Ketuban Pecah Dini, Harus Bagaimana?
Bayi yang berada di dalam kandungan akan terlindungi karena adanya air ketuban. Air ketuban juga memberikan ruang gerak, menjaga agar tali pusarnya tidak terjepit di antara janin dan dinding rahim, serta mendukung pertumbuhan janin.
Umumnya, air ketuban pecah menjelang persalinan. Namun, air ketuban dapat pecah dini sebelum usia kehamilan 37 minggu. Kondisi air ketuban pecah dini ini menjadi penyebab sekitar sepertiga dari kelahiran prematur.
Baca Juga: Waspada! Ini yang Akan Terjadi Jika Ketuban Pecah Dini
Perhatikan Gejala Ketuban Pecah Dini
Foto: parenting.firstcry
Jurnal yang dituliskan di University of Rochester Medical Center mengungkapkan Moms bisa menangkap gejala-gejala ketuban pecah dini yang perlu diwaspadai. Gejalanya adalah terjadi semburan cairan tiba-tiba dari area vagina atau bocornya cairan pada vagina.
Selain itu, Moms merasa pakaian dalam terasa basah. Sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat ketika terjadi ketuban pecah dini agar tidak mengakibatkan komplikasi yang berbahaya.
Memang tidak semua ibu hamil mengalami ketuban pecah dini. Namun, beberapa orang dengan faktor risiko tertentu dapat alami ketuban pecah dini.
“Ketuban pecah dini terjadi tidak terduga. Namun, faktor risiko ketuban pecah dini seperti memiliki riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya, alami radang selaput janin, dan mengalami perdarahan vagina selama trimester kedua dan ketiga,” ungkap Dr. Iba Mayele, dokter kandungan dari Rwanda.
Penyebab Ketuban Pecah Dini
Foto: parents
Nyatanya, semakin lama proses persalinan setelah air ketuban pecah, maka semakin besar risiko ibu dan bayi terkena infeksi. Jadi, sebaiknya ketahui penyebab ketuban pecah dini yang perlu diwaspadai.
Studi yang diungkapkan American Family Physician, ada beberapa penyebab terjadinya ketuban pecah dini, seperti kebiasaan merokok saat hamil, menggunakan narkoba ketika masa kehamilan, memiliki riwayat infeksi menular seksual, mengalami perdarahan vagina, mengalami cedera fisik seperti terjatuh atau kecelakaan.
Selain itu, Moms yang memiliki indeks massa tubuh rendah, terkena anemia dan kekurangan nutrisi ketika masa kehamilan nyatanya juga rentan terkena ketuban pecah dini.
Untuk itu, sangat penting bagi ibu hamil mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizinya dengan seimbang saat masa kehamilan agar terhindar dari kondisi ketuban pecah dini.
Baca Juga: Bayi Keracunan Air Ketuban, Mungkinkah?
Pencegahan Ketuban Pecah Dini
Foto: curiosity
Pencegahan dilakukan dengan melihat dari penyebab ketuban pecah dini itu sendiri. Penting bagi Moms untuk rutin ke dokter kandungan dan memeriksakan perkembangan kesehatan janin dan tubuh ibunya sendiri.
Selain itu, tetap konsumsi makanan bergizi mengandung folat, zat besi, kalsium, vitamin serta mineral yang mendukung perkembangan janin. Tidak ada salahnya juga untuk meminta suplemen tambahan dari dokter jika diperlukan.
Adapun penanganan ketuban pecah dini sendiri disesuaikan dengan usia kehamilan Moms. Jika masih jauh dari waktu persalinan, maka dapat diberikan obat-obatan untuk mendukung pertumbuhan paru-paru janin.
Namun, apabila dekat dengan waktu persalinan, maka opsi induksi dan persalinan dini dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi.
Baca Juga: Trik Menjaga Air Ketuban Trimester Ketiga Tetap Aman Hingga Akhir Kehamilan
Jadi, sebaiknya selalu jaga kesehatan janin dan segera bawa ke dokter apabila terjadi gangguan yang tidak diinginkan, ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.