Jangan Salah Kaprah! Cek Dulu 5 Mitos Dan Fakta Puber Anak Ini
Walau masa puber anak adalah bagian normal dalam proses tumbuh kembang, rupanya banyak orang tua yang merasa cemas sekaligus bingung menghadapinya.
Apa Moms juga begitu?
Seolah tidak cukup menghadapi perubahan fisik dan emosional anak, berbagai mitos puber anak yang beredar juga seringkali membuat orang tua semakin bingung.
Daripada salah kaprah, ada baiknya Moms mengetahui beberapa mitos dan fakta puber anak berikut ini:
Baca Juga: Mengenal Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), Gejala Haid yang Lebih Parah PMS
Mitos: Menstruasi Adalah Awal Masa Puber Anak Perempuan
Hampir semua orang mengira kalau menstruasi adalah tanda pertama datangnya masa puber bagi anak perempuan. Padahal itu tidak akurat, Moms.
Menurut American Academy of Pediatrics, menstruasi justru baru dimulai sekitar 18 bulan hingga dua tahun setelah anak memasuki tahap puber, dan sekitar 6 bulan setelah awal perkembangan payudara.
Mitos: Perubahan Hormon Membuat Perilaku Anak Berubah
Sudah bukan rahasia kalau orang tua seringkali dibuat pusing dan heran dengan perubahan perilaku anak saat mengalami puber ya, Moms?
Yang tadinya tenang dan menurut, bisa menjadi keras kepala, suka membantah, dan mudah marah.
Perubahan perilaku anak saat puber bukan hanya disebabkan oleh perubahan hormon, tapi juga karena otak anak sedang mengalami perkembangan pesat.
Saat puber, area prefrontal cortex pada otak yang berfungsi untuk mengendalikan emosi dan perilaku mengalami pergantian dan pertambahan hubungan syaraf.
Baca Juga: Wajib Tahu Nih Moms, 5 Tanda Pubertas Pada Anak Perempuan
Mitos: Anak Jadi Kurang Menjaga Kebersihan Tubuh Saat Puber
Foto: verywellhealth.com
Anak yang sedang puber memang mulai mengalami jerawat dan bau badan, tapi bukan karena dia jorok dan malas menjaga kebersihan tubuhnya lho, Moms.
Faktanya, perubahan hormon yang terjadi saat masa puber meningkatkan produksi minyak pada tubuh anak.
Nah, minyak berlebih yang terjebak dalam pori kulit wajah akan menjadi jerawat.
Sedangkan bau badan terjadi karena keringat berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar sebasea.
Minyak ini sangat disukai oleh bakteri penghasil bau badan yang sering tinggal di tempat lembab.
Fakta: Puber Anak Laki-Laki Lebih Lambat Ketimbang Anak Perempuan
Foto: thoughtco.com
Nah, fakta puber anak yang satu ini memang benar adanya.
Anak laki-laki umumnya memasuki masa puber satu tahun lebih lambat dari anak perempuan, yaitu diantara usia sembilan hingga empat belas tahun.
Periode puncak pertumbuhan anak laki-laki sendiri biasanya terjadi sekitar dua tahun setelah dimulainya awal masa puber.
Fakta: Puber Anak Yang Datang Terlalu Cepat Perlu Diwaspadai
Foto: parenttoolkit.com
Walau saat ini anak cenderung lebih cepat puber, bukan berarti kondisi tersebut normal ya, Moms.
Tim peneliti yang dikepalai oleh Dr. Hui Wang dari University of Hongkong menjelaskan bahwa puber yang datang terlalu cepat memiliki dampak kesehatan serius bagi anak di masa depan, terutama pada resiko terjadinya kanker di sistem reproduksi.
Baca Juga: 4 Kelainan Menstruasi yang Harus Diketahui
Selain itu, puber terlalu cepat juga berhubungan dengan meningkatnya resiko anak terhadap masalah sosial seperti penggunaan narkoba, kehamilan remaja, juga depresi.
Perubahan fisik dan emosional selama masa puber adalah sesuatu yang tidak dikendalikan oleh anak. Karena itulah, Moms dan Dads perlu lebih sering mengajak anak berdiskusi dan bertukar pikiran agar masa puber bisa dilalui dengan baik.
Apa Moms pernah mendengar mitos puber anak lain yang belum disebutkan di atas?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.