Skoliosis pada Bayi: Jenis, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Daftar isi artikel
Skoliosis pada bayi perlu dikenali sejak dini, Moms. Skoliosis adalah jenis kelainan tulang belakang, yang dapat mempengaruhi tulang belakang bayi.
Alih-alih garis lurus di tengah-tengah punggung, tulang belakang dengan kurva skoliosis kadang-kadang lebih mirip huruf "S" atau "C," daripada "I" lurus.
Lengkungan sumsum tulang belakang ini dapat menyebabkan nyeri punggung yang hebat karena tulang belakang memiliki kurva multidimensi yang tidak biasa.
Lantas, apa saja jenis, penyebab, dan cara menangani skoliosis pada bayi? Simak di sini, Moms!
Skoliosis Kongenital pada Bayi

Jenis skoliosis pada bayi yang pertama adalah skoliosis kongenital atau bawaan.
Melansir dari laman Columbia Orthopedics, skoliosis jenis ini adalah kelainan bentuk tulang belakang di mana kelengkungan tulang belakang disebabkan oleh cacat pada saat lahir.
Tulang belakang juga dapat berputar atau diputar, menarik tulang rusuk bersamanya untuk membentuk kurva multidimensi.
Skoliosis kongenital hanya terjadi pada 1 dari 10.000 bayi baru lahir dan jauh lebih jarang terjadi dibandingkan skoliosis idiopatik, yang biasanya menjadi bukti pada masa remaja.
Skoliosis kongenital juga dapat dikaitkan dengan kelainan bidang sagital seperti kyphosis dan lordosis.
Penyebab Skoliosis Kongenital
Melansir dari laman Scoliosis Research Society, ada beberapa hal yang jadi penyebab terjadinya skoliosis kongenital pada bayi. Berikut daftarnya.
- Tulang (vertebra) di tulang belakang mungkin tidak terbentuk secara normal
- Satu atau lebih tulang di tulang belakang mungkin tidak ada
- Tulang dapat terbentuk sebagian
- Tulang mungkin tidak dapat dipisahkan sebagaimana mestinya
- Selain kurva skoliosis, tulang belakang anak juga dapat mengalami kurva lain dengan arah yang berlawanan, di atas atau di bawah area yang terkena, untuk mengimbangi dan mempertahankan postur tegak.
Tanda dan Gejala Skoliosis Kongenital
Tanda dan gejala skoliosis kongenital pada bayi bisa dilihat dari beberapa hal di bawah ini:
- Miring, bahu tidak rata, dengan satu bilah bahu menonjol lebih dari yang lain
- Rotasi leher menyebabkan kepala miring ke satu arah
- Tulang rusuk lebih tinggi di satu sisi
- Garis pinggang tidak rata
- Satu pinggul lebih tinggi dari yang lain
- Secara keseluruhan penampilannya condong ke samping
- Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin ada masalah dengan sumsum tulang belakang atau saraf yang menghasilkan kelemahan, mati rasa atau kehilangan koordinasi
Skoliosis Infantil pada Bayi

Skoliosis infantil adalah jenis skoliosis pada bayi yang berikutnya. Skoliosis ini berupa kurva samping yang tidak normal pada tulang belakang.
Alih-alih garis lurus di tengah-tengah punggung, tulang belakang dengan kurva skoliosis dan kadang-kadang lebih mirip huruf "S" atau "C".
Melansir dari laman UK Scoliosis Clinic, pada kondisi ini, tulang belakang juga dapat berputar atau diputar, sehingga menarik tulang rusuk untuk membentuk kurva multidimensi.
Pada skoliosis infantil, kelengkungan tulang belakang muncul sebelum usia 3 tahun.
Penyebab Skoliosis Infantil
Skoliosis infantil adalah bentuk skoliosis idiopatik, yang berarti bahwa penyebabnya tidak diketahui. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan di Children's Hospital of Philadelphia (CHOP), ada kemungkinan penyebabnya adalah komponen genetik.
Tetapi penelitian lanjutan diperlukan untuk mengidentifikasi gen spesifik dan penanda genetik yang terlibat.
Tanda dan Gejala Skoliosis Infantil
Skoliosis berkisar dari ringan hingga berat, yang diukur dengan derajat kelengkungan tulang belakang.
Skoliosis infantil ringan mungkin hampir tidak terlihat, dan perhatian utama mungkin dengan penampilan punggung atau dengan bagaimana tingkat kelengkungan dapat meningkat dari waktu ke waktu.
Sedangkan tingkat kelengkungan yang moderat dapat menyebabkan perubahan postur, yang dapat dilihat sebagai berikut:
- Miring, bahu tidak rata, dengan satu bilah bahu menonjol lebih dari yang lain
- Tonjolan tulang rusuk di satu sisi
- Garis pinggang tidak rata
- Perbedaan ketinggian atau posisi pinggul
- Kaki yang terlihat lebih panjang dari yang lain
- Secara keseluruhan penampilannya condong ke samping
- Kepala tidak terpusat di atas bahu
- Saat berdiri tegak, perbedaan cara lengan menggantung di samping tubuh
- Saat membungkuk ke depan, perbedaan ketinggian antara sisi belakang
- Bayi dengan skoliosis infantil biasanya tidak mengalami rasa sakit apa pun dari kondisinya.
Cara Mengobati Skoliosis pada Bayi

Cara mengobati skoliosis pada bayi dapat dibedakan berdasarkan jenis skoliosisnya, seperti yang sudah disebutkan di atas.
Skoliosis Kongenital
Menurut Columbia Doctors, skoliosis pada bayi ini seringkali membutuhkan penanganan yang lebih serius, yakni dengan scoliosis bracing dan bedah skoliosis.
- Scoliosis Bracing
Cara ini lebih jarang digunakan pada skoliosis kongenital daripada skoliosis jenis lain karena kurva cenderung lebih kaku pada bayi baru lahir dan tidak menanggapi kekuatan lembut dari brace.
Namun, dalam beberapa kasus, penyangga tulang bekalang ini bisa menguatkan.
Penyangga ini juga membuat bayi nyaman. Penyangga ini dipakai sebagian besar waktu (kecuali untuk mandi), dan ahli bedah ortopedi akan memantau perkembangan kurva.
Kadang-kadang kurva dikontrol sepenuhnya oleh penyangga ini dan setelah bertahun-tahun menggunakan penyangga, biasanya tidak diperlukan perawatan lebih lanjut.
- Bedah Skoliosis
Untuk kurva yang berkembang walaupun dengan penggunaan penyangga, pembedahan mungkin disarankan.
Dalam kebanyakan kasus skoliosis kongenital, operasi bedah adalah perawatan yang paling tepat.
Operasi dapat terdiri dari menghilangkan vertebra "ekstra" atau beberapa jenis fusi tulang belakang, di mana dua atau lebih vertebra menyatu bersama dengan jembatan tulang yang terbuat dari cangkok.
Operasi fusi dapat diikuti dengan perlakuan casting atau bracing atau melibatkan instrumentasi, di mana batang logam terpasang ke tulang belakang untuk mempertahankan koreksi kurva.
Perangkat lain yang digunakan adalah "batang tumbuh," yang menempel pada tulang belakang dan secara berkala diperpanjang dengan prosedur sederhana juga meminimalkan stunting pertumbuhan.
Operasi tulang belakang selama tahap neonatal atau bayi anak dapat menjadi pengalaman emosional bagi banyak orang tua. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa berbagai perawatan untuk skoliosis kongenital berhasil.
Sebagian besar anak-anak tumbuh untuk hidup sehat tanpa batasan besar untuk kegiatan dan fungsi sehari-hari mereka.
Skoliosis Infantil
Melansir dari Hopkins Medicine, berikut penanganan skoliosis infantil pada bayi:
- Pemasangan Gips Bertahap
Jika lengkungan terus memburuk, gips bisa digunakan untuk membantu meluruskan tulang belakang secara perlahan.
Gips ini diganti setiap 6–12 minggu dengan pembiusan umum, kemudian dilanjutkan dengan penggunaan penyangga (brace) untuk mempertahankan hasil koreksi.
- Penggunaan Penyangga (Brace)
Setelah terapi gips, bayi dapat menggunakan penyangga jenis TLSO (thoraco-lumbar-sacral orthosis) secara penuh untuk membantu menstabilkan tulang belakang.
- Operasi
Jarang diperlukan untuk bayi, tetapi bisa menjadi pilihan jika metode lain tidak mampu mencegah perkembangan lengkungan tulang belakang.
Cara Mendiagnosis Skoliosis pada Bayi
Ada beberapa cara atau tahapan dalam mendiagnosis skoliosis pada bayi, berikut penjelasannya.
1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik
Melansir dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, dokter akan meninjau riwayat medis bayi serta riwayat keluarga untuk mencari faktor risiko atau kondisi terkait.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan melihat tanda-tanda skoliosis, seperti:
- Bahu atau pinggul yang tidak sejajar
- Tulang rusuk yang menonjol atau bentuk tubuh yang asimetris
- Postur tubuh yang tampak condong ke satu sisi
Dokter juga dapat melakukan tes, di mana bayi diminta membungkuk ke depan untuk melihat apakah ada tonjolan tulang rusuk atau kelainan bentuk tulang belakang.
2. Tes Pencitraan
Melansir dari laman Children's Hospital of Philadelphia, untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes pencitraan berikut:
- Rontgen: Rontgen merupakan tes utama untuk mendiagnosis skoliosis pada bayi. Sinar-X memberikan gambaran detail tulang belakang dan membantu mengukur sudut kelengkungan (sudut Cobb).
- MRI (Magnetic Resonance Imaging): Digunakan jika dicurigai adanya masalah pada sumsum tulang belakang atau kondisi medis lain yang mendasarinya. MRI tidak menggunakan radiasi.
- Pencitraan EOS: Metode pencitraan dengan radiasi dosis rendah yang menghasilkan model 3D tulang belakang dalam posisi tegak, memberikan hasil diagnosis yang lebih akurat.
- CT Scan: Digunakan dalam kasus tertentu untuk mendeteksi kelainan pada tulang rusuk atau tulang belakang, tetapi jarang digunakan karena paparan radiasi yang lebih tinggi.
3. Pemeriksaan Tambahan
- Pemeriksaan Neurologis: Dilansir dari laman Columbia Doctors, Untuk mengevaluasi kemungkinan gangguan saraf, seperti kelemahan otot, mati rasa, atau refleks yang tidak normal.
- USG atau Ekokardiogram: Dilakukan jika ada dugaan skoliosis kongenital, karena kondisi ini sering dikaitkan dengan kelainan pada ginjal atau jantung.
Nah, itu tadi jenis-jenis skoliosis pada bayi dan cara mengobatinya. Meski kasusnya cukup jarang, tidak ada salahnya Moms mewaspadai kondisi ini pada Si Kecil saat menemukan gejala fisiknya, ya!
- https://www.columbiaortho.org/patient-care/specialties/pediatric-orthopedics/conditions-treatments/spine-disorders-scoliosis/congenital-scoliosis
- https://www.srs.org/Patients/Conditions/Scoliosis/Congenital-Scoliosis
- https://scoliosisclinic.co.uk/infantile-scoliosis/
- https://www.chop.edu/conditions-diseases/infantile-scoliosis
- https://www.columbiadoctors.org/condition/congenital-scoliosis-pediatric
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/scoliosis/infantile-idiopathic-scoliosis
- https://www.niams.nih.gov/health-topics/scoliosis/diagnosis-treatment-and-steps-to-take
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.