Insisi Tongue Tie Bayi, Perlukah?
Dikutip dari Mayo Clinic, tongue tie atau dalam bahasa medisnya adalah ankyloglossia adalah suatu kondisi di mana lidah anak tidak dapat bergerak dengan benar dan bebas.
Hal ini dikarenakan frenulum pada lidah menempel dari bawah lidah sampai ke ujung lidah, tergantung dari derajat keparahan tongue tie.
Salah satu akibat dari tongue tie adalah masalah menyusui. Kerap kali pelekatan anak di payudara ibu gagal karena masalah tongue tie ini, padahal pelekatan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan dari menyusui.
Bukan hanya menyusu ASI, menyusu melalui botol dot juga bisa bermasalah dengan tongue tie ini. Selain masalah menyusui, tongue tie juga menimbulkan masalah speech delay atau masalah kemampuan berbicara yakni cadel.
Baca Juga: 7 Tips Sukses Menyusu Bayi dengan Tongue Tie dan Lip Tie
Dikutip dari Standford Children Health, biasanya jika tongue tie ditemukan pada bayi yang lebih kecil, prosedur menggunting frenulum atau disebut dengan frenotomy bisa dilakukan, jika anak yang sudah lebih besar bisa melalukan frenuloplasty.
Perbedaan mendasar frenotomy dan frenuloplasty adalah prosedur frenotomy bisa dilakukan oleh dokter anak dan setelah dilakukan tindakan tidak memerlukan jahitan. Sedangkan pada frenuloplasty memerlukan anak dibius umum dan pelaksaan prosedur dilakukan oleh ahli bedah.
Frenuloplasty bukan sekadar menggunting frenulum lidah tapi benar-benar melakukan perbaikan pada frenulum agar frenulum berada pada posisi normal. Prosedur frenuloplasty membutuhkan jahitan setelah pembedahan.
Insisi Tongue Tie pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Tapi apakah frenotomy dan frenuloplasty atau yang lebih dikenal dengan insisi ini sangat diperlukan? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berpendapat bahwa insisi untuk kasus tongue tie tidak harus selalu dilakukan.
Penilaian dan seleksi untuk kondisi tongue tie yang tepat sangat penting dilakukan mengingat 50-75 persen bayi dengan kondisi tongue tie tetap dapat menyusu tanpa kendala apabila diberikan konseling dan pendampingan manajemen menyusui yang adekuat.
Lantas, kondisi seperti apa yang tidak memerlukan insisi pada tongue tie bayi? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Mengenal Tongue and Lip Tie, Penyebab Kesulitan Menyusu Pada Bayi
1. Tidak Ada Masalah Menyusui
Foto: Orami Photo Stock
Bayi yang mengalami tongue tie biasanya mengalami masalah menyusui. Menyusui dengan kondisi anak tongue tie akan sangat-sangat menyulitkan, apalagi jika dibarengi dengan terjadinya puting lecet.
Namun, sebanyak 50-75 persen anak yang mengalami tongue tie tidak mengalami masalah menyusui sama sekali.
2. Tidak Ada Masalah Bicara
Foto: Orami Photo Stock
Tongue tie memang bisa menyebabkan artikulasi anak saat berbicara menjadi sangat tidak jelas dan rawan menjadi korban perundungan di sekolah. Jika ada masalah bicara, Moms mungkin harus berkonsultasi lebih jauh dengan dokter anak.
Selain itu, tongue tie pada bayi juga bisa menyebabkan terjadinya masalah keterlambatan berbicara, tapi tentunya masalah keterlambatan berbicara juga memerlukan pemeriksaan lanjutan ke psikolog anak apakah keterlambatan bicara pada anak penyebabnya adalah tongue tie.
Baca Juga: 4 Cara Membuat Bayi Melekat dengan Baik saat Menyusui
Menurut IDAI, tidak semua anak yang mengalami tongue tie wajib dilakukan tindakan. Seringkali frenotomi dilakukan oleh dokter spesialis anak tanpa indikasi yang jelas.
Indikasi yang jelas yang dimaksud adalah masalah menyusui dan masalah bicara. Beberapa kasus anak yang diinsisi saat bayi, frenulum kembali menempel sehingga perlu dilakukan insisi ulang beberapa tahun kemudian.
Jadi, penting bagi Moms untuk berkonsultasi dan berdiskusi dulu dengan dokter anak ya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.