Ini 8 Makanan yang Biasa Menyebabkan Alergi Pada Bayi
Ketika mulai memperkenalkan makanan padat dan makanan baru pada bayi, ada beberapa alergen yang harus Moms waspadai.
Terutama jika memiliki riwayat alergi di dalam keluarga, masalah eksim dan asma, atau jika bayi memiliki reaksi buruk terhadap susu formula berbasis kedelai atau susu sapi.
Adapun beberapa makanan penyebab alergi pada bayi yang paling umum adalah sebagai berikut:
1. Telur
Foto: eggs.ca
Dalam laman Medical News Today, telur adalah makanan yang paling umum menyebabkan alergi pada bayi dan sekitar setengah dari bayi yang mengalaminya akan sembuh dengan sendirinya pada usia 3 tahun.
Dalam beberapa kasus, alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis.
Tiga protein yang menyebabkan alergi telur yaitu:
- Ovomucoid
- Ovalbumin
- Conalbumin
Baca Juga : Patut untuk Diikuti, Ini 5 Cara Mengetahui Risiko Alergi pada Bayi
2. Ikan
Foto: insideedition.com
Alergi ikan pada bayi sering kali menyebabkan reaksi parah, termasuk anafilaksis. Orang dewasa lebih cenderung memiliki reaksi alergi ini daripada anak-anak.
Bayi yang alergi terhadap satu jenis ikan, sering kali bereaksi juga terhadap jenis ikan lain, baik ikan air laut ataupun air tawar. Hal ini dikarenakan alergen pada semua jenis ikan sangat mirip. Memasak tidak menghancurkan alergen pada ikan.
3. Susu Sapi
Foto: arstechnica.com
Susu sapi adalah penyebab alergi yang sangat umum pada kebanyakan bayi.
Namun, kondisi ini sangat jarang ditemukan pada bayi dan hanya muncul sementara setelah flu perut tetapi akan hilang dengan sendirinya. Terlebih lagi, susu sapi hanya boleh diberikan setelah bayi berusia 12 bulan.
Tidak semua masalah perut pada bayi atau rewel setelah menyusu adalah gejala alergi susu sapi.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Karena ada sejumlah masalah pada bayi dengan gejala yang hampir serupa.
“Ketika bayi tidak meminum formula dengan baik, salah mencampur susu bubuk (kurang tepat menentukan keseimbangan air dan susu formula) adalah penyebab umum. Pada bayi ASI, makanan yang dikonsumsi ibunya bis jadi memrpoduksi gas berlebih. Makan berlebihan juga dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan alergi susu sapi,” kata dokter spesialis anak Gwenn Schurgin O’Keeffe, seperti dikutip dari Parents.
Baca Juga : Apakah Pisang Bisa Sebabkan Alergi Pada Bayi?
4. Kedelai
Foto: paleoforwomen.com
Alergi kedelai pada bayi mempengaruhi sekitar 0,4% anak-anak dan paling sering ditemukan pada bayi dan anak-anak di bawah 3 tahun, seperti dikutip dari situs kesehatan Healthline.
Alergi dipicu oleh protein dalam kedelai atau produk yang mengandung kedelai. Namun, sekitar 70% bayi yang alergi terhadap kedelai dapat mengatasinya tanpa pengobatan.
Gejalanya termasuk gatal, mulut gatal, pilek, ruam, asma, atau kesulitan bernapas. Dalam kasus yang jarang terjadi, alergi kedelai pada bayi juga dapat menyebabkan anafilaksis.
Sejumlah bayi yang alergi terhadap susu sapi biasanya juga alergi terhadap kedelai.
5. Kacang Tanah
Foto: foodrevolution.org
Alergi kacang tanah sangat umum pada bayi dan dapat menyebabkan reaksi alergi parah dan berpotensi fatal. Bayi yang lahir dari keluarga dengan riwayat alergi kacang, paling berisiko mengembangkan alergi yang sama.
Sebelumnya, diduga bahwa mengonsumsi kacang tanah saat menyususi atau memberikannya melalui MPASI dapat memicu alergi kacang.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa memasukkan kacang tanah lebih awal dalam MPASI dapat bersifat melindungi.
Kebanyakan bayi yang memiliki alergi kacang tanah akan sembuh dengan sendirinya saat memasuki usia remaja.
Baca Juga : Alergi Dingin pada Anak, Ini Gejala dan Penanganannya
6. Kacang Pohon
Foto: dlife.com
Alergi pada bayi terhadap kacang-kacangan dari pohon biasanya bertahan seumur hidup.
Kacang yang paling sering menyebabkan reaksi alergi adalah walnut, hazelnnut, almond, pecan, kacang brasil, kacang pinus, kacang macademia, dan kacang mete.
Dalam kasus yang jarang terjadi, alergi kacang pohon dapat menyebabkan anafilaksis, terutama pada bayi yang sangat sensitif. Terkadang, bayi yang alergi terhadap satu jenis kacang juga akan bereaksi terhadap kacang lainnya.
7. Gandum
Foto: nabim.org.uk
Alergi gandum sering terjadi, terutama pada bayi. Salah satu alergen utama dalam gandum adalah protein yang disebut gliadin, yang ditemukan dalam gluten.
Oleh karena itu, bayi dengan alergi gandum sering kali direkomendasikan untuk makan makanan bebas gluten.
Baca Juga : 4 Cara Jitu Agar Anak Mau Makan Sayur
8. Kerang
Foto: safereating.co.uk
Alergi kerang disebabkan oleh tubuh yang menyerang protein dari famili ikan krustasea dan moluska, yang dikenal sebagai kerang. Selain kerang, famili ikan krustasea lain yang juga dapat memicu alergi adalah udang, lobster, cumi-cumi, dan simping/ scallop.
Pemicu alergi makanan laut yang paling umum adalah protein yang disebut tropomyosin. Protein lain yang mungkin berperan dalam memicu respons imun adalah arginine kinase dan myosin.
Konsultasikan alergi pada bayi dengan dokter anak untuk mengetahui perawatan dan cara yang tepat untuk memperkenalkannya ke dalam MPASI.
(RGW/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.