09 Agustus 2023

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Langkah-langkahnya!

Biarkan bayi melakukan skin to skin sesaat setelah lahir

Masih banyak ibu yang belum memahami tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Sebenarnya, IMD adalah proses ketika bayi baru lahir diletakkan di dada ibu segera setelah kelahiran untuk memulai proses menyusu pertama kali.

Proses ini tidak hanya memperkuat ikatan antara ibu dan bayi, tetapi juga memberikan bayi ASI pertama yang dikenal sebagai kolostrum, yang kaya akan nutrisi dan antibodi.

Saat diberi kesempatan, bayi memiliki refleks alami untuk mencari payudara ibu dan mengisap ASI dalam satu jam pertama setelah lahir.

Jadi, yuk kenali lebih lanjut tentang IMD serta cara melakukannya agar Moms sedikit paham mengenai proses ini.

Baca Juga: Ibu Menyusui Makan Daging Kambing, Boleh atau Tidak?

Persiapan Menyusui saat Hamil

Persiapan Menyusui (Orami Photo Stock)
Foto: Persiapan Menyusui (Orami Photo Stock)

Sebelum melakukan inisiasi menyusu dini, Moms juga bisa mulai mempersiapkan menyusui saat masa kehamilan.

Ini menjadi langkah penting untuk memastikan pengalaman menyusui yang sukses dan nyaman setelah bayi lahir.

Selama masa kehamilan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan diri sebagai calon ibu menyusui.

Seperti yang dijelaskan dr. Fatimah Zahro, Dokter Umum dan Konselor Laktasi, RS Brawijaya Hospital Duren Tiga, ada beberapa langkah yang bisa Moms lakukan:

1. Mencari Informasi Tentang Menyusui

Langkah persiapan menyusui pertama adalah dengan mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang menyusui.

"Membaca buku atau mendatangi seminar menyusui sangat baik untuk menambah wawasan," ujar dr. Fatimah dalam acara Orami Playdate Visit Hospital & Clinic - Pekan ASI 2023 pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

2. Bertemu dengan Konselor Laktasi

dr. Fatimah menyarankan Moms untuk konsultasi dengan konselor laktasi, terutama pada trimester ketiga kehamilan.

"Pada usia kehamilan 28 minggu dan usia kehamilan 36 minggu, ajak serta suami, orang dari pihak ibu dan pihak suami.

Karena sukses menyusui perlu dukungan semua pihak," tambah dr. Fatimah Zahro.

Untuk menemukan konselor laktasi yang tepat, Moms bisa mencatat alamat atau nomor telepon konselor laktasi.

3. Menggunakan Nipple Former

Jika moms memiliki masalah dengan puting yang terbenam, dr. Fatimah menyarankan untuk menggunakan nipple former.

"Sebagai solusi, alat pembentuk puting (nipple former) dapat digunakan di balik pakaian dalam yang bermanfaat menarik puting keluar," jelas dr. Fatimah Zahro.

Nipple former atau perekat puting adalah alat bantu yang dirancang untuk membantu merangsang dan membentuk puting susu sebelum atau selama masa menyusui.

Alat ini digunakan untuk mengatasi masalah puting datar, masuk, atau tertarik, yang bisa menyulitkan bayi untuk menyusu dengan baik.

4. Cari Fasilitas Kesehatan yang Pro Menyusui

Sangat penting untuk memilih fasilitas kesehatan yang mendukung proses menyusui.

"Hal-hal yang perlu ibu dan bapak cari tahu adalah apakah fasilitas dan tenaga kesehatan tersebut melakukan inisiasi menyusu dini," tambahnya.

Fasilitas kesehatan yang pro menyusui adalah tempat yang telah menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk mendukung dan memfasilitasi ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif kepada bayi.

Baca Juga: 5 Adab Menyusui Bayi Menurut Islam, Salah Satunya Baca Basmalah Sebelum Menyusui

Pentingkah Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?

Inisiasi Menyusu Dini
Foto: Inisiasi Menyusu Dini (Babycenter.com)

Pemerintah Indonesia menilai IMD ini cukup penting guna mendukung upaya penyelamatan fase awal kehidupan bayi.

Dalam kata lain, program ini menjadi penting untuk bayi bisa mendapat ASI di awal-awal pertama kehidupan setelah dilahirkan.

Inisiasi menyusu dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan.

Kemudian, bayi baru lahir akan dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri dan tidak disodorkan ke puting susu.

Cara ini akan sangat mendukung dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif hingga usia 2 tahun.

Menurut World Health Organization (WHO), bayi yang menerima asupan ASI sejak dini bisa mencegah dari kondisi kurang gizi.

Fakta lain memaparkan, inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% dari bayi yang meninggal sebelum usia 1 bulan.

Oleh karena itu, langkah awal ini menjadi cukup digalakkan untuk ibu menyusui memulai IMD pada Si Kecil yang baru lahir.

Baca Juga: 5+ Cara Membersihkan Telinga Bayi, Jangan Pakai Cotton Bud!


Undang-Undang Aturan Inisiasi Menyusu Dini

Undang-Undang Aturan Inisiasi Menyusu Dini
Foto: Undang-Undang Aturan Inisiasi Menyusu Dini (Orami Photo Stocks)

Seperti diketahui sebelumnya, inisiasi menyusu dini dilakukan agar bayi bisa mencari puting susu sendiri tanpa bantuan.

Mengingat ini memiliki banyak manfaat, IMD merupakan hak yang dijamin dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang ASI eksklusif.

"Aturan ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan," terang Slamet Riyadi Yuwono selaku Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan.

Disampaikan bahwa dalam Pasal 129 undang-undang tersebut, pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan IMD.

Tak lain, tentunya ini dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan ASI secara eksklusif.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) pun menyoroti ini untuk hak IMD sebagai ibu pekerja.

Sektor perkantoran atau fasilitas umum diwajibkan untuk menyediakan ruang menyusui, adapun ini ditetapkan dalam undang-undang.

Terlepas cuti melahirkan di Indonesia hanya 3 bulan, negara mendukung ibu pekerja bisa memberikan ASI dengan memompa dan menyusui selama jam kerja.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Bra Menyusui dan Tips Memilihnya

Cara Melakukan Inisiasi Menyusu Dini

Lantas, bagaimana cara yang tepat melakukan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir?

Berikut tahapan yang bisa dicoba dengan mudah guna Si Kecil bisa menyusui mandiri, di antaranya:

1. Dilakukan Segera Setelah Bayi Lahir

Kiat Sukses IMD
Foto: Kiat Sukses IMD (Orami Photo Stock)

Cara sukses melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) yakni dengan segera atau maksimal 1 jam setelah bayi lahir.

Bayi umumnya bergerak secara aktif di perut selama kehamilan. Tidak ada sehelai kain pun yang memisahkan antara kulit Si Kecil dengan Moms.

Bayi yang baru lahir bahkan bisa mencium aroma ibunya sendiri dan dapat membuka mulut mencari puting susu.

Ketika ini terjadi, biarkan lidah Si Kecil menjilati kulit badan ibunya sesaat setelah dilahirkan.

Kemudian sekitar 40 menit, biarkan bayi bergerak ke bagian dada untuk mencari puting susu payudara.

Nantinya, ia akan belajar menyusui dan mengisap ASI dengan mandiri. Diutamakan untuk melakukan IMD ini maksimal hingga 1 jam lamanya.

2. Hindari Mengeringkan Tubuh Bayi

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menilai tubuh bayi baru lahir tak perlu dikeringkan dengan sepenuhnya.

Biarkan sisa cairan ketuban menyelimuti tubuhnya sebagai penahan panas pada kulit bayi.

Segera setelah bayi lahir, letakkan ia di tubuh ibunya untuk mencari puting payudara.

Diketahui, cairan ketuban yang menempel di tubuh bayi memiliki aroma yang sama dengan puting payudara.

Upaya ini akan lebih baik apabila bayi ditengkurapkan di atas perut ibu dan kepala menghadap ke arah payudara.

Baca Juga: Mudah, Ini Cara agar Bayi Cepat Tidur tanpa Digendong!

3. Biarkan Bayi Bergerak Sendiri

Inisiasi Menyusu Dini
Foto: Inisiasi Menyusu Dini (Orami Photo Stocks)

Proses inisiasi menyusu dini akan dilanjutkan dengan bayi bergerak menuju arah payudara ibunya.

Stimulasi ini akan membantu perut bayi berkontraksi secara alami. Meskipun kemampuan bayi terbatas, ia bisa melihat areola atau puting payudara ibu.

Tak jarang juga, sebagian bayi mungkin akan membentur-benturkan kepalanya ke dada ibu.

Ini adalah proses yang wajar dan merupakan stimulasi yang menyerupai pijatan pada payudara ibu.

Bayi akan mencapai puting payudara dengan mengandalkan indera penciuman dan dipandu oleh bau pada tangannya.

Si Kecil akan mengangkat kepala, mulai mengulum puting, dan mulai menyusu. Hal tersebut mungkin dapat tercapai antara 27-71 menit.


4. Fase Menyusui Pertama Terjadi Singkat

Karena ini merupakan IMD, tentu saja bayi akan menyusui dengan waktu yang singkat.

Sekitar 15 menit atau lebih singkat, bayi akan menyelesaikan momen menyusui pertama kalinya.

Selama 2-2,5 jam berikutnya, rata-rata tidak ada keinginan bayi untuk menyusui kembali.

Bayi akan kembali belajar mengkoordinasi gerakan mengisap, menelan susu, dan bernapas di fase menyusui selanjutnya.

Setelahnya, bayi akan lebih cerdas untuk menyusui langsung setelah melakukan proses dari inisiasi menyusu dini.

5. Dilanjutkan Perawatan Lain

Inisiasi Menyusu Dini (Orami Photo Stock)
Foto: Inisiasi Menyusu Dini (Orami Photo Stock)

Setelah proses inisiasi menyusu dini selesai, bayi baru lahir perlu melakukan perawatan kesehatan lain secara lengkap.

Ini meliputi pemeriksaan berat badan, antropometri, penyuntikkan vitamin K1, serta perawatan kesehatan mata.

Sebaiknya untuk menunda memandikan bayi baru lahir agar ia bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Pastikan agar bayi tetap berada di jangkauan ibu agar proses menyusui berlangsung dengan lancar tanpa kendala.

Baca Juga: Ibuprofen untuk Ibu Menyusui, Apakah Berbahaya?

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Inisiasi Menyusu Dini (Orami Photo Stock)
Foto: Inisiasi Menyusu Dini (Orami Photo Stock)

Manfaat IMD sangat besar bagi bayi baru lahir. Berikut beberapa keuntungan dari melakukan inisiasi bayi baru lahir, di antaranya:

1. Dukung Keberhasilan ASI Ekslusif

Melakukan IMD akan menunjang keberhasilan ASI eksklusif, setidaknya hingga bayi berusia 4 bulan.

ASI eksklusif berarti makanan yang didapatkan oleh bayi hanya ASI. Ini tanpa makanan padat maupun cairan lainnya, termasuk air mineral.

Umumnya ASI eksklusif diterapkan saat bayi berusia 0 bulan (baru lahir) hingga usianya 6 bulan.

Kemudian, bayi akan siap menerima MPASI atau makanan padat sebagai pelengkap nutrisi lainnya.

2. Melancarkan Perkembangan Otak Bayi

Dinkes Provinsi Kalbar menjelaskan, manfaat IMD pun menunjang perkembangan otak dan fisik bayi.

Hal ini karena di usianya 0-6 bulan bayi belum bisa menerima nutrisi apapun selain ASI ekslusif.

Pemberian ASI selama 6 bulan berturut-turut, akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan otak dan fisik bayi selama ke depannya.

Ini pun akan mendukung tumbuh kembangnya secara optimal seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Serba-serbi Mata Kuning, Waspada Petanda Gangguan Hati!

3. Mencegah Infeksi Penyakit

Melakukan IMD akan membuat tubuh bayi lebih kebal terhadap berbagai infeksi penyakit.

Hal ini lantaran ASI mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Kolostrum yang berwarna kekuningan ini umumnya akan dihasilkan pada hari pertama sampai ketiga saat bayi lahir.

Umumnya, ASI mengandung protein yang bermanfaat untuk mematikan bakteri dalam jumlah tinggi.

4. Meningkatkan Ikatan Emosional Ibu dan Bayi

Manfaat inisiasi menyusu dini menurut dr. Fatimah Zahro juga dapat meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kontak kulit ke kulit dan interaksi langsung saat menyusui dapat menciptakan rasa kehangatan dan keintiman antara keduanya.

5. Awal Keterampilan Menyusu

Inisiasi menyusu dini ini menjadi momen ketika bayi diberi kesempatan untuk menyusu sesaat setelah lahir.

Pada saat inilah bayi pertama kali menunjukkan kemampuannya untuk mencari dan mengaitkan diri ke puting susu ibu.

Awal keterampilan menyusu adalah tahap di mana bayi belajar dan mengembangkan kemampuan untuk menyusu dengan baik.

Keterampilan menyusu adalah proses alami yang dimiliki oleh bayi sejak lahir, dan biasanya, bayi akan menunjukkan insting menyusu yang kuat saat mereka ditempatkan di dada ibu.

Selain itu, dr. Fatimah Zahro juga menyebutkan manfaat lainnya dari inisiasi menyusu dini di antara lainnya:

  1. Menjaga suhu bayi stabil hangat
  2. Mengatur denyut jantung, laju napas dan gula darah
  3. Menenangkan bayi dan ibu
  4. Menambah kolonisasi flora normal usus bayi
  5. Mendorong ibu menyusui sekehendak bayi

Itulah serba-serbi inisiasi menyusu dini dan tahapan cara untuk melakukannya. Apakah Moms tertarik untuk mencoba cara ini?

  • https://www.who.int/indonesia/news/detail/03-08-2020-pekan-menyusui-dunia-unicef-dan-who-menyerukan-pemerintah-dan-pemangku-kepentingan-agar-mendukung-semua-ibu-menyusui-di-indonesia-selama-covid-19
  • https://aimi-asi.org/layanan/lihat/hak-ibu-menyusui-di-indonesia
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini
  • https://dinkes.kalbarprov.go.id/pentingnya-inisiasi-menyusu-dini-imd-dan-pemberian-asi-eksklusif/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.