10 Jenis Kain Katun dan Karakteristiknya untuk Pakaian
Kain katun adalah salah satu bahan yang paling digemari untuk berbagai jenis pakaian, karena teksturnya yang adem dan kemampuan menyerap keringat yang baik.
Selain nyaman dipakai, kain katun juga mudah diolah menjadi berbagai model pakaian, sprei, hingga taplak meja.
Ragam motif dan warna yang tersedia menjadikan kain ini pilihan menarik dalam dunia fashion, dengan kelebihan mudah dijaga kebersihannya sehingga awet digunakan.
Yuk, simak cara pembuatan, karakteristik, dan jenis-jenis kain katun lebih lengkapnya di artikel ini!
Baca Juga: Mengenal Kain Sasirangan, Kain Khas Kalimantan Selatan
Proses Pembuatan Kain Katun
Proses pembuatan kain katun dari kapas mentah memerlukan serangkaian langkah yang cermat untuk mengubah serat alami menjadi kain yang siap digunakan.
Berikut kurang lebih langkah pembuatan kain katun, Moms.
1. Pemanenan Kapas
Proses pembuatan kain katun dimulai dari pemanenan kapas, yang biasanya dilakukan menggunakan mesin pemanen di ladang kapas.
Kapas yang dipanen kemudian diangkut ke fasilitas pengolahan untuk dibersihkan.
2. Pembersihan dan Pemisahan
Setelah tiba di fasilitas, kapas mentah harus dibersihkan.
Proses ini melibatkan penghilangan kotoran, biji kapas, dan material lain yang tidak diinginkan.
Ini dilakukan dengan menggunakan mesin ginning yang memisahkan serat kapas dari biji.
Serat yang telah bersih kemudian dikemas dalam bal besar untuk dikirim ke pabrik tekstil.
3. Pemintalan
Di pabrik tekstil, bal kapas dibuka dan serat-seratnya diurai.
Serat kapas kemudian ditarik, dipilin, dan dipintal menjadi benang.
Proses pemintalan ini sangat penting karena kekuatan dan kualitas akhir kain sangat bergantung pada seberapa baik benang dipintal.
4. Penenunan atau Rajutan
Benang kapas yang sudah siap kemudian ditenun atau dirajut untuk membuat kain.
Penenunan melibatkan penggunaan loom untuk menganyam benang pakan (melintang) dengan benang lungsi (memanjang) membentuk kain.
Alternatif lain, benang dapat dirajut menggunakan mesin rajut, menghasilkan kain dengan tekstur yang berbeda.
5. Pencelupan dan Pencetakan
Setelah kain katun terbentuk, seringkali diikuti dengan proses pencelupan untuk memberikan warna.
Kain dapat dicelup dalam warna yang diinginkan sebelum atau setelah dijahit menjadi produk akhir.
Pencetakan pola atau desain juga bisa dilakukan untuk menambah estetika kain.
6. Finishing
Langkah terakhir dalam pembuatan kain katun adalah finishing.
Proses ini bisa meliputi pelunakan, pengaturan ukuran, dan pengobatan lain untuk meningkatkan tampilan, tekstur, dan daya tahan kain.
Proses finishing ini penting untuk memastikan kain katun memiliki kualitas yang cocok untuk berbagai keperluan, dari pakaian hingga produk tekstil rumah.
Baca Juga: 6 Jenis Pakaian Adat Bugis dan Pernak-perniknya, Mewah!
Jenis-jenis Kain Katun
Usai mengetahui cara pembuatan kain katun, yuk bahas mengenai jenis-jenis katun yang terbaik di pasaran beserta keunggulannya masing-masing!
1. Katun Toyobo
Katun toyobo memiliki karakteristik dan ciri khasnya yakni tekstur yang halus dan juga lembut.
Katun ini pun juga sedikit lebih tebal ketika disentuh, bahannya lebih jatuh dan cenderung glossy atau mengilap.
Ketika Moms menggunakan katun toyobo, Moms tidak perlu menambahkan furing lagi. Bahan ini sudah cantik digunakan sendiri.
Kain katun ini pun pada umumnya bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai macam busana laki-laki dan juga perempuan.
Katun toyobo bisa digunakan sebagai salah satu jenis kain untuk gamis, kemeja, blus, pasmina, luaran, dan berbagai macam jenis pakaian lainnya nih, Moms.
Biasanya, katun jenis ini akan terlihat sangat cantik dan memberikan kesan anggun karena bahannya yang lembut dan juga jatuh, Moms.
Baca Juga: Intip Indahnya Kain Tenun Pandai Sikek, Kain Khas Sumatera Barat
2. Katun Paris
Membicarakan keunggulannya, kain katun paris umumnya memiliki tekstur yang halus, lembut serta permukaannya terlihat mengilap, Moms!
Karakteristik yang membuat jenis ini menonjol adalah bahannya yang lebih tipis.
Kendati demikian, jangan diremehkan. Meski tipis, serat kainnya bisa cukup kuat dan memiliki daya serap yang tinggi, lho!
Ketika membicarakan fesyen, biasanya kain katun paris seringkali dimanfaatkan sebagai bahan dasar proses pembuatan batik, Moms.
Batik pun jadi terlihat cantik mengilap dan tidak gerah ketika digunakan.
Untuk membuat blus dan kerudung pun kain katun paris bisa cantik digunakan.
Terlebih kain katun tak akan menimbulkan alergi, jadi cocok sekali untuk bahan membuat hijab.
3. Katun Supernova
Kain katun jenis ini punya karakteristik yang juga unik. Tak kalah dengan karakteristik kain katun lain, katun supernova memiliki ciri bahan yang dingin, lembut, halus dan ringan.
Nah, jika diamati lebih detail, katun jenis ini akan memperlihatkan serat-serta benang halus secara jelas. Serat-serat tersebut terurai tipis pada permukaan kainnya.
Kain katun supernova pada umumnya memiliki tekstur yang terlihat seperti gerimis hujan.
Jika Moms ingin membuat bahan dasar baju formal, gamis, hijab dan baju koko, kain katun ini pun bisa digunakan.
Baca Juga: Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi
4. Katun Oxford
Kain katun oxford adalah salah satu kain tekstil yang punya tekstur rata dan permukaannya terlihat rapi.
Hal tersebut dikarenakan kain katun ini dibuat dari penyilangan dua benang sekaligus dan membentuk semacam titik-titik yang menyerupai pixel dalam resolusi gambar.
Secara tekstur, kain katun oxford terasa rata sehingga sangat lembut ketika diraba dengan permukaan tangan.
Kain katun ini pun bisa digunakan untuk membuat berbagai model pakaian nih, Moms.
Dari mulai seragam sekolah anak, seragam kerja, kemeja kasual, blus, hingga gamis.
5. Katun Mesir
Dilansir dari Pimacott, jenis katun mesir memiliki keunggulan kapas stapel yang ekstra panjang.
Katun jenis ini pun memiliki tekstur yang lembut.
Katun mesir sangat istimewa karena tanaman kapasnya ditanam pada iklim yang panas dan kering di lembah Sungai Nil.
Hal inilah yang membuat kapasnya menjadi luar biasa.
Namun sayang, banyak bahan katun yang mengaku sebagai katun mesir padahal bukan bahan yang asli.
6. Katun Sutra
Kain sutra biasanya terbuat dari kepompong ulat sutra. Lalu, bagaimana dengan katun sutra?
Katun sutra adalah perpaduan antara bahan kain sutra dan kain katun.
Dengan demikian katun ini memiliki tekstrur yang licin khas kain sutra dengan permukaan yang lembut dan kuat.
Meski demikian bahannya tetap dingin dan adem saat digunakan. Cantik banget, Moms!
7. Katun Rayon
Katun rayon biasanya seringkali dipakai untuk membuat busana Muslim.
Meskipun teksturnya lembut dan sangat nyaman dipakai, jenis katun ini memiliki kekurangan.
Kekurangan katun rayon adalah tampilannya yang mudah sekali kusut.
Jadi, jika Moms ingin mengenakan atau membeli pakaian dari jenis kain katun ini ada baiknya disetrika hingga licin terlebih dahulu, ya!
Baca Juga: 6 Variasi Menggendong dengan Kain Jarik, Yuk Coba!
8. Katun Jepang
Sesuai dengan namanya, jenis kain katun ini berasal dari Jepang. Jenis ini, memiliki ciri kain yang:
- Lembut
- Halus
- Ringan
- Menyerap keringat
- Tidak berbulu
- Tidak mengandung bahan sintetis
- Terbuat dari bahan organik
Jenis satu ini memiliki sedikit kemiripan dengan katun rayon, bedanya, kain katun Jepang yang betul-betul berasal dari Jepang memiliki simbol pada kain bertuliskan "Japan Design".
Katun Jepang juga memiliki ketahanan warna yang sangat baik meski telah dicuci berkali-kali.
9. Katun Madinah
Sama seperti kain katun pada umumnya, katun Madinah juga memiliki tekstur kain yang lembut, ringan, dan terasa adem ketika digunakan.
Bedanya, jenis ini sering kali hadir dalam motif dan warna yang lebih kalem, jadi umumnya digunakan untuk bahan pakaian untuk acara besar, seperti Idulfitri, pernikahan, hingga pergi ke kantor.
Kain ini juga memiliki warna yang tidak menerawang, Moms.
10. Katun Poly
Berikutnya ada katun poly, atau polycotton.
Dilansir dari Cheap Fabrics, polycotton adalah campuran serat sintetis dan kapas dan biasanya terdiri dari 80% poliester dan 20% katun.
Ini memiliki tekstur yang fleksibel dan sejuk di kulit.
Karakteristik Kain Katun
Ada beberapa karakteristik katun yang membuatnya menjadi bahan yang paling dicari.
Berikut beberapa karakteristik yang membedakan katun dengan bahan lainnya;
- Katun bersifat kuat dan tahan lama. Namun, Moms perlu merawatnya dengan cara yang tepat.
- Tekstur dari kainnya halus dan lembut karena dibuat dari serat alami yaitu serat tanaman kapas.
- Katun pada umumnya tidak membuat alergi atau membuat kulit iritasi.
- Tanpa harus membuat kulit menjadi lembap, kain katun mampu menyerap keringat dengan baik.
- Katun bisa dipakai dalam berbagai jenis cuaca seperti panas atau dingin. Ia masih berfungsi dengan baik.
- Kain katun pun memberikan sensasi adem ketika bersentuhan dengan kulit. Hal tersebut membuatnya nyaman dipakai.
- Beberapa jenis katun ada yang memiliki efek mengilap.
Dilansir dari Cotton Mill, orang Amerika banyak sekali yang mencari pakaian dengan bahan katun.
Hal tersebut dikarenakan mereka ingin sekali menghindari alergi atau rasa gatal yang sering kali disebabkan oleh gesekan dengan kain lain.
Bukan hanya baik untuk dipakai di tubuh, katun disebut sebagai bahan yang ramah lingkungan.
Produk katun terdiri dari serat selulosa dan 100% kapas. Produk yang terbuat dari kain katun pun bisa terurai.
Jadi jika baju yang terbuat dari kain katun harus berakhir di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA, kain tersebut malah bisa membantu menyuburkan area di tempat kain itu dibuang.
Baju yang terbuat dari katun juga tidak memiliki bahan kimia dalam pembuatannya sehingga takkan menimbulkan ancaman atau bahaya bagi tanaman atau satwa liar di sekelilingnya.
Tahukah Moms jika baju atau pakaian lain yang terbuat dari katun akan bertahan dengan lama?
Banyak produsen pakaian anak yang menggunakan katun sebagai bahannya karena alasan ini.
Meski sering dipakai dan dicuci atau terkena keringat, pakaian yang terbuat dari katun masih akan terlihat cantik dan jatuh.
Bahkan tidak akan ada penyusutan dari kain tersebut.
Seperti yang sudah disebutkan, kain katun bisa terus menerus dicuci dan bisa digunakan oleh anak-anak meski mereka bertumbuh dewasa.
Teksturnya yang lembut bisa berkontribusi pada pengurangan iritasi kulit bahkan jika Si Kecil terkena ruam akibat alergi.
Baca Juga: Mengenal Kain Bentenan, Kain Khas Manado yang Sangat Cantik
Fungsi Kain Katun di Rumah Tangga
Kain katun memiliki berbagai kegunaan di rumah tangga, berkat sifatnya yang lembut, nyaman, dan mudah menyerap.
Berikut beberapa kegunaan kain katun di rumah tangga:
1. Pakaian Sehari-hari
Kain katun sering digunakan untuk membuat pakaian sehari-hari seperti kaus, kemeja, celana, dan pakaian dalam karena kelembutannya dan kemampuannya menyerap keringat.
2. Seprai dan Sarung Bantal
Katun adalah pilihan populer untuk seprai dan sarung bantal karena kelembutannya yang memberikan kenyamanan saat tidur.
Serta kemampuannya menyerap kelembapan, membantu menjaga kelembapan kulit selama tidur.
3. Handuk
Handuk katun sangat populer karena daya serapnya yang tinggi dan kelembutannya pada kulit, membuatnya ideal untuk penggunaan setelah mandi atau berenang.
4. Lap dan Kain Pel
Kain ini sering digunakan sebagai lap pembersih atau kain pel karena kemampuannya menyerap air dan kotoran dengan baik.
5. Gorden
Katun digunakan untuk membuat gorden karena teksturnya yang bisa semi-transparan hingga tebal.
Kain ini memberikan privasi sekaligus membiarkan cahaya masuk ke dalam ruangan.
6. Sarung Meja dan Taplak
Kain ini sering dipilih untuk sarung meja dan taplak karena mudah dicuci dan memberikan tampilan yang rapi serta estetik pada pengaturan meja.
7 Peralatan Dapur
Seperti serbet, apron (celemek), dan sarung tangan dapur, yang semuanya memanfaatkan katun karena kelembutannya, kemudahan dalam pencucian, dan daya serapnya, nih Moms.
8. Aksesori Dekoratif
Katun digunakan dalam pembuatan bantal dekoratif, boneka kain, dan item dekoratif lainnya karena mudah diwarnai dan dicetak dengan berbagai desain dan warna.
Cara Perawatan Busana Berbahan Katun
Berikut beberapa tips perawatan untuk menjaga busana berbahan katun tetap awet dan nyaman digunakan:
1. Cuci dengan Lembut
Cuci busana katun dengan tangan atau menggunakan siklus lembut pada mesin cuci. Hindari mencuci bersamaan dengan pakaian berbahan kasar untuk mencegah gesekan yang bisa merusak serat kain.
2. Gunakan Deterjen Ringan
Pilih deterjen yang ringan dan bebas pemutih untuk menjaga warna dan tekstur kain. Untuk menjaga kelembutan, hindari penggunaan bahan kimia yang terlalu keras pada busana katun.
3. Hindari Merendam Terlalu Lama
Jangan merendam busana katun terlalu lama, terutama yang berwarna terang, karena bisa membuat warna cepat luntur. Cukup rendam sekitar 15-30 menit.
4. Jemur di Tempat Teduh
Jemur pakaian katun di area yang teduh dan sirkulasi udara baik. Paparan sinar matahari langsung dapat memudarkan warna dan membuat kain lebih cepat kaku atau rapuh.
5. Setrika dengan Suhu Rendah atau Sedang
Katun mudah kusut, jadi gunakan setrika bersuhu rendah hingga sedang untuk merapikannya.
Jangan lupa untuk membalik busana sebelum disetrika agar warnanya tetap cerah dan tidak meninggalkan bekas setrika.
Itu dia berbagai jenis kain katun yang ada di pasaran. Moms biasanya memilih kain katun yang mana?
- https://www.cottonmill.com/what-are-the-three-main-advantages-of-cotton-clothing/
- https://www.pimacott.com/cotton-guide/types-of-cotton
- https://cheapfabrics.co.uk/blogs/blog/polycotton-vs-cotton
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.