karena terhalang hujan.
Baca Juga: 11+ Rekomendasi Mesin Cuci 1 Tabung Terbaik, Mulai 2 Juta!
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Brunei Darussalam adalah saat musim kemarau.
Di antara bulan Juli sampai September, iklim Brunei Darussalam sedang sangat bersahabat.
Cuacanya lebih kering dan cerah sehingga cocok untuk kegiatan wisata.
Moms bisa bebas menjelajah banyak wisata Brunei Darussalam yang menarik.
Mulai dari pantainya yang eksotis, taman nasional, hingga berbagai atraksi budaya yang dipamerkan di negara ini.
Jangan lewatkan kunjungan ke Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, salah satu masjid paling megah dan indah di Asia Tenggara.
Kubahnya berwarna emas berkilau dengan dinding marmer yang menjulang tinggi.
Ditambah lagi dengan arsitektur Islaminya yang kental membuat masjid ini tampak sangat menakjubkan.
Baca Juga: 13 Rekomendasi Lotion dan Handbody untuk Kulit Kering
Mumpung cuaca sedang cerah, sempatkan untuk menikmati pemandangan laut yang indah di Pantai Muara dan Pantai Serasa.
Habiskan momen liburan dengan berenang, bersantai, dan menikmati hidangan laut lokal yang lezat.
Jika ingin berwisata alam yang lebih menantang, Moms wajib mengunjungi Taman Nasional Ulu Temburong.
Moms akan merasakan sensasi berada di Jurrasic Park.
Uji adrenalin dan keberanian Moms dengan menyeberangi jembatan yang sangat panjang di tempat ini.
Namun, jika Moms sedang dikepung dengan iklim Brunei Darussalam di musim hujan, jangan berkecil hati dulu.
Meskipun intensitas hujannya cukup sering terjadi, Moms masih bisa mengunjungi berbagai tempat liburan indoor di Brunei.
Baca Juga: 3 Tips Atasi Anak yang Melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut)
Ada banyak museum, galeri seni, hingga pusat perbelanjaan yang bisa jadi tujuan liburan.
Yang terpenting, pastikan Moms selalu siap sedia payung dan pakaian yang sesuai untuk menghadapi musim hujan di Brunei Darussalam.
Nah, itulah informasi lengkap seputar iklim Brunei Darussalam dan waktu terbaik berkunjung ke sana.
Semoga bermanfaat, Moms!
- https://climateknowledgeportal.worldbank.org/country/brunei-darussalam/climate-data-historical
- http://www.met.gov.bn/climate
- https://kemlu.go.id/bandarseribegawan/id/read/brunei-darussalam/1191/etc-menu
- https://setnasasean.id/news/read/letak-astronomis-dan-iklim-matahari-negara-negara-asean-indonesia-brunei-darussalam-hingga-laos
- https://www.bruneitourism.com/places-to-go/districts/brunei-muara/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.