Jangan Mau Dibohongi 'Ketik 1 dan Lihat Apa yang Terjadi'
Pengguna media sosial Facebook mungkin sudah tidak asing dengan postingan semacam: "Ketik angka 1 dan lihat apa yang terjadi” dan sebagainya. Paling tidak, dalam satu hari ada satu post dengan modus yang sama, entah itu meminta like, share, atau mengetik sesuatu. Postingan semacam ini biasanya diikuti dengan gambar sedih, gambar unik, rasa kepedulian, dan lainnya.
Jika pernah menemukan post semacam ini, abaikan saja. Jika perlu, laporkan sebagai spam. Ini karena postingan tersebut adalah scam atau palsu. Tidak ada yang salah dengan isi postingannya, masalahnya adalah pemilik akun yang akan menyalahgunakannya. Postingan tersebut biasanya akan dijual oleh pemilik akun yang ujung-ujungnya adalah motif ekonomi.
Kenapa post seperti ini ada?
Salah satu strategi marketing yang paling populer saat ini adalah menggunakan media sosial Facebook. Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh scammer untuk membuat post dengan tema tertentu agar menarik banyak user.
Algoritma Facebook akan menilai post berdasarkan hasil komentar, like, dan share yang banyak sehingga akan menempatkan post tersebut pada urutan teratas dalam feeds.
Untuk mendapat jumlah share yang banyak, scammer kemudian membuat post yang sekiranya dapat membuat iba pengguna Facebook melalui gambar sedih dan kepedulian.
Ketika sudah terkumpul banyak like dan share, postingan tersebut akan dijual, kemudian diganti isinya sesuai keinginan pembeli. Isi post akan diubah untuk kepentingan market produk tertentu atau survei kampanye.
Strategi ini relatif berhasil sebagai cara mendapatkan uang dari Facebook tanpa harus membayar biaya iklan kepada Facebook. Harga tiap post yang memiliki ribuan like konon bisa mencapai Rp 2 juta, tergantung seberapa cepat like dan share didapat. Strategi marketing semacam ini memang terlihat biasa, namun ada perputaran uang besar dibalik bisnis kotor dari status yang tidak penting ini.
Ragam postingan scam
Makin maraknya modus status scam, makin beragam pula konten statusnya. Satu yang patut diingat, status scam kerap menumpang momen, utamanya tragedi kemanusiaan.
Seperti yang baru-baru ini terjadi pada gempa Aceh, “ibu ini meninggal demi menyelamatkan anaknya, klik like dan share bagi yang sayang ibu”. Melihat post semacam ini, siapapun tentunya akan men-share gambar tersebut.
Yang terjadi adalah, scammer memperoleh uang dari jumlah like yang didapat. Semakin tinggi jumlahnya, maka semakin banyak uang yang bisa diperoleh.
Selain dari post, scammer juga bisa mendapat uang dari fan pages dengan menempatkan iklan pada halaman tersebut. Baik post dan fan pages merupakan ladang bisnis yang bisa menghasilkan banyak uang.
Agar tidak salah memberi like dan share pada post tertentu, berikut adalah beberapa modus yang sering digunakan para scammer untuk mendapat share dan like yang melimpah:
- Ketik 1 untuk melihat apa yang terjadi
- Ketik angka 8 dan lihat yang terjadi pada tangannya
- Ketik *(+)*, kalo HP Anda canggih gambar tersebut akan berubah jadi panda
- Ketik Y jika Anda setuju
- Ketik amin
- Klik like jika ingin ibu Anda masuk surga
- Klik like jika Anda setuju dengan status ini
- Jawab salamku jika kamu muslim
Kebanyakan post scam diberi perintah tertentu seperti mengetik Y. Tujuannya ketika isi post diubah, berarti ada banyak pengguna yang setuju. Post semacam ini biasanya dijual untuk kepentingan survei atau kampanye. Jadilah pengguna media sosial yang bertanggungjawab dan cerdas. Jadi jangan mau dibohongi karena itu cuma menguntungkan oknum tertentu.
Apakah Anda sering meladeni postingan seperti di atas? Yuk, berhenti mulai sekarang!
(RIA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.