5 Fakta Tentang Kesehatan Gigi Bayi yang Harus Moms Tahu
Saat bayi mulai makan, hal yang juga menjadi perhatian Moms selain bahan makanan adalah kondisi gigi Si Kecil. Bahkan jauh sebelum itu, jika Si Kecil sudah memiliki gigi sebelum usia makan yakni pada usia 6 bulan.
Kesehatan gigi bayi adalah fokus utama Moms agar momen makan Si Kecil tetap berjalan dengan baik.
Meski gigi bayi akan tanggal dan diganti dengan gigi dewasa, namun Moms harus memperhatikan kesehatan gigi bayi. Selain berhubungan dengan kesehatan bayi secara menyeluruh, juga agar menjadi kebiasaan baik menjaga gigi yang akan tertanam hingga dewasa.
Baca Juga: 5 Fakta Kesehatan Gigi Bayi yang Wajib Moms Ketahui
Fakta Kesehatan Gigi Bayi
Lihat saja, data yang disebutkan oleh World Health Organization (WHO) bahkan menyebutkan bahwa kerusakan gigi sebagai penyakit yang paling umum di dunia, lebih umum daripada pilek biasa.
Jadi, ada beberapa hal penting tentang kesehatan gigi bayi yang harus Moms tahu. Berikut ulasannya.
1. Gigi Susu Itu Penting
Foto: Essentialbaby.com
Meski pada akhirnya gigi susu bayi akan rontok, tetapi kesehatan gigi bayi yang terjaga tetap kuat dan sehat sangat penting. Gigi memainkan peran yang penting dalam masuknya nutrisi karena mengunyah menjadi salah satu langkah pertama dalam pencernaan serta dalam pengembangan bicara.
Selain itu, gigi susu juga penting untuk perkembangan normal tulang rahang dan otot wajah.
“Setiap kali anak Anda mengunyah, ini akan merangsang otot wajah dan perkembangan rahang yang pada akhirnya akan menciptakan ruang yang dibutuhkan untuk gigi dewasa,” jelas Alisha Naidoo, dokter gigi dan dosen di Wits School of Oral Health Sciences.
2. Berhati-hati dalam Pemberian Susu Botol
Foto: Blog.mamaearth.in
Ketika bayi tertidur dengan botol atau payudara di mulutnya, ASI akan menggenang di mulut dan melapisi gigi. Bukannya menelan susu dan 'mencuci' gigi dengan air liur, bakteri pembentuk utama pembusuk di mulut akan mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam.
“Ini pada gilirannya melarutkan enamel gigi yang menyebabkan kerusakan,” jelas dokter gigi Marlon Chetty.
Biasanya, gigi pertama muncul pada usia 6 bulan, seiring dengan datangnya waktu pertaman bayi makan makanan padat. Daripada dot, Moms bisa mengenalkan cangkir untuk minum dan tetap membiasakanya sampai bayi merasa nyaman minum dari cangkir sendiri.
“Tetapi jika anak Anda telah terbiasa dengan botol, isilah dengan air mineral,” kata Marlon.
Baca Juga: Tips Memilih dan Menggunakan Sikat Gigi Bayi dengan Tepat demi Kesehatan Oralnya
3. Cepat Bertindak Jika Mencurigai Ada Gigi Busuk
Foto: Superbabyonline.com
Nyeri, sensitif terhadap makanan dan minuman yang panas, dingin atau manis, dan sensitif terhadap tekanan, merupakan tanda kerusakan gigi.
Kerusakan gigi, infeksi gigi yang disebabkan oleh bakteri, akan berlanjut menjadi lebih besar dan menyebar dari gigi ke gigi jika tidak diobati.
Jika Moms mencurigai ada pembusukan gigi atau telah melihat perubahan warna pada gigi bayi, penting untuk segera membawanya ke dokter gigi sesegera mungkin, terlepas dari usia Si Kecil.
Jika Moms rutin mengecek ke dokter gigi, pembusukan gigi bayi akan bisa diketahui dengan cepat.
4. Sajikan Makanan dan Camilan dengan Air
Foto: Mirror.co.uk
Beberapa makanan akan 'memberi makan' bakteri pembusuk lebih dari yang lain. Diantaranya adalah makanan berbahan karbohidrat seperti sereal dan biskuit berserat tinggi, hingga makanan tinggi gula seperti permen kenyal, dan kue
Potensi kerusakan gigi akan meningkat pesat ketika makanan tersebut menempel pada gigi, karena bakteri penghasil asam tetap berada di permukaan gigi untuk waktu yang lama, menyebabkan area-area gigi tersebut membusuk.
Meskipun begitu, karbohidrat sehat adalah bagian penting dari makanan Si Kecil. Jadi, agar menjaga kesehatan gigi tetap prima, Moms bisa memberikan air ketika menyajikan makanan ringan seperti roti, kerupuk, pasta, dan buah kering.
Air akan mengencerkan keasaman dan dapat mengeluarkan makanan yang tersangkut.
Baca Juga: Tahapan Memelihara Kesehatan Mulut Bayi Baru Lahir Sampai Tumbuh Gigi
5. Pemberian Pasta Gigi Berfluoride
Foto: Rcmdds.com
Informasi tentang pemberian pasta gigi berfloride berbeda-beda. American Academy of Pediatrics menyatakan, setelah bayi memiliki gigi, Moms harus menyikatnya dua kali sehari dengan sedikit pasta gigi berfluoride seukuran sebutir beras, terutama setelah makan dan minum.
Moms juga bisa mulai mengajarkan bayi untuk memuntahkan pasta gigi berlebih, dan terus memantau dan membantu Si Kecil saat menyikat gigi sampai berusia sekitar 7 atau 8 tahun.
Semakin dini bayi menggunakan pasta gigi berfluoride, semakin baik untuk menjaga kesehatan gigi bayi.
“Fluoride dalam pasta gigi membutuhkan sedikit waktu untuk bekerja pada gigi. Hal itu agar pasta gigi dalam jumlah kecil menyerap dan benar-benar melakukan tugasnya, yaitu menjaga gigi bayi,” jelas Ian W. Marion DDS MS, Asisten Profesor Klinik, Kedokteran Gigi Anak Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi UIC.
Menjaga kesehatan gigi bayi adalah investasi jangka panjang yang akan Moms berikan pada Si Kecil.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.